yang selalu berdoa tanpa henti, berhenti untuk berdoa demi kebaikan anaknya, memberi yang terbaik untuk anaknya tanpa meminta tanda jasa, melihat kita sedih beliau selalu berusaha menghibur, melihat kita sakit bliau berdoa "kenapa tidak engkau beri sakit itu kepadaku ya Allah, bukan kepada anakku."
yang disaat kita dihina beliau membela, disaat kita ingin sesuatu beliau sudah berusaha mendatangkannya tanpa kita meminta.
masihkah kita sempat berdoa setelah solat untuk beliau berdua, masihkah air mata ini menetes untuk beliau, menetes karena rasa rindu, menetes karena rasa bersalah, menetes karena belum bisa berbakti, menetes karena doa kepada yang Kuasa untuk beliau berdua.
beliau lebih dari pelita, yang sering kita gores hatinya, yang tiada pernah mampu kita membalas jasanya, dan masih ragu kita untuk membela keduanya.
beliau-beliaulah sang penerang jiwa, merona, membara, penuh keindahan dan keberkahan. maafkan anakmu yang banyak salah ini wahai bunda dan ayahanda....
0 komentar:
Post a Comment