Jumat (03/07/2015), pagi itu aku dan adik tengah bersiap-siap untuk berangkat ke rumah nenek di Mojokerto. Aku dan adik sudah sepakat untuk memenuhi 'dawuh' ibu & bapak untuk berangkat kerumah nenek dan kakek di Mojokerto. Keduanya tengah sakit, nenek terkena stroke, sementara kakek bermasalah dengan pendengaran, pengelihatan dan kaki beliau. Misi kami kali ini adalah silaturohim, sekali mengantarkan jamu, juga kacamata untuk nenek dan kakek. Mohon doanya ya, semoga beliau berdua segera sembuh, aku doakan saudara/i dan keluarga sehat selalu, jasmani & rohani. Jika ada yang sakit juga segera disembuhkan, aamiin, alfatihah
Aku dan Adik akan berangkat setelah sholat jumat, kurang lebih jam 13.00 WIB, naik sepeda motor. Karena ingin sekalian wisata ke Waduk Bening Kab. Madiun dan Museum Majapahit di Trowulan Mojokerto. Kalau naik bus/kereta akan ribet nantinya, lagi pula naik sepeda motor lebih hemat, hehe. Mau naik mobil, juga belum dititipi oleh Allah, aku doain saudara/i yg belum punya mobil segera punya mobil. Dan mobil itu nanti mengantarkan kepada ke sholehan aamiin
Kali ini aku membawa tas karier (itu yg buat mendaki gunung), karena bawaan kali ini cukup berat, walaupun tidak terlalu banyak. Ada dua pack jamu (lupa namanya), dengan kemasan botol, gula & kopi, pakaian dan barang-barang lain. Masuk dah semuanya ke tas karier, cukup berat kawan, adikku saja cukup kesulitan untuk menggendongnya. Lalu akupun mencobanya beberapa kali, lumayan juga memang, cukup berat jika dibandingkan dengan bawaan ketika mendaki gunung. *hek, agak bungkuk dah hehe
Ketika duduk di dipan tempat kami menata barang, aku, ibu dan adik tengah bercanda. Akupun bercanda ke ibu, 'nyobi numpak pripun buk?' (arti: nyoba naik gimana bu?) Yang tak maksud adalah naik ke tas karier yang memang cukup besar, ibu bilang 'akupun bisa masuk tas ini' (dalam bahasa jawa). Lalu beliau naik keatas tas, kepundakku, langsung dah, aku gendong ibu, untuk jalan-jalan sebentar, sambil beliau tertawa. Hehe, senang sekali rasanya bisa gendong ibu, beliau tampak terhibur, semoga bisa haji kelak dengan ibu & keluarga besar juga, di awali acara gendong ini. aamiin | Ini mengingatkanku tentang sebuah kisah anak yg menggendong ibunya ketika melakukan ibadah haji.
Setelah ibu turun, aku mau nyoba gendong adikku, awalnya dia nggak mau, tapi aku kan keras kepala, hehe. Tak tunggu sampai mau, akhirnya mau juga digendong, tak bawa kebelakang pula, ketemu nenek, aku tanya ke nenek, mau digendong sekalian atau tidak? Beliau bilang, masih bisa jalan kok digendong, hehe, tangguh bener dah nenek. Akhirnya kumpul dah berempat, di dipan itu, ritual biasa kawan, minta maaf ke nenek, ibu, adik, karena aku tahu, pasti banyak salahnya. Trus minta doa bareng-bareng, supaya bisa segera haji semua, sekeluarga besar, komplit paman bibi, juga keponakan. Ada juga banyak selipan doa lain, salah satunya, supaya aku segera nikah, dapat istri sholiha, punya anak tiga, belas (13), hehe, bantu doa juga ya.
Mungkin sedikit nggak nyambung kali yah, tapi insyaAllah dari nyegengin ibu, gendong beliau, doa bareng, cita2 haji bareng juga terkabul. Itulah kenapa aku membuat judul, "gendong ibu untuk haji ke Mekah", nyenengin ibu dulu, sama juga nyenengin Allah, nyenengin ortu dulu, sama juga nyenengin Allah. Ridho Allah ada di ridho ortu, murka Allah ada di murka ortu, kalau ortu sudah ridho dg cita-cita kita, insyaAllah cepet dah, yakin, bismillah. Aku doakan, saudara/i semua bisa berhaji semua, komplit keluarga besar, juga keturunan kelak. Kalau sudah berhaji, semoga jadi haji yg mabrur, aamiin, alfatihah
Sekian kisahku kali ini, maaf nggak ada foto sebagai data otentiknya, hehe, aku sertakan foto dari serching aja yah, biar cepet ketularan juga. aamiin | Pencintraan lagi, hehe, ini sedang berusaha meluruskan niat, semoga menjadi ajakan menuju kebaikan, di bulan Ramadhan ini. Semoga manfaat, Allahumma sholli'ala Muhammad. Labbaik Allahumma Labbaik, labbaika la syarika laka labbaik inna al hamda wa an ni'mata laka wa al mulk la syarika laka.... Tyas Haryadi ^_^