Mas Fauzi, de' Ubat, Mas Kabib, at Kelut Mountain. |
Tyas Haryadi, mejeng ngarepe salah sawijineng puncak Kelud. |
Setelah sampai atas sebentar, lihat-lihat, foto-foto, hujanpun langsung turun. Kami berteduh ketempat teduh yang kecil, untuk banyak orang. Setelah agak terang, kami naik ke puncak tertinggi, sayapun langsung Adzan, "Allahu Akbar, Allahu Akbar". Subhanallah, sudah waktunya sholat dzuhur pula, jadi layak dah buat adzan.
Waktu nyampek "Asyhaduallailahaillallah", hujan semakin deras, mulai batuk-batuk karena kemasukan air waktu buka mulut. Lanjut, tetap lanjut, kapan lagi adzan di puncak kelud, agar kelak dipuncak-puncak yang lain bisa adzan pula. Alhamdulillah, sudah selesai sampai kalimat "Laailahaillallah".
Lalu kami segera turun ke tempat berteduh kembali, baru kali ini saya adzan di puncak, setelah puncak Lawu (2kali), Bromo (sekali), dan Kelud telah jadi adzan pertama. Semoga setelahnya di Rinjani, Semeru, Jaya Wijaya, Kerinci, dll, saya bisa adzan pula dipuncaknya. Amiiinnn, ketika mendaki Gunung ada beberapa hikmah sebenarnya.
Mendaki gunung mengajarkan kita tentang kegigihan, semangat, keyakinan akan bisanya kita menggapai suatu titik, yang sudah pasti, yaitu puncak. Mendaki gunung mengajari kita tentang preprare, baik dalam hal fisik, mental, juga bekal. Mendaki juga melatih konsistensi kita, stabilitas, serta strategi dalam melakukan suatu perjalan. Dan, ingat, semua bisa sampai puncak gunung. Allahuakbar...
Dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi, semoga bermanfaat. Kunjungi pula blog kami yang lain :
hah??
ReplyDeletetgl 23-12-2013 ??
wah..hebat tyas uda mlewati tgl itu...
^_^
wah, maaf2, salah ketik itu... :D
Delete