Bismillahirrohmanirrohim, selamat jumat sore saudara, gimana kabar anda dan keluarga? Semoga selalu diberkahi Allah, sehat jasmani ruhani, dan selamat dunia akhirat. aamiin... Hari ini hari jumat, tgl 24 April 2015, bertepatan dg #HariAngkutanNasional, tahu dari akun twitternya @KompasTV tadi pagi. Kebetulan sedang ingin bersilaturohim di twitter, ketemu mbak @risqaini, beliau lagi berbagi semangat pagi kepada yg lain. Sambil bertanya, kemarin hari bumi, kemarinnya lagi hari Kartini, hari ini hari apa lagi? Ah, akhirnya jadi ingat sebuah gagasan yg muncul di pikiran, yaitu 'angkutan umum gratis', dengan semua pekerjanya (sopir & kernek), tidak ada wajib setoran, gaji tetap. Begitu pula langsung aku sampaikan ke beliau, tentu anda semua tahu apa pertanyaan pertama yg muncul, "dari mana uang untuk membayari?"
Hehehe, ya dari Allah lah, perantaranya bisa via CSR, bisa via iklan, dan lain sebagainya. Saya teringat, ketika dulu masih bergerilya ide-ide usaha, dimana saja, kapan saja. Ada buku di perpustakaan kampus, yg menceritakan tentang sebuah jasa fotocopy gratis di Jepang. Tempat fotocopy ini berada di daerah pendidikan, dekat dengan kampus-kampus, namanya sulit diingat, hehe. Lalu dari mana uang untuk biayanya? Keuntungannya dari mana? Ternyata, pendapatannya dari iklan, yaitu dibagian belakang kertas fotocopy itu sudah ada fotocopy lain, fotocopy sang pemberi iklan. Dan ini bukan keseluruhan fotocopy nya gratis, tetapi ada pula yg berbayar, walaupun prioritas para pelanggan adalah yg gratis. Dengan kata lain, pemberi iklan dikenai biaya fotocopy tiap lembarnya, bolak-balik, tetapi hanya satu halaman. Sementara target promosinya adalah para pengguna jasa fotocopy gratis ini.
Waktu itu, sempat terlintas dipikiranku, seharusnya juga bisa dong buat angkutan umum gratis? Sistemnya nyontek dari fotocopy gratis itu, bisa diterapkan di angkutan kota, kereta, atau bahkan kapal laut. Mungkin akan jadi perdepatan di beberapa pihak, terutama mereka yg punya usaha yg sama, kecuali kereta, hanya di miliki oleh BUMN ya kalau tidak salah? Negara maju adalah negara yg bisa membuat masyarakatnya lebih memilih untuk menggunakan transportasi umum, bukan transportasi pribadi. Nah, di hari angkutan nasional ini, saya iseng-iseng ingin memaparkan gagasan, Indonesia, melalui pemerintah terkait, bekerjasama dg BUMN atau swasta, bisa mewujudkan angkutan gratis. Bukan berarti semua gratis, seperti fotocopy gratis diatas, ada pula angkutan yg berbayar.
Pertanyaan selanjutnya, darimana dananya? Kan bisa diambilkan dari cana CSR BUMN atau perusahaan swasta lokal maupun asing. Lha wong pemerintah yg punya wewenang buat undang-undang, dibuat dong undang-undang yg mendukung. Tentu akan keren, jika Indonesia punya kereta gratis, di tiap rute, minimal sehari dua kali, dan diubah sistem dan pelayanannya. Kalau masalah yg dana, dari mana dapetnya, kan ada Allah Yang Maha Kaya, teknis itu bukan masalah, asalkan ada niat, kerja keras & cerdas, disertai doa. Jangka panjangnya, fasilitas seperti ini, nantinya bisa lo bekerjasama dg perusahaan lain, mendatangkan wisatawan ke Indonesia (kan murah transportasinya, ada yg gratis lagi). Mengurangi beban masyarakat, utamanya yg kurang mampu, dalam hal ongkos transportasi mereka. Kalau suruh milih, tentu milih yg gratis dan pelayanan memuaskan bukan? Bisa juga angkutan gratis ini jd angkutan ke surga juga, bila dibuatkan donasi untuk angkutan gratis ini. Kalau misal ada masalah lg, itu tantangan, ya harus diselesaikan, justru yg bikin greget itu masalah yg buanyak hehe... Itu saja dah, apapun, kalau memang bisa memberi manfaat pada orang lain, dan mendekatkan diri ke Allah, bisa dicoba. Semoga Indonesia dapat yg terbaik, jika ada yg deket tp tdk baik, semoga dijauhkan, diganti Allah dg yg lebih baik... aamiin ^_^
sumber: https://www.facebook.com/notes/tyas-haryadi/angkutan-umum-gratis/1090999120916483
0 komentar:
Post a Comment