“Mata boleh terpejam, tapi hati jangan terbenam. Terbenam akan keputus asaan, tapi tunduklah, tunduklah kepada hal-hal yang baik dan orang tua kita tentunya. Itu akan membuat langkah terhambat, terhambat untuk melakukan hal-hal negative.” Kata yang begitu saja melintas dalam pikiran saya, sebuah hal yang berguna tapi hanya dalam waktu tertentu dapat dproduksi. Semua orang punya kemampuan, seperti rumput “ada saja hewan ternak yang mau makan” bukan maksud menyamakan dengan rumput. Akan tetapi lihatlah dari sudut yang lain, bahwa sejelek-jeleknya rumput masih punya keistimewaan yang membuat ternak mau mengkonsumsi walaupun bentuk dan warnanya sulit didefenisikan (bukan karena terlalu bervariasi tapi sangat tidak layak). Jadi siapa kita? We are is leader.
Apakah seorang bisa dikatakan pemimpin harus menjadi presiden, gubernur, bupati, camat, atau kades? Apakah dosen, mualim, tukang becak, satpam, cleaning service bukan seorang pemimpin? Allamasiktum (terserah anda), yang pasti kita adalah pemimpin. Pemimpin kehidupan kita sendiri, pemimpin mimpi, aktivitas, kebijakan, APBP (Anggaran Pemasukan dan Belanja Pribadi) kita serta masih banyak hal lainnya. Kalaupun ada yang memiliki jabatan atau tanggung jawab lebih, itu adalah amanah dari allah swt. Seperti sebuah hadist yang diriwayatkan olehImam bukhari dan Muslim
كلكم زاع وكلكم مسءول عن رعيته, الامام راع ومسئو ل عن رعيته.
“Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepimimpinannya.” Pemimpin, itulah kita, lalu bagaimana cara kita memaksimalkan potensi yang super ini?
Jika kita pernah dengar lagunya d’masiv yang “jangan menyerah”,anda ingat? (saya saja hampir lupa, tapi cukup paham). Syukuri dulu anugrah yang kita miliki sebagai pemimpin dan lakukan yang terbaik, dengan kemampuan kita. Lalu apa kemampuan kita? Tentu kita berfikir kita tidak punya kemampuan istimewa seperti yang lain, kita hanya tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Rumputpun ada yang suka dan memiliki keistimewaan, apalagi kita (mahlukyang diciptakan paling sempurna oleh allah swt.) mulai sekarang, detik ini tepatnya, kita harus melakukan yang terbaik karena masing-masing dari kita adalah pemimpin. Pemimpin tak harus berada di gedung DPR atau MPR, tak harus pegang palu (bukan kuli, tapi hakim), tidak pula harus mengenakan pangkat bintang dipundak, apalagi perusahaan yang besar. Karena kepemimpinan adalah salah satu anugrah alami yang diberikan allah swt. kepada kita (manusia yang kurang bersyukur ini).
Ayo kita mundur dulu (bukan berarti kita tinggalkan hal-hal yang telah kita lakukan), tapi kita merendah diri, keluar sebentar dari aktifitas (bukan keluar dari kegiatan ibadah, apalagi MCK, bias brabe). Kita introspeksi diri, menata hati, membangun semangat, memupuk optimism dengan percaya diri dan jangan tersungkur melainkan sujud untuk bersyukur. Kita ini hanya debu di dunia milik gusti ingkang andamel gesang (tuhan yang menciptakan kehidupan), begitu kecil diri kita, jika ada sungai yang meluap mampukah kita menghadangnya (malah terseret arus), jika ada ayam mati adakah kekuasaan untuk menghidupkannya atau minimal di pending dululah, ditunggusampai disembelih! Tidak sama sekali, semuanya itu ada ditangan allah swt. tanpa bisa kita merubah. Tapi kita mampu berusaha, yang penting adalah usaha kita, kalaupun hasilnya itu ada ditangan gusti ingkang makarya jagat (tuhan yang menciptakan dunia seisinaya).
Mundur satu langkah adalah sebuah persiapan sebelum kita melakukan sprint, sprint untuk maju kedepan,menggapai semua angan merajut mimpiyang sudah tertata rapi. Menyiapkan hati agar mampu menghadapi segala halangan dan rintangan yang akan bermunculan bak peserta pendaftaran CPNS disekitar kita. Berpikir kritis ( bukan krisis, apalagi ngemis), bersemangat baja, bermanagemen entrepreneur, berdisiplin pasukan loreng, dan loyalitas ala aremania, bonex, the jak, ataupun Viking. Siapapun kita (anak cerdas atau oon, pemilik rambut kriting atau kriwil, kulit putih maupun sawo busuk) kita sama-sama manusia yang berasal dari sperma dan ovum orang tua kita. Yang diciptakan oleh allah swt. dari tanah, tidak ada yang berasal dari api ( karena yang berasal dari api hanya syaitan) bukan pula dari nur atau cahaya ( karena itu hanya malaikat). Jadi kita manusia semua sama, dengan Obama? Dengan SBY? Dengan alm. Gus Dur? Dengan Albert Einsten? Dengan Leonel messi? Dengan sir alex ferguson? Pangeran Charles? Kita sama, dan kita bisa seperti mereka bahkan bisa lebih!
Awali semua dengan hal yang dapat kita lakukan, yang realistis tapi bermanfaat untuk kita dan orang lain. Jika kita ingin seperti pemilik Microsoft corporation sementara kita punya 1 modal besar yaitu semangat, tentu lebih riil kita membuat program kecil-kecilan dulu. Karena kesuksesan yang besar itu berawal dari koalisi sukses-sukses kecil. Jika kita adalah pekerja bawahan, itu sangat hebat jika dengan ikhlas kita melakukan tugas dengan sepenuh hati dan tanpa menuntut hak sebelum kewajiban kita usai. Mari kita awali dengan senyum dipipi dan satu tarikan nafas diikuti penghimpunan semangat, sekarang kita harus mampu menunjukan kepada dunia apapun yang kita lakukan itu indah bagi kita.
Masukkan semua hal positif pada diri kita, lain halnya jika masuk hanya nasi, lauk, susu, buah apalagi lamunan. Itu adalah kebutuhan jasmani dan imajinasi, yang lebih penting adalah jiwa. Sesuatu yang membuat orang biasa-biasa punya charisma, OB jadi seorang yang sangat bijak, Pedagang asongan menjelma jadi guru besar. Saya juga belum jadi presiden RI, juga belum bertitle Dr. tapi minimal saya presiden bagi diri saya sendiri dan menjadi dokter ruhani untuk dirisendiri dan pembaca artikel ini (amin ya rabb),,,,,,,,, mari kita maju untuk menggapai mimpi, mimpi yang sudah menghiasi hari-hari, hari-hari yang akan terus terisi olah usaha sepenuh hati. Semoga kita semua bisa mendapat ridhoNYA………
Apakah seorang bisa dikatakan pemimpin harus menjadi presiden, gubernur, bupati, camat, atau kades? Apakah dosen, mualim, tukang becak, satpam, cleaning service bukan seorang pemimpin? Allamasiktum (terserah anda), yang pasti kita adalah pemimpin. Pemimpin kehidupan kita sendiri, pemimpin mimpi, aktivitas, kebijakan, APBP (Anggaran Pemasukan dan Belanja Pribadi) kita serta masih banyak hal lainnya. Kalaupun ada yang memiliki jabatan atau tanggung jawab lebih, itu adalah amanah dari allah swt. Seperti sebuah hadist yang diriwayatkan olehImam bukhari dan Muslim
كلكم زاع وكلكم مسءول عن رعيته, الامام راع ومسئو ل عن رعيته.
“Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas kepimimpinannya.” Pemimpin, itulah kita, lalu bagaimana cara kita memaksimalkan potensi yang super ini?
Jika kita pernah dengar lagunya d’masiv yang “jangan menyerah”,anda ingat? (saya saja hampir lupa, tapi cukup paham). Syukuri dulu anugrah yang kita miliki sebagai pemimpin dan lakukan yang terbaik, dengan kemampuan kita. Lalu apa kemampuan kita? Tentu kita berfikir kita tidak punya kemampuan istimewa seperti yang lain, kita hanya tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Rumputpun ada yang suka dan memiliki keistimewaan, apalagi kita (mahlukyang diciptakan paling sempurna oleh allah swt.) mulai sekarang, detik ini tepatnya, kita harus melakukan yang terbaik karena masing-masing dari kita adalah pemimpin. Pemimpin tak harus berada di gedung DPR atau MPR, tak harus pegang palu (bukan kuli, tapi hakim), tidak pula harus mengenakan pangkat bintang dipundak, apalagi perusahaan yang besar. Karena kepemimpinan adalah salah satu anugrah alami yang diberikan allah swt. kepada kita (manusia yang kurang bersyukur ini).
Ayo kita mundur dulu (bukan berarti kita tinggalkan hal-hal yang telah kita lakukan), tapi kita merendah diri, keluar sebentar dari aktifitas (bukan keluar dari kegiatan ibadah, apalagi MCK, bias brabe). Kita introspeksi diri, menata hati, membangun semangat, memupuk optimism dengan percaya diri dan jangan tersungkur melainkan sujud untuk bersyukur. Kita ini hanya debu di dunia milik gusti ingkang andamel gesang (tuhan yang menciptakan kehidupan), begitu kecil diri kita, jika ada sungai yang meluap mampukah kita menghadangnya (malah terseret arus), jika ada ayam mati adakah kekuasaan untuk menghidupkannya atau minimal di pending dululah, ditunggusampai disembelih! Tidak sama sekali, semuanya itu ada ditangan allah swt. tanpa bisa kita merubah. Tapi kita mampu berusaha, yang penting adalah usaha kita, kalaupun hasilnya itu ada ditangan gusti ingkang makarya jagat (tuhan yang menciptakan dunia seisinaya).
Mundur satu langkah adalah sebuah persiapan sebelum kita melakukan sprint, sprint untuk maju kedepan,menggapai semua angan merajut mimpiyang sudah tertata rapi. Menyiapkan hati agar mampu menghadapi segala halangan dan rintangan yang akan bermunculan bak peserta pendaftaran CPNS disekitar kita. Berpikir kritis ( bukan krisis, apalagi ngemis), bersemangat baja, bermanagemen entrepreneur, berdisiplin pasukan loreng, dan loyalitas ala aremania, bonex, the jak, ataupun Viking. Siapapun kita (anak cerdas atau oon, pemilik rambut kriting atau kriwil, kulit putih maupun sawo busuk) kita sama-sama manusia yang berasal dari sperma dan ovum orang tua kita. Yang diciptakan oleh allah swt. dari tanah, tidak ada yang berasal dari api ( karena yang berasal dari api hanya syaitan) bukan pula dari nur atau cahaya ( karena itu hanya malaikat). Jadi kita manusia semua sama, dengan Obama? Dengan SBY? Dengan alm. Gus Dur? Dengan Albert Einsten? Dengan Leonel messi? Dengan sir alex ferguson? Pangeran Charles? Kita sama, dan kita bisa seperti mereka bahkan bisa lebih!
Awali semua dengan hal yang dapat kita lakukan, yang realistis tapi bermanfaat untuk kita dan orang lain. Jika kita ingin seperti pemilik Microsoft corporation sementara kita punya 1 modal besar yaitu semangat, tentu lebih riil kita membuat program kecil-kecilan dulu. Karena kesuksesan yang besar itu berawal dari koalisi sukses-sukses kecil. Jika kita adalah pekerja bawahan, itu sangat hebat jika dengan ikhlas kita melakukan tugas dengan sepenuh hati dan tanpa menuntut hak sebelum kewajiban kita usai. Mari kita awali dengan senyum dipipi dan satu tarikan nafas diikuti penghimpunan semangat, sekarang kita harus mampu menunjukan kepada dunia apapun yang kita lakukan itu indah bagi kita.
Masukkan semua hal positif pada diri kita, lain halnya jika masuk hanya nasi, lauk, susu, buah apalagi lamunan. Itu adalah kebutuhan jasmani dan imajinasi, yang lebih penting adalah jiwa. Sesuatu yang membuat orang biasa-biasa punya charisma, OB jadi seorang yang sangat bijak, Pedagang asongan menjelma jadi guru besar. Saya juga belum jadi presiden RI, juga belum bertitle Dr. tapi minimal saya presiden bagi diri saya sendiri dan menjadi dokter ruhani untuk dirisendiri dan pembaca artikel ini (amin ya rabb),,,,,,,,, mari kita maju untuk menggapai mimpi, mimpi yang sudah menghiasi hari-hari, hari-hari yang akan terus terisi olah usaha sepenuh hati. Semoga kita semua bisa mendapat ridhoNYA………
0 komentar:
Post a Comment