Kenali dan cintai negeri ini. |
Indonesia adalah sebuah Negara besar, Negara kepulauan, Negara agraria, Negara yang memiliki lambang garuda dan Negara kita. Sebagai warga Negara tentu setiap individu punya cara sendiri untuk menunjukkan kecintaan kepada tanah airnya. Begitu pula dengan saya, anak pinggiran kabupaten Magetan, yang ingin menunjukkan bagaimana cara saya untuk mencintai negeri ini. Jika berbicara kata cinta, tentu kita harus memahami dahulu apa itu cinta? Cinta adalah sesuatu yang berawal dari hati, mempengaruhi pola pikir di otak dan teraplikasi oleh tindakan, ucapan, serta sifat kita sebagai individu.
Cinta itu memang sangat indah, cinta itu membuat yang buruk menjadi indah, keluarnya darah seperti keluarnya keringat. Dengan mencintai negeri ini, buruknya negeri ini menjadi suatu keindahan untuk pribadi kita. Buruknya sikap pemuda menjadi sebuah tantangan untuk merubah berpikirnya para pemuda di negeri ini. Bencana dimana-mana menjadi sesuatu yang menjadi khasnya negeri ini, belum tentu dinegara lain juga terus-terusan kena musibahkan? Apapun, asalkan itu di negeri ini, maka akan tetap indah. Itulah sedikit hal tentang bagaimana sebuah rasa cinta Indonesia.
Bagaimana saya mencitai Indonesia? Inilah cara saya untuk mencintai Negara tumpah darah, Negara tempat saya terlahir, dan saya harapkan disini pula saya kelak mati. Saya mencintai Indonesia saya mulai dari hati, saya memulainya dari apa yang saya rasakan. Mencintai Indonesia karena apa yang ada di hati ini, bukan hanya menang dan kalah, bukan karena kaya dan miskin, bukan karena didukung atau dihina. Hati adalah pondasi dasar, sesuatu yang akan sangat berharga, karena dari hati itu sesuatu yang bisa mengubah segala hal.
Dalam hal ini, saya mencintai Indonesia dengan tiga M. yaitu memulai dari diri sendiri (hati), memulai dari hal-hal sederhana, dan mulai sekarang juga. Kenapa kok tiga M? M yang pertama adalah memulai dari diri sendiri, saya masih ingat ketika seorang bijak berkata “jika anda ingin mengubah dunia, maka mulailah mengubah diri anda sendiri!”. Dalam hal ini, mencintai negeri ini adalah sesuatu yang mulia dan pastinya akan memperngaruhi semua peduduk negeri ini, bisa jadi! Karena ketika kita mengawali hal-hal itu dari diri sendiri itu akan menjadi nilai plus, agar orang lain mengikuti kita, apa yang kita kerjakan, dan apa yang kita kerjakan. Sehingga cinta kepada Indonesia mampu menyebar dengan lebih cepatnya. “orang pertama yang harus berubah adalah orang yang saya lihat di cermin!”, begitu pula kata alm. Michael jakson. Jadi, saya mencintai Indonesia dengan memulainya dari diri sendiri.
Setelah M yang pertama lalu lanjutkan dengan M yang kedua, yaitu mulai dari hal-hal sederhana. Karena pemimpin besar adalah mereka yang tidak lupa akan hal-hal kecil dan memulai sesuatu dari hal-hal kecil pula. Bisa saja kita sering-sering mendengarkan lagu nasional, menonton timnas waktu bertanding, menyandang kaos bertuliskan Indonesia, sampai selalu merasa bangga dengan negeri ini. Sebuah hal besar itu berasal dari hal kecil, sederhana tapi luar biasa. Sesekali wallpaper handphone kita pakailah bendera merah putih, atau lambang garuda, pancasila, dan segala hal tentang Indonesia. Begitu juga dengan background laptop kita, sesekali harus ada waktunya ada penyemangat untuk negeri. Apalagi waktu ada hari-hari besar, wajib kita memberi sebuah apresiasi walau itu hanya dengan kata “selamat”.
Memulai dengan hal kecil juga bisa diaplikasikan dengan mencintai Indonesia sebagai bumi yang harus dijaga. Mengambil sampah kita sendiri lalu memasukkannya ke tong sampah juga menjadi bukti kecintaan kita. Seperti sebuah motto “buanglah sampah disembarang tempat sampah”. Dengan membeli produk-produk dalam negeri, juga menjadi sebuah bukti kecintaan kita kepada Negeri ini, Indonesia. Cukuplah kita mulai dengan hal-hal kecil yang kelak menjadi luar biasa.
M yang terakhir adalah mulai sekarang juga. Waktu yang paling baik untuk memulai suatu hal adalah mulai sekarang juga. Mencintai Indonesia (entah kita sudah mendarah dagingkan, atau belum sama sekali), patut mulai detik ini kita evaluasi kembali. Kita harus semakin mencintai Indonesia mulai sekarang, saat ini, detik ini dan dengan kedipan mata ini. Siapa tahu, besok-besok kita akan mati, bahkan siapa tahu, semenit lagi kita sudah tiada. Karena menunda-nunda suatu hal adalah menumpuk masalah pada keesokan harinya. Masihkah kitra mau menumpuk-numpuk cinta yang tak keturutan di waktu yang akan datang?
Beginilah caraku, dan ajakanku mencintai Indonesia. Cukup dengan tiga M, memulai dari diri sendiri (from heart), mulai dari hal-hal kecil (sederhana dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa), serta mulai sekarang juga (mulai detik ini, karena siapa tahu didetik berikutnya kita akan mati). Demikian kawan, semoga yang saya awali dari tulisan untuk diri sendiri ini, dari hal sederhana berupa dokumen dengan font Arial, size 12 ini, dan saya awali sekarang bisa bermanfaat kawan. Salam dari Sang penggembala, Tyas Haryadi ^_^
Cinta itu memang sangat indah, cinta itu membuat yang buruk menjadi indah, keluarnya darah seperti keluarnya keringat. Dengan mencintai negeri ini, buruknya negeri ini menjadi suatu keindahan untuk pribadi kita. Buruknya sikap pemuda menjadi sebuah tantangan untuk merubah berpikirnya para pemuda di negeri ini. Bencana dimana-mana menjadi sesuatu yang menjadi khasnya negeri ini, belum tentu dinegara lain juga terus-terusan kena musibahkan? Apapun, asalkan itu di negeri ini, maka akan tetap indah. Itulah sedikit hal tentang bagaimana sebuah rasa cinta Indonesia.
Bagaimana saya mencitai Indonesia? Inilah cara saya untuk mencintai Negara tumpah darah, Negara tempat saya terlahir, dan saya harapkan disini pula saya kelak mati. Saya mencintai Indonesia saya mulai dari hati, saya memulainya dari apa yang saya rasakan. Mencintai Indonesia karena apa yang ada di hati ini, bukan hanya menang dan kalah, bukan karena kaya dan miskin, bukan karena didukung atau dihina. Hati adalah pondasi dasar, sesuatu yang akan sangat berharga, karena dari hati itu sesuatu yang bisa mengubah segala hal.
Dalam hal ini, saya mencintai Indonesia dengan tiga M. yaitu memulai dari diri sendiri (hati), memulai dari hal-hal sederhana, dan mulai sekarang juga. Kenapa kok tiga M? M yang pertama adalah memulai dari diri sendiri, saya masih ingat ketika seorang bijak berkata “jika anda ingin mengubah dunia, maka mulailah mengubah diri anda sendiri!”. Dalam hal ini, mencintai negeri ini adalah sesuatu yang mulia dan pastinya akan memperngaruhi semua peduduk negeri ini, bisa jadi! Karena ketika kita mengawali hal-hal itu dari diri sendiri itu akan menjadi nilai plus, agar orang lain mengikuti kita, apa yang kita kerjakan, dan apa yang kita kerjakan. Sehingga cinta kepada Indonesia mampu menyebar dengan lebih cepatnya. “orang pertama yang harus berubah adalah orang yang saya lihat di cermin!”, begitu pula kata alm. Michael jakson. Jadi, saya mencintai Indonesia dengan memulainya dari diri sendiri.
Setelah M yang pertama lalu lanjutkan dengan M yang kedua, yaitu mulai dari hal-hal sederhana. Karena pemimpin besar adalah mereka yang tidak lupa akan hal-hal kecil dan memulai sesuatu dari hal-hal kecil pula. Bisa saja kita sering-sering mendengarkan lagu nasional, menonton timnas waktu bertanding, menyandang kaos bertuliskan Indonesia, sampai selalu merasa bangga dengan negeri ini. Sebuah hal besar itu berasal dari hal kecil, sederhana tapi luar biasa. Sesekali wallpaper handphone kita pakailah bendera merah putih, atau lambang garuda, pancasila, dan segala hal tentang Indonesia. Begitu juga dengan background laptop kita, sesekali harus ada waktunya ada penyemangat untuk negeri. Apalagi waktu ada hari-hari besar, wajib kita memberi sebuah apresiasi walau itu hanya dengan kata “selamat”.
Memulai dengan hal kecil juga bisa diaplikasikan dengan mencintai Indonesia sebagai bumi yang harus dijaga. Mengambil sampah kita sendiri lalu memasukkannya ke tong sampah juga menjadi bukti kecintaan kita. Seperti sebuah motto “buanglah sampah disembarang tempat sampah”. Dengan membeli produk-produk dalam negeri, juga menjadi sebuah bukti kecintaan kita kepada Negeri ini, Indonesia. Cukuplah kita mulai dengan hal-hal kecil yang kelak menjadi luar biasa.
M yang terakhir adalah mulai sekarang juga. Waktu yang paling baik untuk memulai suatu hal adalah mulai sekarang juga. Mencintai Indonesia (entah kita sudah mendarah dagingkan, atau belum sama sekali), patut mulai detik ini kita evaluasi kembali. Kita harus semakin mencintai Indonesia mulai sekarang, saat ini, detik ini dan dengan kedipan mata ini. Siapa tahu, besok-besok kita akan mati, bahkan siapa tahu, semenit lagi kita sudah tiada. Karena menunda-nunda suatu hal adalah menumpuk masalah pada keesokan harinya. Masihkah kitra mau menumpuk-numpuk cinta yang tak keturutan di waktu yang akan datang?
Beginilah caraku, dan ajakanku mencintai Indonesia. Cukup dengan tiga M, memulai dari diri sendiri (from heart), mulai dari hal-hal kecil (sederhana dan menghasilkan sesuatu yang luar biasa), serta mulai sekarang juga (mulai detik ini, karena siapa tahu didetik berikutnya kita akan mati). Demikian kawan, semoga yang saya awali dari tulisan untuk diri sendiri ini, dari hal sederhana berupa dokumen dengan font Arial, size 12 ini, dan saya awali sekarang bisa bermanfaat kawan. Salam dari Sang penggembala, Tyas Haryadi ^_^
0 komentar:
Post a Comment