6 Jun 2011

Sang Pelangi Kehidupan.

Yang ku tahu bukan yang nomor satu,
Dan ketika nomer satu juga belum tentu yang dituju,
Seperti kaki yang sudah menginjak permadani hijau,
Memosisikan diri sebagai striker, winger, midfielder, defender, ataupun goalkeeper.
        Ujung jari-jemari yang menyentuh keyboard,
        Entah mengetik public, static, void, main,
        Ataupun #include , serta canvas,
        Juga ketika puisi melantun bak air jernih di sungai bawah kaki bukit,
        Tersimpan dalam bentuk .doc, tersebar lewat jejaring sosial,
Menjelajahi indahnya negeri ini, dari sabang sampai meraoke,
Pulau miangas sampai pulau rote,
Membuka 8 dari 10 pintu rejeki dengan berdagang, berbisnis, dan bewirausaha,
Melantunkan lagu daerah dengan bangga,
Belajar bahasa daerah saudara dengan penuh semangat.
Melihat budaya serta tradisi yang membuat semakin kagum akan bangsa ini.
        Megarungi laut dan samudra bak nenek moyang kita,
        Terbang tinggi diangkasa, setinggi sang garuda,
        Menanamkan bibit kejujuran, ketekunan, dan nasionalisme,
        Seperti spora dan alga yang disiapkan untuk ikan yang akan diternakan.
        Melihat dunia yang penuh kehidupan kompleks,
        Sewaktu berdiri diatas mimbar, menyampaikan satu dua kata penuh hikmah,
        Duduk mengisi kultum, mengoreksi dan memotivasi diri.
Hidup ini adalah pilihan, tapi terkadang pilihan tak perlu memelih,
Memilihpun tak harus mempunyai pilihan,
Sempat ku bertanya kepada diri, sempat ku tak mengerti tentang jati diri.
Melalui jalan pilihanku, berbeda dari yang lain.
Karena aku akan mewarnai, bukan terwarnai.
Akulah pemberi warna, dimanapun, kapanpun, dan dalam keadaan bagaimanapun,
Karena akulah sang pelangi kehidupan.
Ku yakin kita semua bisa seperti itu kawan.



semoga bermanfaat, salam dari tyas haryadi. ^_^

Related Posts:

  • Syukur Bersyukur denga do'a.        Lama kawan, saya tak bikin puisi, ini dia puisi terakhir yang saya buat (barangkali bes… Read More
  • Magetan Hujan Esmagetan hujan es, guntur menggelegar, angin kencang menerpa, di mana sang surya? bersembunyikah dibalik awan?  katak di mana kau, kecebong terhan… Read More
  • Yangyang kulihat, tak tertangkap mata yang lain... yang kulangkah, tak pernah mereka melihat tapak kaki... yang tertimbun, tak selamanya terlupakan... yan… Read More
  • DEMONSTRAN Demonstran menduduki gedung DPR RI. Dilayar hitam putih,  Kulihat kelamnya sejarah 98,  Saatku beranjak 7 tahun,  Kulihat tindak… Read More
  • Memandangmu Ilustrasi, memandang dari kejauhan. Dari ujung dunia ku memandangmu,  Dg sejuta do'a caraku mendekatimu,  Namamu kusimpan dlm kotak bo… Read More

2 comments:

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com