2 Apr 2012

Adik Bagiku

Anak,
Ibu,
Bapak,
Satu satu, dua dua, tiga tiga, sayang adik kakak
     Akupun punya adik,
     Dia wanita nan jelita,
     Bidadari kecil, imut, memikat mata, membuat tertaut dihati,
     Dialah adikku, yang kusayang yang kucinta.
Allah masih segala,
Rasulullah selanjutnya,
Orangtua yang utama,
Dan adikku, sekarang jadi posisi selanjutnya.
      Dimatanya kulihat mataku,
      Karena sikap selalu meniru sikapku,
      Apa katanya masih dan terus bercermin dari apa kataku,
      Sekarang dia adikku, tapi dengannya aku berlajar mendidik anakku.
Pagi kubangunkan, walau sulit untuk bangun, seperti ku dulu.
Dia konyol, terkadang melebihi kekonyolanku.
Malam kurelakan sholat jama’ah dimasjidku hilang, untuk sholat berdua dengannya.
Ku ajari baca alif-alifan, walau aku juga baru belajar.
      Ku kecup keningnya tanda sayangku,
      Kadang ku jitak jidatnya, juga rasa sayangku,
      Kudiamkan dia, ku buat dia menangis, masih dengan rasa sayangku,
      Apa yg diminta akan kuberi, tapi jika itu melawan azas kejujuran, maaf!
      Itupun masih karena rasa sayangku.
Di KK ku punya satu adik,
Tapi, semua yg lebih muda dariku adalah adikku,
Bagiku adik bukan sekedar status, tapi gelar sacral.
Bagiku adik tak harus akrab dengan perintah, tapi selalu ternaung kasih sayang.
Bagiku adik jangan lembek, sesekali harus dikerasi, agar dia punya jatidiri dan mandiri.
Dan adikku harus tahu agama, berbakti pada orangtua, dan memegang kejujuran.
Inilah adik, adik, dan adik bagiku….


Wahai kawan, tentu kita pernah memanggil nama adik. Entah itu adik sendiri, atau adik orang lain. Puisi kali ini adalah persepektif adik bagiku, dengan emosional hatiku, dan biarkan imajinasimu serta hatimu memiliki penafsirannya sendiri setelah membacanya. Semoga bermanfaat, saya masih pujangga yang tak lekang oleh waktu, tak mau kalah oleh arus, tak mau roboh oleh badai, dan tak mau takabur dari bujuk rayu setan. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

Related Posts:

  • Mentari pagi & HomoSewaktu mengantar ibu ke pasar (jadi ojek kalo lagi dirumah). Saya masih berusaha produktif (bukan bahasa biologis), saya bawa kertas untuk membuat tu… Read More
  • Apa adanya, ada Apanyaaku adalah pesastra, dari tempat mulia, surga. dan kemudian dibuang kebumi karena dosa. aku penerus chairil anwar, yang mengaku binatang jalang. yang… Read More
  • Ini Sumpah bukan Sampah.Sampah Dibilang tiada guna, lebih parah dari benalu Sebenarnya sangat berguna, jika tepat guna & juga tepat kelola Tapi, Sampah tetap Sampah Dibua… Read More
  • Fisikku, Fisikmu, dan Fisik Kalian.Chairil anwar bilang “aku binatang jalang”. Ku bilang “fisikku memang jalang”. Tak mau diajak kompromi, tak mau diajak serong kekanan dan kekiri. Hany… Read More
  • Jurnalis Profesiku Jurnalis Profesiku.        Wahai kawan, sudah lama, dan cukup lama, ketika saya ikut pelatihan jurnalis yg diadakan RA… Read More

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com