31 May 2012

Pengusaha, mari belajar filosofi katak

Animasi Katak, filosofi entrepreneur.
       Kawan, baru saja saya dan tim A+ (nama Event organizer merangkap kelas mata kuliah kewirausahaan) mengadakan “PAMERAN INDUSTRI KREATIF & BAZAR”. Tepatnya pada tanggal 21-25 Mei 2012, di gedung B.J. Habibie lantai 1 Fakultas Sain dan Teknologi UIN Maliki Malang mulai jam 08.00-03.00. Sewaktu mengadakan pembukaan kami mengundang dekan Fakultas Saintek UIN Maliki Malang, beliau adalah Soetiman Bambang Soemitro (gelar tak saya tulis, tak hafal boy). Selain itu memang ada bapak dosen KWU (kewirausahaan) Fachrul Kurniawan, dan sekretaris Jurusan Teknik Informatika Faturrochman. 
       Tetapi yang mengambil tertarik saya sewaktu pembukaan adalah kata bijak bapak Dekan. Beliau memvisualisasi pengusaha dengan sifat katak (maklum beliau basicnya adalah biologi). “jadi pengusaha jangan seperti katak, ketika dia dipanaskan dalam wadah pemanas perlahan dia tidak akan bergerak sampai dia mati. Jangan pula menjadi kata yg dipanaskan dengan api, yang dia meloncat karena panas yang menyengat dari api itu dan akhirnya dia lompat keluar. Tapi jadilah nyaman dengan segala kondisi, lalu ciptakan peluang, beranilah tampil beda, itulah entrepreneurship!” itulah sedikit kutipan dari kata-kata beliau kawan. 
       Saya yang berlaku sebagai ketapel (ketua pelaksana) memang memberi sambutan, mengutamakan pada kontribusi “laskar Ulul Albab” dengan acara ini. Tetapi tetap kalah kelas dengan tausiah bisnis dari bapak Dekan. Dari itu saya mulai menyadari bagaimana cara berpikir bapak Dekan yang sempat terlupakan. Sekedar flashback, saya pernah bertatap muka dan sering berdialog dengan bapak ini sewaktu saya menjadi SC (stiring comite) dan Moderator seminar nasional. Yang waktu itu di isi oleh pak Romi Satrio Wahono, lulusan Jepang sampai program Doktor dan pemilik IlmuKomputer.com. Sewaktu itu saya sehari bersama pak Dekan, seperti lama saya bersama pak Romi, dan diwaktu penutupanpun kami sempat bercanda tawa, dengan gaya khas broadcast saya. 
       Pengusaha itu tentang sebuah konsep yang tak mau mati dalam keadaan yang sebenarnya membunuh anda secara perlahan. Ketika menjadi PNS atau pegawai biasa-biasa itu sebenarnya sebuah pembunuhan karakter. Bagaimana bisa? Itu karena anda tak bisa memaksimalkan kerja otak anda, yaitu memberikan segala kreatifitas, ide-ide, dan kerja yang dengan cara anda. Karena anda menjadi terkengkang, tidak punya tuntutan untuk kerja maksimal. Ini sangat berbeda ketika anda hidup sebagai pengusaha, maka anda kan dituntut untuk berkerja dengan penuh forsir, seforsirnya. Akhirnya anda akan menjadi seorang yang tak mau mati terebus seperti katak itu tadi. 
       Sementara untuk hal lain, ketika sebagai pengusaha kita dihentak masalah (api besar). Akankan kita akan lompat? Tentu tidak, kita harus menghadapi api itu, karena didalam api itu ada peluang kawan. Berbeda dengan katak, atau seorang karyawan yang harus bekerja di bawah underpresure, atau dengan situasi yang tidak dia inginkan, maka dia akan segera pergi. Tetapi tentu anda akan lebih tangguh jika anda menghadapinya dan membaca peluang dari masalah itu. Begitu pula para pengusaha harus membaca peluang dari api besar, padahal dari api besar itu kita bisa membuat wahana sate masal, bakar ikan, dll. Sekian dulu kawan, semoga bermanfaat, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

Wanita di sekitar kita, kunci sukses

R.A. Kartini, salah satu wanita berpengaruh.
       Umar bin Khatab pernah berucap kawan, “laki-laki sukses itu tergantung dengan wanita yang ada di sekitarnya.” Saya juga salah satu orang yang berfilosofi yang sama dengan Umar bin Khatab, siapakah wanita itu, Ibu kita, Istri kita (kelak untuk saya), Nenek kita, dan Anak kita. Begitu besarkah pengaruhnya? Yups, sangat besar kawan. Karena ibuku lah yang merasakan kehadiranku di dalam perut beliau. Beliau pula yang mengelus-elus perut sendirian sewaktu ibu ditinggal bapakku berlayar mencari rizki. Ibu pula yang melantunkan do’a sewaktu aku dirahimnya, mengutarakan harapan-harapannya. Seandainya aku mendengar apa yang dikatan oleh ibu, tentu aku akan mengatakan “iya ibu, insyaAllah akan anakmu lakukan, mohon ridhomu bu!” 
       Ibu pula yang mengajariku berbicara, membuka mulut untuk dimasukkan nasi atau suapan pertama. Ibu pula yang menitah aku, “ayo le, ngadek, ndang mlaku, ndang gedhe!” stimulus yang sangat luar biasa. Sekarang, ibu pula yang mendukungku, anak yang dahulu diajarinya membaca “A”, “B”, “C”. Mengeja namaku sendiri, “te” “ye” “a” “es”, “TYAS”, beliau tidak mengajari mengeja nama beliau, nama bapak, nama kakek ataupun nenek. Karena beliau ingin aku lebih mengenal diriku sendiri. Terimakasih ibu… :’) 
       Selanjutnya adalah Istri kawan, sekarang saya belum beristri, tapi saya tahu istri juga dari ibu, nenek, bulek, dan juga kisah-kisah istri Rasul yang diceritakan di buku atau oleh ustadz. Istri adalah ladang bagi suami, tempat berbagi, baik dalam hal lahir maupun batin. Seperti kata paman waktu menikahi bibi, “siap memberi nafkah lahir batin!” Nah, istriku kelak adalah tempatku mengharapkan keturunan, melihat tyas junior ada dalam rahimnya, melihat tyas junior yang masih kecil, tumbuh dalam pelukannya dan didikannya. Juga akan lahir bidadari junior, yang akan lahir secantik istriku pula. Istri adalah makmumku, kelak akan ikut apa kata imam, yang secara naluri memang istri ingin di bimbing, sementara aku ingin membimbing. Terkadang istri juga akan menjadi seperti anak, manja, ingin digombali, dicumbu rayu, dan dipuji. 
       Istri juga penopang kesuksesan seorang lelaki, begitu pula kesuksesan saya ketika sudah berkeluarga kelak juga terpengaruh oleh istri saya kelak. “di balakang pria yang sholeh dan bijak, tentu ada wanita yang lebih sholehah dan bijak pula. Begitu juga dibelakang lelaki bejat, juga ada wanita yang lebih bejat.” Ini kata bijaknya kawan, made in Tyas haryadi. :D | karena hanya istri yang hebat pula yang mampu menenangkan pikiran seorang pria yang hebat. Tentu istriku lebih hebat dari aku, ketika aku tampil didepan publik, dia akan memikirkan konsumsi yang baik untuk aku. Istriku akan mempertimbangkan musim apakah ini, bagaimana kondisi badanku, yang mungkin tak sempat aku pikirkan. Begitu pula ketika aku akan melakukan perjalanan jauh, dia akan lebih tahu tentang kondisi kesehatan dan kebiasaan kebiasaan burukku, yang tak pernah ku hiraukan. Begitu pula saat aku begadang malam, untuk mengerjakan project atau menulis, dia akan datang mengantarkan susu hangat, lalu mengingatkanku untuk istirahat dulu, baru melanjutkan pekerjaan, setelah sholat malam. 
       Istri pula yang akan mengingatkanku tentang amalan ibadah malam, ketika aku mulai terlalai oleh dunia. Dan mengingatkanku akan dunia ketika aku fokus 100% pada akhiratku, dialah penyeimbang hidup, permata kehidupan. Sunatullah mengatakan wanita tergila-gila harta, dan pria tergila-gila wanita. Semoga saya hanya tergila-gila pada Allah dan Rasul saja, serta selalu tergila-gila untuk selalu bermanfaat untuk yang lain. Amin… 
       Selanjutnya adalah anak kawan, saya juga belum punya anak perempuan, tetapi saya punya adik perempuan (peri kecilku yang cantik itu). Saya ingat ketika ada sebuah hadist yaitu memiliki tiga anak wanita, itu pokoknya istimewa (tahu istimewanya apa, saya lupa kawan, Alhamdulillah) :D. Nah, sari itu kita bisa mengambil kesimpulan betapa istimewanya anak perempuan. Begitu pula istimewanya adik saya, karena dia saya belajar mengajari dengan lembut. Karena adik saya kelak akan jadi ibu pula untuk anak-anaknya, keponakan saya. Ketika melihatnya manja kepada saya, saya semakin tahu, bagaimana merwat anak perempuan membuat seseorang lebih dekat dengan sebuah kasih sayang, mengajarinya sepenuh hati. Menjaga kesuciannya, memperbaharui akhlaknya, memperelok hatinya. Begitu bermakna memiliki anak perempuan, semoga Allah kelak mengaruniaku anak perempuan secantik istriku. Amin… ^_^ 
       Terakhir dalam pembahasan ini adalah nenek kawan. Muka keriput dengan seri-seri kebaikan hati dan lekuk wajah menunjukkan kecantikan, keanggunan fisik sewaktu muda, dan seri-seri cantiknya hati. Hal ini kulihat dari kedua nenekku yang masih ada, dari ayah (Mojokerto) dan dari ibu (Magetan). Masih ku ingat kecupan keduanya, kasih sayang seorang nenek yang tulus, sesekali juga mengharap aku segera sukses dan membagi rizki (sunatullah banget) :D. Neneklah yang membuat saya menghargai sejarah, menceritakan kepada saya sejarah keluarga, karena kakek lebih melihatkan kerasnya perjuangan. Nenek pula sumber saya untuk bertanya, siapakan eyang buyut saya, pekerjaannya apa, beliau dahulu seperti apa, dan lain-lain. Satu hal yang saya tahu, terkadang nenek juga kesulitan untuk menjawab pertanyaan saya. Dari nenek saya bisa melihat dunia yang mulai kesepian, fisik yang tak sesuai dengan hati. Semua ke elokan masa muda itu sudah tiada, hanya masih aku kenang dan aku lihat adalah elok hatinya. 
       Dari nenek aku mengerti makna kesetiaan seorang istri kepada suami. Kakekku dari ibu (biasanya kusebut nanang), sudah tiada saat aku duduk dibangku kelas 1 SD, tapi aku masih mengingatnya, selalu, dihati. Tetapi kakek dari bapak masih, beliau masih mesra dengan nenek, tidur berdua, makannya kakek kadang disuapi nenek. Begitu mesra kawan, subhanallah. Nenek adalah suritauladan kesabaran, dari beliaulah aku ada, dari rahim nenek ada ibu dan ayah kita kawan. Tak ingatkah kau seberapa berpengaruh nenek kita untuk diri kita? Selain mereka, bibi, teman, saudara perempuan juga sangat berpengaruh kawan. 
       Saya nambah saudara perempuan, anda bisa lihat di adik saya. Dialah tempat saya mengenal wanita, mulai dari ibu, nenek, anak, bahkan istri. Kadang dia jadi eksperimen untuk mengajari beberapa akhlak mulia juga, makmum gratisan dimanapun kapanpun. :D | wanita disekeliling kita itu sungguh besar pengaruhnya untuk kita kawan. Semoga bermanfaat, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

Pantun Senyum

Senyum Tyas haryadi.
       Kawan, sekarang waktunya berpantun ria kawan. Setelah pantun pertama saya tentang cinta sudah tercipta sekarang waktunya berpantun tentang senyum. Semoga menghibur dan bermanfaat untuk anda semua. Inilah “Pantun Senyum” dari Tyas haryadi

Jika ingin memberi mawar, 
Jangan beri sekarung, tapi berilah sekuntum, 
Cinta itu boleh ditawar,
Tapi bukan ditawar harga, melainkan dengan senyum.  
       Ada gula ada semut, 
       Semut hitam berjalan masuk gua, 
       Ada kawanku yang imut, 
       Imut karena senyum manisnya tiada dua. 
Satu sayap burung patah, 
Dia jatuh dan teriak mencari teman, 
Hidup memang penuh masalah, 
Tapi akan indah jika dihadapi dengan senyuman. 
       Si Harun kambingku kabur, 
       Pergi jauh, lalu masuk kandang kuda, 
       Senyum itu memang menghibur, 
       Apalagi senyum ikhlas dari dalam dada. 
Pamanku tinggal di Nigeria, 
Lahir dan besar di kota Kediri, 
Jadilah pribadi yang ceria, 
Berbagi senyum sepanjang hari. 
        Naik gunung turun gunung, 
        Malamnya kabut paginya embun, 
        Jangan bingung jangan termenung, 
       Bangkitlah lalu sambut ceriamu dengan senyum. 
Ada banyak ikan di parit, 
Ditangkap cak nun dengan jala, 
Jangan anggap hidup itu amat sulit, 
Dengan senyum akan mudah segala. 

       Demikian Pantun Senyum kali ini kawan, semoga bermanfaat. ^_^ | “Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah.” (Muhammad SAW.) maka dari mari tersenyumlah kawan, kapanpun dimanapun, dengan siapapun. Semoga pantun ini membuat anda terseyum, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

kecilku dahulu adalah Goal Keeper

Animasi Goalkeeper.
        Tyas Haryadi- mungkin nama ini memang tak pernah tersiar di televisi, sampai detik ini minimal, dan apalagi sebagai pemain sepakbola professional. Kali ini kita akan membahas tentang filosofi penjaga gawang kawan, atau biasanya lebih dikenal dengan “GoalKeeper”. Masa kecilkan sangatlah terobsesi dengan sepakbola kawan, mungkin sampai sekarang dan sampai tua nantinya. Ketika saya kecil, duduk dibangku SD, sayalah striker diantara empat lelaki di kelas saya. Sangat sedikit, sangat minim, tetapi saya masih ingat saya selalu jadi pencetak goal untuk tim yang saya bela, sehingga saya sering diperebutkan untuk ikut tim lain. Tetapi ketika SD akhir dan awal SMP saya sedikit berubah haluan kawan, saya belajar dan menggeluti profesi sebagai penjaga gawang. 
        Itu semua bermula ketika saya masuk tim, saya tetap mencoba seorang striker, tetapi ternyata power tendangan saya sangatlah jauh dari harapan. Tepatnya tak bisa diandalkan untuk dikatan “jegerrr!” sayapun berpikir untuk pindah profesi menjadi goal keeper, terlebih ketika melihat beberapa pemain sepakbola yang ternyata pindah profesi dari striker menjadi keeper lalu menjadi keeper handal. Saya berlatih sendiri dirumah kawan, memang tak ada bola sepak, adapun bola plastik yang ringan, tak ada kawan pula. Mungkin ini juga kehendak Allah, tapi orangtua saya bukan basic olahragawan. Beliau berdua mungkin sudah menggadang-gadang saya menjadi PNS atau menjadi karyawan perusahaan besar sewaktu saya terlahir.
        Itu terlihat ketika saya begitu terobsesi sebagai pesepakbola, ibu adem ayem saya, tak merespon sama sekali. Bapak memang memberi respond an respek, tetapi karena beliau jarang pulang, akhirnya bakat itu bak diterpa angin begitu saja. Saya berlatih disebelah ruang tamu, dimana ada dinding yang saling berhadapan, jaraknya mungkin sekitar 3,5meter. Dengan lantai keramik hijau dan dinding cat putih, disitulah saya berlatih sepakbola sebagai keeper kawan. Aneh ya? Tidak aneh, saya baru sadar, saya cerdas dari kecil :D (pecaya diri dikit jeh). Saya memakai bola kasti sebagai bola sepak, bola itu saya lepas kulit kasar yang berwarna hijau, sehingga tinggal karet tengahnya. Pantulannya cepat, hebat, dan mantap, sehingga jika dilempar kedinding akan memantul bahkan lebih cepat dari lemparan terkadang. 
       Nah, dinding yang saya jadikan gawang adalah kamarnya ortu kawan, bentuknya persegi panjang. Saya ambil tingginya sejajar pintu, karena di setara pintu itu terjajar rapi foto, hiasan dinding (tiang atas). Untuk tiang samping ada gawang pintu (kayu rangka pintu) yang jadi gawang kiri, sementara kanannya adalah sudut tembok yang menyekat keruang tamu. Jadilah gawang di imajinasi yang sedikit perlu anda lihat lalu ubah sedikit kawan. Saya lempar bola kedinding, lalu saya atraktif menakapnya sebagai keeper, loncat sana loncat sini, jatuh sana jatuh sini. Setiap hari tanpa lelah, tanpa bosan saya melempar bola, menangkapnya, berkali-kali goal, berkali-kali terjatuh, saya masih bangun. Setelah itu saya mencoba menendang, ternyata lebih asik, dan saya makin menikmati. 
       Berkali-kali saya dimarahi ibu, karena membentur kaca, berkali-kali saya diteriaki karena berisik dan main bola dirumah. Berhenti sebentar lalu saya lanjut lagi, tak pernah kapok, ketika akhirnya dinding bagian bawah tembok yang saya buat untuk pantulan bola rusak. Semennya sudah lepas, tidak tahan mungkin ditendangi kawan. Sampai sekarangpun saya tak pernah jadi penjaga gawang dipertandingan persahabatan, hanya ketika latihan dan sparing terkadang saya mencoba posisi ini. Apalagi kalau sedang main futsal, semua bisa nyoba profesi itu kawan. :D 
       Hikmat dari goal keeper adalah setiap individu harus bisa mencegah dirinya kebobolan, baik kebobolan dari masalah, dari jatuh, dll. Dalam hal lain, goal keeper adalah sebuah pertahanan mirip TNI, ketika kita diserang, pertahanan terakhir adalah dia. Dalam kehidupan biasanya berhubungan dengan hargadiri, jika dihina, kita masih bisa menunjukkan kita tak kalah. Masih bisa berjuang menunjukkan siapa kita. Penjaga gawang itu tentang cara memandang kawan, bagaiman kita memandang sesuatu yang kan merugikan kinerja kita, yang menggagalkan mimpi kita, cita-cita kita. Dengan reflek, gerak cepat kita harus mengantisipasinya, harus seantisipasi mungkin. Apalagi sewaktu terjadi tendangan pinalti, nasib semua ada di keeper. Jangan pernah remehkan posisi ini kawan, jika tidak kebobolan maka minimal tim anda memperoleh 1poin, hasil seri. 
      Jika dalam melakukan sesuatu kita tidak menyerang dan tidak bertahan, maka kita akan setara dengan mereka, karena hasilnya 0-0. Itulah filosofi seorang penjaga gawang kawan. Penjaga gawang haruslah mereka yang bekerja keras, penuh insting, eksentrik, melakukan terbaik dan tak mau setengah-setengah. Itulah kenapa saya sempat cinta dengan posisi ini, Goal Keeper. Beberapa pemain yang saya sukai di posisi ini ada Hendro Kartiko, Fery Rotinsulu, Buffon, De Gea. Sampai saat ini ketika pulang tekadang saya bermain bola ditempat yang sama, mengingat masa kecil nan cerdas dan tak kenal lelah dulu. Pagi, siang, sore, malam aku bermain bola pada waktu kecil dulu. Ternyata tanpa aku sadari, sepakbola telah mengajariku, kerja yang total, tak kenal waktu, kerja keras, juga kerja cerdas. Sekian kawan, semoga bermanfaat. Saya masih punya cita-cita jadi pelatih timnas Indonesia ketika mimpi pemain bola sudah saya F2, amin… salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

Pasuruan, belajar dari keluarga sederhana yang subhanallah

Gunung Arjuna pasuruan di sore hari.
       Hunting- itu memang hal yang sangat special kawan, karena banyak sekali ilmu yang akan anda dapat. Kalau bahasa orang-orang pada umumnya adalah “travelling”, tapi saya lebih suka mengambil kata “hunting”, karena saya sedang benar-benar berburu kawan. Berburu ilmu, pengalaman, rizki, saudara, dan kesempatan beribadah kepada Allah azza wa jalla. Nah, kali ini kita bahas sedikit tentang hunting lanjutan dari Mojokerto dan mampir sebentar (bermalam) di Pasuruan, tepatnya daerah Purwosari desa Cendono (jadi ingat keluarga cendananya Alm. Soeharto, wah disini berarti orang-orangnya mahal-mahal [mikir sambil berkelakar]). Sebenarnya perjalanannya sudah berakhir lama, tepatnya bulan 2 (Februari 2012), tetapi baru bisa menuliskan tulisannya sekarang kawan, itung-itung mengasah kemampuan memori jangka panjang dah. :D 
       Setelah hujan mengguyur di Mojokerto reda, dan saya sholat ashar, akhirnya saya melanjutkan perjalanan ke Malang. Sambil mencoba beberapa jalur, saya sendiri juga kurang bisa menjelaskan, yang pasti ketika mentok pengkol kanan kiri, saya sampai di pertigaan depan terminal Mojokerto (terminal baru yang dekat dengan purwosari, kec terluar sebelum Pasuruan). Setelah keluar dari Mojokerto, sayapun akhirnya cabut ke Pasuruan, ingat Pasuruan membuat saya ingat beberapa teman. Dan akhirnya ingat juga teman sekamar saya di PESMA (Pesantren Mahasiswa) DARUL HIJRAH, Ahmad Zaini, anak jurusan Pend. IPS semester 4. Rumahnya dekat dengan taman safari 2, nah, sayapun berhenti sebentar ketika sampai taman dayu. Buka HP (yg lungset dan penuh tato pula), sms ke Zain (nama panggilannya), ternyata ada dirumah kawan, dan akhirnya tanya alamat + ancer-ancer (patokan) arah kesana, maklum kawan HP saya masih jadul, belum pakai JPS. :D 
       Dan akhirnya saya melanjutkan perjalanan kawan, lalu apa pembelajaran kali ini? Satu, “jika anda sedang berapa disuatu daerah, ingatlah saudara-saudaramu, kawan-kawanmu, kolegamu, datangi mereka, silaturohim, walaupun pada akhirnya kamu Cuma ngabisin makanan dan numpang tidur, tetapi mereka akan sangat welcome dan berbahagia dengan kedatanganmu.” Lain cerita kalau anda datang mau ngerampok, bisa-bisa masuk bui atau neraka (mati sangit dalam perampokan). Nah, si zain (panggilan akrab kawan saya ini) berada dirumah ternyata kawan, sebenarnya sudah saya perhitungkan dan akhirnya kesampaian juga untuk mampir. Dan dia sangat welcome untuk kehadiran orang yang bakal ngabisin makanan aja nantinya dirumah ortunya nanti. :D 
       Sayapun mengikuti petunjuk arak melalui sms dari zain (kalau logat jawanya “jen”, maklum terlalu medok). Di pinggir jalan sayapun tanya kepada bapak tukang parkir yang lagi ngobrol dengan tukan ojek (pikir saya, masak tukang ojek kagak tahu daerah sini), “maaf pak numpang tanya, desa cendono itu sebelah mana ya pak?” tanya saya polos. Dengan semangat dan panjang lebar bapaknya menjelaskan, intinya naik ke atas ikuti beberapa petunjuk arak, jika bingung tanya lagi. Sesampai di SDN II cendono saya berhenti, lalu sms zain, nunggu cukup lama akhir dari kejauhan dengan gerakan lincah ala anak pegunungan mengendarai motor. Gesit, lancar tanpa ada penghalang, mengalir seperti air dan tangguh, menerjang batu-batu, sitimewa. Lalu kami menuju rumah ortu zain, bahasa saya “mendaki gunung, lewati lembah!”, subhanallah jalannya, bikin bingung terkadang, inilah daerah pegunungan yang lama sudah tak saya sua, terakhir dahulu adalah waktu SMA (aktif di PALA). 
       Sesampai di rumah zaini, “subhanallah”, yang pasti lebih dingin dari suhu dirumah saya. Rumahnya sementara ini berada dipaling ujung perumahan para warga sebelum sampai ke pegunungan dan daerah taman safari. Pantas saja akses kedepan rumah ortunya lumayan bikin jantungan orang yang kena jantung lemah. Tapi istimewa, masih hijau, asri, lebih bagus dari perumahan yang ada di TV-TV kawan… :D | setelah sampai saya dengan hangat disambut orang tua zain, ibu, bapak dan kakeknya. Ini satu hal yang langsung bisa dipelajari dari keluarga zaini, keramahan anda ketika menerima tamu itu akan lebih berkesan dari fisik (baik individu atau tempat tinggal). Makannya, kalau lagi ada temen mampir dimuliakan, semulia-mulia mungkin, apalagi kalau saya yang datang kawan. :D 
       Setelah bercerita tentang perjalanan saya kesana kemari sebelum sampai kerumah zain, lalu bertanya pula tentang seluk beluk keluarga zain pula, kami akhirnya mau cuci mata. Tapi yang penting bukan di cuci mata kawan, yang lebih penting adalah proses mengenal itu tadi. Istilah dalam bermain bola (logika pecinta bola) adalah warming up (pemanasan), kadang pemanasan menjadi lebih penting dari pada permainan itu sendiri. Karena permainan anda akan rusak jika tidak ada pemanasan yang tepat. Setelah ngobrol tentang open-open (peliharaan) dengan kakeknya zain, ternyata didaerah tinggi tetap sapilah yang menjadi komoditi utama untuk diternakkan. Hormatilah orang tua ketika anda belajar, karena mereka akan langsung respon ketika anda menghormatinya dengan penuh kesopanan, kesantunan dikombinasi wawasan luas. Ini dia kawan yang saya gunakan ketika bercakap-cakap dengan ibu, ayah, dan kakek zain. 
       Waktu sudah cukup gelap, lalu saya izin sholat ashar dulu, karena belum sholat ashar (astagfirullah, tidak diawal waktu). Setelah itu zain bercerita tentang tempat indah yang bisa melihat Taman safari dan gunung yang indah, apalagi ada momen sun set. Budal, langsung berangkat dah, tak perlu kelamaan. Sesampai didaerah itu, saya bisa melihat betapa luas negeri ini, betapa indah, betap subhanallah. Dengan kamera handycam sayapun mengambil foto di sore itu, tetap indah dan subhanallah. Satu hal, jika anda bersilaturohim, anda akan selalu diberi terbaik dan anda selalu menemui hal yang unique (hanya ada disana). Selesai berfoto-foto ria dan berbagi cerita kami memutuskan menuju masjid terdekat, untuk sholat magrib jamaah. Masjid di daerah pedalaman yang jalannya masih subhanallah ini lebih terurus (dalam hal diramaikan) daripada daerah yang ramai kawan. Betapa tidak, setelah sholat masih ada banyak yang mengaji (membaca Al-quran), saya rasa jamaahnya juga lumayan banyak, karena sewaktu menuju masjid sering berpapasan dengan mereka yang memakai sarung, baju takwa, dan peci. 
       Subhanallah, itulah yang perlu diucap dari semangat memuliakan tamu keluarga zain, sepulang dari masjid zain mampir dulu di penjual bakso. Beli dua kawan, cuma untuk saya dan dia, yang saya pikir (keluarganya belum tentu makan bakso juga). Saya yang mau langsung pulangpun mengurungkan niat untuk menginap dahulu dirumah orangtua zain malam itu. Setelah selesai melihat-lihat dengan puas, kami kembali bercerita tentang keluarga, bahasa, strutur keagamaan daerah, dan segala apa yang ada di daerah itu. Kami sholat isa’jam 20.00, kalau ini disunahkan untuk mengakhirkan kawan, jadi tak mengapa, yang penting tetap jama’ah. ^_^ | di keluarga zaini saya kembali belajar sebepara besar harapan orangtua kepada seorang anak laki-laki mereka. Minimal itu pula yang disampaikan kakek zain sewaktu lampu dirumah mati karena sikringnya rusak. Beliau menceritakan betapa mengharapkan zain mengubah nasih keluarga yang kebanyakan adalah petani. Itu pula yang ingin dilihat ortu kita kawan, melihat anak atau cucunya sukses, makanya segera sukses. :D 
       Disana juga ada paman zain yang tidak bisa ngomong (bisu), saya cukup prihatin, semoga Allah memberkahi beliau. Sudah usia 35an tahun, tapi beliau belum nikah, (panggilan beliau adalah sebuah penghargaan untuk yang lebih tua kawan) jangan lupa itu. Dan yang baru saya ketahui, orang yang bisu itu biasanya juga tuli, karena dia tidak bisa belajar berbicara dari apa yang dia dengar. Kerjanya adalah jadi kuli serabutan, dan orangtua zain dengan ikhlas menampung, tentu mengurusi makan pula, sesekali tentu memberi pakaian dan saku. Subhanallah. *gue mau netesin air mata jeh, tapi g’boleh, ntar aja waktu ketemu Allah (kata dalam hati). Sambil habisin kacang rebus (ini doping untuk tidak tertidur untuk saya, selain itu daerahnya berrrrrrrr, dingin) kami berdialog panjang lebar, dan akhirnya menuju tempat tidur pukul 22.00an. 
       Sebenarnya saya cukup menyesal tak bisa bangun malam untuk sholat malam, tapi jadi joki motor berhari-hari sendirian cukup menyita energi. Sewaktu mau adzan subuh saya dibangunkan zain, ni anak paling mudah untuk terbangun, sewaktu dipesma, saya gerak sedikit waktu gadangan (melek sampai larut malam) dia sudah terbangun. Sholat subuh, baca bacaan rutin (dzikir, surat-surat pendek dan panjang, asmaul husna), lalu menggerakkan badan dan tulang-tulang sedikit (pelemasan kawan). Balik kerumah zaini, ibunya zain ternyata sudah memasakkan nasi goreng. Alhamdulillah, hari ini g’puasa (ucap saya dalam hati). Ini karena hari itu hari senin kawan, hobi saya adalah puasa senin kamis dan puasa sunah lainnya, target saya tak berhenti sampai mati. Tapi karena sudah disuguhi akhirnya dinikmati, besok saya harus puasa sunah (tekat dihati). Karena tidak puasa itu sepertinya ada yang hilang dihati kawan. :D 
       Setelah kenyang dan menikmati teh hangat, kami berpamitan. Saya cium tangan ibu zain, seperti cium tangan ibu sendiri kawan. Nih yang bikin saya bingung, tahu sih kalau ibu zain bukan mukhrim, tapi ya Rabb, beliau seperti ibu sendiri. Semoga Allah mengampuni dosa hamba, amin… beliau dengan perasaan senang menyuruh saya untuk kapan-kapan mampir. Padahal saya datang untuk menghabiskan makanan, Alhamdulillah. Kamipun kembali ke malang, dengan terlebih dahulu mampir ke tempat pacaran pemuda sekitar, yaitu hutan pinus. Inget kampung halaman, Magetan juga penuh pinus. Dan kami turun gunung, melewati jalur selatan denga jalanan nan terjal. Semoga postingan kali ini bermanfaat kawan, terimakasih. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

30 May 2012

Jodoh dan Bodoh

Jodoh,,,, 
Sudah tertulis, di langit sana. 
Tak perlu risau, tak perlu gundah. 
Semua sudah diaturNya, Yang Maha Memberi, memberi pasangan. 
     Bodoh,,,, 
     Betapa bodoh jika kita masih tak yakin. 
     Hanya Dia yang selalu menepati janji, bukan hanya kata-kata basi. 
     Dia yang melayakkan, yang menjadikan dua hati saling bersatu.  
Jodoh,,,, 
Jangan terlalu melihat yang jauh, karena bisa jadi dia didekatmu. 
Orang dekatpun belum tentu jodohmu, karena semua rahasia. 
Di gembok, masuk brankas, kuncinya dibuang ke samudera. 
     Bodoh,,,, 
     Jika tak memperbaiki diri, kita bukan malaikat. 
     Karena jodoh kita adalah malaikat kita. 
     Bodoh, masih saja bodoh, dan terus menerus bodoh. 
Jodoh,,, 
Bodoh,,, 
Jodoh,,, 
Bodoh,,, 
Jodohmu dekat dengan keBodohanmu, 
Bodohmu mendekatkan pada Jodoh, 
J dan D, itulah Jodoh, sedikit berbeda, tapi kita terlalu bodoh untuk menyadarinya. 
Hati tertutup, insting tumpul, logika tak mampu bermain. 
Cukuplah Allah yang tahu Jodohmu diantara keBodohanmu. 

       Sekian puisi kali ini kawan, saya hanya berusaha memejamkan mata, lalu menghikmahi arti. Mengetikkan segala kosa kata dalam otak, dengan kombinasi 10jari, dan suara hati yang teraplikasi dengan otot2 yang belum mati. Silahkan tafsirkan dengan cara anda, itu hak anda, imajinasi anda. Wahai para pembaca. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

29 May 2012

Ngoceh MIMPI!

Diriku dalam mimpi.
       Ngoceh tentang mimpi dulu kawan, bismillah... :) 
Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ketempat-tempat kamu ingin pergi. Tidak ada salahnya memiliki mimpi setinggi mungkin, asal kita bisa mengubahnya menjadi sebuah impian & punya komitmen yang kuat dalam menggapainya. Aku masih saja bermimpi, Entah hari ini atau besok, aku tak perduli, Mimpi itu akan terus kuraih, Karena tidak ada kata terlambat untuk belajar dan berjuang meraih Mimpi. 
       Mimpi, adalah hal yang tak dimiliki mereka, mereka yang tak punya rasa antusiasme pada sesuatu hal... mimpi itu sebuah stimulus juang tanpa batas, mimpi adalah imajinasi yang kelak tertanam pada hati, lalu semuanya tersimpan permanen dalam otak bawah sadar... jangan salah ketika ada orang mengatakan "saya akan selalu bermimpi, terus, terus, sampai mati!" karena semua tindakannya menuju mimpi itu. itulah pemimpi "fly class", mereka menanamkan pentingnya sebuah mimpi, tanpa melepasnya, selalu menjaga dan membuat indah! "makanya segera bertindak, jangan cuma mimpi tok!" <~kata2 orang yang sudah nyerah tak mampu bermimpi besar, mental tempe, sana pulang, ngempeng! :D 
        Kebodohan, jika berhenti bermimpi lalu sok2 terlalu bertindak! karena mimpi itu sejenak, dan semua tindakan akan menuju mimpi itu! berpikir lebih baik daripada berdzikir, kata2 ustadz jeh! lalu kenapa tak memikirkan mimpimu dalam imajinasimu, tanamin dihati, lalu patri! jika ada yang protes, (beri senyum ramah), lanjutkan mimpimu, mimpi indahmu tengah menanti, bukan mereka para komentator yang memberimu spirit! 
       Mimpi, adalah sebuah harapan dan do'a, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, Maha Mengetahui, Dia dengar, melihat dan tahu mimpimu,.. jika matamu tak mampu melawan godaan untuk tetap menatap dunia dengan mimpimu, maka pejamkan saja matamu! *minta sama Allah Yang Maha Melihat... jika telingamu sudah tak mampu melawan godaan untuk mendengarkan suara hatimu tentang mimpimu,maka sumpel pake tisu! *minta sama Yang Maha Mendengar.... jika pengetahuanmu tak mampu untuk menggapai mimpi itu, sudah jangan pakai pengetahuanmu yang terbatas, sempit, dan terhimpit itu! pakai saja tekat tanpa batasmu, yang tak tersekat2 batas, yang tak terhalang susahnya mengubah fonem! semua tersimpul dari bahasa "niat hati"! jgn lupa dengan sebuah keyakinan, yakin seyakin2nya, kenapa tak meminta pada Allah Yang Maha Mengetahui? noh, semua mungkin terjadi... ini mimpimu, bukan mimpi mereka, tutup mata, buka hati, sumbat telinga, dengar suara hati, buang pengetahuan, pake niat dan keyakinan... jgn pernah mengubah mimpimu, apalagi memutusnya, mimpimu berakhir ketika kamu mati, jika belum semua mimpimu belum berakhir... mimpi itu hanya menganl filosofi "tak ada akar rotanpun jadi!" <~ just it... 
~TAK ADA AKAR ROTANPUN JADI~ 
-TAK ADA AKAR ROTANPUN JADI- 
       Pernah dengar REVISI SKRIPSI/ PROPOSAL menjadi lebih buruk? begitu pula revisi mimpi, tak ada yang lebih buruk, harus lebih baik, WAJIB! lalu kapan berhenti merevisi? KALAU SUDAH MATI! tahu emang kapan loe mati? sama, saya juga tak tahu, lalu kenapa harus berhenti bermimpi? teruslah bermimpi, mimpimu adalah semangatmu, mimpimu adalah cahaya pencerah! mimpimu adalah pelangi kehidupanmu, membuat langkahmu tak pernah terhenti, selalu menghentak, penuh power... bermimpilah, disaat yang lain menganggap mimpi itu harus tidur, mimpilah ketika terbangun. andalah yang istimewa! mimpiku disaat terbangun, bangunku sudah terbalut dalam rangkaian mimpi. bahkan ketikanku ini adalah bagian mimpiku yang tergapai! #MIMPI.... ya sudahlah, saya bukan pemimpi, saya hanya seorang "ANGON", (sang penggembala)! yang lain sibuk dengan wira wiri di tengah kota, saya lebih memilih menggiring domba2 tersesat! *sekian tentang mimpi... (see u) simpul terindah dalam sebuah mimpi adalah senyum kawan... ^_^ (be smile. Terimakasih sekian dari Sang Penggembala Tyas Haryadi... ^_^

22 May 2012

Tentang Faedah dan Perdebatan Bulan Rajab

Bulan yang muncul pada Rajab.
       SEDIKIT TENTANG BULAN RAJAB KAWAN (faedah dan sedikit perdebatannya), SEMOGA BERMANFAAT, MOHON MAAF JIKA SALAH, dari ustadz yusuf masyur yg saya F2 sebagian... :) 
#Rajab. 1. Hadits2 tentang amalan2 di bulan Rajab, emang banyak palsunya. Tapi ketika beda pendapat, g' pake ribut, g' peke urat, g'pake tanda seru, qt saudara.  
#Rajab. 2. Barangkali kawan2 qt yg membrodcast (nyiarin kenceng2 pake speaker) hadits2 palsu, sebab g' tau, & semangat dakwah. Maka kasih tau dg santun, & kasih solusi untuk tetap ibadah, apresiasi semangat dakwah mereka. 
#Rajab 3. Yg seneng puasa, ambil aja senin kamis, atau hajar Daud sekalian. G' usah khusus nyebut Rajab, dapet dah, puasa yg itu ini haditsx masih lemah (sangat sebenarnya). tapi tetep TANCEP puasanya. 
#Rajab 4. Perihal baca Istighfar, ga kudu di Rajab, emang kudu tancep gas baca sebanyak2nya. Juga Al-Qur'an & shalawat. 
#Rajab 5. Tentang angkanya, berapax, itu gpp ditetapkan sendiri. Asal jangan bilang ini hadits. Motivasi biasa aja. Misal, ditarget 2x khatam di bulan ini. 
#Rajab 6. Atau 100 shlwt tiap2 hari, atau malah tiap2 habis sholat. Asal memotivasi dg tanpa nyebut hadits, masih gpp. Misal, untuk sebanyak2nya dpt kebaikan. 
#Rajab 7. masalah mana yg benar, mana yanghaditsnya lebih kuat, ayo saling berbagi, siapa tahu kita sendiri ilmunya masih cetek. 
#Rajab 8. Jika ditemukan yg satu lebih kuat, maka kebaikan buat yg satu jika kemudian mengikuti pendapat itu. Dg tetap kalem, santun. 
#Rajab 9. Tp untuk hal2 prinsip kayak ladygaga, islam liberal, ahmadiyah, ya g'pake kalem. Kenceng2an aja. Sebab urusannya dah ama 'aqidah&akhlak. 
#Rajab 10. Nasihat&doa jg adalah senjata. Kafir g' kafir, qt tetap saudara. Saleh g' saleh, qt tetap saudara, sekakek nenek (adam hawa) dan setenah air. Pakek nasihat & doa yg santun, diutamakan (emosi kan itu bisikan setan). 
#Rajab 11. Doain, mau ke Lahat. Ok, terus belajar. Termasuk belajar berdamai dg perbedaan yg ga prinsip, sebab ketidaktahuan, kelalaian, qt hanya manusia. 
#Rajab 12. Dan belajar jg bela agama, bela negara. Supaya g' lembek2 amat. Kalo diinjek, ya bereaksi lah. Kudu pinter2 dah intinya. 
#Rajab 13. Selamat memasuki bulan Rajab. Bulan ini ada Isra Mi'raj, peristiwa yg kudu dipelajari trsendiri. Perintah shalat oleh2nya. 
#Rajab 14. "Gimana hukumnya Isra Mi'raj...?", ini jg panjang x lebar X tinggi (ngukur volume). Pelajari dah ya. Tapi bukan dg smngt perang. Semangat persaudaraan, dakwah, ngaji, syiar. 
#Rajab 15. Ga pantes ribut. Cari titik yg bisa bareng2nya, bs ketemunya. Sama musuh kadang qt bs berdamai, santun. Masa sama saudara sendiri, sekakek nenek (adam hawa),setanah air g' bisa berdamai? 
#Rajab 16. Keras, sama tegas, beda. Kasar, sama bela diri, bela agama, bela negara, beda. Kapan dipakenya? (kasih tw g'ya?) :D | ini soal seni. 
#Rajab 17. Sekali lg, terusin soal puasanya, tp jangan dikhususkan. Melainkan puasa sunnah biasa aja. Sip. Didoain diterima amal2nya. Saling doa. 
       dakwah, mengajak pada kebaikan, kebenaran, dan kesabaran itu jg dg cara sabar kawan, kalem, lembut santun. mari sama2 benahi diri, benahi hati. semoga bermanfaat... barokallah, Allahumma sholli 'ala muhammad... Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^

Ujian tanpa Pengawas

Animasi Ujian Nasional.
       UJIAN NASIONAL-memang sudah berakhir, tetapi PRnya masih sama, yaitu tentang penyelenggaraan UN (Ujian Nasional) itu sendiri. Mulai dari perannya sebagai penentu kelulusan, sampai perannya dalam mendidik penerus bangsa untuk jujur dan percaya akan dirinya sendiri. Sungguh ironis ketika sekarang ini UN juga menjadi sebuah kewajiban untuk para guru berbuat curang pula. Sudah banyak terungkap disini disana, dan masih banyak pula yang belum terungkap. 
       Ujian tanpa pengawas bisa jadi salah satu solusi permasalahan diatas, tentu tak hanya itu. Tetapi juga dengan penetapan UN bukan sebagai nilai ukur utama, bahkan satu-satunya dalam penentu kelulusan. Melainkan lebih kepada kegiatan dan aktivitas sehari-hari siswa itu sendiri. Sehingga para siswa juga akan merasa lebih bersemangat untuk melakukan aktivitas belajar setiap hari. Bukan pula para siswa ketakutan dengan UN, dan menjadikan UN sebagai media melatih diri serta menunjukan kujujuran. Bisa juga hasil UN ini sebagai syarat untuk masuk perguruan tinggi, jadi tidak perlu ada SNMPTN, jadi satu saja dengan UN. Ini akan menghemat biaya dan juga kerja keras para siswa. Jadi Ujian tanpa pengawas bisa menjadi elemen penting untuk mengubah konsep UN dan ujian-ujian lainnya di negeri ini. Cukup Tuhan yang mengawasi, seperti itu pesan pancasila sila pertama. (*) 
       Tentang gagasan kali ini saya terinspirasi dengan buku yang saya baca kemarin kawan, judulnya mah “Murid Goblok ketemu Guru Goblok”. Buku itu berisi tentang motivasi dan pengajaran tentang entrepreneur, istimewa, dan di buku itu saya makin yakin tentang pentingny sebuah kejujuran. Semangat mengajarkan kejujuran itupun kembali lagi, dan ini tertuang dalam gagasan “ujian tanpa pengawas!” Mungkin memang sangat terlalu berani, tapi butuh keberanian lebih untuk mengajarkan kejujuran kawan. Dan itu pula yang ingin diajarkan ketika kita mengadakan ini “ujian tanpa pengawas”. 
       Kedepan ini akan lebih memiliki efek yang luar biasa, apakah itu? Itu adalah efesiensi kerja masa depan. Karena kedepan tidak perlu lagi ada badan-badan pengawas yang terlalu berlebih, karena akhlak kejujuran sudah baik. Selain itu juga tak perlu menghabiskan waktu yang lama dalam birokrasi yang berbelit untuk mengetes sebuah kejujuran, karena semua sudah tertanamakan tentang sebuah kejujuran itu sendiri. Jujur itu Mujur, Luhur, dan Derajatnya tanpa bisa Luntur kawan, yakinlah. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

20 May 2012

Siapakah orang yang PEKA itu? ini tentang kePEKAan

Kepekaan hati.
       Sok kawan, kali ini saya membahas tentang sebuah hal dari dari kata PEKA. Sudah berkali-kali saya berlajar dari banyak orang, mulai dari ibu-bapak, kakek-nenek, adik-kakak, ketemu kak romlah, saudara yusuf (akhir-akhir ini). Masih ada tim-tim futsal yang mengajarkan saya tentang banyak hal, teman-teman kamar di PESMA (pesantren mahasiswa) DARUL HIJRAH. Kali ini saya belajar dari mbak yang ada di dunia maya, tahu tuh apa namanya palikasi yang dipake, yang penting saya tahunya di twitter. Nah, kalau mau tahu account twitter saya bisa follow aja @tyasharyadi, disini saya lebih apresiatif dan hidup, tapi di FB juga hidup banget kok! :D | oke, monggo mawon, niki materinipun… ^_^ 
       Odah (sudah) ACC kawan, publikasi tentang sebuah kepakaan, noh aplikasi tapi insyaAllah mengena di hati. yang punya juga oda ikhlas.. :) 
siapakah orang2 peka itu? saya dan anda termasukkah? Peka adalah orang-orang yang lembut (perangai + sikapnya), rendah hati (bukan rendah diri), dan pendiam (tahu waktu untuk diam dan hanya tersenyum). dan, mereka g'pura2 g'denger kalo denger adzan (buat muslim) sok, sholat ashar dulu. trus ngelanjutin y! ;) "Allah lebih utama dan pertama" ^_^ 
       Allahumma sholli 'ala muhammad, *lanjut lagi twips, siapakah orang peka itu? *g'pasti benar, tapi minimal memberi pencerahan (+n reverensi) :) Mereka yang peka adalah yang menangani kehidupan sehari-hari dengan baik (selalu berorientasi positif) dan menyukai keleluasaan pribadi mereka. sifatx optimis & g'banyak bicara, mereka juga adalah pendengar yang baik, sering dicari orang & orang lain merasa nyaman ditemani mereka. Toleransi & sikap hormat kepada orang lain membuat kepribadian mereka menonjol, apresiasinya rasa menghargainya. :) 
        Mereka terbuka dan tertarik pada segala hal baru atau yang tidak diketahui oleh mereka (berani tampil apa adanya, bukan mengada2). dibalik semua kelembutan dan kasih sayangnya, mereka yang peka itu adalah orang yang keras dan tegas, karena mereka tegas dengan kepekaan itu Mereka sangat bahagia dalam kehidupan sehari-hari (setiap detiknya, menitnya, jamnya, adalah hal berharga tiada dua). tiada resah duka, hanya bahagia yang Peka adalah seniman (yang punya cara sendiri, yang membuatnya berbeda), berbakat (mampu memotensikan bakat) & perajin yang amat trampil (istiqomah). 
       Kreatif, imajinatif, serta daya nalar dan persepsi yang tajam hanya sedikit dari kekuatan mereka karena mereka punya kekuatan disegala sisi. merka lebih suka sok bodoh, daripada membodohkan, karena mereka tahu bagaimana rasa dianggap bodoh, mereka simple serta menyipan talenta. berorientasi apa yang ada didepan mata, persiapan bukan utama, tapi selalu disiapkan, kemampuannya sangat spesial soal reflek kawan... mereka yang peka adalah mereka yang romantis, karena segala apa yang dia lakukan itu penuh dengan kejutan, bahkan dirinya sendiri tak bisa menebak. yang peka itu karena memiliki berbagai medan yang telah dilalui, tapi tak dia ungkap, karena jalurnya sangat panjang dan tak ada yang menyangka! kepekaan mereka karena proses kerja dan pembelajaran yang berwarna, sungguh banyak, dan lbih banyak lagi, dia tak pernah berhenti. 
       cara kerjanya lebih menyukai yang individu (seperti unjuk skill main bola), tapi orientasinya tetap untuk tim, karena dia tahu berada dimana! yang peka itu berteman dengan siapa saja, memang caranya membuat lingkaran kecil, tapi banyak, bukan seribu dalam satu, tapi sejuta dalam seratus ribu. orang yang peka itu menghargai pertemanannya yang simple, sedikit tapi berarti, jaringan luas, tetapi mengingat dan sesekali datang di lingkarannya. orang peka akan melihat apa yang dirasakan anak2 disekitarnya, mereka mudah mengambil senyum anak2 polos itu, karena mereka juga polos. 
       mereka cinta kepada binatang, karena rasa kepekaannya, mereka cinta pada tanaman, karena dia juga belajar dari tanaman. peka itu sangat istimewa, nah, jadi orang peka itu juga berguna ketika anda menjalin hubungan twips, why? kepekaan akan mengajarkan seberapa penting sebuah pengertian kepada pasangan, seberapa besar efek sebuah perhatian, dan cinta mereka total. orang peka akan menggunakan segala daya, hal2 kecil yang dia tahu itu berarti akan diberikan pada pasangan, dengan caranya, yang istimewa itu! kepekaan membuatnya juga tahu bagaimana rasa pasangan lain, maka dia akan berbagi kebahagian dengan batasan, juga dengan menjadikan lebih baik. :) 
       di akhir ni aplikasi tadi, tertulis, terkadang dia sering dimanfaatkan, krena kepekaan (kabaikan) yang overload. tetapi dia akan bahagia. karena dia peka kepada tujuan hidupnya, dan makna tindakannya, dia tak mau marah, karena marah hanya melumpuhkan kepekaannya. yang peka memang istimewa, karena mereka make hati, yang dipadu logika tingkat tinggi (bahasa saya "fly class") jadi sekalian promosi aja, dengan kePDan, nama saya TYAS itu artinya HATI. makanya kemarin surat2 ma bu satpam di jadikan satu ama punay mbak2nya... :D terimakasih untuk ACC mb' yang make aplikasi, saya g'terlalu suka aplikasi mb', lagi belajar kepekaan ja ama manusia. lambaiakan tangan ke mb' @NursihDwi sekian twips, moga manfaat, salam dari Sang Penggembala (angon, b.jawa), Tyas Haryadi... ^_^

14 May 2012

Car Free Day, Awal Kota Sejuk

Ikon Car Free Day.
        Polusi- menjadi hal yang sangat lazim di daerah perkotaan, mulai dari polusi udara, air, tanah, sampai polusi hati (baik oleh rokok atau akhlak tak terpuji). Tetapi polusi udara kadang menjadi masalah utama setiap kota. Tetapi polusi udara dan polusi lain sebagainya sekarang ini makin sulit diatasi, baik oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Tetapi akhir-akhir ini sudah ada beberapa trobosan, seperti yang dilakukan di kota Malang, yaitu dengan adanya Car Free Day (CFD). 
       Car Free Day adalah sebuah gerakan hari tanpa kendaraan bermotor (utamanya yang menggunakan BBM). Di kota Malang, CFD diadakan pada hari minggu, tepatnya pukul 05.00 sampai 09.00 di daerah perumahan Ijen. Tetapi dari gerakan ini memberikan stimulus dan mengajak pada masyarakat untuk sama-sama berkunjung ketempat ini serta menggalakkan cinta lingkungan. Selain itu banyak juga yang mencurahkan kreatifitas serta banyak pula yang menyemarakkan kegiatan dengan kegiatan penghijauan. Hasilnya lumayan, ternyata makin banyak orang melakukan kegiatan peduli lingkungan, dan itu dicurahkan pada acara CFD ini. Keuntungan yang lain adalah makin sedikitnya pengguna kendaraan pribadi kesana, melainkan jalan kaki, bersepeda, atau menggunakan kendaraan umum. Jadi, efek dari CFD ini sangatlah luas, mungkin dari kegiatan ini akan menjadi awal kota sejuk, minimal di tempat pelaksanaan CFD dan bertepatan pada waktunya pula. (*)
TYAS HARYADI Jurusan TEKNIK INFORMATIKA UIN Maliki Malang
       Seperti itu kawan tulisan kemarin saya kirim ke opini@jawapos.co.id , dan Alhamdulillah belum tembus juga. :D | ah, tak apa, semua perlu disyukuri saja, dan tentu ada hikmah yang lebih dalam dan besar tentunya. Dari gagasan diatas, memang perlu sebuah moment untuk menggerakkan masyarakat luas, terlebih lagi hal itu datang dari gagasan pemerintah. Karena yang berperan lebih besar dalam sebuah pembangunan dan penyejukkan kembali kota adalah pemerintah kota itu sendiri. Jikalau ada peran dari masyarakat lain itu adalah sebagai pelengkap saja, karena yang paling berhak dan memiliki kewajiban penuh adalah pemerintah. 
       Nah, postingan seperti ini nantinya turut membantu pemerintah untuk mengambil tindakan. Toh, kalaupun ada presiden atau ketua DPR yang membaca postingan ini belum tentu mengadakan car free day di area Istana Merdeka atau bahkan gedung DPR sekalipun. Kita sebagai rakyat kecil perlu melakukan terbaik saja, jangan memaksakan kehendak, apa yang mampu diraih tangan kita maka raihlah. Sekian, semoga kita bisa memulai dari rumah kita sendiri, yaitu car free day at home dari keluarga untuk bangsa. Semoga bermanfaat, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

12 May 2012

Pantun Cinta

Pantun Cinta.
       Kali ini saya akan berbagi pantun cinta dulu kawan, kan sastrawan java mah harus tak hanya pandai berpuisi tetapi juga harus lihai berpantun ria. Ini semua tentang karya dan sastra, jangan sampai sastra itu hilang dari tangan manusia, apalagi negeri ini (Indonesia). Nah, pantun kali ini berjudul “sampai jumpa di pelaminan”. Kebanyakan curahan hati, tapi yang penting mengena di hati pula. Dan tak perlu berlama-lama, ini dia pantun pertama saya di blog ini. ^_^ 

ngepantun cinta dulu kawan... :)

kelelawar itu buta, dikala pagi akan datang cerah. 
kalau kau kenal cinta, itu adalah sebuah anugerah.

Juragan pisau makan buah, Buah kotor kena tinta, 
 Jangan risau jangan gundah, Karena derita bumbu cinta. 

Anak bangsawan menjahit tabir, Sulam di tepi siku keluang, 
Benci tuan cuma di bibir, Dalam hati membara sayang. 

kaos timnas warna merah, dari jogja beli batik, 
digombalin jangan marah, slh sendiri punya paras & hati cantik. 

pagi2 minum susu anget, sebelumnya sudah jalan2, 
yg lg duduk manis banget, boleh g'kita kenalan? 

kalau cinta sudah terpatri, tetep senyum walau makan ati. 
Bila cinta sudah melekat, Tahi onta serasa coklat. 

naik pesawat merk honda, terbang melayang ditubruk sapi, 
kalau cinta sudah di dada, siang terkenang malam termimpi. 

kura-kura naik kebahu, masuk saku sampai minum jamu, 
pura-pura tidak tahu, karena ini tetang hatiku menemukan hatimu. 

si asih ke toko buku dekat perempatan, pulangnya kemalaman, 
duhai kekasih hatiku yg masih dalam impian, sampai jumpa dipelaminan. 

       sekian terimakasih.... Noh, gimana kawan pantun hari ini? Semoga setelah ini masih ada pantun-pantun lainnya yang kan keluar dari jari-jemari saya (ngetik) dan dari otak ini. Semoga bermanfaat kawan, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

5 May 2012

Di Semenanjung Cinta

Birunya laut, birunya langit bersatu. 
Memandang di garis horizon, mimakat mata. 
Tak sekedar sepasang mata, tapi juga mata hati. 
Dimana ku berdiri? 
Hangatnya mentari pagi ketika malu-malu muncul di balik gunung. 
Nan jauh dipandang, namun dekat dihati. 
Menantinya sampai ubun-ubun, sampai terik menyengat kulit. 
Dimana ku berdiri?  
Ketika tenggelam sang Surya. 
Terimpit luas samudera, terpancar sinarnya kelangit. 
Sampai tinggal sisa merah pandangan terakhir. 
Dimana ku berdiri? 
Ku menanti tiap datang pagi, untuk senyum dan sapa hangatmu.
Kutunggu sampai kau terlelap di akhir hari, layaknya merah yg menghilang itu. 
Kucintamu, kau cintaku, ku pending sampai kau halal untukku. 
Samudera adalah milik Illahi, cintaku tetap utama pada Illahi. 
Tapi seyogyanya manusia.
 Ku cinta kau dengan caraku, menanti hatimu. 
Di sebuah kisah klasik untuk tempat impian, pelaminan. 
Baru ku tahu dimana diriku berada, dan yakinkan diri dimana sekarang berada. 
Sebuah tempat menantimu, di semenanjung cinta. 

Sekian kawan, puisi kali ini. Lama awak tak berpuisi ria, semoga bermanfaat, silakan bermain dengan penafsiran anda, silakan bersenam dengan imajinasi. Hanya berkata, jangan pernah berhenti untuk bersastra kawan. Dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com