7 May 2013

Kau Satu, tiada dua

kau, 
senyummu kurindu, 
anda, 
tak kusangka menjadi belahan jiwa, 
       dirimu, 
       selalu yang ada dalam doaku, 
       kau, 
       memang hanya satu, satu-satunya yang kurindu, 
entah, 
apa yg kurasa, berkecamuk, bukan mengamuk, 
enyah, 
tapi tak bisa kubuang jauh, mungkin dari mata ini, tp tidak mata hati 
       kau satu, satu itu ya kau, 
       kesatuan hatiku, kau 
       kau, yang menyatu dihatiku 
       ah, ku balikin ke Yang Kuasa yang punya nyawa, Yang Maha Segala 
       kau tiada dua, itu karena Allah, Tuhanku, Tuhanmu!

Puisi ini kupersembahkan untuk Allah, dan tulang rusukku yang masih tercecer, salam rindu kepada Illahi dariku. Tyas Haryadi, Sang Penggembala... ^_^

Related Posts:

  • Arti dan Manfaat (pemaknaan sebuah puisi)       Wahai kawanku nan budiman (walau nama kalian bukan budi), banyak orang yang membaca puisi, tak tak semua orang me… Read More
  • Apa adanya, ada Apanyaaku adalah pesastra, dari tempat mulia, surga. dan kemudian dibuang kebumi karena dosa. aku penerus chairil anwar, yang mengaku binatang jalang. yang… Read More
  • Jurnalis Profesiku Jurnalis Profesiku.        Wahai kawan, sudah lama, dan cukup lama, ketika saya ikut pelatihan jurnalis yg diadakan RA… Read More
  • Ini Sumpah bukan Sampah.Sampah Dibilang tiada guna, lebih parah dari benalu Sebenarnya sangat berguna, jika tepat guna & juga tepat kelola Tapi, Sampah tetap Sampah Dibua… Read More
  • Mentari pagi & HomoSewaktu mengantar ibu ke pasar (jadi ojek kalo lagi dirumah). Saya masih berusaha produktif (bukan bahasa biologis), saya bawa kertas untuk membuat tu… Read More

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com