8 Jun 2012

Ibu, Bapak

Ibu dan Bapak.
tersentuh hangatnya mentari,,, 
memuji eloknya sang bulan... 
dalam rintik air hujan,,, 
sampai sang debu berterbangan... 
terseok dikala terjatuh,,, 
berlari disaat dikejar... 
do'amu terangkum tanpa diminta,,, 
cinta tulus tiada dua.... 
duduk, tertidur dipangkuanmu, kau usap lembut, kau peluk... 
kasih yang tiada dua, dari mereka berdua... 
ibu, bapak.... 

       Puisi kali ini saya spesialkan untuk ibu bapak, setelah satu semester tak bersua. Semoga keduanya selalu dilindungi oleh Allah azza wa jalla, amin. Sebuah puisi hanya bisa dinikmati dan dimaknai dengan cara membaca lalu meresapinya dengan hati. Maka gunakan hatimu kawan, dengan cara penafsiranmu sendiri. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

Related Posts:

  • Lupa cara menulis Cara menulis? Agak lupa, diingat lagi nih        Bismillahirrohmanirrohim, selasa (1/10/2013), alhamdulillah kembali nulis '… Read More
  • Jancuk! Puisi        Assalamu'alaikum warohmah wabarkah, lama tak menyapa dengan senyum manis dan ikhlas kepada para pembaca blog s… Read More
  • Sungguh DisayangHampir kulupa rasa dingin menusuk tulang, dibawah cahaya bintang yang dapat kugapai, indah nian ciptaan Tuhan, tiada cacat, tiada nista, tapi sayang! … Read More
  • Kulihat Rembulan di Hatimu Rembulan, kulihat ada di hatimu. Puisi untukmu, yang ku doa Ku lihat, kau tak melihat Ku berpaling, kau memandang Suaramu bagai setenang air diatas… Read More
  • Guna otak, Fungsi Hati (Puisi) Seimbang, antara hati kita dan otak kita. logika, tiada sesuatu yg tidak bisa dilogika, yg ada MAMPU atau TIDAK untuk melogikanya, jenius, itu buka… Read More

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com