21 Jun 2010

Indahnya menuntut ilmu seperti mengarungi samudra

     “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri cina” sabda rasulullah saw. Inilah salah satu sabda rasulullah untuk menuntut ilmu, bahkan sampai ke negeri cina. Ilmu adalah sesuatu yang membuat orang menjadi terhormat tanpa harus berpangkat, banyak teman tanpa harus mencari teman di jejaring sosial, menjadi terkenal tanpa harus jadi artis, dan yang pasti dekat dengan kesuksesan. Dengan memiliki banyak ilmu kita akan terjaga, terjaga dari kebodohan, kesalahan, pencurian, dan juga pembajakan. Tetapi jika punya harta, kitalah yang akan menjaganya, sesuatu yang merepotkan bukan?
     Saat kita lahir suara adalah pembelajaran yang paling berkesan untuk kita, karena bayi lebih terasah pendengarannya. Sejak lahir kita sudah belajar, sesuatu yang sangat erat hubungannya dengan ilmu, tepatnya proses untuk mendapatkan ilmu. Alir mengalir dari atas kebawah, angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, begitu pula ilmu yang menyalur dari yang berilmu tinggi ke pemilik yang belum terlalu banyak ilmunya. itulah siklusnya, bukan siklus mentruasi, apalagi siklus perkembang biakan.
      Jika bicara kekayaan alam negeri kita adalah raja di raja, mengenai fauna di lautnya sungguh tak terbantahkan. Akan tetapi, sedalam-dalamnya laut, seluas-luas laut, masih berada satu tingkat dibawah Samudra. Samudra ilmu lebih luas dari lautan ilmu, jika perpustakaan, sekolah negeri adalah lautan ilmu, maka pesantrenlah samudranya. Belajar tidak harus dalam kelas, bukan berarti harus ada dosen, guru, ataupun mualim, belajar bisa dilakukan dari sharing2 kecil, halaqah-halaqah terbatas, yang semuanya ada di pesantren.
      Belajar dengan sangat alami, tanpa ada efek samping ataupun bahan pengawet untuk ilmu (agar tidak lepas dan hilang dengan mudah!). Selain itu barokahnya ilmu yang membuat pesantren sangatlah mempunyai 1002 keajaiban (bukan 1001 malam), ibadah, dekat dengan allah, tentulah ilmu akan mengalir dengan mudah dan tahan lama. Baik ilmu agama, sains, bisnis, sosial, politik, dan lain-lain. Sebuah samudra ilmu dibentuk dari berbagai partikel (yaitu santri yang berasal dari berbagai penjuru, status sosial, dan latar belakang), yang bertemu dan berinteraksi untuk saling melengkapi, mengisi, dan menopang di sebuah wadah yaitu pesantren.
      Masih adakah suatu tempat yang membuat orang nyaman disana lama, lama untuk menghabiskan waktu mengaruminya, seperti naik kapal pesiar? Atau menjalani proses yang memerlukan waktu, ketekunan, kegigihan, dan pada akhir perjalanan mendapat kepuasan, dan kerinduan akan proses itu? Itulah mengarungi samudra ilmu di pesantren dengan menggunakan pendidikan sebagai kapal pesiarnya. Selain ijazah, ilmu yang membuat kita puas dan bangga, kerinduan akan samudra ilmu ini juga akan membuat kita tersenyum, tertawa, diam, mengilhami, dan merenung. Inilah samudra para pembajak, pembajak ilmu, ilmu dunia dan akhirat, para perantau, perantau yang ingin menemukan hakikat hidup untuk terjun ke kehidupan yang penuh warna ini.
      Semua tempat pendidikan adalah lautan ilmu, jika ada samudra akankah melewatkan kesempatan untuk mengarumi samudra? Akankah mencegah keluarga kita untuk menikmatinya? Akankah hal itu bertentangan dengan tradisi atau budaya? Mari renungkan sejenak, karena setiap manusia mempunyai hak untuk memilih, yang terbaik untuk hidupnya dan keluarganya.

Bola karet pengasah ketekunan.

      Kreativitas adalah sesuatu yang langka dan perlu dikembangkan di dunia pendidikan indonesia dewasa ini. Sesuatu yang mampu dihargai lebih mahal dari pada hafalan rumus, penemuan soal, apalagi akting untuk bisa membolos. Pengasahan kreatifitas sangat erat hubungannya dengan otak kanan, terlebih dengan imajinasi dan keberanian mengungkapkan ide. Berpikir adalah anugrah alamiah dari allah swt. karena itu adalah salah satu kelebihan manusia dibandingkan dengan mahluk lain (selain hati tentunya).
     Melakukan hal-hal yang berbeda dari pada yang lain dan bermanfaat (walaupun manfaatnya belum tentu dipahami orang lain), itu bisa dikatakan kreatif. Bicara soal kreatif, pesantren tidak mau kalah menciptakan produk-produk kreatif. Saya ingat ketika masih di MSAA (ma’had sunan ampel al ali), asrama saya selama di semester 1 & 2. Teman-teman disana adalah orang-orang super kreatif, bahkan bisa dikatan hiper kreatif. Ada-ada saja tingkah lakunya, mulai dari ambil listrik dari kabel lampu, membuat hiter dari logam dan kabel sendiri, bahkan sampai mengumpulkan karet untuk membuat bola.
      Sayapun ikut mengumpulkan dan membuat bola karet, saya termasuk terlambat karena disaat yang lain sudah memulai barulah saya merintis. “tak ada kata telat atau terlalu dini untuk belajar dan memulai sesuatu.”, itulah motto yang saya usung. Start saya boleh dibelakang, tetapi dalam prosesnya saya akan lebih cepat dan finish di depan. Sebuah hal kreatif yang mengajarkan banyak hal, mulai dari mental ketekunan, fokus, semangat, dan pantang menyerah. Ilmu yang akhirnya membuat saya perlahan-lahan mengenal dunia bisnis dan usaha.
      Segala sesuatu pasti diawali dengan yang pertama, begitupula dengan membuat bola karet ini. Saya ingatkan 100% dari karet, awalnya menjadi masalah tetapi tidak dengan saya. Apa yang ada saya manfaatkan saja sebagai fondasi, seperti itupula para entrepreneur mengawali usahanya, bermodal nekat dan semangat dengan memanfaatkan semua potensi yang ada. Ketika sesuatu sudah dimulai maka sudah waktunya anda menjalaninya dengan rutin dan mengumumkannya kepada masyarakat luas. Seperti seorang lelaki yang telah memutuskan untuk menikahi seorang gadis, maka dia harus mempublikasikan dan memberi nafkah lahir batin serta menjadi imam siwanita. Tidak berbeda jauh dengan bola karet ini, hari-hari berikutnya saya harus mencarikan teman untuk mereka (karet-karet) dan mengumumkan bahwa saya membuat bola karet.
      Setiap hal ada yang pro dan contra, itulah dilema didunia ini. Ada yang memberi semangat, bantuan, tetapi adapula yang mengejek, merendahkan, bahkan tidak yakin. Tapi semuanya akan berlalu dengan berjalannya waktu, ketika kita tetap tekun untuk melakukan suatu hal tersebut. Jangan ragu untuk mengakui hasil karya kita sendiri, karena itu adalah jerih payah dan keringat kita sendiri, siapa yang akan mau membanggakan atau memberi sebuah apresiasi kalau tidak kita mulai dari kita (satu ilmu lagi dari bola karet ini, percaya diri). Sudah ada dua hal penting yang dapat kita ambil dari proses terbentuknya sebuah bola karet (dari karet gelang). Inilah salah satu bukti bahwa kalimat allah yang pertama diturunkan untuk manusia berbunyi “iqrok”, yang artinya bacalah. Bukan berarti hanya membaca buku, tetapi membaca semua yang ada di dunia ini, dari alam sekitar, proses yang terjadi.
      Setelah masanya pengakuan HCdM (hak cipta dan milik), maka masuklah ke inti perjuangan, yaitu keuletan. Nabi Muhammad saw. pun pernah bersabda, “allah itu suka kepada ibadah yang terus menerus”. Sesuatu yang dimaksud dengan terus menerus disini adalah berkelanjutan, rajin, atau bisa dikatakan tekun. Bukan seberapa lama dan berat, orang yang membaca al-quran hanya satu lembar tetapi setiap hari itu lebih baik daripada mengkatamkan al-quran hanya pada lebaran idul fitri (hanya mengaji pada hari itu dalam satu tahun). Seperti itu pula dengan bola karet dan usaha kita yang lainnya, perlu sebuah ketekunan, rajin, atau ketekunan untuk mendapat sebuah hasil yang memuaskan.
      Ketika kita menekuni sebuah ibadah, usaha, ataupun kegiatan, kata tekun menjadi salah satu kuncinya. Ketika setiap hari kita merintisnya sedikit demi sedikit itu akan lebih berarti dan menghasilkan, daripada banyak tapi setahun sekali. Sayapun mengumpulkan karet dari hari ke hari, mulai menelusur kamar perkamar, berpesan kepada teman satu dan teman lain. Dalam proses ini ejekanpun sering datang, kadang malah meniru ide ini, tetapi itulah yang membuat ketekunan terasah. Lama kelaman bola karet sayapun berkembang dengan perlahan, dan mulai melampaui bola teman-teman saya. Sebuah ketekunan yang tidak sia-sia, karena mendapat ilmu dan pengalaman yang sangat berharga, untuk saya terapkan dalam ibadah dan usaha. Bola karet ini telah mengajarkan ketekunan dan usaha pantang menyerah bagi saya, tanks god….

19 Jun 2010

Linux, menu wajib untuk indonesia

    Apa sistem operasi anda saat ini? XP, VISTA, 7, baik yang seri starter, home basic, premium, ultimate, xdark, atau yang xtream? Jangan berkecil hati untuk belajar sistem operasi linux, karena saya sendiri juga pakai 7 xdark. Tapi sudah saatnya kita belajar menggunakan dan mengembangkan penggunaan OS linux. Mengapa kita harus memakai linux? Hal yang akan terlintas dipikiran kita, saat kata microsoft selalu menghiasi otak kita. Karena di linux kita dapat OS yang berkualitas kompotitif, dan gratis pula.
     Adapula satu informasi yang patut anda tahu, bahwa pada tahun 2011 pemerintah merencanakan tahunya open source, karena gratis. Dengan begitu pemerintah menghemat banyak anggaran untuk membeli OS berbayar dan juga aplikasinya. Jika satu OS berbayar dihargai 800ribu – 1,4juta, berapa milyar dana habis untuk OS di kantor perpajakan, pemda, kantor polisi, koramil, kantor kecamatan, KUA, DEPDIKBUD, DPR, MPR, sekolah-sekolah, dan tentu masih banyak lagi. Bukankah lebih baik uang itu digunakan untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak atau sekolah-sekolah yang mulai roboh.
      Oleh karena itu saya akan menjelaskan sedikit tentang linux dan kelebihan serta kekurangannya. Linux adalah sebuah OS yang dibuat oleh linus torvalds, berasal dari finlandia dan pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun 1991. Nama linux sendiri diambil dari nama penemunya, yang sekarang mempunyai banyak jenis diantaranya ubuntu, linux mint, fedora, sabili, readhead, mendrake, dan masih ada yang lain. Linux dahulu dianggap sangat sulit untuk dipelajari dan membuat kita sedikit minder untuk mempelajarinya, tapi tidak untuk sekarang ini. Linux sangatlah mudah untuk di install, digunakan, bahkan sangat mudah untuk belajar hacking, pemrograman dan lain sebagainya.
      Apalagi jika kita menggunakan windows ataupun membajaknya akan membuat kita belajar korupsi secara perlahan, jadi apa salahnya kita mencoba sekarang? Jika anda belum yakin akan menginstall linux sebagai OS anda, maka saya sarankan anda untuk memakai dual OS. Dua OS dalam 1 komputer, yang pertama tentu windows karena sifatnya tidak bisa sebagai OS sekunder. Barulah kita menginstall linux sebagai OS kedua, karena sifatnya fleksible. Di linux juga ada media seperti windows, bahkan sekarang anda akan sulit mencari linux yang memiliki tampilan seperti BIOS (hanya ada huruf-huruf, tanpa ikon atau aplikasi yang tinggal klik). Karena itu mari belajar linux dari awal, kita cari pengertian linux, cara pengistallannya, dan lain-lain. saya di sini tidak akan menjelaskan penginstallan linux, karena saya adalah motifator. Meskipun saya juga bisa saya memberi kesempatan untuk para penulis scrip dan penjelasan program. Terimakasih,,,, ^_^

Woro-woro

     SMA, sebuah masa yang indah yang sulit terlupakan oleh sebagian besar manusia dimuka bumi. SMA 1 Kawedanan adalah salah satu dari sekian ribu SMA di Indonesia yang berusia lebih dari 25tahun (sudah waktunya menikah kalau manusia). Akan tetapi sampai detik ini belum mempunyai perkumpulan alumni yang jelas, wadahnypun belum ada. Wadah disini bukan ember, bak, drum, tetapi sebuah oraganisasi yang membalut semua generasi. Disini kami mengusulkan dibentuknya PALEM (perkumpulan alumni lembusuro), sebuah wadah pokok untuk semua alumni untuk bisa berkata “saya dulu siswa lembusuro”. 
     Oleh karena itu kami mohon keikut sertaan dan dukungannya, minimal harus ada 25orang yang menyepakati dan siap menjadi anggota agar dapat organisasi ini berdiri. Untuk apa harus ada organisasi ini? Sebuah pertanyaan bagus dan harus ada di otak kita, inilah jawabnya:
1. Agar ikatan emosional dengan SMA 1 Kawedan, antar alumni, dan siswanya sekarang tidak terputus.
2. Mempererat persaudaraan dan menambah link, yang suatu saat berguna baik untuk bisnis, usaha, bahkan cari jodoh.
3. Dapat melakukan kegiatan untuk SMA, semisal seminar, training, dan yang paling penting bisa melakukan reuni di SMA tercinta sembari melihat keadaannya yang up to date.
4. Bisa menyalurkan berbagai bantuan anda, langsung tepat sasaran. Seperti beasiswa, bantuan buku, seragam dan lain sebagainya, sebagai bentuk balas budi untuk sekolah kita dulu.
5. Berkah dunia akherat, dan juga kebanggaan jika sekolah kita dulu menjadi maju dan punya penerus yang kreatif, unggul, dan dapat membuat dunia tersentak.
Perlu kita ingat, hidup akan lebih indah ketika kita dapat berbagi, bukan ketika kita dibagi, dibagi oleh keadaan keuangan, politik, sara, ideologi, dan lain sebagainya.
      Jangan ragu, mari dukung dan jadi anggota di PALEM dengan cara isi buku tamu di web ini atau kirim email ke ty.byone@yahoo.co.id/ ty.byone@gmail.com . Kami tunggu dukungan anda. PALEM, dari, oleh, untuk alumni. Terimakasih

11 Jun 2010

Absen hari terakhir PKPBA

       PKPBA (program khusus pendidikan bahasa arab), sebuah nama yang saya pastikan sangat familiar untuk mahasiswa UIN Mulana Malik Ibrahim Malang. Sebuah kewajiban bagi seluruh MABA (mahasiswa baru) di kampus ini untuk mengikuti program khusus ini. Program khusus yang dianggap sebagai beban terberat, 1tahun belajar bahasa arab, dari senin sampai jumat, dengan frekuensi 240menit perharinya (sama saja menghabiskan 1/6 waktu kita dalam sehari). Jika dihitung secara keseluruhan selama 10 bulan kita telah menghabiskan waktu 4*5*4*10=800jam dalam mengikuti program khusus ini(dengan penghitugan 4jam setiap hari, 5hari dalam seminggu, 4minggu dalam sebulan dan penempuhan selama 10bulan). Ini adalah sesuatu yang subhanallah, mengingat PKPBA itu sendiri hanya mengambil 6SKS, itupun hanya untuk semester 1 dan 2. Sayang, ilmu yang sangat banyak diPKPBA hanya dianggap sebagai pelengkap, lalu apa yang utama? Absensi itulah yang utama, bahkan ada pelesetan ma’had sunan ampel al-absen! Itulah kesalahan kita, kita semua. Mari kita saksikan pikiran dari sudut pandang yang berusaha subjektif melalui drama ini, oleh kami, C10. 
     Di kelas yang hanya berubah sekali (pada waktu pergantian semester atau waktu keluar kelas). Seharusnya jam14.00 tepat, akan tetapi jam14.15 bel baru berbunyi”tiiit,tiiit,”salah,”kring,kring,kring”. Dan saat bel berbunyipun hanya ustad sendirian di depan pintu “dimana mahasiswanya, kebiasaan anak muda Indonesia. Minimal molor 20 menit”. “Asslamualaikum ustad, maaf terlambat”, itulah yang dikatakan beberapa mahasiswa, sesuatu yang dianggap wajar di program khusus ini. Aneh-aneh saja tindakan para mahasiswa yang berbeda latar belakang, mulai dari tidur, ngantuk 100%, aktifis facebook, ahli komentar (padahal tidak paham materinya), dan masih banyak lagi saat melakoni pelajaran di kelas. “sekarang waktunya kita belajar hukum bacaan, buka halaman 333, kerjakan, saya beri waktu 15 menit nanti dikumpulakan”, “huh, kurang banyak ustad”,serempak para mahasiswa berucap juga menyindir. Bagaimana bisa pelajaran dapat terserap 70%, jika para mahasiswa tidak merasa nyaman dan semangat belajar, semangat datangnya hanya untuk absen, atau supaya tidak terkena mahrum. Tidak ada yang salah dengan system absen ini, akan tetapi jika ada system yang lebih baik kenapa tidak dicoba seperti membuat kenyamanan dalam belajar sehingga semangat mahasiswa melampaui ilmu yang dimiliki para ustadz ataupun ustadzah.
      Saatnya kita kembali ke kelas, randi adalah salah satu cerminan mahasiswa yang hobi telat. 15 atau 30 menit sebelum ganti jam barulah dia datang, “assalamualaikum, maaf ustadz saya terlambat. Tadi ketiduran”, walaupun terlambat, kejujuran para oknum ini perlu di acungi jempol, sebuah akhlak baik yang terbentuk dari ma’had dan pkpba.“ya g’pa2, silahkan duduk. Lain kali jangan suka terlambat”, subhanallah, betapa sabarnya para pahlawan ini (pahlawan pandidikan). Metode memang kadang monoton, kurang bisa mengusai kelas, dan ilmunya belum bisa dipahami dengan mudah oleh mahasiswa. Tapi kesabaran dan akhlaknya membuat para mahasiswa sangat kerasan, dan itulah ilmu yang tidak akan kita dapatkan jika kita kuliah di kampus lain. Tetapi juga masih ada yang sering terlambat, dewi (ratu terlambat), roni (rajanya terlambat),bahkan sudah dipastikan semua mahasiswa pkpba sudah berpengalaman terlambat. “soleh”, “goib”,”samsul”,”goib”,”habiburohman”,”goibah”, absen dimulai dari para veteran, jika itu di kelas-kelas akhir, berbeda dengan kelas awal, A1, B2, C3, D4, dan lainnya.
     “Inilah acara inti”, sesuatu yang selalu ada diotak kita, otak-otak absen. Sudahlah waktunya kita ubah pikiran itu, karena ada tidak ada absen itu tidak terlalu penting. Kita ingat malaikat rakib dan atib sudah mengabsen kita, bahkan merekamnya dengan sedemikian rupa seperti drama yang sedang berjalan detik ini pasti akan diputar ulang dan ditampilkan untuk kita sebagai pertimbangan kelak di yaumul hisab. Setelah selesai absensi, jam keduapun bergulir ustadzah lah yang akan memberi sedikit kemeriahan kelas kali ini. Sudah hampir pasti semua ustadzah punya bekal-bekal kecerewetan yang dikemas dalam akhlak dan ilmu, membuat para mahasiswa agak sulit tidur, agak sulit tidur! “anak-anak kumpulkan tugas kemarin, sudah mengerjakan semuakan?” kata ustadzah dengan lantang dan berirama. “belum ustadah”, serempak para mahasiswa menjawab. Sudah menjadi rahasia umum kalau tugas di pkpba hanya dianggap sebagai sampingan oleh mahasiswa, bahkan hanya sebagai bahan pertengkaran. Seperti misbah dan ihksan, dua mahasiswa cerdas dan rajin ini selalu berkutat dengan pertengkaran tanpa akhir (seperti tom n jerry yang tidak pernah tamat) hanya berbeda pada segi postur dan kemiripan saja.
      Jam menunjukkan 16.30 waktunya anak2 pulang dari ronde pertama pkpba, “pulang,pulang, waktunya kita pulang.” Itulah teriak semua lapisan mahasiswa, kecuali mereka yang hanya melihat pkpba dari satu sudut pandang, yaitu barokah ilmunya. Jam ke -3 pun tidak jauh berbeda, bahkan cenderung sama. Seharusnya masuk jam 18.30, akan tetapi jam 18.50 barulah mahasiswa mulai menapakkan langkah pertama, itupun untuk keluar mabna, lebih parah mereka lebih memilih nonton film, atau kegiatan yang lain ( pokoknya mbolos, bagi beberapa oknum). Jika siang hari banyak yang ngantuk, malam harinya banyak yang malas. Malas dalam hal berpikir, menambah materi, bahkan untuk sekedar mandi ( kebanyakan hanya pakai minyak wangi, itupun minta punya teman). Tapi kalau masalah pulang selalu tidak mau lebih dari jam20.00, selalu ingin tepat waktu dan terkesan mendahului waktu. Waktu pulang adalah waktu yang ditunggu, ditunggu para pengajar untuk bertemu keluarga, begitu pula bagi mahasiswa untuk melakukan refreshing.
     Ada yang berhenti di gedungB untuk online,mencari bahan untuk tugas, download lagu atau film, maupun chating. Pulung, adalah salah satu oknumnya. Ada yang mencari makan karena perut lapar seperti tri, alimudin, ida, fitria, dan yang lainnya. Inilah saatnya mereka menikmati malam setelah pkpba dengan indah dan wisata kuliner. Lain halnya dengan totok, ikhsan, misbah, jepri, mereka memilih langsung ke mabna, tanpa ketinggalan si jepri dan totok mampir ke masjid tarbiyah. Absensi solat jamaah ke malaikat rakib, salah satu tindakan yang patut diacungi jempol. “Ingat, ini adalah masa muda, masa yang berapi-api”, kata bang h. roma irama. Jadi selalu ada yang menjalin perkenalan dengan lawan jenis, sesuatu yang manusiawi akan tetapi kadang menjerumuskan. Ada proses cinta lokasi seperti yang dialami oleh giant & rendi, atau dewi, Helga,dan sahroni dengan sesama anak semester 2. Walaupun ada kejadian yang salah dilakukan oleh sebagian pasangan ta’aruf ini, semoga mereka tidak terjerumus.
     Masa ini, hanya akan terjadi satu kali disaat kita harus belajar pkpba dengan keadaan tertekan, bahagia, dan berbagai rasa tergabung didalam sana. Ingat kata “jangan lupakan sejarah!”, maka ingatlah teman2 kita ini, yang menemani selama 1tahun, disaat tidur, belum mengerjakan tugas, sama2 membolos, kenangan di out bond, dan masih banyak yang lain. Semua ilmu punya manfaat, semoga manfaat ilmu bahasa arab ini dapat menjadi bekal kita, bekal untuk terjun dalam masyarakat, terpenting sebagai modal kalau ditanya malaikat munkar dan nankir di kubur kelak. Maka, waktu yang tinggal sedikit ini kita manfaat dengan baik, jangan sia-siakan waktu, karena kita akan merindukan waktu ini. Disaat kita bersama, tertawa, bercanda, berdoa, dan mengalami problem2 kecil. Dimana ada pertemuan disitu ada perpisahan, semoga ketika perpisahan datang kita mampu berkata, “semoga sukses teman, aku menunggu kabar kesuksesanmu dan aku akan berbuat lebih untuk sukses.” Terimaksih ya rabb, engkau memberi kesempatan ini untuk kami.

4 Jun 2010

Pesantren, kawah candra dimukanya pemimpin.

      Bumi berputar pada rotasinya, bulan juga mengelilingi bumi karena bulan adalah satelit bumi, anak selalu mencari orangtuanya sebagai pelindung karena merekalah yang paling mengerti jika sang anak punya masalah. Seperti itulah tak dapat dipisahkannya ma’had dengan ajaran islam di Indonesia ini, apalagi dengan santri dan juga ulamanya. Ma’had atau yang lebih akrab disebut pondok pesantren oleh berbagai kalangan, mulai dari bapak tukang becak, penjual sayur, PNS, TNI, DPR, bahkan oleh para santri beserta kyainya. Lalu apa potensi dan juga guna dari ma’had itu sendiri? Sesuatu yang seharusnya sudah diketahui oleh orang luas, yaitu membentuk individu-individu yang soleh dan solehah dengan menempatkan pada tempat yang khusus untuk mengajarkan tentang agama islam, membiasakan diri didalamnya untuk menjadi insan yang mampu mengamalkan al-quran dan al-hadis. Seperti apakah ma’had itu sendiri? Yang pasti ma’had lebih baik dari restoran, lebih ramai dari gajayana(jika pada hari biasa).
     Ma’had adalah tempat yang penuh barokah, disinilah para alim ulama muncul, para hafits al-quran (penghafal al-quran) lahir, golongan sufi terbentuk, segolongan polotikus terdidik, sebagian besar pengusaha memdapat bekal paling berharga, dan tentu masih ada orang yang melenceng dari tujuan ma’had itu sendiri. Sebersih-bersihnya kolam pasti masih ada lumut yang tertinggal, seperti itu pula ma’had. Sebersih-bersihnya ma’had tentu masih ada yang membuat kotor didalamnya, karena itulah keseimbangan yang dibuat allah. Ada yang rajin sholat jamaah, tapi ada yang sholat hanya waktu jumatan itupun kalau mau. Ada yang tiap minggu tidak lepas dari puasa sunah, namun juga banyak yang puasa ramadhannya tidak penuh, bahkan banyak bolong tanpa alasan yang bisa diterima. Karena penghuni ma’had juga manusia, tempatrnya salah dan khilaf karena kesempurnaan hanya milik allah swt. semata.
      Tapi jangan memandang ma’had dari satu sudut pandang saja, mari kita lihat ma’had dari segi sosial, ekonomi, politik, iptek, dan pembantu perkembangan ahlak beserta wawasan. Di ma’had berbagai golongan, suku, bahasa daerah, cita-cita, hobi, kebiasaan, berkumpul menjadi satu tanpa ada kata pilah dan pilih, tak ada sortir apalagi pack rank. Yang ada adalah saling melengkapi, mengisi, membantu, dan yang paling penting adalah berbagi (lebih mirip simbiosis mutualisme, yaitu hubungan yang saling menguntungkan). Berbagi disini meliputi banyak hal, mulai dari berbagi pengalaman, makanan, ilmu, doa, rizki, penyakit (terutama penyakit kulit), sandal, minyak rambut, sampho, baju, bahkan sampai barang yang bukan miliknya bisa jadi diminta tanpa sepengetahuan sang pemilik (atau bahasa mudahnya pindah tangan dengan akad dicuri). Barokah dari para malaikat yang mendoakan orang-orang soleh di ma’had juga punya lawan cerdiknya setan merayu para penghuninya untuk berbuat maksiat, itulah salah satu penyebabnya.
      Jika anda pernah mendengar “kawah condro dimuko” ( itu adalah tempat penggemblengan orang-orang hebat), itulah kata yang cocok untuk ma’had. Jangankan tidak mengakui, meragukanpun tidak akn pernah terbesit dipikiran kebanyakan orang (kecuali orang-orang kafir atau fasik). Social yang sangat didik di ma’had membuat alumnusnya peka terhadap lingkungan, bukan hanya kepada hiduhnya sendiri. Belajar hemat, hidup, sederhana, tetapi juga tidak kikir adalah salah satu yang dapat diambil dari kebersamaan disana, baik saat kekenyangan maupun kurang makan. Bagaimana cara memperoleh perhatian orang lain, membuat orang berkesan dengan kita, dan membuat jaringan yang cukup luas adalah salah satu skill para alumni ma’had. Semua itu muncul karena interaksi antar ras, suku, dll tadi, sehingga membuat orang menjadi fleksibel dan dapat menempatkan diri dimanapun.
      Ma’hadpun menjadi tempat yang sangat berpontensi sebagai tempat berkembangnya ilmu bisnis, dan juga teknologi. Jika kita mengetahui berapa usaha yang bisa dibuat oleh para penghuni ma’had, saya pastikan akan tercengang. Mulai dari hal sepele jualan pulsa, rokok, roti ( makanan kecil lain sejenis ), laundri, es, sarapan pagi, kaset CD/DVD, pembuatan film kelas, desain web, hosting, pernak-pernik, sampai makelar tempat tinggal, dan lain sebagainya. Diam-diam di ma’had perputaran uangnya tidak kalah dengan perputaran uang diluar sana.
      Inilah ma’had, “kawah condro dimuko” bagi para pemimpin masa depan, penerus perjuangan agama allah, penegak kebenaran dan pembasmi kebatilan. Karena ditempat yang penuh barokahlah allah akan memberikan ilmu-ilmu yang sangat berguna bagi manusia, di dunia dan akherat. Semoga ma’had di negeri ini semakin menjamur dan memberikan kontribusi maksimal kepada Negara ini, bangsa ini, tanah air kita Indonesia.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com