Skip to content
Kulihat gadis imut
Nan lugu
Nan manis
Duduk di sudut ruangan itu
Bermain dengan apa saja
Apa saja yang disekelilingnya
Kadang dia tersenyum sendiri
Kadang menangis pula secara spontan
Lalu gadis itu memegang pena
Dibolak-balik
Dibalik lagi dan lagi
Masih bingung mau dibuat apa pena itu
Kuhampiri gadis dengan rambut ikat itu
Seraya memelukku sambil memanggil kakak
Kubalas pula dengan pelukan hangat
Ku usap pula rambut
Ditunjukkan bolpoin itu padaku
Lalu ku beri secarik kertas padanya
“tulislah apa yg mau kau tulis,
Gambarlah apa yg mau kau gambar”
Ucapku
Ku biarkan gadis kecil itu menulis takdirnya
Dengan penanya
Di kertasku
Itulah kenapa ku beri secarik kertas untuk adikku.
Inilah sebuah puisi untuk adikku tercinta, dan semua adik di dunia, kakak punya pemikiran seperti ini. Semoga bermanfaat. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^
Related Posts:
Jodoh dan Bodoh
Jodoh,,,,
Sudah tertulis, di langit sana.
Tak perlu risau, tak perlu gundah.
Semua sudah diaturNya, Yang Maha Memberi, memberi p… Read More
Sang Pelangi Kehidupan.Yang ku tahu bukan yang nomor satu,
Dan ketika nomer satu juga belum tentu yang dituju,
Seperti kaki yang sudah menginjak permadani hijau,
Memosisikan… Read More
Berlari, lari, dan larilahMukaku using, kusut, tak berseri
Kadang pucat walau ku bukan vampire
Sering terinfeksi penyakit bosan
Bingung, linglung, sampai galau rasa gula
… Read More
Sang Mahasiswa.Inilah sedikit karyaku kawan, sebuah sastra puisi.
Semoga bermanfaat bagi semua. amin....
Wahai kawanku yang menuntut ilmu di Universitas.
Izinmu per… Read More
Galau rasa GulaHari ini seperti biasaTiada kata sepesial ataupun luar biasaSeperti katak dalam tempurung, layaknya hati yang terkurungBuat langkah tak berarah, terdi… Read More
0 komentar:
Post a Comment