27 Oct 2012

Hadiah untuk Ibu

Pernikahan ibu dan bapak, hari ini kuberi kado kecil untukmu.
      Hadiah untuk Ibu, kawan, namaku Tyas Haryadi (yg berarti Manusia yg berhati [hati=tyas] mulia dan bijaksana [haryadi=mulia + bijaksana]) itu pemberian ibu. Nama yang indah itu di acc oleh bapak, tentunya rekomendasi dan pemaksaan ibu. Saat beliau mengandung saya, beliau mimpi ayam jago yang bagus dikurungan (memperoleh anak laki-laki), beliau sangat sumringah (senang yg terlalu). Beliau menghisap ingus saya dengan mulut sewaktu masih kecil, beliau senyum pula ketika saya kencingi. Sewaktu mata saya kena pukul tongkat kasti (permainan jaya masa kecil), beliaulah yang mencari-cari yang mukul. Ibu pernah memukul saya, karena bandel, tapi beliaulah yang memeluk dengan penuh kehangatan, saat saya menangis. Ibu pula yang menyelimuti saya, ketika baru pulang dari latihan pencaksilat sewaktu SMP dahulu (tidur terlentang tanpa baju). 
       Ibu pula yang memeluk saya dengan erat, yang khawatir setengah mati, setelah saya pula dari pendakian dalam keadaan penuh luka terbakar. Ibu pula yang mengantar saya kemana-mana, mengusap dengan air hangat, ketika jahitan ada di lengan saya. Ibu begitu bangga ketika saya selalu juara kelas dari kelas 1-6 SD dahulu, beliau selalu ingin anaknya bahagia dan sukses. Masih saya ingat, ketika pulang kerja waktu SMA (penyiar radio jm 00.30), saya kembali kecelakaan, beliau tak saya beri tahu. Paginya, beliau habis-habisan ngomelin saya, kenapa tak membangunkan, kenapa tak minta bantuan? “Saya tak ingin merepotkan anda bu, ibu sudah capek seharian, tak ingin mengganggu istirahat ibu.” (jawab saya, sudah diterjemahkan dari bahasa jawa). 
       Beliau juga yang selalu khawatir, setelah 1 minggu setelah kecelakaan itu, saya ikut lintas alam, untuk ambisi TNI AU. Beliau tidak pernah mau saya belikan hadiah, karena saya selalu tanya kepada beliau, apa yang beliau suka. Beliau menolak sewaktu saya belikan hadiah dari hasil kerja sebagai penyiar radio campursari sewaktu SMA. Sewaktu dapat fee dari buat spot iklan dan dapat sponsor acarapun beliau masih menolak. Dapat uang dari hasil kerja jadi video shooting, beliaupun juga menolak, yang deterima adalah makanan, kalau barang belum pernah. Paling-paling juga beli dengan uang saya, lalu saya tidak mau menerima uang baliknya (ini uang dari keringat sendiri). Bahkan ketika saya mulai terjun jadi pengusaha akhir-akhir ini, beliau makin tidak mau menerima hadiah dari saya. 
        Itulah ibu kawan, dia hanya ingin memberi, tanpa mengharap kembali, sukses anaknya adalah harapnya. Beberapa kali saya dapat job lumayan besar dari CM_Studi0, bisalah untuk beli baju dan sandal kulit untuk sekeluarga, selalu ditolak. Bukannya tanya-tanya mulu, kenapa tidak langsung beli saja? Saya tidak tahu ukuran baju, celana/rok, apalagi sandal sekeluarga. :D | saya tahu, ibu hanya ingin bakti anaknya, selalu menyayangi dan perhatian kepadanya, juga pada bapak. Saya telepon berjam-jam sekarang untuk ibu, karena saya anak yang jarang pulang walau rumah dekat. Ibu dulu berjam-jam meluangkan waktu untuk mendengarkan kita saat kecil, kenapa kita tak mau mendengarkan ibu berjam-jam pula? 
       Ibu menciumi kita dahulu walau bau kecut dan apek, apakah ketika ibu sudah bau tua kita masih mau menciumi berliau seperti dahulu beliau mencium kita? Ibu masih suka memasakan air hangat untuk mandi kita waktu kecil, dengan senyum, dengan riang, dengan bahagia, akankah qt memasakkan air untuk beliau sewaktu beliau tua, dengan senyum dan semangat pula? 
        Ibu ingin di dengar, seperti qt ingin didengar sewaktu kecil, mungkin ceritanya hanya hal-hal sepele. Kalau ibu saya biasanya cerita ayam dirumah, tanaman disekitar rumah, masakan, sinetron, mimpinya tadi malam, cabai yang ditanam di pot bunga, mangga yang baru dibuatnya rujak, bahkan nasi yang menanaknya agak telat, adik yang tidak dibuatkan susu. Tapi ingatkah dahulu kecil kita cerita panjang lebar tentang cerita televisi, tentang mainan kita, tentang ayam kecil yang seharian kita peluk? Ibu juga mendengar walau berulang-ulang kita membahasnya, bahkan ibu tersenyum melihat kita bercerita hal itu. Kemudian, ingatkah ketika waktu kecil kita lambat dalam melakukan sesuatu, kita sering memecahkan alat-alat rumah? Ibu masih tersenyum untuk kita, untuk mengajari kita, bagaimana kelak jika ibu dan bapak jadi lambat, sering menjatuhkan alat perabot? Marahkah kita? padahal ibu dan bapak dulu selalu lembut di kala itu terjadi. Kawan, jika ibu kita masih hidup maka berbaktilah, sungguh tiada obat paling berharga dari anak sholih/ah, begitu pula halnya bapak. sebelum keduanya diambil malaikat pencabut nyawa, sungguh, waktu tiada bisa terulang. Jika ibu atau ayah sudah terambil, biarkan do'a kita jadi amalan yang akan selalu menemani beliau di alam kubur. amin, do'aku, semoga semua orangtua kita diberkahi Allah dunia akhirat, amin... 
       Ibu, saya mau cerita, ibu dahulu selalu suruh saya hemat, tapi kalau untuk ibu tiada kata hemat, yang ada loyal. Alhamdulillah dapat rejeki bu, anakmu, 10juta (hutang semua), untuk ngembangin usaha anakmu bu, CM_Studi0. Nah, maaf bu, belum bilang anda, nanti saja kalau kambingnya sudah disembelih saya kabari. Tahun ini baru anda bu, semoga tahun depan bisa sapi, 5 sapi, untuk bapak, adik, mbak dari ibu dan bapak, bulik-bulik dan dulur-dulur. Semoga tahun 2014 bisa naik haji bersama ibu, bapak, adik, saya, dan ketiga eyang. Aamiiinnnn,,, ibu terimalah hadiah sederhana dari anakmu ini. ^_^ dari sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

24 Oct 2012

mau sedikit atau banyak, tetap namanya korupsi

Simulasi Gambar korupsi... :)
       saya anti korupsi, mending pakai baju sobek dari pada menggunakan anggaran untuk beli baju. jangan gunakan bolpoin untuk nulis jadwal harian, karena itu milik rakyat, seharusnya hny untuk nulis kebutuhan rakyat. jangan ambil anggaran seribu untuk parkir motor qt sewaktu perjalanan pribadi, krn itu juga korupsi. ingatkah Kholifah Abdul Aziz? sewaktu beliau mengerjakan tugas negara di ruang kerjanya, anaknya mengetuk pintu "tok tok tok". beliau bertanya: "wahai anakku, kau mau membahas masalah negara atau membahas masalah negara?" anaknya menjawab: " masalah keluarga wahai ayahku" Kholifah menjawab: "akan ku matikan dulu lampu penerangan, karena ini menggunakan uang rakyat, hanya untuk keperluan rakyat dan negara." setelah lampu itu masuk, anaknyapun dipersilakan masuk... MAU SEDIKIT ATAU BANYAK, NAMANYA TETAP KORUPSI! dari Tyas Haryadi Sang Penggembala .... ^_^

17 Oct 2012

Untuk Apa? *suara hati

untuk apa sukses, kalau sukses itu tidak untuk diabdikan?
untuk apa kaya, jika kaya manusia (berarti bukan manusia)?
untuk apa berpangkat, jika pangkat itu untuk menginjak2 olang melarat?
untuk apa beriman, jika akhirnya hobi mengkafirkan teman?
untuk apa tampan, jika setiap ketampanan untuk disombongkan?
untuk apa catik, jika kata2 dan tindakan membuat oranglain tercekik?
untuk apa muda, jika tingkah lebih santun kuda? 
untuk apa tua, jika tak ingat hidup di dunia sementara? 
untuk apa pny anak, jika tingkah laku masih kekanak-kanak? 
untuk apa manis, jika suka membuat kisah seseorang jd tragis? 
untuk apa aktif, jika selalu saja berpikir negatif?
untuk apa cinta, jika itu membuat membabi buta? 
untuk apa ibadah, jika selalu kau banggakan dan menganggap orang lain bedebah? 
untuk apa haji, kalau niatnya belum pada Illahi? 
untuk apa nikah, jika keluarga tidak dijaga penuh amanah? 
untuk apa menganggap diri terbaik, padahal tiap buka mata penuh dosa, nista, apakah itu lebih baik dari orang picik? 
untuk apa pintar, jika pintar ngibulin orang lain? 
untuk apa jadi raja, jika raja kejam dan keji terhadap saudara? 
untuk apa merdeka, jika memerdekakan hawa nafsu? 
*renungan untuk apa? Dari Tyas Haryadi, Sang Penggembala… ^_^

16 Oct 2012

Obrigado Timnas (Mahasiswa) Timorleste

Timnas IT 09 (mini timnas futsal Ina) juara II IT CUP 2010.
       Kawan, tahukan anda olahraga yang paling popular di muka bumi ini? Yups, jawabannya adalah sepakbola, bola yang disepak dengan kaki (baca sepakbolaku). Saya kawan, Nama Lengkap Tyas Haryadi, nama panjang Tyassssssssssssssss (ampe capek dah bilang ‘s’nya) :D. Seperti lelaki kebanyakan (sekarang yang namanya cowok sedikit sob, karena cewek jadi-jadian makin banyak juga), saya cinta beud dengan namanya sepakbola. “Sepakbola itu mah filosofi hidup, sepakbola mengajari saya tentang kerendahan hati, kerjasama tim, dan menerima kekalahan tak sombong dengan kemenangan, dan itulah sebuah ibadah untuk saya.” (catet, bold, buat miring n tebal) :D 
       Nah, saya pernah cerita belum kawan, noh, mau jadi pemain timnas Indonesia, masuk piala dunia dan mengantarkan Indonesia Juara Piala Dunia (mbois bukan). Itu mimpi saya sewaktu masih SD dahulu (Sekolah Dasar, bukan Madrasah Ibtida’iah), satu lagi, saya ingin jadi pemain Indonesia yang main di MU (Manchester United), Old Trafford lah. Alhamdulillah sampai sekarang belum kesampaian kawan (ingat ini mah, metode bersyukur, banyak2 hamdallah). Sekarangpun saya merintis mimpi jadi mini timnas futsal dah, dengan tanding antar Negara di Negeri sendiri. Salah satunya adalah lawan tim mahasiswa dari Timor Leste, yups, lumayanlah, pertama lawan tetangga dan saudara sendiri. 
       Saya kenalnya dengan Nicho (nama aslinya agak susah, Portugal banget, tp bukan Cristiano Ronaldo), beliau (cara mengapresiasi orang lain, apresiasi anda mencerminkan diri anda) adalah panitia ILC (Indonesia Linux Conference) 2012 (lihat puisi saya tentang ILC 2012 disini, dan webnya resmi disini). Nah, disini saya sebenarnya mau jadi keeper (baca, kecilku dulu adalah goal keeper), tapi sudah ada keeper utama supardianto dan keeper cadangannya gomes (nama beken). Ini adalah tim pengembangan kawan, setelah juara 2 di IT CUP 2010 (kompetisi futsal anak TI UIN Maliki Malang tahun 2010), kami membenahi tim, karena lawan-lawan yang sekarang semakin berkembang, kami tentu ingin menaikkan tingkatan lebih elit. Nah, sewaktu bertanding dengan timorleste pada malam sabtu (28/9/12), kami main jam 8 malam (ini mah strategi saya juga, jangan malam jumat, itu waktunya saya banyak-banyakin sholat malam habis isa’, dzikir, ngaji + sholawat. Kenapa jam 8 malam, tahulah, sholat isa’ jama’ah tidak boleh hilang boy!). 
       Tim futsal kami yang baru terdiri dari 9 orang (no kesukaan saya, noh pernah mampang di PP dan ava juga), saya (second striker, tp lebih sering dipakai sbg striker tunggal ke 2), aji (striker tunggal pertama), Benben (baihaqi, sayap kanan), Iyus (sayap kiri), Syauqil (full back), Nawir (sayap dan juga back), fahri (sayap juga back), Supardi (keeper utama), gomes (Misbah, keeper ke2 dan back juga). Loh kok 9? Ya iyalah, ini futsal sob, beda hal kalau lapangan luas, lebih banyak main kerjasama dan kurang sprint. Dalam pertandingan kali ini kami diajari kerjasama tim dan kedisplinan serta fisik yang harus mungkuni oleh mahasiswa timor leste. 
        Pada hasil akhir memang kami menang, skor akhirnya adalah 9-5 untuk tim kami, ArTI 09 (Arek Teknik Informatika 09). Tetapi ada beberapa teman tak sepaham, akhirnya pake nama TI 09 FC, tak apalah, ini bukan tim saya sendiri lage. Yups, disini posisi saya adalah manager (walau saya lebih suka bilang koordinator), paling sederhanapun juga harus ada pimpinannya dan ini pilihan teman-teman sendiri. Lanjut ke pertandingan, di awal-awal pentandingan kedua tim masih hati-hati (maklum, belum pernah mengertahui kemampuan satu sama lain). Hampir 20 menit lebih hanya 2 gol yang tercipta, satu untuk TI 09 Indonesia (tak tambahin sendiri, biar mbois, internasional jeh :D), dan satu untuk mahasiswa Timorleste. 
        Setelah itu pertandingan mulai terbuka, saling serang, saling melakukan body (adu fisik), saling mengeluarkan tips trik jitu. Mereka (tim timorleste) punya kemampuan fisik yang mungkuni kawan, walau fisik mereka kecil (rata2 tingginya 150-160an cm, belum ada yang lebih tinggi dari saya, apalagi sebanding, saya 170cm). Tapi kawan, saya benar-benar diajari oleh mereka tentang arti sebuah perjuangan. Yups kawan, mereka penuh perjuangan untuk dianggap sebagai seorang bangsa yang diakui. Mereka memang kalah dengan kami dalam hal skill, mental, dan juga kreatifitas, karena SDM (sumber daya manusia) Indonesia memang lebih unggul, apalagi dari daerah jawa. Tetapi mereka punya fisik prima, tidak ada yang gemuk, keceng-keceng tapi berisi, disiplin mereka tingkat tinggi. Pertahanan cukup ketat, tetapi juga punya ritme tersendiri, inilah yang saya kagumi dari mereka, para pejuang dari bagian terlepas dari Indonesia. 
        Dalam pertandingan itu semua dari tim kami memang saya rotasi dalam semua posisi, tujuannya adalah supaya mereka saling tahu bagaimana rasa menjadi posisi disana. Disini (tim TI 09), saya adalah manager (hasil pemilihan kawan-kawan sendiri tahun lalu, 2011), jadi saya punya hak prioritas untuk mengambil keputusan, dengan masukan dari teman-teman semua. Keeper kami punya nilai plus dan minus masing-masing, Ody (nama keren Supardianto), anak NTB (Nusa Tenggara Barat) ini punya talent dalam hal reflek, wow. Kalau ada power shot, dia yang handal ngeblok, bola berbalik arahpun dia handal, hanya, terlalu monoton dalam memberi umpan (dalam bahasa saya kurang cerdas, memang orang luar jawa kekurangan dlm hal ini). Keterampilan kaki juga kurang, apalagi mentalnya, inilah yang harus dibenahi, lalu saya pasang dia jadi striker, supaya merasakan bagaimana bola mudah yang diterima striker dan dikonversi jadi goal. Memang canggung, tapi itulah pembelajaran, biarkan dia belajar sendiri dengan caranya sendiri, seperti itu pula kehidupan. 
       Keeper ke dua, gomes, punya kemapuan kaki luarbiasa, keberanian yang prima dan mental mumpuni. Tetapi keterampilan tangannya minim kawan, dia keeper bagaimana mau hebat kalau tangannya cuma buat pajangan? Nilai plusnya, dia multi talent, bisa bermain sebagai bek, bisa pula sebagai sayap. Dalam permainan ini, dia kebobolan empat goal, tak apalah, ini hanya pertandingan persahabatan, biarkan mental semua naik. Goal-goal kami dikemas oleh Aji, Bemben, dan Iyud, nah saya kemana? Aih, dalam tim ini, selain sebagai manager saya juga player, walau tak sebegitu cemerlang teman-teman lain. Saya lebih cocok di second striker, umpan-umpan akurat dan kemampuan melihat serta kreatifitasan tingkat tinggi. Merusak pertahanan lawan, dan membuat dua sampai tiga pemain mengejar saya karena saya gesit, pandai mempertahankan bola. Tetapi saya juga lemah dalam finishing serta naluri mencetak goal, tak terlalu terasah mungkin karena lama tak latihan bola di pesma. Biasanya saya selalu pegang bola tiap hari, untuk sekedar drible, shoot, dan berbagai teknik lain. 
       Sauqil, adalah bek handal, ketenangannya sob, maut banget, kejeliannya gan, bek banget pokoknya. Dahulu saya kenal dia sebagai striker pula, tetapi ternyata talentnya ada di beck, lebih maut daripada canavaro (bek timnas italia yang sudah pension). Iyud, dia pekerja keras, saying bola sering lepas, dan stamina masih kurang maksimal, tapi menyusuri bagian kiri lapangan adalah kemampuannya. Bemben, bodybalancenya kawan, mbois, kemampuan akurasi dan power shootnya, wow! Sementara fahry juga punya ketenangan, dengan tendangan spekulasi yang baik, tapi memang dia sedikit lambat, tipikalis lebih mirip carick (gelandang MU dan timnas Inggris). Nawir, seharunya dia punya kemampuan bek kanan atau gelandang kanan, tetapi akhir-akhir ini dia mulai menurun peformanya. Tendangannya cukup bagus, daya mempertahankan bola maksimal, tetapi sekali lagi, fisik perlu dijaga. 
       Selain pertandingan itu, kami juga belajar bahasa Portugal kepada mereka. Obrigado salah satunya, mereka mengajari saya dan kami bagaimana harus menjaga konsistensi, berani berfisik ria. Obrigado Mahasiswa Timorleste, semoga bermanfaat dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

Tulis dan Bacalah Mimpimu

Penggebrak Impian.
       Aha, masih ingat Tyas Haryadi Sang Penggembala sebagai raja mimpi? Pemilik Impian paling mustahil? Nah, sekarang saya mau berbagi sedikit ips untuk menggapai impian yang mustahil itu. Kali ini tulisan saya sudah diterbitkan di buletin “Ngangsu Kaweruh” edisi ke 2, mau tahu apa itu bulletin ngangsu kaweruh? (baca bulletin ngangsu kaweruh di blog visit magetan). Mimpi itu harus tidak realistis (baca mimpiku), sementara cara menggapainya dengan sangat realistis. Bagaimana caranya? Sebagai berikut : 
       1. Tuliskan mimpimu pada sebuah kertas, kalau bisa tulis tangan jangan diketik, karena lebih lama diingatan. (Menulis adalah sebuah keberanian, yups, harus lebih berani menyampaikan mimpi kita kepada orang lain. Why? Karena mimpi adalah tentang keberanian, semakin berani anda bermimpi dan menyampaikan, semakin banyak pula yang mengamini dan membantu. Tetapi juga akan menjadi penghambat dan pengganjal, tapi tulislah, kalau saya tulisnya di blog) 
       2. Buat target jangka dekat(tahunan) dan jangka panjang(5-10 tahun). Nah, setelah semua mimpi anda tulis, buat jangka panjang atau pendeknya. Ini sangat mempengaruhi kerja kita, supaya lebih semangat dan istikomah dalam mengusahakan sesuatu. “ini mimpi saya selama ini, jadi saya harus berada di jalan ini!” (minimal kata itulah yang ada dihati kita kawan) ^_^ 
        3. Buat poin-poinnya dengan jelas, jangan berlebih dan terlalu monoton. (cukup buat yang singkat, jelas dan to do point, jangan beribet, tapi harus maksimal) 
       4. Tempel di tempat yang sering Anda lihat(jangan kaca) dengan tujuan sering dibaca sehingga terus berusaha untuk mendapatkannya. (kalau temple di kaca, gimana kita bisa ngaca? :D nah, tujuan pembacaan adalah supaya kita tetap fokus pada mimpi-mimpi itu.) 
        5. Evaluasi tiap akhir tahun, jangan sampai diubah sebelum tahun itu berlalu, bahkan satu menitpun. (ini sering saya alami, ketika mimpi belum tergapai padahal hari ditahun ini tinggal sehari. Jangan pernah diubah, karena apapun bisa terjadi dalam satu menit, jangankan satu hari, ingat jika Allah berkata “kun fayakun!” semua akan beres. Jadi evaluasi setelah sehari tahun baru.) 
       6. Yakinlah, berdo’alah dan berusahalah, pasti impianmu itu bisa tercapai. (Keyakinan adalah modal terpenting, jika anda sudah tidak yakin, hapuslah mimpi-mimpimu, semua itu mustahil sudahan. Berdo’alah, karena do’a itu adalah interaksi dg Allah, maka berdo’a juga sebuah kunci tercapainya mimpi. Usaha adalah do’a dan keyakinan yang menjadi wujud aplikatif, maka berusahalah kawan, yakinlah mimpi itu mampu tercapai.) 
       7. Sudah, baca Bismillah lalu mulailah menulis. (awali dengan basmallah, karena Allah, itu penting, ini berlaku untuk muslim. Kalau non muslim bagaimana? Sebut atas nama Tuhan anda.) 
 Selamat bermimpi dan berimajinasi, dari Sang Penggembala. Tyas Haryadi.

4 Oct 2012

Empat Resep Boleh Maksiat, mau tahu?

Maksiat, harus dijauhi, tp ada resepnya.
       Assalamu'alaikum wr. wb. 
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah hari ini masih mampu untuk melaksanakan ibadah kepada Allah, mudah-mudahan ibadah yang kita lakukan hanya dan untuk Allah SWT. Diantara ciri orang2 yang ikhlas adalah mereka senantiasa menjadikan apa-apa yang mereka lakukan baik ibadahnya maupun meninggalkan dosanya hanya karena Allah SWT. Ketika dia beribadah bukan karena ada orang yang melihat atau bukan karena untuk mendapatkan pujian, dan ketika dia meninggalkan suatu dosa, meninggalkan suatu perkara maksiat, bukan karena didepanya ada orang, bukan karena didepanya ada guru, bukan karena didepannya ada orang tua, tapi dia menyadari bahwa disekelilingnya ada Allah SWT. 
       Satu waktu ada seorang ulama' yang bernama Ibrahim bin Adham beliau ditanya oleh muridnya: "Wahai tuan guru adakah resep, tips agar aku boleh berbuat dosa kepada Allah SWT?" Kaget si Guru, "Kenapa engkau bertanya seperti itu," "Ya ibadah rajin, aku shalat juga, puasa juga, tarawih juga tapi kalau ngliat yang montok-montok suka nggak kuat, kalau ngeliat yang seksi-seksi suka gimana gitu ya? hfffff" Si tuan guru yang cerdas menjawab: "Ada!!!" Kaget Si murid: "Ha, ada??" "Iza ada resep untuk engkau bermaksiat dan berbuat dosa". Lalu dengan penasaran si murid bertanya: "Resepnya apa wahai tuan guru?" Si Guru menjawab: "Ketika engkau bermaksiat kepada Allah, ketika engkau berbuat dosa, maka saat itu juga lepas segala nikmat yang Allah berikan dari tubuhmu, matamu itu nikmat Allah copot, telingamu nikmat Allah lepas, tanganmu nikmat Allah kakimu nikmat Allah jangan gunakan nikmat Allah tersebut untuk bermaksiat dihadapanNya". Si murid kaget: "Itu resepnya?" "Iza" "Wahai guru mana mungkin aku harus dan mampu melepaskan nikmat yang Allah berikan ditubuhku?" Lalu apa jawaban si guru: "Kau tahu Allah memberikan nikmat kepadamu gratis free tidak bayar, lantas kenapa kau bayar nikmat yang gratis itu dengan membuat Ia marah, coba kita kalau punya sahabat yang baik saja, punya tetangga yang baik untuk menyakiti hatinya tidak tega, lantas kenapa dengan Allah yang begitu sudah baik kepada kita dengan teganya kita membuat Allah marah. 
       Namanya anak muda tidak puas dengan satu jawaban terus nanya lagi; "Guru kalau itu syaratnya mah keberatan, ada lagi gak syarat yang lebih enteng,,, daripada itu?", Si guru kembali membarikan jawaban: "Tenang,, santai bro, ada syaratnya," "Oiza?" "Iza, yang kedua kalau kamu bermaksiat silakan kamu tak perlu sholat lagi, tapi saat engkau melakukan kedurhakaan jangan kau lakukan di bumi Allah SWT, silakan cari tempat yang tidak bisa dilihat Allah SWT." Kaget si murid "Wahai guru, mana ada tempat, dititik sudut mana yang Allah tidak mengetahui bahwa kita sedang melakukan sesuatu?" dan si guru menyampaikan ini bukan tanpa alasan, ada satu hadits Qudsi dimana Allah berfirman: "Man lam yardlo biqodlo'i walam yasykur lina' maa'i walam yashbir 'alaa balaa'i falyakhruj min tahtisamaa'i falyathlub Rabban siwaaya,," "Barang siapa ada hambaKu yang tidak ridho kepada takdir ketentuanKu dan dia tidak mau bersyukur atas nikmatKu dan dia tidak mau bersabar atas ujian dan cobaan yang Aku berikan maka kata Allah silakan dia keluar dari kolong langitKu dan silakan cari Tuhan selain Aku,,," Masya Allah di tantang oleh Allah, kalau kalian tidak ridho dengan ketentuanKu dengan aturan ibadah yang Aku berikan silakan keluar dari bumiKu dan silakan cari Tuhan selain Aku. Mulai meneteskan air mata si murid. 
       Tapi, namanya anak muda penasaran, "Guru itu syarat mah keberatan adalagi gk sih yang lebih enteng dari itu?" dengan senyum merekah Si guru menjawab: "Ada!!, ni yang ketiga silakan dech maksiat gakpapa, silakan dech gak usah ibadah, gak perlu melepas nikmat dari tubuhmu, ndak perlu keluar dari bumiNya Allah", "Apa itu syaratnya wahai guru?" "Pada saat engkau bermaksiat, nanti ketika ajalmu datang itu malaikat Izrail akan menjemput, sampaikan kepadanya, tenangkan, Jangan sekarang di cabut nyawanya ditunda seminggu lagi aj za? kasih waktu saya untuk bertaubat dan berbenah diri. Bisa gak negosiasi dengan malaikat? Oo,, mentang2 kaya duit banyak, udah dech malaikat mending sekarang pulang ni saya kasih ongkos aja dah, entar besuk baru balik lagi. Bisa gak kita mnyogok malaikat? Gak bisa. Lantas apa jawaban Si Guru: "Kalau engkau tidak mampu melakukan negosiasi dengan malikat Izroil lalu siapa yang jamin saat engkau bermaksiat tiba-tiba disitulah dia datang menjemput mencabut nyawamu?" Masya Allah makin berderai air mata, keluar dari mata si murid. 
       Tapi kemudian dia kembali bertanya: "Ni yang terakhir dech guru abiz itu saya gak nanya lagi, kayaknya semakin saya tanya jawabannya semakin berat, kali aja yang terakhir ini jawabanya lebih entenk, Apalagi syarat untuk aku boleh bermaksiat?" Apa jawaban si guru: "Silakan engkau tak perlu melepas nikmat di tubuhmu, engkau tidak perlu keluar dari kolong langit, dan engkau tidak perlu untuk negosiasi dengan Izroil", "Apa syaratnya?" "Saat engkau masuk liang kubur nanti akan datang tu 2 malaikat yaitu Munkar dan Nakir yang akan bertanya tentang apa saja yang kamu lakukan saat hidup didunia, kalau itu malaikat bertanya kepadamu usir dia jangan izinkan dia untuk bertanya tentang apapun segala amal yang pernah kamu lakukan di dunia ini, diantara kita adakah yang mampu mengusir malaikat munkar dan nakir? Tidak ada, jangankan mengusir malaikat munkar dan nakir seekor nyamuk demam berdarah menempel ditubuh orang yang punya kedudukan, bahkan dikawal dipersenjatai pengawalnya tetap tidak mampu mengusir nyamuk itu Tepar juga di UGD, Nyamuk nggak bisa diusir bagaimana malaikat munkar nakir? 
        Nah renungan ini menjadi sebuah pelajaran buat kita semua agar senantiasa ikhlas saat kita ibadah dan ikhlas saat kita berupaya meninggalkan segala dosa dan maksiat, mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan kepada kita, Allah memberikan kesabaran kepada kita, dan Allah memberikan keikhlasan kepada kita, Amin ya Robbal 'alamin,,, Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. Terima kasih dan mohon maaf 
        wassalamu'alaikum wr.wb.

2 Oct 2012

DEMONSTRAN

Demonstran menduduki gedung DPR RI.
Dilayar hitam putih, 
Kulihat kelamnya sejarah 98, 
Saatku beranjak 7 tahun, 
Kulihat tindak anarkis pertama, 
      Tak ku pahami apa maksudnya, 
      Tak ku mengerti apa tujuannya, 
      Seperti kaleng kosong berisik, 
      Ikut meluber dengan air banjir,  
Sampai ku turun jalan, 
Untuk aksi, 
Teriak-teriak bawa spanduk, 
Bekar-bakar di pertigaan jalan, 
Sewaktu aku putih abu-abu, 
      Sekarang aku mahasiswa, 
      Perkumpulanku orang jalanan, 
      Teriak untuk masyarakat, 
      Demi masyarakat, dari masyarakat, 
Tapi sekarang perut mereka buncit, 
Oleh anggaran yang sempat mereka caci, maki, berontak, 
Balas air tuba dengan air susu, 
Tak perlu brutal, karena akibatnya bisa fatal, 
Jangan cuma di jalan, tapi juga dimasyarakat, 
Demonstrasi itu tentang jiwa, bukan hobi. 

*puisi ini buatan murni Tyas Haryadi sang Penggembala, copas mohon sertai pembuat. Jujurlah saudaraku, jujurlah negeriku, Indonesia. ^_^

Rindu Pancasila

Garuda Pancasila, Rindu dasar Negara.
       “Rindu Pancasila”, begitulah judul buku yang diterbitkan oleh kompas. Buku ini sudah ada dikumpulan koleksi CML (lihat blognya Cah Magetan Library). Tetapi ada hal yang lebih penting, yaitu dimana Pancasila itu sekarang? Masihkah ada di Negeri ini? Silahkan dijawab oleh tiap pribadi dengan hati nurani terdalam. Dasar Negara kita adalah Pancasila, sudahkah semuanya diterapkan? Bahkan kata Pancasila juga jarang ada gaungnya. Fakta-fakta sekarang ini juga semakin bermunculan, dimana banyak yang lupa dengan teks Pancasila. Parahnya lagi itu terjadi kepada para pejabat-pejabat teras Negara. Lalu bagaimana cara mengobati kerinduan kepada Pancasila ini? Jawab dengan kejujuran hati (baca, jujur itu mujur, luhur dan derajatnya tanpa bisa luntur)!  
       Rindu Pancasila, kemana Pancasila sekarang? Sudahkah lupa dengan ideologi Negara ini? Pemuda sekarang lebih sibuk dengan hura-huranya, lebih cinta dengan alat-alat importnya. Yang tua lebih fokus pada cari uang (baca 17 agusuts 2010). Bagaimanapun caranya, bukan menanamkan Pancasila pada setiap kerjanya. Guru lebih penting kenaikan gaji atau tunjangannya, bukan mengajarkan Pancasila. Mahasisiwa lebih bahagia dapat nilai bagus, bukan dapat mengamalkan dan menggalakkan jiwa Pancasialis (baca Label Nasionalisme). Anak-anakpun lebih hafal lagu cinta daripada Pancasila, lebih tahu sejarah artis daripada Pancasila. Tidak semua, tapi mayoritas. Mau sampai kapan? Sampai Negeri ini digadaikan? Atau dikontrakkan? Mana ke Tuhanan? Mana kemanusiaan? Mana persatuan? Mana kerakyatan? Mana keadilan? Kalau hatimu tak terketuk, mungkin hatimu sudah mati. Untuk apa lagi status WNI? Lebih baik terkubur tanah, ditancapi batu nisan diatasnya! 
       Sedikit kawan, tentang pentingnya cinta kembali apa yg telah didasarkan dan dibuat oleh para leluhur kita semua. Manusia Indonesia sekarang masih sangat kurang mengenal apa tujuan Negara ini, apa cita-cita bangsa ini, apa harapan para leluhur yang telah memerdekakan Negara ini. Mungkin kita akan sulit, karena para pemimpin negeri ini juga sangat bingung, linglung, payah diri, tak memahami jatidiri negeri ini. Bagaimana cara terbaiknya, lihatlah Pancasila, rinduilah Pancasila, dengan segala filosofinya, aturan dan aplikasinya. Pancasila adalah dasar Negara, tetapi bagaimana jika semua lupa akan dasar Negara ini?  Bagaimana juga dengan nasib barang-barang buatan Indonesia bisa mencerminkan jatidiri bangsa pula? (baca, nasib label made in Indonesia)
       Sedikit curcol kawan, sewaktu kecil, saya adalah anak yang sangat cinta dengan Negara ini juga dengan Pancasilanya. Ibu dan Ayah saya bukanlah orang yang selalu menyuruh saya dan membuat saya untuk sangat mencintai Negara. Tetapi Ibu dan Ayah saya selalu member fasilitas saya, mulai dari peta, yang saya lihat tiap harinya, saya perhatikan, saya bolak-balik. Sampai tanpa sadar rasa cinta itu semakin tumbuh besar, cinta kepada Negara ini, Indonesia. Mari obati kerinduan kita dengan Pancasila, kita pahami, resapi, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Saya semakin ingat tentang tujuan bangsa ini, ketika sedang melakukan aktivitas di depan layar (baik komputer/laptop/hp) saya sering play pidato-pidato Ir. Soekarno serta lagu kebangsaan. Tentu selain Al-quran, pengajian dari ustadz-ustadz, sholawat, dan lagu islami + rap, campusari, juga pop. Sekian dulu kawan, rindulah pada Pancasila, semoga bermanfaat, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi. ^_^
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com