Budaya SKS, Sistem Kebut Semalam
MAHASISWA adalah status yang cukup memiliki nilai prestis, apalagi dengan embel-embel agen of change. Mahasiswa juga menjadi tonggak perubahan, sebagai penerus kepemimpinan bangsa. Akan tetapi dalam kenyataannya, mendekati Ujian Akhir Semester atau sedang menjalaninya, mahasiswa memiliki budaya yang tidak mencerminkan calon pemimpin. Jika mengenyam bangku kuliah tentu tidak asing dengan istilah SKS (Sistem Kredit Semester). Istilah ini sudah bergeser, mahasiswa menjadi hobi menggunakan istilah SKS untuk singkatan dari Sistem Kebut Semalam. Ini berhubungan dengan tugas, terutama belajar dalam menghadapi UAS. Kebanyakan, memilih untuk santai dari awal semester, masih santai sampai UTS (Ujian Tengah Semester), dan terus santai sampai hari tenang.
Ketika malam UAS datang, jurus SKS pun digunakan, baik untuk mengerjakan tugas dan juga belajar. Sayangnya SKS ini hanya diterapkan pada waktu-waktu genting saja, seharus sistem SKS dilakukan setiap hari, baik ada ulangan atau tidak. Tentu mahasiswa akan lebih produktif, dengan setiap hari selalu menggunakan sistem ini. Jadi bukan lagi Sistem Kebut Semalam, tapi Sistem Kebut Setiap Malam.
TYAS HARYADI, Mahasiswa Teknik Informatika UIN Maliki Malang.
0 komentar:
Post a Comment