mau dibawa kemana? |
Bismillahirrohmanirrohim, selamat siang menjelang sore saudara sekakek Adam alaihisalam, dan senenek Siti Hawa. Alhamdulilllah bisa ngeblog lagi, setelah sekian lama mandul, tak mencetak tulisan lagi di blog ini, terakhir kapan ya? hehe | Kali ini hanya ingin berbagi sedikit tentang setelah lulus kuliah, #MauDibawaKemana, begitu hastag yg ada di FB adik tingkat, sebut saja 'kumbang', berserta link yg dia bagikan. Ah, siapapun pasti mengalami hal serupa, tanya saja ibu bapak kita, walau tidak kuliah, tp lulus sekolah juga mengalami hal yang sama. Setelah lulus mau kemana, dan kali ini agak-agak spesifik ke kuliah, yg belum kuliah biar tahu, yg sedang mengalami bisa jadi referensi, yg sudah mengalami itung-itung nostalgia. :)
Ok, kita mulai bahas dari bab pertama, pendahuluan, dahulunya masalah ini tentu tidak muncul, bilamana 'kumbang' tidak kuliah, betul bukan? Atau dia memilih tindakan super, untuk kuliah tp tidak usah lulus, jadi tidak bergelar sarjana, cukup MA (Mahasiswa abadi) atau DO (Drop out). Jadi masalah utamanya, "mau kemana setelah ini?" sebatas itu saja, tujuannya, agar tahu mahu kemana setelah itu. Manfaatnya nanti apa? Agar tidak galau, bingung, linglung, dan akhirnya sepatu dijadikan kalung (stress keterlaluan). Karena aku dulu pernah kuliah dijurusan Teknik Informatika (walau aku lebih suka sebut jurusan sastra sih, bagiku TI itu adalah sastra *ngepalin tangan), akan ku bahas dengan metode decision tree. Yang bukan anak TI coba searching dulu, yg anak TI, tp KW sekian, boleh searching juga (bisa nyoba juga search engine iseng2 ~> bismillah.co.id), lha wong aku juga barusan searching dulu (memastikan). :D
Bab kedua, meninjau dari pustaka, bahwa decision tree adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. MANFAAT UTAMA dari penggunaan decision tree adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan KEPUTUSAN YANG KOMPLEKS MENJADI LEBIH SIMPLE, SEHINGGA pengambilan keputusan akan LEBIH MENGINTERPRETASIKAN SOLUSI dari permasalahan. Buatlah lebih sederhana saja kawan, misal, sebagai analisa & perancangan, bab tiga ini, setelah lulus ada beberapa pilihan : 1. Melanjutkan studi, 2. Kerja. Lalu ada pertanyaan "Nanti kalau ambil S2 bayarnya mahal, kampus mana yg mau menerima jurusan dengan akreditasi pas-pasan, misal kerja aku mau kerja dimana, buka usaha juga belum punya modal?". Nah, belum-belum sudah tak membuat simpel, semakin membuat kompleks saja itu namanya. Kalau ingin belajar usaha, mungkin bisa baca artikelku yang ini ~> ajakan menjadi pengusaha.
Tanyakan hati (ini juga tentang kejujuran pada hati sendiri, baca ~> jujur itu mujur, luhur & derajatnya takan luntur), mau pilih 1 atau 2, ada yang mau dua-duanya, boleh, tp ingat hanya ada 1 prioritas, simple. Karena belum punya calon istri/suami akhirnya pilih no 1, jangan berpikir biaya kampus dan lain-lain, pikirkan dulu MELANJUTKAN STUDI, lalu cari solusi selanjutnya, barangkali S2 adalah jalan menemukan jodoh juga, simple. Atau sudah bosan kuliah, mau dapat uang, terlebih sudah siap untuk melamar gadis sholiha, akhirnya pilih no 2. Jangan pikirkan mau kerja apa, dimana, gaji berapa, atau enakan buka usaha, modal dari mana, brand nya apa, fokuslah pada KERJA, simple. Dan masalah anda setelah lulus kuliah mau kemana terjawab, OK FIKS. Sebenarnya sampai sini sudah menjawab pertanyaan diatas, kan batasannya hanya sampai mau kemana setelah lulus bukan? Nah, sudah terjawab. hehehe
Untuk selanjutnya silakan dipilih lagi, fokus, misal kerja, 1. Jadi karyawan, 2. Jadi pengusaha, fokus pada pilihan ini dulu. Lanjut, misal karyawan, 1. Swasta, 2. Pemerintah, jangan dimana atau kemana, pilih dahulu ini. Lalu fiks, kerja, karyawan, pemerintah, BUMN, BNI, Manager IT, daftar, terjawab, tak sulit bukan? Kita terbiasa membombardir semua masalah, selesaikan dahulu satu-satu, simpel. Ada pepatah mengatakan seribu langkah itu selalu dimulai dari langkah pertama, seperti seribu masalah itu dimulai selesaikan dengan membereskan masalah pertama. Itulah yang harus dipelajari banyak siswa, mahasiswa, para sarjana, utamanya aku. Belajar simpel, sederhana, dalam hidup, dalam bertindak, termasuk dalam berpikir, juga menyelesaikan masalah. Sederhana pulalah yang dicontohkan baginda Nabi Muhammad SAW, yang selalu dicinta umat islam di dunia.
Tapi ingat, terutama yg muslim, setelah lulus kuliah atau sekolah, mau jadi apapun, dibawa kemanapun, sampai kapanpun, SELALULAH DIJALAN ALLAH, DENGAN MENCONTOH SEBAIK2 TAULADAN YAITU ROSULULLAH. Jika kita melakukan segala sesuatu karena kerja, jd karyawan, BUMN, BNI, Manager IT, hanya sebatas itu yg kita dapat, tp jika kita melakukan segala sesuatu krn Allah atas contoh Rosulullah, maka Allah dan Rosul Nya yg kita dapat, bonusnya dunia beserta isinya, insyaAllah. Silakan dicoba sendiri, biar bisa tahu hasilnya sendiri, dan membuat pembahasan sendiri, dari Tyas Haryadi Sang Penggembala, alhamdulillah.... ^_^
0 komentar:
Post a Comment