Dewasa ini banyak sekali orang yang ingin menjadi kaya, punya mobil mewah, punya villa, dan lain sebagainya. Wajarlah itu dipikiran kita, karena setiap orang tentu ingin mendapatkan sesuai yang lebih. Lalu pekerjaan apa yang dapat membuat kita mencapai hal itu? Pada dasarnya semua profesi dapat membuat kita kaya, asal kita mau bekerja keras dan pantang menyerah, serta selalu bersyukur. Tapi, seperti para sahabat nabi Muhammad saw. yang memiliki harta yang banyak, mereka adalah saudagar (pedagang). Bahkan rasulullah saw sendiri adalah seorang pedagang, yang jujur, bijaksana, dermawan, dan religius tentunya. Lalu apa yang dapat kita ambil dari beliau yang diakui sebagai orang paling berpengaruh di dunia?
Entrepreneur, sebuah kata yang berkelas, menunjukan intelektualitas yang lumayan tinggi dan yang pasti syarat dengan dana yang melimpah. Mulai sekarang banyak digadang-gadang kalau kemajuan ekonomi Indonesia bahkan dunia tergantung dengan seberapa banyak entrepreneurnya. Lalu apa sebenarnya enterprenuer itu sendiri dalam pendiskripsian kehidupan di Indonesia? Bisa dibilang pedagang, pengusaha, dan pebisnis, semua hal diatas sama maknanya dengan saudagar atau profesi rosulullah. Jadi kalau kita jadi entrepreneur, kita bisa menjadi pemicu kemajuan ekonomi Negara, dan berpeluang memiliki kekayaan melimpah tanpa harus diselidiki KPK karena dugaan korupsi. Selain itu segala sesuatu yang dilakukan rasul adalah sunah, dunia akherat insya allah dapat barokah dan manfaatnya (khusus bagi muslim). Jika anda bukan muslim tetaplah mencari sesuatu yang anda sukai, karena itu akan membuat anda sukses, dan pastikan salah satunya adalah entrepreneur.
Tanamkan dipikiran kita “Usaha bukanlah option terakhir, tapi prioritas pertama”, ini akan membantu kita untuk memulai karir di dunia bisnis ataupun usaha. Kita tahu kebanyakan dari kita berpikir untuk bekerja, tidak untuk membuat pekerjaan itu sendiri, itulah sebabnya banyak pengangguran di negeri kita ini yang sibuk mencari kerja kesana-kesini tanpa peduli peluang besar yang ada didepan kelopak mata. Karena jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja di negeri kita masih berat sebelah. “Bukankah lebih mudah dengan bekerja berangkat pagi pulang sore lalu menunggu gaji di tanggal muda”, inilah pikiran sebagian besar orang di Indonesia saat ini yang lebih suka menjadi lebah pekerja. Dalam era-Globalisasi ini sangatlah dibutuhkan terciptanya banyak lapangan kerja dan salah satu penyunting utamanya adalah entrepreneur, baik dalam sekala besar ataupun kecil.
Jika dari 260 juta penduduk Indonesia ada 10% pengusahanya, minimal ada 26juta orang mempunyai usaha sendiri (dengan perhitungan usahanya dijalakan sendiri). Itu belum termasuk jika dalam 10% itu ada beberapa persen yang memiliki perusahaan besar, sehingga akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Betapa terbantu pemerintah baik dalam masalah pengangguran dan perkembangan ekonomi di tanah nusantara kita tercinta ini. Sekaranglah saatnya Negara Indonesia bangkit, bangkit untuk mengelola SDA kita sendiri, bangkit untuk menjadi raja di tanah sendiri.
Semua bisa kita mulai dari kita, para pemuda. Masih ingat peristiwa sumpah pemuda, rengas dengklok, aksi mahasiswa tahun 1998? Masih ragukah jika kita para pemuda punya magic, tenaga super, pengaruh besar dalam perubahan, kitalah yang akan merubah negeri ini! Sekarang waktunya untuk mengepakkan sayap kita kedunia entrepreneur, sekolah atau tidak, anak orang kaya atau miskin, kulit hitam atau putih, di pulau jawa atau luar jawa, itu adalah alasan kita. Semua itu alasan kita untuk merubah paradigma dunia bahwa Indonesia yang penuh warna ini bisa bersatu untuk kemajuan tanah air, kita yang harus memulai, kapan? Sekarang juga, dengan menanamkan niat dan semangat dalam hati kita.
Tanamkan dipikiran kita “Usaha bukanlah option terakhir, tapi prioritas pertama”, ini akan membantu kita untuk memulai karir di dunia bisnis ataupun usaha. Kita tahu kebanyakan dari kita berpikir untuk bekerja, tidak untuk membuat pekerjaan itu sendiri, itulah sebabnya banyak pengangguran di negeri kita ini yang sibuk mencari kerja kesana-kesini tanpa peduli peluang besar yang ada didepan kelopak mata. Karena jumlah tenaga kerja dan lapangan kerja di negeri kita masih berat sebelah. “Bukankah lebih mudah dengan bekerja berangkat pagi pulang sore lalu menunggu gaji di tanggal muda”, inilah pikiran sebagian besar orang di Indonesia saat ini yang lebih suka menjadi lebah pekerja. Dalam era-Globalisasi ini sangatlah dibutuhkan terciptanya banyak lapangan kerja dan salah satu penyunting utamanya adalah entrepreneur, baik dalam sekala besar ataupun kecil.
Jika dari 260 juta penduduk Indonesia ada 10% pengusahanya, minimal ada 26juta orang mempunyai usaha sendiri (dengan perhitungan usahanya dijalakan sendiri). Itu belum termasuk jika dalam 10% itu ada beberapa persen yang memiliki perusahaan besar, sehingga akan membutuhkan banyak tenaga kerja. Betapa terbantu pemerintah baik dalam masalah pengangguran dan perkembangan ekonomi di tanah nusantara kita tercinta ini. Sekaranglah saatnya Negara Indonesia bangkit, bangkit untuk mengelola SDA kita sendiri, bangkit untuk menjadi raja di tanah sendiri.
Semua bisa kita mulai dari kita, para pemuda. Masih ingat peristiwa sumpah pemuda, rengas dengklok, aksi mahasiswa tahun 1998? Masih ragukah jika kita para pemuda punya magic, tenaga super, pengaruh besar dalam perubahan, kitalah yang akan merubah negeri ini! Sekarang waktunya untuk mengepakkan sayap kita kedunia entrepreneur, sekolah atau tidak, anak orang kaya atau miskin, kulit hitam atau putih, di pulau jawa atau luar jawa, itu adalah alasan kita. Semua itu alasan kita untuk merubah paradigma dunia bahwa Indonesia yang penuh warna ini bisa bersatu untuk kemajuan tanah air, kita yang harus memulai, kapan? Sekarang juga, dengan menanamkan niat dan semangat dalam hati kita.