Suasana pagi hari. |
Ada mawar sekuntum, di gigit dengan gigi.
Saya ucap Assalamu'alaikum, dan selamat pagi...
Besi tua mulai berkarat, dibuang tersingkir ketepi.
Ayo kawan tetap semangat, dengan senyum dipipi.
Melihat rupa nan Anggun, jika rindu berjumpa lagi.
Jadikan diri seindah embun, terkena cahaya di saat pagi.
Jangan jadi orang pelit, orang pelit tak disuka tetangga sana sini.
Jangan anggap hari ini sulit, tetap indah jika semangat dan senyum sepanjang hari.
Kucing cepat berlari, melihat ikan terlempar dari atas meja.
Semangat mengawali hari, kita punya supporter besar yaitu keluarga.
Keyboard bermanja dengan jari-jari, layar dipandang penuh oleh mata.
Setiap diri bertemu lagi pagi hari, semangat baru berlipat tiada dua.
Api itu bahasa jawanya geni, kalau lubang di gunung disebut goa.
Mari kita mengawali pagi ini, dengan syukur dan juga do’a.
Melihat foto ayah dan bunda, membuatku tersenyum hingga nampak ujung gigi.
Tanamkan niat mulia didada, dan saya ucapkan salam pagi.
Sekian kawan, pantunku yang berjudul “salam pagi” kali ini. Pagi itu adalah berkah, bagaimana tidak, kita diberi nyawa oleh Allah, agar bisa memaksimalkan hari ini. Mari kita hiasi dengan semangat, senyuman, do’a dan niat mulia. Jangan lupa kita punya segala, syukur menjadi hal utama. Jangan lupa, inilah sastra Indonesia, kita harus selalu mengembangkan Sastra Indonesia agar tetap eksis. Terimakasih, sekian dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^
0 komentar:
Post a Comment