Yang meneteskan air matanya untukku
Diam, tersenyum, berdoa, berusaha, dan selalu disampingku
Menyelimutiku disaat tertidur tanpa baju
Ibu
Ku ingat kau sabar memandikanku
Disaat badanku penuh luka
Padahal hatimu terluka dengan kataku
Maafkan, dan lihatlah pengabdianku
Padamu, pada ayahku, adikku dan keluarga besarku
Ku berusaha berdiri di tanahku
Jalanku, dan menggapai mimpiku
Karena aku anakmu, yang kecil dahulu
Yang kau banggakan karena ompolnya
Di ingat tetangga karena pipi tembem waktu kecilnya
Anak nak imut itu sekarang berusaha besar
Besar bersama agama, nusa bangsa dan tanah airnya
Ibu, aku adalah individu yang selalu ingin besar
Bukan membesarkan diri, tapi besarnya orang disekelilingku
Ibu, jangan dulu kau bertanya tentang tulang rusukku
Aku yakin, tulang rusuk itu sedang menantiku
Kami akan punya rumah sederhana, nan bahagia
Dengan tanaman hijau di halaman, tawa & tangis si kecil
Kan ku jaga, karena dia adalah calon ibu pula, dari anak-anakku.
Inilah kata anak yang berusaha besar kepada ibunya.
sebuah puisi yang mulai dikatakan anak ketika mulai mandiri, tapi masih sangat merindu karena rasa bakti kepada ibunya. semoga bermanfaat, dr Sang Penggembala Tyas Haryadi... ^_^
bait yang terakhir, bikin hati ngilu...
ReplyDeleteJadi ingat ibuku :( higz,,,
ReplyDeleteanonim: alhamdulillah, jd hati anda msh sgt peka. :)
ReplyDeleteardha: mari berbakti ke ortu jg mas... :)
saya dah ditinggal oleh Ibu setelah 7 tahun meninggalnya Bapak, tepatnya di tahun 1986...kasih ibu sepanjang masa....higz..
ReplyDeletekisahnya bagus,,,, sabar dah kita-kita
ReplyDeletehttp://kumpulan-adsen.blogspot.com/
adikq sekarang sudah sangat dewasa hehehe
ReplyDelete@popoh: sabar gan, ada hikmah dibalik hikmah. :)
ReplyDelete@ontel: oyi gan, insyaAllah. :)
@ayu: dahulux gmn mb'? wah mb'cp ni, q agk lp2 kesupen. :D