Jika anda berada di Inggris atau daerah britania raya ( Inggris, Weles, dan Irlandia) anda akan sulit menemukan pantai pada bulan November-februari. Bukan karena pantainya masuk kedunia hitam atau ditutup oleh petugas keamanan daerah setempat, tetapi disebabkan salju yang mulai menutup indahnya panorama pantai. Rata-rata daerah pantai disana pada bulan-bulan tersebut mengalami pembekuan atau penutupan dengan padatan es yang dipengaruhi oleh letaknya didaerah sub tropis dan dekat dengan kutub utara. Lain halnya dengan Negara kita tercinta ini, yang sepanjang tahun selalu terbebas dari es sehingga kita tidak perlu membeli baju lagi untuk persiapan musim dingin. Jadi berbanggalah wahai orang Indonesia, sebagai Negara yang punya musim panas lebih panjang dari pada daerah tersebut. Tapi jangan sampai dengan 1kelebihan ini kita terlena dan terlalu memandang sebelah mata pada Negara lain. Masih banyak kekurangan kita dari pada kelebihan kita dibandingkan dengan bangsa lain, lalu apakah sebabnya?
Dari pada kita berdebat panjang lebar untuk mengetahiu, apa, siapa, mengapa, dan bagaimana hal ini bisa terjadi.
Alangkah baiknya jika kita langsung bergerak, tentunya dengan evaluasi diri. Bergerak bukan berarti hanya bangun, berangkat sekolah atau kerja terus pulang dan tidur lagi. Melainkan kita harus punya semangat berlipat ganda melebihi anak ayam yang ingin bertemu induknya, tangisan anak balita yang ingin dapat mainan impiannya. Untuk melakukan sesuatu hal dalam hidup kita dengan maksimal. Kalau kita ingin Indonesia menjadi maju maka kitalah yang harus bertindak. Bagaimana Allah swt. berfirman “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang mengubah nasibnya sendiri” (Ar-Ra’ad) ayat 11. Allah memberi kita pikiran, memberi kita alat gerak yang lengkap, dan SDA yang sangat melimpah ruah di negeri tercinta ini. Kenapa tidak kita maksimalkan? Dari pada pikiran kita digunakan untuk memikirkan kekurangan atau tidakan orang lain yang tidak kita sukai, alangkah lebih manfaat kalau kita gunakan untuk memikirkan bagaimana cara menyampaikan koreksi dan ketidak sukaan kita kepadanya agar dapat diterima dengan baik dan membuatnya berubah. Ketika kita berzikir, untuk lebih bermanfaat kita zikir menggunakan alat penghitung barbel, kita dapat pahala juga dapat sehatnya. Iya kan? Begitu pula dengan pemaksimalan SDA di Indonesia haruslah sesuai dengan kemampuan masing-masing, alangkah jangkal jika seorang tukang potong rambut ingin menyelesaikan kasus Bank Century dengan meninggalkan profesi terhormatnya.
Anda pasti bertanya-tanya dalam hati, menggaruk-garuk rambut, tersenyum-senyum kecil, asal tidak membanting HP anda. Ya, profesi teerhormat. Saya ulang lagi profesi terhormat. Kurang terhormat apa profesi tukang potong rambut? Apakah anda akan berani banyak gerak ketika rambut anda memulai proses pemotongan? Ketika pemilik pekerjaan terhormat ini bertanya “mau dipotong seperti apa mas atau mbak atau pak?” maka ketika anda sudah menjawab “mohak pak, seperti punya tukul arwana” maka anda akan patuh atas intruksi beliau tanpa komen, kecuali kalau anda ingin bentuk berbeda. Bahkan pak SBY pun akan dengan legowo menyerahkan kepala beliau untuk dipermak bapak tukang potong rambut, apalagi pejabat-pejabat yang lain yang juga jarang memotong rambutnya sendiri. Allah melihat bukan dari pangkat, derajat, apalagi kekayaan seseorang melainkan dari iman dan akhlaknya. Apakah anda yakin seorang yang memangkas rambut anda tidak lebih baik dari anda? Bukan masalah berapa uang yang dia hasilkan tapi seberapa cinta dia kepada pekerjaannya dan bagaimana pemeliharaan amanah yang didapatnya. Apakah orang yang pangkatnya letda pasti masuk surga, atau yang dihormati 35 ribu orang akan mendapat ridho allah swt. apa yang kaya tidak akan mati? Kita butuh harta, boleh mencari pangkat dan menggapai derajat tetapi untuk dijaga sebaik mungkin. Pangkat, derajat, dan harta kekayaan itu adalah titipan dari allah swt. dan setiap titipan itu adalah amanah yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak diakhirat. Ingatlah kebahagian di dunia itu tidak hanya diukur dengan materi semata, walaupun materi juga penting. Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan, akan tetapi jika belum terealisasi tetaplah bersyukur karena dikemudian hari ada yang lebih baik disiapkan allah swt. untuk kita.
Karena allah memberi apa yang kita inginkan bukan apa yang kita mau, jika allah menjadikan seorang tukang potong rambut yang baik dan soleh menjadi anggota dewan belum tentu beliau mau masuk masjid. Juga belum tentu terhindar dari dosa, karena para pemimpin itu sangat besar amanahnya dan sangat mudah berbuat dosa. Mungkin jika anda menjadi orang yang lebih sukses dari sekarang atau menggapai impian anda, adakah kesempatan untuk membaca tulisan saya ini? Itulah kuasa allah swt. Kita sebagai umatnya hanya bisa berdoa dan berusaha, sedangkan hasilnya ada ditangan allah, gusti ingkang makarya jagad (tuhan yang menciptakan jagad raya). Yakinlah apapun yang kita miliki dan kita dapatkan sekarang adalah terbaik untuk diri kita. Ingatlah jangan memandang orang dari pekerjaannya saja, bahkan allah yang menciptakan kita tidak membeda-bedakan manusia sebagai mahluk ciptaanNya. Apakah kita punya hak untuk membeda-bedakan atau merendahkan, belum tentu kita lebih baik dari pada orang yang kita rasiskan atau rendahkan itu. Berterimaksihlah kepada para tukang potong rambut, karena jasanya kita selalu terlihat lebih bersemangat dan wah setelah potong rambut. Matur suun gawe (terimakasih untuk) tukang potong rambut langganan saya “potong rambut Madura” di pasar mangu, kec.Takeran, Magetan.
Alangkah baiknya jika kita langsung bergerak, tentunya dengan evaluasi diri. Bergerak bukan berarti hanya bangun, berangkat sekolah atau kerja terus pulang dan tidur lagi. Melainkan kita harus punya semangat berlipat ganda melebihi anak ayam yang ingin bertemu induknya, tangisan anak balita yang ingin dapat mainan impiannya. Untuk melakukan sesuatu hal dalam hidup kita dengan maksimal. Kalau kita ingin Indonesia menjadi maju maka kitalah yang harus bertindak. Bagaimana Allah swt. berfirman “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang mengubah nasibnya sendiri” (Ar-Ra’ad) ayat 11. Allah memberi kita pikiran, memberi kita alat gerak yang lengkap, dan SDA yang sangat melimpah ruah di negeri tercinta ini. Kenapa tidak kita maksimalkan? Dari pada pikiran kita digunakan untuk memikirkan kekurangan atau tidakan orang lain yang tidak kita sukai, alangkah lebih manfaat kalau kita gunakan untuk memikirkan bagaimana cara menyampaikan koreksi dan ketidak sukaan kita kepadanya agar dapat diterima dengan baik dan membuatnya berubah. Ketika kita berzikir, untuk lebih bermanfaat kita zikir menggunakan alat penghitung barbel, kita dapat pahala juga dapat sehatnya. Iya kan? Begitu pula dengan pemaksimalan SDA di Indonesia haruslah sesuai dengan kemampuan masing-masing, alangkah jangkal jika seorang tukang potong rambut ingin menyelesaikan kasus Bank Century dengan meninggalkan profesi terhormatnya.
Anda pasti bertanya-tanya dalam hati, menggaruk-garuk rambut, tersenyum-senyum kecil, asal tidak membanting HP anda. Ya, profesi teerhormat. Saya ulang lagi profesi terhormat. Kurang terhormat apa profesi tukang potong rambut? Apakah anda akan berani banyak gerak ketika rambut anda memulai proses pemotongan? Ketika pemilik pekerjaan terhormat ini bertanya “mau dipotong seperti apa mas atau mbak atau pak?” maka ketika anda sudah menjawab “mohak pak, seperti punya tukul arwana” maka anda akan patuh atas intruksi beliau tanpa komen, kecuali kalau anda ingin bentuk berbeda. Bahkan pak SBY pun akan dengan legowo menyerahkan kepala beliau untuk dipermak bapak tukang potong rambut, apalagi pejabat-pejabat yang lain yang juga jarang memotong rambutnya sendiri. Allah melihat bukan dari pangkat, derajat, apalagi kekayaan seseorang melainkan dari iman dan akhlaknya. Apakah anda yakin seorang yang memangkas rambut anda tidak lebih baik dari anda? Bukan masalah berapa uang yang dia hasilkan tapi seberapa cinta dia kepada pekerjaannya dan bagaimana pemeliharaan amanah yang didapatnya. Apakah orang yang pangkatnya letda pasti masuk surga, atau yang dihormati 35 ribu orang akan mendapat ridho allah swt. apa yang kaya tidak akan mati? Kita butuh harta, boleh mencari pangkat dan menggapai derajat tetapi untuk dijaga sebaik mungkin. Pangkat, derajat, dan harta kekayaan itu adalah titipan dari allah swt. dan setiap titipan itu adalah amanah yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak diakhirat. Ingatlah kebahagian di dunia itu tidak hanya diukur dengan materi semata, walaupun materi juga penting. Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan, akan tetapi jika belum terealisasi tetaplah bersyukur karena dikemudian hari ada yang lebih baik disiapkan allah swt. untuk kita.
Karena allah memberi apa yang kita inginkan bukan apa yang kita mau, jika allah menjadikan seorang tukang potong rambut yang baik dan soleh menjadi anggota dewan belum tentu beliau mau masuk masjid. Juga belum tentu terhindar dari dosa, karena para pemimpin itu sangat besar amanahnya dan sangat mudah berbuat dosa. Mungkin jika anda menjadi orang yang lebih sukses dari sekarang atau menggapai impian anda, adakah kesempatan untuk membaca tulisan saya ini? Itulah kuasa allah swt. Kita sebagai umatnya hanya bisa berdoa dan berusaha, sedangkan hasilnya ada ditangan allah, gusti ingkang makarya jagad (tuhan yang menciptakan jagad raya). Yakinlah apapun yang kita miliki dan kita dapatkan sekarang adalah terbaik untuk diri kita. Ingatlah jangan memandang orang dari pekerjaannya saja, bahkan allah yang menciptakan kita tidak membeda-bedakan manusia sebagai mahluk ciptaanNya. Apakah kita punya hak untuk membeda-bedakan atau merendahkan, belum tentu kita lebih baik dari pada orang yang kita rasiskan atau rendahkan itu. Berterimaksihlah kepada para tukang potong rambut, karena jasanya kita selalu terlihat lebih bersemangat dan wah setelah potong rambut. Matur suun gawe (terimakasih untuk) tukang potong rambut langganan saya “potong rambut Madura” di pasar mangu, kec.Takeran, Magetan.
0 komentar:
Post a Comment