Tokoh Janaka dalam pewayangan jawa. |
Pernah dengar nama Arjuna dulur? Bukan saya, nama saya Tyas Haryadi, orang yg berhati mulia dan bijaksana bukan arjuna. ARJUNA adalah nama seorang tokoh protagonis (ngertos protagonis tidak?) dalam wiracarita Mahabharata. Ia dikenal sebagai sang Pandawa yang menawan parasnya dan lemah lembut budinya.
sosok tokoh yang kaya akan pengetahuan dan ilmu (Jw: buntas ing kawruh lawan ngelmu), kaya akan senjata dan mantera (Jw: sungih gaman lan mantram), kaya akan istri (Jw: sugih bojo) <~ yg ini semoga jangan ke manusia. Arjuna kaya akan ilmu. Di mana ada pendeta sakti (Jw: pandhita sing gentur tapane, mateng semadine, sidik paningale) didatangi, ditimba ilmunya sampai tuntas/habis.
Akan tetapi berbicara tentang Arjuna, saya ingin berbagi cerita tentang sebuah cerita. Dahulu sewaktu kecil, entah ibu, nenek, atau bulik-bulik saya (bibi), sering menyebut "Arjuna menek kates". Entah apa maksudnya, tetapi akhir-akhir ini saya mulai berpikir. Seharusnya saya juga belajar tentang janaka, siapa dia, apa pembelajaran yang dapat diambil dari tokoh ini sampai apa hubungannya dengan menek kates? Hal yang mungkin sederhana, bahkan terkesan tidak penting (menek kates, atau manjat pohon pepaya). Nah, terkadang menjadi orang besar juga harus menjadi orang jenaka yang bisa menghibur dan melakukan hal-hal kecil.
Kembali lagi ke Arjuna, Arjuna merupakan teman dekat Kresna, yaitu awatara (penjelmaan) Batara Wisnu yang turun ke dunia demi menyelamatkan dunia dari kejahatan. Arjuna juga merupakan seorang yang sempat menyaksikan "wujud semesta Kresna" menjelang perang Bharatayuddha berlangsung. Ia juga menerima ajaran Bhagawadgita atau "Nyanyian Dewata", yaitu wejangan suci yang disampaikan oleh Kresna kepadanya sesaat sebelum perang Bharatayuddha berlangsung karena Arjuna mengalami keragu-raguan untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang Ksatria dimedan perang.
Tentu masih banyak lagi hikmah dari kisah Arjuna, jadi jangan sampai kita lupa dengan budaya sendiri. Terutama adalah tokoh pewayangan, salah satunya adalah Arjuna dengan segala pembelajarannya. Salam cinta budaya sendiri dari sang Penggembala, Tyas Haryadi... ^_^
kemarin janaka, sekarang kok jadi arjuna mas?
ReplyDelete