4 Jul 2015

Gendong Ibu untuk haji ke Mekah, bismillah

       Jumat (03/07/2015), pagi itu aku dan adik tengah bersiap-siap untuk berangkat ke rumah nenek di Mojokerto. Aku dan adik sudah sepakat untuk memenuhi 'dawuh' ibu & bapak untuk berangkat kerumah nenek dan kakek di Mojokerto. Keduanya tengah sakit, nenek terkena stroke, sementara kakek bermasalah dengan pendengaran, pengelihatan dan kaki beliau. Misi kami kali ini adalah silaturohim, sekali mengantarkan jamu, juga kacamata untuk nenek dan kakek. Mohon doanya ya, semoga beliau berdua segera sembuh, aku doakan saudara/i dan keluarga sehat selalu, jasmani & rohani. Jika ada yang sakit juga segera disembuhkan, aamiin, alfatihah
       Aku dan Adik akan berangkat setelah sholat jumat, kurang lebih jam 13.00 WIB, naik sepeda motor. Karena ingin sekalian wisata ke Waduk Bening Kab. Madiun dan Museum Majapahit di Trowulan Mojokerto. Kalau naik bus/kereta akan ribet nantinya, lagi pula naik sepeda motor lebih hemat, hehe. Mau naik mobil, juga belum dititipi oleh Allah, aku doain saudara/i yg belum punya mobil segera punya mobil. Dan mobil itu nanti mengantarkan kepada ke sholehan aamiin
       Kali ini aku membawa tas karier (itu yg buat mendaki gunung), karena bawaan kali ini cukup berat, walaupun tidak terlalu banyak. Ada dua pack jamu (lupa namanya), dengan kemasan botol, gula & kopi, pakaian dan barang-barang lain. Masuk dah semuanya ke tas karier, cukup berat kawan, adikku saja cukup kesulitan untuk menggendongnya. Lalu akupun mencobanya beberapa kali, lumayan juga memang, cukup berat jika dibandingkan dengan bawaan ketika mendaki gunung. *hek, agak bungkuk dah hehe
      Ketika duduk di dipan tempat kami menata barang, aku, ibu dan adik tengah bercanda. Akupun bercanda ke ibu, 'nyobi numpak pripun buk?' (arti: nyoba naik gimana bu?) Yang tak maksud adalah naik ke tas karier yang memang cukup besar, ibu bilang 'akupun bisa masuk tas ini' (dalam bahasa jawa). Lalu beliau naik keatas tas, kepundakku, langsung dah, aku gendong ibu, untuk jalan-jalan sebentar, sambil beliau tertawa. Hehe, senang sekali rasanya bisa gendong ibu, beliau tampak terhibur, semoga bisa haji kelak dengan ibu & keluarga besar juga, di awali acara gendong ini. aamiin | Ini mengingatkanku tentang sebuah kisah anak yg menggendong ibunya ketika melakukan ibadah haji.
       Setelah ibu turun, aku mau nyoba gendong adikku, awalnya dia nggak mau, tapi aku kan keras kepala, hehe. Tak tunggu sampai mau, akhirnya mau juga digendong, tak bawa kebelakang pula, ketemu nenek, aku tanya ke nenek, mau digendong sekalian atau tidak? Beliau bilang, masih bisa jalan kok digendong, hehe, tangguh bener dah nenek. Akhirnya kumpul dah berempat, di dipan itu, ritual biasa kawan, minta maaf ke nenek, ibu, adik, karena aku tahu, pasti banyak salahnya. Trus minta doa bareng-bareng, supaya bisa segera haji semua, sekeluarga besar, komplit paman bibi, juga keponakan. Ada juga banyak selipan doa lain, salah satunya, supaya aku segera nikah, dapat istri sholiha, punya anak tiga, belas (13), hehe, bantu doa juga ya.
       Mungkin sedikit nggak nyambung kali yah, tapi insyaAllah dari nyegengin ibu, gendong beliau, doa bareng, cita2 haji bareng juga terkabul. Itulah kenapa aku membuat judul, "gendong ibu untuk haji ke Mekah", nyenengin ibu dulu, sama juga nyenengin Allah, nyenengin ortu dulu, sama juga nyenengin Allah. Ridho Allah ada di ridho ortu, murka Allah ada di murka ortu, kalau ortu sudah ridho dg cita-cita kita, insyaAllah cepet dah, yakin, bismillah. Aku doakan, saudara/i semua bisa berhaji semua, komplit keluarga besar, juga keturunan kelak. Kalau sudah berhaji, semoga jadi haji yg mabrur, aamiin, alfatihah
       Sekian kisahku kali ini, maaf nggak ada foto sebagai data otentiknya, hehe, aku sertakan foto dari serching aja yah, biar cepet ketularan juga. aamiin | Pencintraan lagi, hehe, ini sedang berusaha meluruskan niat, semoga menjadi ajakan menuju kebaikan, di bulan Ramadhan ini. Semoga manfaat, Allahumma sholli'ala Muhammad. Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik inna al hamda wa an ni'mata laka wa al mulk la syarika laka.... Tyas Haryadi ^_^

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani

Repost lagi, kali ini masih dari catatan akun FBku Tyas Haryadi, tentang hari pendidikan Nasional, semoga bermanfaat.

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan setiap tanggal 2 Mei, kita bahas sedikit mengenai ajaran kepmimpinan dari Ki Hajar Dewantara.

Ajaran Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara

Ing Ngarso Sung Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sung Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.

Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan.

Demikian pula dengan kata Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.

Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sung TulodoIng Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang – orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat. Semoga bangsa ini makin memaknai ajaran Ki Hajar Dewantara, dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara... aamiin

referensi : gudangmateri.com 

Tips "Belajar Iri"

Repost lagi, bismillah dah, semoga akun FB Tyas Haryadi semakin bisa manfaat, mengajak pada kesabaran & kebenaran, aamiin. Kali ini ingin berbagi tips "belajar iri", yg dibolehkan oleh islam tentunya, langsung saja dibaca ya...

Bismillahirrohmanirrohim, pagi ini saya ingin berbagi sedikit tentang tips "belajar iri". Tentu belajar iri yg dimaksud ini dalam tanda kutip, yaitu iri yang positif. Seperti sebuah hadits, di mana Rosulullah tidak memperbolehkan iri kecuali kepada dua hal. Dari Abdullah bin Mas‘ud RA, ia ber­kata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal: (iri ter­hadap) orang yang dikaruniai Allah dengan harta kemudian membelanja­kannya dalam kebenaran dan (iri terha­dap) orang yang dikaruniai Allah dengan ilmu kemudian mengamalkannya dan mengajarkannya’.” (Muttafaq ‘Alaih).

Nah, itulah yg seharusnya kita pelajari, iri kepada mereka yg berharta lalu membelanjakannya dalam kebenaran, dan iri kepada mereka yg berilmu kemudian mengamalkan dan mengajarkannya. Menurut beberapa definisi, Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Terkadang dg mudah kita terbersit sifat iri ketika ada teman yg penghasilannya bepuluh, ratus, bahkan ribu kali lipat dari kita. Terkadang dg moleknya sifat iri berjalan-jalan di hati kita, ketika orang lain mempunyai karya hebat, mempunyai ketenaran, dapat rejeki, dan lain sebagainya.

Ini ada beberapa tips, agar kita bisa belajar iri, yaitu iri yg diperbolehkan oleh Allah SWT :

1. Berdoa, sesering mungkin kita berdoa untuk dijauhkan dari segala penyakit hati. Mungkin, kita sering berdoa untuk sehat jasmani, terhindar dr segala penyakit jasmani, tetapi kita kurang berdoa untuk sehat rohani, terhindar dr segala penyakit hati. Menurut Aa'Gym dan Yusuf Mansur, kalau berdoa pakai bahasa arab/bahasa Al-quran belum mengerti, pakai bahasa Indonesia saja, Allah Maha Tahu.

2. Ingat hadits diatas, ketika ada bersitan dalam hati "wah, enaknya temanku itu, uangnya banyak, kenapa kok yang dapat dia, bukan aku?". Bisa bahaya ini, bisa jadi ini bisikan setan, "astaghfirullah, ya Allah, ampuni hamba, ampuni hamba, seharusnya tak boleh ada iri. Hamba hanya boleh iri, dg teman-teman hamba yg kaya yg dermawan, yg kaya yg hartanya untuk jalan kebenaran." Dengan mengingat-ingat hadits diatas, kita bisa menstimulus diri untuk selalu belajar iri yg diperbolehkan. Agak keblinger dikit, ingatkan diri sendiri, doa lagi.

3. Minta untuk diingatkan, bukankah Allah memperintahkan kita untuk saling mengingatkan dalam kesabaran & kebenaran? Nah, minta tolong dong, sama orang2 sekitar kita "ibu, bapak (misal ortu), tolong ingatkan aku kalau salah, pasti bakal ada salahnya, mohon di ingatkan!". Begitu juga ke saudara, sahabat, teman, guru, rekan kerja, terutama orang-orang yg lebih sholih dan alim.

4. Minta untuk di doakan, kita sering minta di doakan "doakan aku sukses ya!" ini keren, coba ditambahi "doakan aku sukses dunia akhirat ya, kamu juga!" ini lebih keren juga. Lalu kenapa kita juga tidak minta di doakan, "doakan aku sehat jasmani rohani ya, terhindar dari penyakit jasmani dan rohani juga!". Atau boleh minta di doakan, ke siapa saja yg di jumpai, "doakan aku terhindar dari iri ya, hanya iri yg diperbolehkan Allah saja!"

5. Mendoakan orang lain, Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: “Dan untukmu pula seperti itu.” (HR Muslim)

Semoga kita semua sehat jasmani rohani, terhindar dr segala penyakit fisik dan hati, selamat dunia akhirat, aamiin. Sekian, pasti ada salahnya, mohon dimaafkan, ambil baiknya, semoga bermanfaat, wallahu'alam bishowab ^_^

Egois?

Repost lagi, dari akun FBku ~> Tyas Haryadi, kali ini tentang sebuah kultum di pesantren entrepreneur, selamat membaca, semoga bermanfaat:

Beberapa tahun yg lalu saya bertemu dg atasan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan. Bos saya bertanya, "pak Bagus, setelah keluar kerja apa yg akan anda lakukan?". Saya menjawab, "saya akan berbisnis pak!". "Berbisnis?" tanyanya, "pak Bagus, saya mau kasih saran, jadi orang jangan neko-neko. Seperti saya ini, kalau dihitung-hitung maka penghasilan saya sekitar 2,5 juta perbulan, apa yg saya lakukan? Saya bersyukur dg apa yg Allah berikan kepada saya, menerimanya dg kesyukuran, saya nikmati dan saya tidak neko-neko." Dalam hati saya, orang ini begitu egois, dia hanya mementingkan dirinya sendiri. Kalau memang cukup dg 2,5 juta perbulan, kenapa tidak mencari 20 juta, yg 17,5 jutanya dikasih orang lain. Jika kita cukup dg penghasilan kita sekarang, kenapa tidak mencari lagi untuk bisa membantu orang lain? Masih banyak saudara-saudara kita yg membutuhkan bantuan kita. Sering kali cita-cita kecil, karena kita sangat-sangat egois. Kita sering bekerja hanya dg target untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Di suatu pelatihan, saya pernah bertanya kepada seorang peserta, "berapa penghasilan yg anda inginkan?". Ada yg menjawab, "saya tidak tahu pak, saya tidak tahu ingin punya penghasilan berapa. Tapi yg saya inginkan, saya ingin punya pesantren, yg minimal mampu menampung 100 santri yatim piatu atau fakir miskin, dan mereka semua free, mereka semua gratis. Kalau saya hitung-hitung, minimal saya harus punya penghasilan 100jt perbulan." Bagaimana dg cita-cita anda? Berapa penghasilan yg anda inginkan perbulan? Berapa banyak anda ingin punya anak asuh? Berapa banyak anda ingin punya anak yatim piatu? Bisa jadi penghasilan kita sekarang kecil, karena cita-cita kita memang masih kecil. Cita-cita kecil, karena kita hanya memikirkan diri sendiri, barang siapa membantu masalah orang lain, maka Allah akan membantu menyelesaikan masalahnya. Allah akan melipat gandakan rejeki dan di infakkan tanpa batas, dan sebaik-baik kamu adalah yg paling banyak manfaatnya. Saya Bagus Hernowo, Pesantren Entrepreneur untuk anda rekan Data

Angkutan Umum Gratis?

Masih dalam masa repost semua catatan di akun FB ku, kali ini ingin repost tentang sebuah ide, yaitu tentang angkutan umum gratis. Langsung cek saja isinya, sebagai berikut:

Bismillahirrohmanirrohim, selamat jumat sore saudara, gimana kabar anda dan keluarga? Semoga selalu diberkahi Allah, sehat jasmani ruhani, dan selamat dunia akhirat. aamiin... Hari ini hari jumat, tgl 24 April 2015, bertepatan dg #HariAngkutanNasional, tahu dari akun twitternya @KompasTV tadi pagi. Kebetulan sedang ingin bersilaturohim di twitter, ketemu mbak @risqaini, beliau lagi berbagi semangat pagi kepada yg lain. Sambil bertanya, kemarin hari bumi, kemarinnya lagi hari Kartini, hari ini hari apa lagi? Ah, akhirnya jadi ingat sebuah gagasan yg muncul di pikiran, yaitu 'angkutan umum gratis', dengan semua pekerjanya (sopir & kernek), tidak ada wajib setoran, gaji tetap. Begitu pula langsung aku sampaikan ke beliau, tentu anda semua tahu apa pertanyaan pertama yg muncul, "dari mana uang untuk membayari?"

Hehehe, ya dari Allah lah, perantaranya bisa via CSR, bisa via iklan, dan lain sebagainya. Saya teringat, ketika dulu masih bergerilya ide-ide usaha, dimana saja, kapan saja. Ada  buku di perpustakaan kampus, yg menceritakan tentang sebuah jasa fotocopy gratis di Jepang. Tempat fotocopy ini berada di daerah pendidikan, dekat dengan kampus-kampus, namanya sulit diingat, hehe. Lalu dari mana uang untuk biayanya? Keuntungannya dari mana? Ternyata, pendapatannya dari iklan, yaitu dibagian belakang kertas fotocopy itu sudah ada fotocopy lain, fotocopy sang pemberi iklan. Dan ini bukan keseluruhan fotocopy nya gratis, tetapi ada pula yg berbayar, walaupun prioritas para pelanggan adalah yg gratis. Dengan kata lain, pemberi iklan dikenai biaya fotocopy tiap lembarnya, bolak-balik, tetapi hanya satu halaman. Sementara target promosinya adalah para pengguna jasa fotocopy gratis ini.

Waktu itu, sempat terlintas dipikiranku, seharusnya juga bisa dong buat angkutan umum gratis? Sistemnya nyontek dari fotocopy gratis itu, bisa diterapkan di angkutan kota, kereta, atau bahkan kapal laut. Mungkin akan jadi perdepatan di beberapa pihak, terutama mereka yg punya usaha yg sama, kecuali kereta, hanya di miliki oleh BUMN ya kalau tidak salah? Negara maju adalah negara yg bisa membuat masyarakatnya lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum, bukan transportasi pribadi. Nah, di hari angkutan nasional ini, saya iseng-iseng ingin memaparkan gagasan, Indonesia, melalui pemerintah terkait, bekerjasama dg BUMN atau swasta, bisa mewujudkan angkutan gratis. Bukan berarti semua gratis, seperti fotocopy gratis diatas, ada pula angkutan yg berbayar.

Pertanyaan selanjutnya, darimana dananya? Kan bisa diambilkan dari cana CSR BUMN atau perusahaan swasta lokal maupun asing. Lha wong pemerintah yg punya wewenang buat undang-undang, dibuat dong undang-undang yg mendukung. Tentu akan keren, jika Indonesia punya kereta gratis, di tiap rute, minimal sehari dua kali, dan diubah sistem dan pelayanannya. Kalau masalah yg dana, dari mana dapetnya, kan ada Allah Yang Maha Kaya, teknis itu bukan masalah, asalkan ada niat, kerja keras & cerdas, disertai doa. Jangka panjangnya, fasilitas seperti ini, nantinya bisa lo bekerjasama dg perusahaan lain, mendatangkan wisatawan ke Indonesia (kan murah transportasinya, ada yg gratis lagi). Mengurangi beban masyarakat, utamanya yg kurang mampu, dalam hal ongkos transportasi mereka. Kalau suruh milih, tentu milih yg gratis dan pelayanan memuaskan bukan? Bisa juga angkutan gratis ini jd angkutan ke surga juga, bila dibuatkan donasi untuk angkutan gratis ini. Kalau misal ada masalah lg, itu tantangan, ya harus diselesaikan, justru yg bikin greget itu masalah yg buanyak hehe... Itu saja dah, apapun, kalau memang bisa memberi manfaat pada orang lain, dan mendekatkan diri ke Allah, bisa dicoba. Semoga Indonesia dapat yg terbaik, jika ada yg deket tp tdk baik, semoga dijauhkan, diganti Allah dg yg lebih baik... aamiin ^_^

sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/angkutan-umum-gratis/1090999120916483

SMS an dengan adik tercinta

Selamat malam/siang para pembaca, kali ini ingin repost kembali catatanku via akun FB ~> Tyas Haryadi. Kali ini tentang isi smsku dg adik tercinta, Reni Haryati. Sebenarnya, sebelumnya tengah mendengarkan tausiyah untuk mengungkapkan segala hal dengan terbuka, langsung praktik dah. Adapun catatannya sebagai berikut:

aku : Adik yang cantik, mas njaluk sepuro sing akeh ya, mas urung iso dadi kakak yang baik buat pean. Mas durung iso wenehi contoh sing apik, durung iso ngajak pean nyang becik. Ilmune mas sik cetek, durung iso ngayomi pean, isik sering ngecewakno pean, nglarani ati pean, kasar neng pean, kurang peka, bentak, lan sak piturute...

adik : nggeh

aku : Mas nyuwun ngapuro sak gedhe-gedhene dik, urung iso dadi kakak impian pean :'( | Mas nyuwun tulung, pean bantu masmu ben dadi mas luwih sholeh, tambah ilmu, iso ngayomi pean & keluarga, iso ngajak neng kabecikan. Suwun ya adik tercinta, atas semuane, pean sudah begitu banyak ngebantu mas, nemenin mas, dengerin serewetku...

adik : Enggeh mas

aku : Mari dik, kita doakan untuk ibu tercinta, bapak tercinta, semoga diampuni Allah, diberi sisa umur yang berkah & manfaat, kelak dijauhkan dari neraka Nya, di masukkan dalam surga Nya. Kita dijadikan anak keturunan yang sholih/a, juga untuk para orang tua saudara/i kita se islam, juga saudara/i kita. Aamiin, alfatiha, cium dari masmu...

adik : Enggeh mas......

Sungguh, adikku ^_^

Sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/sms-an-pagi-ini-dg-adik/1092209110795484

Harus Kaya

Posting kali ini aku ambil dari catatan pribadi di akun facebook ku sendiri, Tyas Haryadi. Adapun catatanku sebagai berikut: 

Suatu saat, saya bertemu dg kawan di rumahnya, sambil bersilaturohim saya ingin mengajaknya berbisnis. "Pak, ayo pak berbisnis dg saya" | "saya tidak mau pak" Jawabnya mantab | Kemudian saya tanya "kenapa?" | jawabnya "saya takut kaya!". Saat itu saya kaget, ternyata ada orang yg takut kaya. Dia sangat paham, kalau menjalankan bisnis resikonya adalah kaya. Lalu saya bertanya, "kenapa anda takut kaya?" | "saya takut hubbuddunya, saya takut cinta kepada dunia". Dalam hati saya, 'luar biasa kawan saya ini, dia orang yg sholeh'. Dalam hati saya saya berdoa, 'Yaa Allah, orang sholeh seperti inilah yg seharusnya kaya". Karena kalau kekayaan dipegang oleh orang-orang sholeh, insyaAllah rahmatanlil'alamin. Tapi sayangnya, orang sholehnya tidak mau kaya, orang kayanya tidak mau sholeh.

Kemudian saya bertanya, "apakah hubbuddunya penyakitnya orang kaya saja?" | "tidak, orang miskinpun banyak yg menderita hubbuddunya". Masalahnya bukan dikaya atau dimiskinnya, tetapi bagaimana kita bersikap kepada kekayaan. Dengan alasan inilah banyak umat islam yg tidak mau bekerja keras, tidak mau berusaha menjadi orang kaya, dan tidak mau menjadi orang besar. Umat islam, terlalu besar untuk punya cita-cita kecil. Umat islam harus kaya, seperti kayanya Abu Bakar As-sidiq, seperti kayanya Umar bin Khatab, dan seperti kayanya Utsman bin Affan, karena kekayaannyalah islam bisa berjaya.

Rasulullah mengajarkan kita untuk berdoa, "Yaa Allah aku berlindung kepada Mu dari kekufuran dan kefakiran, aku berlindung kepada Mu dari azab kubur". Yang menjadi masalah bukan seberapa banyak kita mendapatkan uang, tp uang itu dari mana dan untuk apa. Sabda Rosulullah, "kita tidak boleh iri kecuali kepada 3 orang. Pertama, orang yg berilmu yg mengamalkan dan mengajarkannya. Yang kedua, orang yg mati syahid. Dan yang ketiga, orang kaya yang dermawan.". Ingatlah, kita adalah harapan masa depan umat, bangkit mulai sekarang, harapan itu pasti ada, Allah bersama kita. Bagus Hernowo pesantren entrepreneur

Tentu berbeda, jika orang sholeh yg punya hotel, dg orang bukan islam yg punya hotel. Sah-sah saja, di hotel bintang 5 misal, yg terdengar di lorong-lorongnya adalah murottalnya Syaikh Misyari Rasyid Alafasy, karena yg punya sholeh. Di SPBU, di minimarket, di mall, di studio, di apotek, toko bangunan, restoran, wajib tutup waktu sholat wajib tiba, semuanya sholat jamaah. Dan tidak ada itu SPG yg buka aurot, kalau yg punya dealer itu orang sholeh, pake hijab syar'i semua, malah bisa tidak ada lagi SPG (Sales Promotion Girl), diganti SPB (Sales Promotion Boy). Yakinlah, karena kita punya Allah Yang Maha Kaya, yg punya seluruh alam semesta....

Sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/harus-kaya/1093309457352116
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com