4 Jul 2015

Gendong Ibu untuk haji ke Mekah, bismillah

       Jumat (03/07/2015), pagi itu aku dan adik tengah bersiap-siap untuk berangkat ke rumah nenek di Mojokerto. Aku dan adik sudah sepakat untuk memenuhi 'dawuh' ibu & bapak untuk berangkat kerumah nenek dan kakek di Mojokerto. Keduanya tengah sakit, nenek terkena stroke, sementara kakek bermasalah dengan pendengaran, pengelihatan dan kaki beliau. Misi kami kali ini adalah silaturohim, sekali mengantarkan jamu, juga kacamata untuk nenek dan kakek. Mohon doanya ya, semoga beliau berdua segera sembuh, aku doakan saudara/i dan keluarga sehat selalu, jasmani & rohani. Jika ada yang sakit juga segera disembuhkan, aamiin, alfatihah
       Aku dan Adik akan berangkat setelah sholat jumat, kurang lebih jam 13.00 WIB, naik sepeda motor. Karena ingin sekalian wisata ke Waduk Bening Kab. Madiun dan Museum Majapahit di Trowulan Mojokerto. Kalau naik bus/kereta akan ribet nantinya, lagi pula naik sepeda motor lebih hemat, hehe. Mau naik mobil, juga belum dititipi oleh Allah, aku doain saudara/i yg belum punya mobil segera punya mobil. Dan mobil itu nanti mengantarkan kepada ke sholehan aamiin
       Kali ini aku membawa tas karier (itu yg buat mendaki gunung), karena bawaan kali ini cukup berat, walaupun tidak terlalu banyak. Ada dua pack jamu (lupa namanya), dengan kemasan botol, gula & kopi, pakaian dan barang-barang lain. Masuk dah semuanya ke tas karier, cukup berat kawan, adikku saja cukup kesulitan untuk menggendongnya. Lalu akupun mencobanya beberapa kali, lumayan juga memang, cukup berat jika dibandingkan dengan bawaan ketika mendaki gunung. *hek, agak bungkuk dah hehe
      Ketika duduk di dipan tempat kami menata barang, aku, ibu dan adik tengah bercanda. Akupun bercanda ke ibu, 'nyobi numpak pripun buk?' (arti: nyoba naik gimana bu?) Yang tak maksud adalah naik ke tas karier yang memang cukup besar, ibu bilang 'akupun bisa masuk tas ini' (dalam bahasa jawa). Lalu beliau naik keatas tas, kepundakku, langsung dah, aku gendong ibu, untuk jalan-jalan sebentar, sambil beliau tertawa. Hehe, senang sekali rasanya bisa gendong ibu, beliau tampak terhibur, semoga bisa haji kelak dengan ibu & keluarga besar juga, di awali acara gendong ini. aamiin | Ini mengingatkanku tentang sebuah kisah anak yg menggendong ibunya ketika melakukan ibadah haji.
       Setelah ibu turun, aku mau nyoba gendong adikku, awalnya dia nggak mau, tapi aku kan keras kepala, hehe. Tak tunggu sampai mau, akhirnya mau juga digendong, tak bawa kebelakang pula, ketemu nenek, aku tanya ke nenek, mau digendong sekalian atau tidak? Beliau bilang, masih bisa jalan kok digendong, hehe, tangguh bener dah nenek. Akhirnya kumpul dah berempat, di dipan itu, ritual biasa kawan, minta maaf ke nenek, ibu, adik, karena aku tahu, pasti banyak salahnya. Trus minta doa bareng-bareng, supaya bisa segera haji semua, sekeluarga besar, komplit paman bibi, juga keponakan. Ada juga banyak selipan doa lain, salah satunya, supaya aku segera nikah, dapat istri sholiha, punya anak tiga, belas (13), hehe, bantu doa juga ya.
       Mungkin sedikit nggak nyambung kali yah, tapi insyaAllah dari nyegengin ibu, gendong beliau, doa bareng, cita2 haji bareng juga terkabul. Itulah kenapa aku membuat judul, "gendong ibu untuk haji ke Mekah", nyenengin ibu dulu, sama juga nyenengin Allah, nyenengin ortu dulu, sama juga nyenengin Allah. Ridho Allah ada di ridho ortu, murka Allah ada di murka ortu, kalau ortu sudah ridho dg cita-cita kita, insyaAllah cepet dah, yakin, bismillah. Aku doakan, saudara/i semua bisa berhaji semua, komplit keluarga besar, juga keturunan kelak. Kalau sudah berhaji, semoga jadi haji yg mabrur, aamiin, alfatihah
       Sekian kisahku kali ini, maaf nggak ada foto sebagai data otentiknya, hehe, aku sertakan foto dari serching aja yah, biar cepet ketularan juga. aamiin | Pencintraan lagi, hehe, ini sedang berusaha meluruskan niat, semoga menjadi ajakan menuju kebaikan, di bulan Ramadhan ini. Semoga manfaat, Allahumma sholli'ala Muhammad. Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik inna al hamda wa an ni'mata laka wa al mulk la syarika laka.... Tyas Haryadi ^_^

Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani

Repost lagi, kali ini masih dari catatan akun FBku Tyas Haryadi, tentang hari pendidikan Nasional, semoga bermanfaat.

Dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional yang dilaksanakan setiap tanggal 2 Mei, kita bahas sedikit mengenai ajaran kepmimpinan dari Ki Hajar Dewantara.

Ajaran Kepemimpinan Ki Hadjar Dewantara

Ing Ngarso Sung Tulodo artinya Ing ngarso itu didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sung Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseorang adalah kata suri tauladan.

Ing Madyo Mbangun Karso, Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seseorang ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat . Karena itu seseorang juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungannya dengan menciptakan suasana yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan.

Demikian pula dengan kata Tut Wuri Handayani, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh orang – orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.

Jadi secara tersirat Ing Ngarso Sung TulodoIng Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani berarti figur seseorang yang baik adalah disamping menjadi suri tauladan atau panutan, tetapi juga harus mampu menggugah semangat dan memberikan dorongan moral dari belakang agar orang – orang disekitarnya dapat merasa situasi yang baik dan bersahabat . Sehingga kita dapat menjadi manusia yang bermanfaat di masyarakat. Semoga bangsa ini makin memaknai ajaran Ki Hajar Dewantara, dalam kehidupan sehari-hari, berbangsa dan bernegara... aamiin

referensi : gudangmateri.com 

Tips "Belajar Iri"

Repost lagi, bismillah dah, semoga akun FB Tyas Haryadi semakin bisa manfaat, mengajak pada kesabaran & kebenaran, aamiin. Kali ini ingin berbagi tips "belajar iri", yg dibolehkan oleh islam tentunya, langsung saja dibaca ya...

Bismillahirrohmanirrohim, pagi ini saya ingin berbagi sedikit tentang tips "belajar iri". Tentu belajar iri yg dimaksud ini dalam tanda kutip, yaitu iri yang positif. Seperti sebuah hadits, di mana Rosulullah tidak memperbolehkan iri kecuali kepada dua hal. Dari Abdullah bin Mas‘ud RA, ia ber­kata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal: (iri ter­hadap) orang yang dikaruniai Allah dengan harta kemudian membelanja­kannya dalam kebenaran dan (iri terha­dap) orang yang dikaruniai Allah dengan ilmu kemudian mengamalkannya dan mengajarkannya’.” (Muttafaq ‘Alaih).

Nah, itulah yg seharusnya kita pelajari, iri kepada mereka yg berharta lalu membelanjakannya dalam kebenaran, dan iri kepada mereka yg berilmu kemudian mengamalkan dan mengajarkannya. Menurut beberapa definisi, Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Terkadang dg mudah kita terbersit sifat iri ketika ada teman yg penghasilannya bepuluh, ratus, bahkan ribu kali lipat dari kita. Terkadang dg moleknya sifat iri berjalan-jalan di hati kita, ketika orang lain mempunyai karya hebat, mempunyai ketenaran, dapat rejeki, dan lain sebagainya.

Ini ada beberapa tips, agar kita bisa belajar iri, yaitu iri yg diperbolehkan oleh Allah SWT :

1. Berdoa, sesering mungkin kita berdoa untuk dijauhkan dari segala penyakit hati. Mungkin, kita sering berdoa untuk sehat jasmani, terhindar dr segala penyakit jasmani, tetapi kita kurang berdoa untuk sehat rohani, terhindar dr segala penyakit hati. Menurut Aa'Gym dan Yusuf Mansur, kalau berdoa pakai bahasa arab/bahasa Al-quran belum mengerti, pakai bahasa Indonesia saja, Allah Maha Tahu.

2. Ingat hadits diatas, ketika ada bersitan dalam hati "wah, enaknya temanku itu, uangnya banyak, kenapa kok yang dapat dia, bukan aku?". Bisa bahaya ini, bisa jadi ini bisikan setan, "astaghfirullah, ya Allah, ampuni hamba, ampuni hamba, seharusnya tak boleh ada iri. Hamba hanya boleh iri, dg teman-teman hamba yg kaya yg dermawan, yg kaya yg hartanya untuk jalan kebenaran." Dengan mengingat-ingat hadits diatas, kita bisa menstimulus diri untuk selalu belajar iri yg diperbolehkan. Agak keblinger dikit, ingatkan diri sendiri, doa lagi.

3. Minta untuk diingatkan, bukankah Allah memperintahkan kita untuk saling mengingatkan dalam kesabaran & kebenaran? Nah, minta tolong dong, sama orang2 sekitar kita "ibu, bapak (misal ortu), tolong ingatkan aku kalau salah, pasti bakal ada salahnya, mohon di ingatkan!". Begitu juga ke saudara, sahabat, teman, guru, rekan kerja, terutama orang-orang yg lebih sholih dan alim.

4. Minta untuk di doakan, kita sering minta di doakan "doakan aku sukses ya!" ini keren, coba ditambahi "doakan aku sukses dunia akhirat ya, kamu juga!" ini lebih keren juga. Lalu kenapa kita juga tidak minta di doakan, "doakan aku sehat jasmani rohani ya, terhindar dari penyakit jasmani dan rohani juga!". Atau boleh minta di doakan, ke siapa saja yg di jumpai, "doakan aku terhindar dari iri ya, hanya iri yg diperbolehkan Allah saja!"

5. Mendoakan orang lain, Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: “Dan untukmu pula seperti itu.” (HR Muslim)

Semoga kita semua sehat jasmani rohani, terhindar dr segala penyakit fisik dan hati, selamat dunia akhirat, aamiin. Sekian, pasti ada salahnya, mohon dimaafkan, ambil baiknya, semoga bermanfaat, wallahu'alam bishowab ^_^

Egois?

Repost lagi, dari akun FBku ~> Tyas Haryadi, kali ini tentang sebuah kultum di pesantren entrepreneur, selamat membaca, semoga bermanfaat:

Beberapa tahun yg lalu saya bertemu dg atasan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan. Bos saya bertanya, "pak Bagus, setelah keluar kerja apa yg akan anda lakukan?". Saya menjawab, "saya akan berbisnis pak!". "Berbisnis?" tanyanya, "pak Bagus, saya mau kasih saran, jadi orang jangan neko-neko. Seperti saya ini, kalau dihitung-hitung maka penghasilan saya sekitar 2,5 juta perbulan, apa yg saya lakukan? Saya bersyukur dg apa yg Allah berikan kepada saya, menerimanya dg kesyukuran, saya nikmati dan saya tidak neko-neko." Dalam hati saya, orang ini begitu egois, dia hanya mementingkan dirinya sendiri. Kalau memang cukup dg 2,5 juta perbulan, kenapa tidak mencari 20 juta, yg 17,5 jutanya dikasih orang lain. Jika kita cukup dg penghasilan kita sekarang, kenapa tidak mencari lagi untuk bisa membantu orang lain? Masih banyak saudara-saudara kita yg membutuhkan bantuan kita. Sering kali cita-cita kecil, karena kita sangat-sangat egois. Kita sering bekerja hanya dg target untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Di suatu pelatihan, saya pernah bertanya kepada seorang peserta, "berapa penghasilan yg anda inginkan?". Ada yg menjawab, "saya tidak tahu pak, saya tidak tahu ingin punya penghasilan berapa. Tapi yg saya inginkan, saya ingin punya pesantren, yg minimal mampu menampung 100 santri yatim piatu atau fakir miskin, dan mereka semua free, mereka semua gratis. Kalau saya hitung-hitung, minimal saya harus punya penghasilan 100jt perbulan." Bagaimana dg cita-cita anda? Berapa penghasilan yg anda inginkan perbulan? Berapa banyak anda ingin punya anak asuh? Berapa banyak anda ingin punya anak yatim piatu? Bisa jadi penghasilan kita sekarang kecil, karena cita-cita kita memang masih kecil. Cita-cita kecil, karena kita hanya memikirkan diri sendiri, barang siapa membantu masalah orang lain, maka Allah akan membantu menyelesaikan masalahnya. Allah akan melipat gandakan rejeki dan di infakkan tanpa batas, dan sebaik-baik kamu adalah yg paling banyak manfaatnya. Saya Bagus Hernowo, Pesantren Entrepreneur untuk anda rekan Data

Angkutan Umum Gratis?

Masih dalam masa repost semua catatan di akun FB ku, kali ini ingin repost tentang sebuah ide, yaitu tentang angkutan umum gratis. Langsung cek saja isinya, sebagai berikut:

Bismillahirrohmanirrohim, selamat jumat sore saudara, gimana kabar anda dan keluarga? Semoga selalu diberkahi Allah, sehat jasmani ruhani, dan selamat dunia akhirat. aamiin... Hari ini hari jumat, tgl 24 April 2015, bertepatan dg #HariAngkutanNasional, tahu dari akun twitternya @KompasTV tadi pagi. Kebetulan sedang ingin bersilaturohim di twitter, ketemu mbak @risqaini, beliau lagi berbagi semangat pagi kepada yg lain. Sambil bertanya, kemarin hari bumi, kemarinnya lagi hari Kartini, hari ini hari apa lagi? Ah, akhirnya jadi ingat sebuah gagasan yg muncul di pikiran, yaitu 'angkutan umum gratis', dengan semua pekerjanya (sopir & kernek), tidak ada wajib setoran, gaji tetap. Begitu pula langsung aku sampaikan ke beliau, tentu anda semua tahu apa pertanyaan pertama yg muncul, "dari mana uang untuk membayari?"

Hehehe, ya dari Allah lah, perantaranya bisa via CSR, bisa via iklan, dan lain sebagainya. Saya teringat, ketika dulu masih bergerilya ide-ide usaha, dimana saja, kapan saja. Ada  buku di perpustakaan kampus, yg menceritakan tentang sebuah jasa fotocopy gratis di Jepang. Tempat fotocopy ini berada di daerah pendidikan, dekat dengan kampus-kampus, namanya sulit diingat, hehe. Lalu dari mana uang untuk biayanya? Keuntungannya dari mana? Ternyata, pendapatannya dari iklan, yaitu dibagian belakang kertas fotocopy itu sudah ada fotocopy lain, fotocopy sang pemberi iklan. Dan ini bukan keseluruhan fotocopy nya gratis, tetapi ada pula yg berbayar, walaupun prioritas para pelanggan adalah yg gratis. Dengan kata lain, pemberi iklan dikenai biaya fotocopy tiap lembarnya, bolak-balik, tetapi hanya satu halaman. Sementara target promosinya adalah para pengguna jasa fotocopy gratis ini.

Waktu itu, sempat terlintas dipikiranku, seharusnya juga bisa dong buat angkutan umum gratis? Sistemnya nyontek dari fotocopy gratis itu, bisa diterapkan di angkutan kota, kereta, atau bahkan kapal laut. Mungkin akan jadi perdepatan di beberapa pihak, terutama mereka yg punya usaha yg sama, kecuali kereta, hanya di miliki oleh BUMN ya kalau tidak salah? Negara maju adalah negara yg bisa membuat masyarakatnya lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum, bukan transportasi pribadi. Nah, di hari angkutan nasional ini, saya iseng-iseng ingin memaparkan gagasan, Indonesia, melalui pemerintah terkait, bekerjasama dg BUMN atau swasta, bisa mewujudkan angkutan gratis. Bukan berarti semua gratis, seperti fotocopy gratis diatas, ada pula angkutan yg berbayar.

Pertanyaan selanjutnya, darimana dananya? Kan bisa diambilkan dari cana CSR BUMN atau perusahaan swasta lokal maupun asing. Lha wong pemerintah yg punya wewenang buat undang-undang, dibuat dong undang-undang yg mendukung. Tentu akan keren, jika Indonesia punya kereta gratis, di tiap rute, minimal sehari dua kali, dan diubah sistem dan pelayanannya. Kalau masalah yg dana, dari mana dapetnya, kan ada Allah Yang Maha Kaya, teknis itu bukan masalah, asalkan ada niat, kerja keras & cerdas, disertai doa. Jangka panjangnya, fasilitas seperti ini, nantinya bisa lo bekerjasama dg perusahaan lain, mendatangkan wisatawan ke Indonesia (kan murah transportasinya, ada yg gratis lagi). Mengurangi beban masyarakat, utamanya yg kurang mampu, dalam hal ongkos transportasi mereka. Kalau suruh milih, tentu milih yg gratis dan pelayanan memuaskan bukan? Bisa juga angkutan gratis ini jd angkutan ke surga juga, bila dibuatkan donasi untuk angkutan gratis ini. Kalau misal ada masalah lg, itu tantangan, ya harus diselesaikan, justru yg bikin greget itu masalah yg buanyak hehe... Itu saja dah, apapun, kalau memang bisa memberi manfaat pada orang lain, dan mendekatkan diri ke Allah, bisa dicoba. Semoga Indonesia dapat yg terbaik, jika ada yg deket tp tdk baik, semoga dijauhkan, diganti Allah dg yg lebih baik... aamiin ^_^

sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/angkutan-umum-gratis/1090999120916483

SMS an dengan adik tercinta

Selamat malam/siang para pembaca, kali ini ingin repost kembali catatanku via akun FB ~> Tyas Haryadi. Kali ini tentang isi smsku dg adik tercinta, Reni Haryati. Sebenarnya, sebelumnya tengah mendengarkan tausiyah untuk mengungkapkan segala hal dengan terbuka, langsung praktik dah. Adapun catatannya sebagai berikut:

aku : Adik yang cantik, mas njaluk sepuro sing akeh ya, mas urung iso dadi kakak yang baik buat pean. Mas durung iso wenehi contoh sing apik, durung iso ngajak pean nyang becik. Ilmune mas sik cetek, durung iso ngayomi pean, isik sering ngecewakno pean, nglarani ati pean, kasar neng pean, kurang peka, bentak, lan sak piturute...

adik : nggeh

aku : Mas nyuwun ngapuro sak gedhe-gedhene dik, urung iso dadi kakak impian pean :'( | Mas nyuwun tulung, pean bantu masmu ben dadi mas luwih sholeh, tambah ilmu, iso ngayomi pean & keluarga, iso ngajak neng kabecikan. Suwun ya adik tercinta, atas semuane, pean sudah begitu banyak ngebantu mas, nemenin mas, dengerin serewetku...

adik : Enggeh mas

aku : Mari dik, kita doakan untuk ibu tercinta, bapak tercinta, semoga diampuni Allah, diberi sisa umur yang berkah & manfaat, kelak dijauhkan dari neraka Nya, di masukkan dalam surga Nya. Kita dijadikan anak keturunan yang sholih/a, juga untuk para orang tua saudara/i kita se islam, juga saudara/i kita. Aamiin, alfatiha, cium dari masmu...

adik : Enggeh mas......

Sungguh, adikku ^_^

Sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/sms-an-pagi-ini-dg-adik/1092209110795484

Harus Kaya

Posting kali ini aku ambil dari catatan pribadi di akun facebook ku sendiri, Tyas Haryadi. Adapun catatanku sebagai berikut: 

Suatu saat, saya bertemu dg kawan di rumahnya, sambil bersilaturohim saya ingin mengajaknya berbisnis. "Pak, ayo pak berbisnis dg saya" | "saya tidak mau pak" Jawabnya mantab | Kemudian saya tanya "kenapa?" | jawabnya "saya takut kaya!". Saat itu saya kaget, ternyata ada orang yg takut kaya. Dia sangat paham, kalau menjalankan bisnis resikonya adalah kaya. Lalu saya bertanya, "kenapa anda takut kaya?" | "saya takut hubbuddunya, saya takut cinta kepada dunia". Dalam hati saya, 'luar biasa kawan saya ini, dia orang yg sholeh'. Dalam hati saya saya berdoa, 'Yaa Allah, orang sholeh seperti inilah yg seharusnya kaya". Karena kalau kekayaan dipegang oleh orang-orang sholeh, insyaAllah rahmatanlil'alamin. Tapi sayangnya, orang sholehnya tidak mau kaya, orang kayanya tidak mau sholeh.

Kemudian saya bertanya, "apakah hubbuddunya penyakitnya orang kaya saja?" | "tidak, orang miskinpun banyak yg menderita hubbuddunya". Masalahnya bukan dikaya atau dimiskinnya, tetapi bagaimana kita bersikap kepada kekayaan. Dengan alasan inilah banyak umat islam yg tidak mau bekerja keras, tidak mau berusaha menjadi orang kaya, dan tidak mau menjadi orang besar. Umat islam, terlalu besar untuk punya cita-cita kecil. Umat islam harus kaya, seperti kayanya Abu Bakar As-sidiq, seperti kayanya Umar bin Khatab, dan seperti kayanya Utsman bin Affan, karena kekayaannyalah islam bisa berjaya.

Rasulullah mengajarkan kita untuk berdoa, "Yaa Allah aku berlindung kepada Mu dari kekufuran dan kefakiran, aku berlindung kepada Mu dari azab kubur". Yang menjadi masalah bukan seberapa banyak kita mendapatkan uang, tp uang itu dari mana dan untuk apa. Sabda Rosulullah, "kita tidak boleh iri kecuali kepada 3 orang. Pertama, orang yg berilmu yg mengamalkan dan mengajarkannya. Yang kedua, orang yg mati syahid. Dan yang ketiga, orang kaya yang dermawan.". Ingatlah, kita adalah harapan masa depan umat, bangkit mulai sekarang, harapan itu pasti ada, Allah bersama kita. Bagus Hernowo pesantren entrepreneur

Tentu berbeda, jika orang sholeh yg punya hotel, dg orang bukan islam yg punya hotel. Sah-sah saja, di hotel bintang 5 misal, yg terdengar di lorong-lorongnya adalah murottalnya Syaikh Misyari Rasyid Alafasy, karena yg punya sholeh. Di SPBU, di minimarket, di mall, di studio, di apotek, toko bangunan, restoran, wajib tutup waktu sholat wajib tiba, semuanya sholat jamaah. Dan tidak ada itu SPG yg buka aurot, kalau yg punya dealer itu orang sholeh, pake hijab syar'i semua, malah bisa tidak ada lagi SPG (Sales Promotion Girl), diganti SPB (Sales Promotion Boy). Yakinlah, karena kita punya Allah Yang Maha Kaya, yg punya seluruh alam semesta....

Sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/harus-kaya/1093309457352116

15 Jun 2015

Mantren Keren, oleh-oleh Kelas Inspirasi Magetan

Sesi foto bersama, KI Magetan & guru-guru SDN Mantren 1
Sabtu 30 Mei 2015, bismillahirrohmanirrohim, kenalkan namaku Tyas Haryadi, biasa dipanggil Tyas. Eits, aku cowok lo, walaupun nggak macho-macho amat sih, tapi sangat percaya diri, penuh semangat, keras kepala & penuh pesona, hehe... Kali ini aku tak ingin berbagi cerita tentang diriku, yang sedikit misterius, eksentrik, dan terkadang juga melankolis. Kali ini aku ingin menceritakan tentang pengalaman menjadi relawan pengajar Kelas Inspirasi (KI) Magetan, yang diadakan di SDN Mantren 1, Kec. Maospati, Kab. Magetan. Sebenarnya aku sendiri tidak terlalu suka dengan kata-kata 'relawan pengajar', maklum kawan, aku merasa masih bodoh, belum layak mengajar. Dan realitanya, aku di SDN Mantren kemarin lebih banyak belajar dari pada mengajar, belajar dari banyak hal, mulai sebelum, ketika, dan setelah pelaksanaan.

Pagi itu, aplikasi whatsapp di smartphone terus berbunyi (biasanya masih aku matiin itu hp), koordinasi dari kakak-kakak KI Magetan, yang keren, insyaAllah. Sembari aku juga mempersiapkan beberapa alat untuk peraga hari itu, mengenalkan profesiku sebagai seorang wiraswasta, jasa multimedia dan teknologi informasi (TI). Geledah-geledah kardus di gudang, buka sana buka situ, geledah ini geledah itu, akhirnya ketemu juga, satu laptop dan tiga smartphone, dari modifikasi kardus. Barang-barang itu sebenarnya sisa pembuatan video 'stop motion' untuk iklan web ~> www.bismillah.co.id, sebuah search engine, tahun lalu, akhirnya berguna juga, alhamdulillah. Sudah janjian dengan mas Dayat, mbak Ratna, dan teman-teman KI lainnya sampai SDN Mantren 1 pukul 06.30, aku langsung menuju lokasi sendiri, karena daerahnya mudah dijangkau dari rumah ortu.

Dasar biasanya nggak suka berangkat pagi-pagi, akupun masih sempat olahraga ditempat, sejenis 'push up', 'pull up' dan kawan-kawan. Alhamdulillah sampai lokasi telat, sampai disana, langsung ada acara doa yang dipimpin salah seorang guru, varokah. Setalah itu, di hampirilah oleh mbak Ratna, untuk menuju depan, bersama para relawan pengajar yang lain. Lalu bertemulah dengan mas Angga, yang berprofesi pendamping dokter bedah, ada pula mbak Triana yang bekerja di puskesmas Kartoharjo, dan mbak Diyah yang kesehariannya menjadi pegawai bank BUMN. Sekilas langsung tahu betapa membara juga semangat mereka untuk berbagi inspirasi kali ini, yup, ditengah kesibukan mereka, meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dengan adik-adik Mantren. Seakan-akan mereka berkata, "kesuksesan itu bukan tentang apa yang kita dapat, tapi apa yang kita bagi, dan seberapa bermanfaat kita. Itulah kesuksesan yang sebenarnya." Ini kali pertama aku ikut roadshow KI Magetan, baru beberapa orang yang dikenal, ada mas Sagung (lebih cocok dipanggil pak, sudah tidak lajang), mbak Ratna, mas Dayat, mas Hedy, dan masih banyak lagi. Banyak belajar dari para inspirator ini, walaupun dalam pertemuan singkat, tapi semuanya sungguh istimewa. 

Lanjut ke acara hari itu, terlebih dahulu, adik-adik Mantren (panggilan akrab) diajak untuk melakukan 'ice breaking', ada beberapa permainan yang dipimpin bergantian oleh para fasilitator. Aha, saatnya bermain, waktu itulah aku kembali belajar, untuk menikmati proses dengan penuh bahagia. Anak-anak SD Mantren masih seperti anak-anak kecil kebanyakan, mereka dengan mudah menerima kami-kami yang baru ditemuinya, cukup tersenyum dan berpegangan tangan, maka sudah tak ada lagi jarak. Apalagi sudah bergerak bersama, bernyanyi bersama, tertawa bersama, joget bersama, itulah pentingnya sebuah kebersamaan, kawan.

Setelah selesai semua acara awal, mulailah adik-adik diajak masuk kelas yang sudah ditentukan oleh teman-teman relawan KI Magetan. Aku kebagian kelas 5, dengan fasilitator mas Hedy, mbak Ita, dan mbak Vita, nih fasilitator keren-keren, semoga sukses selalu. Berdasarkan data sharing dengan mbak Ratna, mas Dayat, dan mbak-mbak lain waktu kumpul koordinasi KI Magetan beberapa hari sebelumnya, kelas 5 termasuk mereka-mereka yang mudah untuk memberikan respon. Jadi, ada orang baru saja mereka sudah langsung tertarik, apalagi orang barunya semenarik diriku? Hehe, mereka pastilah tersepona (terpesona sengaja disalah ketik). Yang menjadi masalah adalah di kelas 1 dan 2, biasanya mereka ramai tidak ketulungan, dan cukup sulit untuk dikendalikan kondisinya (maklumlah belum pernah mengenyam kuliah jurusan pendidikan).

Alhamdulillah, adik-adik kelas 5 di SDN Mantren ini memberi respon positif, aku menyukai proses mengajar seperti ini, otak kanan kembali bekerja. Mereka begitu antusias, mendengarkan tiap pemaparan yang aku sampaikan, dengan seksama dan tawa  bahagia, tetapi juga tetap ada satu dua anak yang kurang semangat atau berceloteh sendiri. Anak-anak itu bisa menerima materi yang berat sekalipun, asalkan disampaikan dengan penuh canda dam membuat suasana menjadi bahagia. Kebahagiaan akan membuat sesuatu yang berat akan menjadi ringan, dan itulah yang terkadang orang dewasa lupa (belajar lagi kan, dari adik-adik Mantren). Aku kan punya usaha, yang ingin aku kembangkan menjadi sebuah kerajaan bisnis, namanya Cah Magetan (CM) Grup, sampai sekarang terdiri dari studio, distro, wisata, dan library. Tetapi menurut adik-adik kelas 5 ini, CM Studio bukanlah Cah Magetan Studio, CM Distro bukanlah Cah Magetan Distro, CM Library bukan Cah Magetan Library, tapi Cah Mantren. Yup, Cah Mantren, ini mengajarkan, siapapun, atas nama individu, kelompok atau organisasi, secara naluri, selalu ingin diakui, belajar lagi, Mantren keren. Tak lupa, di menit-menit perpanjangan waktu di kelas 5 ini, kami berdoa bersama, untuk adik-adik, kakak KI Magetan, guru-guru, saudara, keluarga, pemimpin negeri ini, negeri ini, dan semua orang, plus foto bareng, klik. :D

Setalah selesai, kami istirahat dahulu, sudah disediakan ruangannya, ada kesempatan dah untuk mencari-cari informasi dari para relawan pengajar lain. Secara tidak langsung, mereka berbagi ilmu secara tersirat, juga tersurat, alhamdulillah. Selesai beristirahat, berlanjutlah ke kelas 2, alhamdulillah, anak-anaknya kocak pol, gile lu ndro, ini seperti masa ketika dengan mudah aku teriak-teriak di kelas, sekencangku. Situasi seperti ini pernah aku alami ketika mengajar anak-anak TPA, tapi jumlahnya tak sebanyak ini, lebih dari 30 anak, alhamdulillah. Di kelas ini, harus belajar tentang berbagai cara menyampaikan materi, kalau dalam dunia bisnis, pelanggan itu berbeda-beda, pendekatannya juga harus berbeda. Mereka lebih suka hal-hal abstrak, penuh kejutan, disamping juga harus mendengarkan mereka, memberi apresiasi dan respon cepat. Tapi mereka mengajariku tentang dunia anak, semakin kecil anak dia semakin butuh perhatian lebih, alhamdulillah, bisa untuk bekal merawat anak kelak.

Di kelas 2 ini, yang paling membuat mereka senang, dan mau diperintah apapun, adalah ketika mereka diberi kesempatan untuk berkompetisi, mendapatkan smartphone dan laptop, dari kardus. Mereka dengan jujur mengatakan ingin, mereka berusaha dengan gigih ketika disuruh diam, 'anteng-antengan', yang paling anteng menang. Mendapat kesempatan praktik menjadi wirausaha dibidang multimedia dan TI, kemudian alat peraganya menjadi milik mereka. Mantren keren, mereka mengajari lagi, tentang kegigihan, dan semangat untuk mencoba. Tak lupa pula ditutup dengan doa, tapi tanpa foto bareng, dan mereka ada beberapa yang minta gendong, alhamdulillah, kelak juga ada masanya aku gendong anak sendiri, atau anakku digendong pemuda/i lain. 

Setelah itu masih ada sesi berbagi cerita, aku hanya mengawali, inti materi disampaikan oleh mas Dayat, ini di kelas 3. Akhirnya berlanjut ke sesi menulis dan menempel cita-cita di pohon cita-cita, dan di tutup dengan foto bersama. Sesi foto berlangsung cukup lama, maklum, selalu ada hal-hal menarik dan berbau anak muda, itulah pemuda, dengan segala warna-warninya. Kalau aku sih, muda, tapi menjelang om-om, hehe. Hari itu, aku pamit pulang duluan, karena sudah ada job yang tidak bisa diatasi tim, begitulah nikmatnya jadi wirausaha, alhamdulillah. Terimakasih tak terkira untuk saudara/i KI Magetan, guru-guru dan adik-adik SDN 1 Matren, anda memang luar biasa, Mantren Keren. Aku doakan, semua yang terlibat dalam dalam roadshow KI Magetan di SDN Mantren 1 kemarin, sukses dunia akhiratnya, beserta keluarga & anak keturunan kelak, aamiin.... Apalah bumi tanpa matahari, apalah malam jika tak berhias rembulan. Teruslah menginspirasi teman-teman KI, umumnya dunia khususnya Magetan. Salam rindu dalam jamaah yang haus akan ilmu, Tyas Haryadi

13 Feb 2015

Berjamaah (catatan gerakan Indonesia Membaca)

foto bersama kegiatan awal, berdirinya CM Library, Juli 2012
       Bismillahirrohmanirrohim, Magetan, 13 Februari 2014, oleh Tyas Haryadi :) | Selamat malam saudara/i, kronologi penulisan ba'da Magrib. Alhamdulillah, hari cukup indah, di kota Magetan, Kalian sudah kenal Kota Magetan belum? Baik yang sudah atau belum, mungkin anda melihat keblog ~> Kunjungi Magetan. Ini adalah artikel keduaku tahun 2015 yang diposting di blog, sebelumnya ada artikel "(Masih) Belajar Nulis". Kali ini ingin membahas tentang berjamaah, yang aku kolaborasikan dengan catatan gerakan Indonesia Membaca. 
       Semua berawal ketika dahulu, aku dan teman-teman alumni SMAN 1 Kawedanan, Magetan, Jatim, membuat sebuah tempat ngumpul buku, kecil-kecilan, untuk pinjam-pinjaman kalangan sendiri. Yang kemudian, dari hari ke hari, atas izin Allah, dan doa teman-teman semua, semakin berkembang, bisa beli rak buku, bisa mengadakan lomba-lomba, pelatihan-pelatihan, bahkan juga buletin (tiap 2 bulan), yang semuanya gratis, 100%. Alhamdulillah, mulai nyadar, gerakan apa yang cocok untuk komunitas kecil kami ini, akhirnya kami beri nama "GERAKAN INDONESIA MEMBACA" dari CAH MAGETAN LIBRARY, dengan kelompok karyanya disebut NGANGSU KAWERUH (menimba ilmu dalam bahas Indonesia). 
       Setelah sekian lama, kira-kira akhir 2013 (setelah aku lulus dari jurusan Teknik Informatika UIN Maliki Malang, baca testimoninya disini) sampai akhir tahun kemarin, "laa yamutu walaayahya", tidak bermutu dan tidak berdaya. Kalau digambarkan, yang penting ada, buku acak-acakan, kegiatan bulanan sepi, buletin tak berproduksi, alhamdulillah, buku masih sering berdatangan, dan juga banyak peminjaman. Kemarin juga sempat beberapa bukunya ikut dalam misi, isi rak di masjid Al-qudus, kawedanan, yang dikelola Rohis SMAN 1 Kawedanan, lewat bantuan mas Septian & mas Bayu, itupun juga tidak banyak. 
       Alhamdulillah, hari ini tadi, eksekusi, penataan buku-buku, yang jumlahnya lebih dari seribu disebuah rak kayu jati di Cah Magetan Library, dibantu tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari UIN Sunan Ampel Surabaya. Di desa saya, Kuwonharjo, ada anak-anak KKN (Kalau dalam bahasa UIN Malang namanya PM (Pengabdian Masyarakat), yang kebetulan ingin mengangkat tema pendidikan agama & umum. Akhirnya mereka kok melihat ada perpustakaan di desa, sehingga membuat mereka tertarik dan kagum, ah aku jadi malu. hehe | Kenapa di desa butuh rumah pintar? Apakah tidak ada orang pintar? Oh, banyak, tapi sangat sedikit orang pintar yang mau berbagi dengan orang lain, secara gratis. 
       Nah, mendengar itu, tentu aku langsung bilang "acc", mereka bilang, aku ownernya, bukan, bukan sama sekali, aku cuman dititipi. Ini sebenarnya kerja keras banyak orang, para admin, pejuang muda, donatur, keikut sertaaan banyak orang, banyak tangan, banyak sumbangan, juga banyak doa. Sebelumnya sudah ada 'rerembugkan' dengan tetua desa, kepala desa & beberapa perangkat, mereka semua setuju. InsyaAllah, akan diadakan "Rumah Pintar Cah Magetan", yang bertempat di desa Kuwonharjo, RT 24, RW 05, Kec. Takeran, Kab. Magetan, tepate di rumah ortuku, Bapak Supiran Pujo Hartono, dan Ibu Yatmi. InsyaAllah, kegiatan yang akan diselenggarakan disini adalah, peminjaman buku gratis untuk semua orang, cukup ninggal identitas + no telp, anda bisa pinjam buku. Biasanya untuk yang sekolah SMP/SMA sederajat, tidak perlu beli buku, bisa pinjam disini, ada 1000 buku lebih lo. 
       Juga akan ada pembelajaran seni kaligrafi, dan mengaji, juga gratis, insyaAllah dilaksanakan setiap hari jumat, sabtu, minggu. Untuk pemuda/inya, akan belajar banyak hal, kita akan kumpul rutin setiap seminggu sekali, bisa saling sharing banyak hal. Nanti utamanya juga mengaji, sekalian belajar jurnalistik & fotografi, insyaAllah juga akan menjadi reporternya rumah pintar Cah Magetan. Kan keren tuh, insyaAllah berkah, gimana kita bisa mempermudah orang lain untuk belajar, untuk membaca, karena titah Tuhan yang pertama adalah "Bacalah". Nah, bagi saudara/i, yang ingin menyumbang buku, usahakan buku bacaan/majalah yang layak baca, jangan LKS/buku tulis bekas ya. hehe | Atau ada yang mau menyumbang dana, belikan rak, hibah komputer untuk belajar adik-adik di rumah pintar, atau malah ada yang mau hibah rumah + tanahnya untuk dijadikan rumah pintar. Kami sangat tersanjung & bersyukur, bisa hubungi, 085235455717 an: Tyas Haryadi 
        Impian kami sederhana, kami ingin menjadi perpustakaan terbesar & terlengkap di dunia, dengan islam sebagai dasarnya. InsyaAllah, besok pagi giliran para pendiri awal CM Library nih, ada de Fitri, Fitria, Heni, Dwi PL, Ayu, Rahayu, ada juga Wahyu & Eko, mau kumpul lagi, temu kangen. Dulu susah senangnya banyak di CM Library, berbagi ilmu, hunting, pelatihan, buat buletin, rujakan, dll. Besok mau buat proposal ke gramedia, lagi ada bagi-bagi buku ke perpus swadaya, atau komunitas, dengan 500judul, lumanyan, mohon doanya ya. Kalau bersama pasti bisa, itulah kuatnya jamaah, ya jamaah pendiri, ya jamaah KKN, ya jamaah volunter, pokok jamaah dah, 27 derajat. Sekian, sukses dunia akhirat untuk anda semua dan keluarga.... salam #IndonesiaMembaca ^_^

29 Jan 2015

(Masih) Belajar Nulis

Ini jenggotku, mana jenggotmu? :D
Bismillahirrohmanirrohim, gimana kabar kamu semua, para pembaca blog cah magetan ini, ciye yg setia hehehe. Mohon maaf nih, sudah lama banget tidak ketik-ketik, nulis-nulis, cerita-cerita, ngelempar ide, terimakasih sudah menunggu selama 1 tahun (aku hitungin, bahwa 1 th terakhir aku jarang banget ngeblog). "Kok, jarang nulis, padahal dulu hobi banget nulis?" Mungkin akan ada yg tanya semacam ini dihatinya. Kalau kamu nggak tanya, bacalah ketikan hatiku ini, ah, kali ini sok mellow.
Semuanya berawal ketika jiwa entrepreneur menyerang (bisa dibaca ~> motivasi dan ajakan jadi pengusaha), dimana 'take action' lebih layak diakui daripada cuap2 di dumai, ngetik2 di blog, atau yang sejenisnya. Jadi selama satu tahun ini, emang dipaksa, sepaksanya, untuk tidak nulis, ah, ternyata bukan aku banget, gimana gitu rasanya. Alhamdulillah, hari ini bisa mulai ngetik lagi, belajar nulis lagi, belajar nulis terus, bismillah. Belajar nulis kali ini akan bercerita alur terbalik, dari belakang kedepan, nah, laptop/smartphone/monitornya jangan dibaling juga, mentang2 alur terbalik. hehehe
Alhamdulillah, sekarang lebih dari setahun usahaku Cah Magetan Studio mbuka kantor, tempatnya di Magetan, kalian tahu kan Magetan? Itu tempat lahir dan besarnya pak Dahlan Iskan, itu jg tempat besar dan lahirnya si Tyas Haryadi. Hah? Kalian banyak yg nggak tahu siapa itu Tyas Haryadi? Kenalkan, saya Tyas Haryadi, pria yang berhati mulia dan bijaksana, itulah doa ortu saya dengan nama ini *senyum ramah. Ah, jangan terpesona gitu deh, aku kan Malu. hehe | sudah2, kita balik ke Cah magetan Studio, bentuk lembaganya ada commanditaire vennootschap (CV), dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Persekutuan Komanditer.
Kami melayani jasa Multimedia dan IT, seperti buah video company profile, dokumenter, dan juga pembuatan website. Nah, misal kalau kamu semua, atau tetangga ada yang butuh, monggo hubungi kami, dengan sangat senang hati kami akan membantu, KARENA MELAYANI ANDA ADALAH IBADAH KAMI. *ciye promosi hehe | Sampai saat ini, kami juga terkadang mendapat job dokumenter prewedding & widding, desain logo, pelatihan IT & multimedia (Blogging, fotografi, linux, marketing online, dll), nyetak undangan, jasa SEO, dan banyak lagi, banyak ya hehe | Maklum, ketika dilepas tanpa perbekalan yang cukup, maka kami harus survival, mempertahankan diri dilingkungan tanpa harus merusak alam sekitarnya, awoh. :D
Dulunya nggak pengen nulis lagi, pengen take action saja, walau memang ada teman-teman yang bilang, tulisanku lumayan keren. Dan jujur saja, aku lebih banyak mendapat pujian orang lain ketika menulis sesuatu atau berbicara di depan umum, mungkin ini jalan dari Allah. Setahun ini fokus pengen belajar bisnis, pengen jadi pengusaha, berusaha sampai dihentikan sendiri sama Allah. Berhenti ngetik-ngetik sementara, berhenti ngomel ngoceh sementara, padahal dulu aku getol banget bilang "nulis & ngomong itu juga take action!". MASA LALU ADALAH MASA LALU, JANGAN DITANGISI, CUKUP DISYUKURI & DIAMBIL HIKMAHNYA, ALHAMDULILLAH. ^_^
Sekilas saja mau cerita kesibukan terkini, sekarang sedang ngedealkan dana hibah untuk telecentre, ngebantu UMKM dan pemuda sekitar Kec. Takeran. Ini program dari Jawa Timur, lewat dishubkominfo Magetan, dapat kenalan waktu ngenalkan Komunitas LIMA (LInux MAgetan). Kemudian sedang belajar kaligrafi dengan pak Ali, ceritanya diajakin ikut lomba kaligrafi tingkat Jawa Timur (wakil Magetan) di Banyuwangi, insyaAllah bulan Mei nanti. Masih hobi futsal, main futsal dengan anak muda satu desa & desa lain, beda kecamatan juga. tetangga kecamatan. Sekarang juga intens pelihara bibit, berkebun dibelakang rumah, daripada nganggur itu tanah nenek. Di kebun yg luasnya kurang lebih 750m2 itu, ditanami terong, kangkung, cabai, jagung, ketela pohon, pisang, juga kacang tanah.
Untuk kesibukkan lain tunggu aja ya, aku doain anda semua, pembaca, sekeluarga sukses dunia akhirat. Yang belum nikah segera nikah, dapet yg sholih/ha, yg banyak utang segera lunas, yg pengen haji disegerakan haji oleh Allah, rejekinya lancar, yg pengen jadi penghafal Alquran bisa disegerakan juga. aamiin, alfatihah...
Udah dulu, lanjut lain kali, itu diatas, tak kasih foto jepretan terbaru yo, foto jenggot merah hitam. hehe, salam dari Tyas Haryadi, Sang Penggembala
;)
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com