100% Made in Indonesia. |
Sudah lama saya melihat Indonesia mulai lari estafet dan lari marathon dalam merintis kemajuan ekonomi. Dalam sudut pandang kehidupan saya sebagai mahasiswa juga membuat saya makin sadar, dunia pendidikan negeri ini juga semakin semarak dan menggeliat. Lalu ketika melihat diri sebagai anggota masyarakat sosial, ternyata Indonesia mulai kehilangan sebagai bangsa yang sosialis. Sebelum simpul otak saya berpikir ketika diri ini mulai merintis sebuah usaha, tepatnya dua buah usaha yang saya beri label CM (cah magetan), produk dalam negeri.
Nasib produk dalam negeri yang berlabel “Made in Indonesia” sekarang ini sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak? Kita lihat saja barang-barang yang dijual di Mall-mall, minimarket dan pasar modern, sekarang lebih identik dengan barang import. Agak bergeser sedikitlah, kita lihat saja makanan cepat saji, buah-buahan, jajanan, dan warung kaki lima. Sekarang mulai dijajaki oleh label “Made in Negara tetangga” atau “Made in Negara nan Jauh disana”. Lalu bagaimana dengan produk dalam negeri?
Produk dalam negeri memang masih diproduksi dengan jumlah yang cukup besar, akan tetapi lebih banyak berkutat di pasar becek (pasar tradisional). Produk dalam negeri dianggap barang murahan dengan kualitas nol! Memang tidak semuanya, tapi sebagian besar dianggap seperti itu. Ada beberapa produk bangsa ini mutunya bagus, bahkan menembus eksport ke berbagai Negara besar. Tapi itu jumlahnya sangat sedikit dibandingakan dengan jumlah import kita. Celakanya lagi yang di import ternyata bahan pokok, seperti beras, gula, sayur-sayuran sampai garam. Padahal, saya waktu kecil dulu (sekarang imut) sering dengan Indonesia ini Negara agraris, kaya akan kekayaan alam dan penduduknya mayoritas petani. Ini membuat saya “ngelus dada”.
Alangkah lebih baik jika mulai sekarang kita cinta produk negeri ini sendiri, mungkin kualitasnya tidak sepadan. Tapi ketahuilah, bahwa negeri ini memang belum layak memiliki sesuatu yg super indah. Mari hargai hasil karya dan kerja saudara-saudara kita apa adanya, lalu mereka akan bekerja lebih keras agar mampu melampaui hasil kerja Negara tetangga atau Negara seberang sana. Jadi kecintaan kepada produk berlabel “Made in Indonesia” itu sangat bagus untuk berkembangnya negeri ini menjadi maju jangan jalan ditempat. Mari mulai dengan baca dan menghargai karya tulis orang-orang amatiran tp “Made in Indonesia”… Salam dari Sang Penggembala Tyas Haryadi.
Nasib produk dalam negeri yang berlabel “Made in Indonesia” sekarang ini sungguh memprihatinkan. Bagaimana tidak? Kita lihat saja barang-barang yang dijual di Mall-mall, minimarket dan pasar modern, sekarang lebih identik dengan barang import. Agak bergeser sedikitlah, kita lihat saja makanan cepat saji, buah-buahan, jajanan, dan warung kaki lima. Sekarang mulai dijajaki oleh label “Made in Negara tetangga” atau “Made in Negara nan Jauh disana”. Lalu bagaimana dengan produk dalam negeri?
Produk dalam negeri memang masih diproduksi dengan jumlah yang cukup besar, akan tetapi lebih banyak berkutat di pasar becek (pasar tradisional). Produk dalam negeri dianggap barang murahan dengan kualitas nol! Memang tidak semuanya, tapi sebagian besar dianggap seperti itu. Ada beberapa produk bangsa ini mutunya bagus, bahkan menembus eksport ke berbagai Negara besar. Tapi itu jumlahnya sangat sedikit dibandingakan dengan jumlah import kita. Celakanya lagi yang di import ternyata bahan pokok, seperti beras, gula, sayur-sayuran sampai garam. Padahal, saya waktu kecil dulu (sekarang imut) sering dengan Indonesia ini Negara agraris, kaya akan kekayaan alam dan penduduknya mayoritas petani. Ini membuat saya “ngelus dada”.
Alangkah lebih baik jika mulai sekarang kita cinta produk negeri ini sendiri, mungkin kualitasnya tidak sepadan. Tapi ketahuilah, bahwa negeri ini memang belum layak memiliki sesuatu yg super indah. Mari hargai hasil karya dan kerja saudara-saudara kita apa adanya, lalu mereka akan bekerja lebih keras agar mampu melampaui hasil kerja Negara tetangga atau Negara seberang sana. Jadi kecintaan kepada produk berlabel “Made in Indonesia” itu sangat bagus untuk berkembangnya negeri ini menjadi maju jangan jalan ditempat. Mari mulai dengan baca dan menghargai karya tulis orang-orang amatiran tp “Made in Indonesia”… Salam dari Sang Penggembala Tyas Haryadi.
0 komentar:
Post a Comment