20 Feb 2013

Rumah Impianku

Rumah bambu, salah satu bentuk rumah Impian saya.
       Dulur, yang sudah berkeluarga dan berumah sendiri tentu pengen ya ngebeliin rumah anaknya. Kalau tidak gitu yang nyuruh anaknya buat beli atau buat rumah sendiri lah. Nah, saya juga pernah di pesenin sama Bapak tercinta, nama beliau Supiran Pujo Hartono (dua nama belakang ini adalah nama tambahan beliau waktu nikah, jadi nama asli beliau adalah supiran). "Le, ngko nak nikah iku diusahakne duwe omah dewe disik, ben ora repot, tur ora sungkan. Nek sampean nang maratuwa kan sungkan, semono ugo bojo pean ngko!" begitu dawuh beliau (intinya buat rumah sendiri biar tidah sungkan dengan mertua). 
        Nah, saya pun niat setelah lulus kuliah (semoga bulan oktober tahun 2013 ini diwisuda, amin), saya mau pindah dari rumah, beserta CV saya sekarang ~> Cah Magetan Indonesia (semoga segara legal). Perpus tercinta Cah Magetan Library (CML), studio terhebat Cah Magetan Studio (CMS) dan kandangnya kerajinan kulit Cah Magetan Distro (CMD). InsyaAllah ini sedikit memberikan saya ruang untuk memulainya sendiri, dari nol benar-benar nol tanpa campur tangan orangtua (kalau campur doa itu pasti, vital malahan). 
       Kelak disini pula saya akan bersama istri (semoga engkau tengah memperbaiki diri seperti daku) akan menjalin bahtera rumah tangga, mendekatkan diri pada sang Khalik. Membesarkan Tyas-tyas junior, mendidik mereka, mengajari anak-anak muda para penerus bangsa, dan ibu-ibu bapak-bapak para pilar bangsa. Rumah masa depan saya nanti adalah memenuhi standar utama sebuah rumah, dalam bahasa jawa ada istilah "yen panas ora panasen, yen udan ora kudanan, yen adem ora kademen," (jika panas tidak kepanasan, jika hujan tidak kehujanan, jika dingin tidak kedinginan). Rumah saya haruslah hijau, yah kalau ngontrak dulu yang cet hijau, di kasih tanaman-tanaman, ntar kan waktu sore bisa nyiramin dan rawat tanaman bareng istri. 
       Nanti akan ada musholla khusus, harus lengkap dengan Al-Quran terjemah, tempat wudhu yang mumpuni, kalau rindu Allah langsung dah. Saya ingin rumah dari bambu, ketika saya bilang ini banyak yang menertawakan, mau mudah roboh? mau di inting karena berlubang? dan sekutunya lah. Ini adalah tentang kecintaan kepada alam, kalau di beton, itu nutupi tanah, akhirnya mengurangi peresapan air. Berapa banyak rumah yang dibangun lalau di depannya ada paving, apa lagi beton, ya Allah itu kalau bumi kulit kita, banyak yang di tempel-tempeli berbagai hal, bukan hanya di tato. 
        Bambu yang mangkring, mirip rumah zaman dahulu, kalau bisa malah mirip rumah pohon. :D, unik ya? aneh ya? ah, semoga Allah memberkahi untuk benar-benar back to nature, semoga istri saya kelak juga seinsting dengan saya. amin... Lanjut lagi, rumah kelak ada tempat kumpul bareng keluarga, dimanakah? Ya musholla keluarga itu, kan enak, abis ketemu Allah kita ngeraketin hubungan keluarga. Ada tempat masak yang sederhana tapi tertata rapi dan indah disampingnya ada tempat makan. Kamar mandi dan toilet yang juga harus ramah lingkungan (nah ini saya belum lihat seperti apa bentuknya), juga ada ruang tamu yang tanpa kursi. Yups, ruang tamu tanpa kursi, semua harus duduk lesehan kalau bertamu ketempat saya, Wajibun. 
       Berlanjut ke teras, teras hijau dengan tanaman yang mudah dirawat indah dimata sejuk di nafas. Tempat produksi CMD, CML, CMS dan tempat jualan sekalian, ini penting, ngajarin keluarga bisnis, anak-anak aye juga. Halaman luas, penuh dengan tanaman buah, dan bunga, dirawat sendiri nih, biarkan anakku ntar berlari-lari disana, ibunya dan saya kapan-kapan bisa kamping berdua pakai tenda dom di depan rumah, ingin melihat bulan, terpenting sholat malam di bawah rembulan. Enaknya apa? kalau hujan kan langsung berteduh kerumah.hehe 
       Ada lagi dulur, pagarnya tidak perlu pakai beton, cukup dengan batang pohon. Entah pohon bambu kuning, bambu panjang atau yang lainnya. Saya pernah lihat di Blitar ada rumah yang pagarnya dari batang-batang pohon yang lurus, indah dan ramah alam sekali. Tidak ada paving atau beton di jalan, semua cukup rumput yang menghiasi, biarkan air masuk tanah. Saya pelopor rumah jawa, hijau, yang islami, insyaAllah. :D
       Rumah ini mungkin akan jadi rumah terunik, tak perlu biaya banyak, tapi azas manfaatnya besar. Itu yang kami inginkan, daya tahan? Ah, kunfayakun, inget kan? Allah bilang jadi, ya sudah jadi dah. Semoga kesampaian tuh rumah impianku, semoga semua kawan yang belum punya rumah juga bisa punya rumah idaman. amin, yang sudah punya biar jadi lebih berkah dan patut disyukuri. Buat istri aye kelak, kalau dunia jangan terlalu dikerjar, tapi keberkahannya yang harus kita kejar. OK cintaku? tulang rusukku? ibu dari anak-anakku? ;) | ntar dah, kita pasti ketemu kok, walau daku tak tahu siapa kah dikau, dimana pula, biarkan Allah yang memperjumpakan kita... ^_^ sekian, sayonara, illaliqo' dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi... :)

2 comments:

  1. Subhanallah, perjalanan hidup njenengan sugguh memotivasi.

    Salam kenal dari cah magetan juga,

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah, tentu setiap manusia punya kisah motivasi termasuk anda... salam kenal, barokallah... slm untuk keluarga di Magetan ^_^

      Delete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com