Betapa sedih hati ini, sedih bukan karena hutang, piutang, apalagi ditinggal sang kekasih. Bulan suci, bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan sebentar lagi akan meninggalkan kita. 70 kali lipat pahala ketika melakukan ibadah wajib tidak ada lagi, pahala ibadah sunah seperti ibadah wajib tak menyapa kita kembali. Ya Allah berilah kesempatan untuk memaksimalkan hari-hari terakhir di bulan yang engkau anugrahkan rahmat, ampuanan, dan dijauhan dari siksa neraka untuk kami ini. Nabi muhammad saw. sangat menganjurkan kita untuk memperbanyak amalan ketika masuk bulan suci ini, dan mengkhususkan diri untuk iktikaf di masjid untuk mencari malam qodar atau malam yang sama dengan seribu bulan. Malam yang dapat kita manfaatkan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta dan juga agar tidak menyia-nyiakan waktu yang 1000 bulan ini.
Akankah malam itu kita habiskan dengan tidur, atau menonton televisi, berarti selama 1000 bulan kita habiskan dengan hal-hal yang sia-sia. Rasulullah pada sepuluh malam terakhir bulan ramadhan akan menghabiskannya dengan berdiam diri di masjid dan melakukan ibadah-ibadah, bahkan untuk sekedar keluarpun beliau tidak, kecuali untuk berwudhu atau buang air. Betapa indah malam 1000bulan ini jika kita habiskan untuk ibadah dan mendekatkan diri kepada allah. Rasulullah bahkan hanya sesekali memasukkan kepalanya ke rumah beliau, (rumah rasulullah di madinah berada disamping masjid tepat dan hanRasulullah bahkan hanya sesekali memasukkan kepalanya ke rumah beliau, (rumah rasulullah di madinah berada disamping masjid tepat dan hanya terpisah dengan tirai) sehingga aisyah dapat menyisirkan rambut beliau.
Seorang rasul yang sudah pasti mendapatkan surga allah masih sedemikian seriusnya untuk melakukan ibadah dan meminta ampunan, apalagi kita manusia biasa yang masih banyak khilaf dan salah. Siapa saja yang berhak mendapatkan malam qodar ini? Kitakah orangnya? Allahu a’lam. Mari kita bersama-sama mencari malam lailatul qodar ini, semoga allah memberi hidayah dan petunjuknya kepada kita semua. Bukan karena sesuatu hal kita melakukan ibadah di 10 malam terakhir ini kecuali ridho allah swt. amin,,,,,,,,
Seorang rasul yang sudah pasti mendapatkan surga allah masih sedemikian seriusnya untuk melakukan ibadah dan meminta ampunan, apalagi kita manusia biasa yang masih banyak khilaf dan salah. Siapa saja yang berhak mendapatkan malam qodar ini? Kitakah orangnya? Allahu a’lam. Mari kita bersama-sama mencari malam lailatul qodar ini, semoga allah memberi hidayah dan petunjuknya kepada kita semua. Bukan karena sesuatu hal kita melakukan ibadah di 10 malam terakhir ini kecuali ridho allah swt. amin,,,,,,,,
0 komentar:
Post a Comment