24 Mar 2010

Nama adalah doa, juga amanah orangtua

     Kambingan, itulah asal dusun saya (meskipun anda langsung berpikir hewan berkaki empat yang berbau g’enak saat mendengar nama ini), tapi memang begitu namanya dari dulu. Desa dan dusun adalah dua hal yang mirip tapi berbeda, sebuah desa bisa terdiri dari beberapa dusun sementara dusun terdiri dari RW dan RT. Desa dipimpin oleh kades (kepala desa), kalau dusun dikomandani oleh kadus (kepala dusun). Setiap daerah pasti punya sejarah, kalau dusun saya mungkin dahulunya banyak hewan bernama kambing berkembang biak disana, tetapi saya kurang tahu persis karena sumber-sumbernya (nenek ataupun sesepuh) tidak mengatahuinya apalagi saya. Tapi “laa muskila” (g’masalah bahasa kerennya), biar belum tahu artinya tapi itu tetap tempat saya dilahirkan dan dibesarkan (tentunya sangat saya cintai).

     Lalu apakah nama daerah anda? Kemudian apa maknanya? Tentu kita tidak wajib mengetahuinya, tapi alangkah bagus jika kita mengetahui makna nama asal daerah kita. Seperti yang saya tanyakan kepada Rillah, teman sekelas PKPBA (Program Khusus Pendidikan Bahasa Arab) di perkuliahan. Sewaktu saya main kerumahnya itulah hal saya tanyakan kepadanya, Gondang legi adalah nama desa asalnya. “Kata orang desa dulu didaerah desa ini ada buah Gondang yang rasanya manis, yang tidak seperti selayaknya (karena buah godang biasanya berasa pahit.” Seperti itulah katanya, cowok yang notabene wajahnya mirip ariel peterpan. Dialah anak bungsu dari empat bersaudara, anak tumpuan dan juga kebanggaan keluarga seperti kita dan orang tua kita. Karena setiap anak adalah sesuatu yang akan diperjuangkan orang tuanya sampai titik darah penghabisan (baik masa depannya, pendidikannya, kesehatannya, akhlaknya, dan lain sebagainya.)

      Saya juga sangat berterimakasih dengan keluarga Rillah karena saya bisa belajar banyak dari keluarga ini. Sebuah hobi yang mulai menjangkit pada diri saya sejak menginjak bangku SMA kelas 2 (melihat suasana tiap keluarga dengan segala pernik didalamnya). Subhanallah, keluarga ini adalah keluarga yang terbuka (bukan kemana-mana pakai u can see). Terbuka antara satu dan yang lain, baik tentang masalah yang tengah dihadapi, kebahagiaan yang dirasakaan, maupun dilema dalam percintaan (hal ini khusus bagi tiga anak cowok yang masih lajang dalam keluarga ini). Saya dan Rillah yang sama-sama menggunakan laptop Compaq seri persario 510 juga sedang mengahadapi masalah yang serupa, bukan masalah lupa kode akses wifian di kampus, apalagi tertukar latop. Trial, masalahnya Sistem Operasi yang kami gunakan masih sekedar sponsor atau uju coba dan harus diaktifkan dalam jangka waktu 14hari.Tapi tak apalah, namanya juga sementara setelah ini bisa menggunakan LINUX.

     Mari kita menyambung nama yang sedikit terlalaikan tadi, apapun nama tempat asal kita (baik itu nama buah, hewan, orang berpengaruh, ataupun suatu peristiwa) yang penting bukan bagaimana nama itu bisa diubah tapi bagaimana nama itu menjadi sesuatu yang berkesan dan diingat orang lain. Begitu pula dengan nama kita (pemberian orang tua yang akan kita bawa sampai mati). Siapa nama kita? Tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan, atau karena nama ini kita sering diolok-olok oleh teman kita? Yang pasti bukan anda saja yang pernah berpikir seperti itu, setiap orang yang punya nama pasti pernah memikirkan hal itu. Begitu pula halnya dengan saya pada masa SD, SMP, dan juga sampai SMA kelas2. Apakah nama anda terlalu panjang, terlalu pendek, terlalu ndeso (tradisional), terlalu kota (sampai tidak bisa diucapkan seorang kakek), atau mungkin salah tempat (karena tidak sesuai dengan gender kita.)

      Hal pertama yang harus kita ingat ketika mengalami hal itu, itulah pemberian pertama dan pasti sampai mati akan kita bawa (sampai nama kita terpampang di batu nisan). Apakah kita sudah membalas budi kepada orangtua kita? Rata-rata pasti menjawab belum, salah satu caranya adalah dengan membanggakan atas apa yang diamanahkan kepada kita yaitu nama. Asma (nama dalam bahasa jawa) kita itu adalah sesuatu yang dengan sepenuh hati diberikan malaikat yang selalu menjaga dan menyayangi kita yaitu tiang sepah (orangtua dalam bahasa jawa pula). Bukan bagaimana kita ingin megubah nama kita, tapi bagaimana nama yang sederhana atau kurang cocok dihati kita bisa menjadi harum (bukan karena dimandikan bunga tujuh rupa tiap malam jumat). Tetapi apa yang kita lakukan dan kita kerjakan sehingga ketika orang mendengar nama kita mereka akan tersenyum dan teringat akan tidakan mulia kita. Lakukanlah yang terbaik bagi kita, karena yang akan diingat orang tentang apa yang kita lakukan. Jika berbuat mulia dan baik tentu yang akan membuat nama kita menjadi indah dan membanggakan.

      Jikapun ada seseorang bernama uswatun khasanah (suri tauladan yang baik), akan tetapi kelakuannya lebih mirip syaitan khasanah (setan yang baik, sementara setan yang baik adalah yang menjerumuskan manusia ke maksiat). Lain halnya dengan orang yang bernama cikrak (sama artinya dengan tempat untuk mengeruk kotoran ternak), akan tetapi kelakuannya baik, suka menolong, dalam setiap tatap muka atau berkeliaran wajahnya selalu dihiasi senyum dan selalu ingat akan kewajibannya sebagai hamba allah swt. Dari kedua contoh ini tentu kita akan lebih ingat kepada yang bernama kurang bagus tetapi kelakuannya mumtas (istimewa dalam bahasa arab). Walupun masih bagus yang mempunyai nama bagus sebagus tidak-tanduknya. Tapi apakah ada didunia ini? Tentu ada, ingatlah Rasulullah saw dan para sahabat (mempunyai nama yang bagus dan juga akhlak istimewa).

     Kalaupun sekarang kita tidak punya nama yang cukup bagus, maka kita wajib mensyukuri apa yang kita miliki. Karena dengan bersyukurlah allah akan menambah rejeki kepada hambanya, semoga kita termasuk golongan yang tidak merugi. Amin ya rabb,,,,,,,,,,,,,,,

16 Mar 2010

Flashback Ranca Upas, Bandung

     Sudah berapa kali kita bertemu dengan orang luar (bule), mungkin sekarang bukan hal yang aneh jika bertemu dengan pendatang dari Negara lain itu. Tapi apakah kita sudah pernah bertemu ayam kampung (bukan ayam kampus) yang masih berkeliaran disekitar halaman kita, lucu, menggemaskan dan sangat patuh dengan anda? Begitulah zaman sekarang ini betapa sering kita menjumpai produk lain lebih banyak beredar dipasaran (entah berupa orang ataupun barang-barang), sebagai contoh riil, sering mana kita menggunakan kata maaf, sorry, atau ngapunten (artinya sama juga dengan maaf). Selanjutnya tipe handpone kita, bila punya seri N80 keatas atau SE apalagi Blackberry, begitu bangganya dengan milik Negara tetangga. Adakah yang bangga dengan sanex (salah satu merk HP produk negeri kita), atau film dalam negeri kita sendiri.
      Jikalau masalah ini diperbesar tidak akan menyelesaikan masalah tapi menambahnya. Lebih baik bertindak, jika teman kita keinggris-inggris, kemesir-mesiran, kerusia-rusiaan, janganlah terlalu dipermasalahkan karena itu hak tiap-tiap individu. Dari pada berkomentar dengan hal itu alangkah baiknya jika kita tunjukan bahwa cinta kedapa bangsa sendiri itu lebih membuat kita bahagia dan mendapat kepuasan yang “ahhh, subhanallah” sungguh sulit diungkapkan dengan gabungan konsonan-konsonan yang diselipi vokal-vokal. Serta tugas tambahan mengajak mereka cinta dan bangga akan ibu pertiwi ini.
      Lalu bagaimana dengan agama? Dalam surah al-khafirun allah berfirman lakum diinukum waliyadiin, yang artinya “bagimu agamamu dan bagiku agamaku.” Sudah pasti jelas bahwa jangan mencampur adukan agama dan ibadahnya, selain itu ada sesuatu yang sidikit terlupakan dari kita. Jika seorang nasionalis berkata “bagimu bangsamu dan bagiku bangsaku”. Apalagi kalau anak kemaren sore bilang “gue gue, loe loe”, itulah sedikit rasa kecintaan terhadap diri sendiri dengan perwujudan pembatasan dengan tembok pemisah. Seperti itu pula kita harus mencintai agama kita, alasannya kenapa? Karena ini adalah agama kita dan kitalah yang wajib mencintai, membela serta menyebarkannya. Begitu pula dengan diri kita, bangsa dan Negara kita. Siapa yang cinta, bangga dan menjaga agama, budaya, bangsa dan tanah air kita kalau bukan kita sendiri.
Seketika pikiran saya mulai diisi tentang nasionalisme, entah kenapa secara reflek langsung melakukan flashbask ke Ranca upas.

     Ya, Ranca upas, sebuah nama daerah di Bandung yang berada di daerah penangkaran binatang (yang cocok untuk tempat berkemah). 6-10 Agustus ’09, dimana saya melakukan hunting ke bandung dengan teman PALA (Pecinta Alam). Perjalanan untuk menggikuti Jambore Jejak Petualang itu (acara yang diadakan oleh crue acara Jejak Petualang di Trans7). Perjalanan melelahkan selama 14 jam dari Madiun menuju Bandung yang kami tempuh dengan menumpang kereta Pasundan tertebus dengan pemandangan yang subhanallah, walaupun Magetan tetap nomor setunggal. Satu poin penting yang dapat saya ambil dari perjalanan keBandung waktu itu. Bukan tentang harga buah kelengkeng perbungkus yang hanya Rp 3000,-, juga tidak membahas macam-macam cara mengais rejeki (sangat kreatif, walau sedikit membikin kesal penumpang). Mulai dari pedagang asongan yang menjajakan berbagai jenis makanan, aksesoris, buku-buku, oleh-oleh, sampai tambal panci. Pengamen dengan segala jenis musiknya, dari pop, dangdut, rege, suara serak-serak, sampai minta sumbangan. Dan 2 jenis kegiatan baru (yang tidak saya jumpai pada bus dan perjalanan jarak dekat), yaitu membersihkan gerbong kereta dari sampah-sampah yang dibuang penumpang tanpa merasa salah (termasuk saya) juga karena tidak ada tempat sampah dalam gerbong. Setelah itu mereka meminta imbalan seikhlasnya dari para pelanggan Pasundan (saya pikir itu adalah petugas yang membersihkan gerbong sebagai salah satu sevice mereka). Sudah bersih maka tinggal disemprot minyak wangi, peluang itu langsung diambil yang orang yang ingin mengais rejeki dari kereta kelas rakyat bawah ini (karena harga karcisnya hanya Rp35.000,- untuk jurusan Madiun-Bandung). Smeprot dua kali dapat Rp0,- sampai Rp3.000,- untuk satu kursi jadi lumayan lah, 1 hari untuk makan dan teman setianya (rokok barang sebatang setelah makan).

      “ tahunya a’, tahu sumedang. Sarapannya a’, nasi rames, pecel, gorengan.” Panggilan khas dari jabar “a’, geulis” sangat bersahaja dan sopan. Mereka (sebagian penduduk dan pedagang asongan Bandung) bangga dengan bandung. Seperti saat menawarkan makanan khas Bandung dan menjelaskan daerah-daerah di sana, kegiatan-kegiatannya, budaya, bangunanya, apalagi tentang outlet yang menjamur dikota kembang itu dan masih banyak lainnya. Disini sisi yang membuat saya teringat Bandung, kecintaan masyarakatnya terhadap budaya sendiri (walau hanya sebagian kecil dari penduduknya). Siapa yang tidak kenal kecantikan gadis Bandung, tapi jangan salah, kota bandung dan alamnya tidak kalah indah dari geulisnya. Apalagi kawasan Ciwiduy yang notabene daerah penggunungan, Bandung satu diantara beberapa kota indah di Indonesia (walaupun semua kota di Indonesia indah menurut saya). Jangan kita angap hidup di Amerika itu enak dan lebih mudah daripada di Indonesia, marilah kita ubah perspektif itu. Indonesia adalah rumah paling indah untuk kita, oleh karena itu mari kita majukan Negara ini.

     Di Bandung saya dapat beberapa teknik survival yang bisa diterapkan pada kehidupan sehari-hari dan masa yang akan datang, jangan malu jika suatu hal itu halal, malulah jika kita harus mengorbankan akhlak atau akidah hanya untuk makan. Jika kita punya ilmu tentang trap, maka harus kita gunakan, bukan untuk menangkap rusa atau celeng (jika berada di kota). Hal itu bisa kita aplikasikan dalam menangkap peluang kerja, modal utama trap adalah apa yang kita miliki dan bagaimana kita memaksimalkannya. Jika kita punya tali dan batu, kita buat jebakan dengan batu yang diikat dan digantung dengan tali itu.jika tali tersentuh oleh kaki binatang maka batu akan menghantam dari depan. Penerapannya dalam kehidupan bisa beragam terserah kita yang melogikan batu dan tali menjadi apa, misal tenaga dan ketekunan. Maka kita bisa mencoba kerja di pendistribusian barang, atau hal-hal yang lain. Disana terasa betapa keramahan orang-orang desa seperti saya dan segerombolan anak Madiun-Magetan jarang dijumpai di golongan anak-anak gedong. Tapi inilah yang membuat menarik, karena suasana yang sungguh berbeda ini membuat saya merasa terpacu. Belum lagi masalah transport kembali keterminal yang disanggupi oleh panitia ternyata molor, janjinya jam 3-4 sore, ba’da isa baru datang. Ada yang ketinggalan pesawat (mereka yang dari Sulawesi dan Kalimantan), bahkan ada yang datang dari Medan, Malaysia, Pakistan (walaupun dia juga orang asli Palembang).

      “Ketinggalan” kata itu juga berlaku untuk kami, meski kami tidak tertinggal kereta tapi kami tertinggal kuota yang sudah habis. Menginap di stasiun itulah jalan keluarnya, kamipun menikmati malam terakhir di kota Bandung dengan bermalam dirumah kereta. Berkesan dan memberi banyak hikmah, hidup tak selamanya mudah tapi selalu indah karena hidup kita adalah anugrah.

9 Mar 2010

Strategi melewati ujian hidup

     Artikel satu ini saya persembahkan untuk anak-anak yang akan atau sedang menghadapi peperangan, baik peperangan internal maupun eksternal. Setiap orang pasti pernah mengalami konflik, yang bersifat uotside or inside, jasadyah au batiniah (artinya sama dengan lahir atau batin). Kadang kita punya masalah yaang paling berat didunia ini, bukan masalah kita yang paling berat tapi semua manusia akan diberi cobaan (itu hikmahnya). Sedangkan cobaan yang diberikan allah kepada manusia tidaklah sama, ada yang diuji dengan sakit, diuji finansialnya, diuji keutuhan keluarganya, tapi ada pula yang diuji dengan kekayaan dan kesehatan agar terlihat mana hamba yang benar-benar bersyukur.
Sebentar lagi SMU/MA, SLTP/MTS, dan SD/MI akan melaksanakan ujian nasional. Suatu sistem yang dianggap tidak mewakili proses belajar mengajar selama 3 dan 6 th.

      Anggap saja sekarang ini kita terzalimi oleh system, lalu apa pandangan dalam islam? Nabi pernah berfirman “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Tidak boleh menzalimi dan membiarkannya (dizalimi). Apa yang kita lakukan jika saudara kita dalam kesusahan, dalm keadaan terzalimi? Sudah sewajibnya kita membantu dan menolongnya, begitu pula jika hal itu terjadi pada kita, wajib bagi umat muslim lain membantu. Betapa indah islam, dengan agama ini kita dapat dunia dan akhirat. Jika seseorang punya saudara kandung 24(bisa jadi dua tim sepak bola beserta pelatihnya), dan saudara itu tersebar dimana-mana, dia bisa hidup ditempat saudaranya itu secara bergantian. Tapi jika dia umat muslim, dimanapun dia bertemu umat muslim maka mereka adalah saudara. Sekarang anda sudah punya satu strategi menghadapi ujian. Mudah saja, anada punya teman, punya saudara, berbagilah dengan mereka. Mereka kikir dalam berbagi ilmu? Atau berbagi jawaban?

      Kalaupun protes tiap tahun belum tentu menyelesaikan masalah, maka para siswalah yang harus belajar strategi pertempuran. Dalam hal ini saya juga kurang berpengalaman, tapi tidak ada salahnya satu dua kata saya mengisi otak dan sebagian strategi para pelajar yang mau menempuh ujian. Bagi siswa-siswi SMU/MA yang ujiannya hanya menunggu hari (tanggal 22 maret), sering dikatakan telat untuk belajar. Memang kalau anda mau mengusai 80-100% materi ujian padahal anda baru hafal 7 rumus, itupun pada himpunan, menghitung jangka sorong, asam basa zat, permintaan pasar dan past tense. Saya juga mengatakan anda telat, tapi telat untuk menguasai semua materi itu, bukan telat untuk belajar. Karena menuntut ilmu adalah sebuah ibadah yang harus dilakukan mulai ketika kita lahir kedunia sampai liang lahat. Tapi targetnyalah yang harus kita sesuaikan, yaitu paham hal-hal yang belum dipahami teman-teman anda. Itu akan bermanfaat pada saat teman anda tidak bisa, tetapi anda bisa dan saling mengisi. Itulah mengapa mannusia diciptakan oleh allah dengan berbagai suku, bahasa, kemampuan, dan keadaan fisik yang berbeda. Bukan untuk mencari yang terbaik, terkuat apalagi untuk bermusuhan. Melainkan diciptakan manusia bersuku-suku dengan banyak bahasa agar saling mengenal, dan karena kenal kita bisa jadi saudara karena sesama muslim itu adalah saudara.

      Janganlah takut menghadapi pertempuran ini, segala sesuatu itu perlu pengorbanan. Hasilnya kita serahkan pada allah swt. yang peting bagi kita adalah berusaha. Bantulah teman kita jika kita bisa, tanpa memandang dari manakah dia, dari keluarga mana, berwarna kulit apa
Sebelum mengoreksi orang lain marilah kita lihat diri kita sendiri, jika dia g’mau memberi bantuan kepaada kita mungkin kita punya salah. Kita harus memberi jika ingin diberi, kita harus menghormati jika ingin dihormati, bagitu pula dalam bantuan pada waktu ujian. Bisa bantuan moril (dukungan untuk proses belajar kita), material (sandi-sandi jawaban saat ujian), atau spiritual (doa, agar anda semua bisa melewati ujian dengan lancar). Anda semua punya kemampuan, hanya anda kurang yakin dengan kemampuan anda itu. Ketahuilah kebanyakan orang hanya mengunakan 1% dari otaknya, bahkan orang sejenius einsten baru menggunakan 4-5% otaknya. Janganlah kita bilang “aku g’bisa, minta bantuan yang lain saja.”, itu menunjukan anda tidak mampu dan hanya pasrah. Tapi berbeda jika kita jawab “maaf, untuk sementara saya belum bisa sampean tanya ke yang lain dulu.”, berarti kita punya niat untuk bisa. Hanya saja ini masih dalam proses, jadi kita perlu mempelajarinya lagi.

      Kapankah kegagalanterbesar itu muncul? Yaitu ketika kita menyarah sebelum mencoba, berusaha, dan berdoa. Yang kedua siapakan mental anda, fisik, dan bersikaplah baik kepada penyihir yang paling handal (orang tua kita). Bagaimana tidak dianggap penyihir yang paling handal? Malinkundang jadi batu karena ibunya, anak bernama SBY sekarang bisa jadi presiden tentu karena doa dan didikan orangtuanya. Begitu pula dengan kita, bahkan ridhonya orangtua itu adalah ridho allah, dan murkanya orang tua adalah murkanya allah. Saat kita mengirimkan doa kepada orangtua kita, allah pasti membuat ikatan hati kita dan orangtua kita semakin dekat. Tanpa ada suatu halangan yang berarti. Jadi keberhasilan kita juga dipengaruhi restu orang tua, itulah salah satu strateginya. Yang perlu dilakukan sekarang adalah yakin bisa melewati pertempuran ini dan pasti bisa menang. Jangan lupa doa dan usaha, jadi? SEMANGAT!!!!!!!!

6 Mar 2010

Tiga hal yang akan terus mengalir pahalanya

     Apa yang paling anda sukai ketika masih duduk di bangku sekolah atau yang menjadi motivasi untuk tetap berangkat kesekolah (bagi para pelajar). Yang pasti bukan kangen pekerjaan rumah (merangkum materi minimal 5 lembar folio), atau tugas kelompok untuk membuat makalah, apalagi tes lari 8 KM yang diberikan oleh guru olahraga anda. Karena saya juga begitu, bahkan ketika saya dapat tugas baik kelompok atau individu itu saya anggap sebagai sunah jika dikerjakan sendiri, yang penting saya selesai jika tugas akan dikumpulkan. Kalau tidak ya pikir-pikir dulu kecuali mata pelajaran yang saya sukai. Itulah cara berpikir yang kurang tepat, saya baru mulai sadar ketika saya menginjakan kaki keluar dari SMUN tercinta saya. Bukan guru seharusnya yang memberi tugas, tetapi siswalah yang seharusnya meminta tugas. Tapi hal seperti itu cukup berat bagi kita, karena yang namanya perubahan itu tak semudah membalik telapak tangan.
Perubahan itu butuh proses, sedangkan proses juga butuh waktu yang lama. Bukan 1 menit, 1 jam, 1 hari, atau 1 bulan, melainkan bisa bertahun-tahun. Rasulullah saw. saja butuh waktu 13 tahun untuk mengubah paradikma orang-orang qurais di mekah untuk mengubah paham mereka dari politheisme ke monotheisme. Dengan jalan mengajarkan tauhid kepada mereka.

      “Ashadhualla ilaahailallah waashadhuanna muhammadarrasulullah” kalimat inilah yang diajarkan rasulullah saw. kepada kaumnya selama 13 tahun. Tetapi dengan kalimat ini pula baginda Rasulullah saw. bisa mengubah mekah hingga menjadi seperti sekarang ini. Jika kita sekarang masih kurang bisa mensyukuri nikmat allah swt. masih suka membuang-buang waktu, dan menganggap ilmu masih kurang penting. Ingatlah apakah kita besok masih diberi nafas agar kita dapat berubah? “Tidak ada kata terlambat atau terlalu dini untuk belajar” itu yang harus kita ingat. Semuanya akan terlambat jika malaikat izroil mencabut nyawa kita, segala upaya kita sudah terlambat karena tak ada yang dapat membantu kita setelah kita mati. Kecuali 3 hal atau 3 perkara.

      Yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang soleh (yang mendoakan orang tuanya). Amal jariah adalah segala jenis harta benda yang kita miliki untuk kepentingan agama allah, bisa berupa alat atau tempat ibadah, atau munkin tempat peristirahatan. Tapi jangan khawatir bagi yang tidak punya uang, karena jika anda membantu memasang 1 saja batu bata untuk mendirikan sebuah masjid, dengan ikhlas tentunya. Pahalanya akan tetap mengalir walau anda sudah meninggal, ketika masjid itu digunakan untuk beribadah. Selain dalm bentuk barang ataupun uang amal jariah bisa berupa kerja keras, tenaga, dan pikiran. Disaat hal-hal itu lebih dibutuhkan dalam suatu pekerjaan atau ibadah. Jika dengan rasa ikhlas tentu allah swt. Akan membalasnya dengan pahala yang terus mengalir.

      Lalu selanjutnya adalah ilmu yang bermanfaat, dan bagaimana ilmu nisa dikatakan bermanfaat? Yaitu ketika seseorang telah mengamalkan dan mengajarkan ilmu kita kepada orang lain, bukan ketika orang menggunakan hasil ilmu kita. Karena ketika ilmu kita dipendam atau dimaksimalkan sendiri maka kita tidak akan berkembang. Semua orang yang kita temui itu punya ilmu yang belum kita miliki, karena mereka berasal dari gen yang berbeda dengan kita, lingkungan yang tak serumpun serta kebiasaan dan hoby beraneka ragam. Oleh karena itu mari kita belajar dari anak SD. Ketika saya liburan semester 1 saya sempat berbagi ilmu dengan teman-temannya ynag duduk di kelas XI Sekolah Dasar. Awalnya saya juga ragu apakah watak keras kepala saya bisa membuat mereka paham, bukan paham kalau saya itu galak apalagi tentang kerasnya kepala ini. Tapi paham akan tujuan belajar kelompok ini, yaitu untuk berbagi ilmu. Anak-anak adalah jiwa yang lugu jika punya ilmu pasti akan diberi kepada temannya, jika bisa dia bilang bisa, jika tidak dia juga bilang tidak. Itulah mengapa ilmu selalu mengalir tanpa ada aral rintangan yang berarti. Begitu pula rasa ingin tahu dan keceriaan berdosis tinggi ala anak yang belum terbebani hal-hal berat (kaitannya dengan duniawi dan akhirat). Tapi hal itulah yang membuat mereka semangat.

      Ilmu itu bisa datang dari siapa saja, kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan bagaimanapun. Dan tidak ada ilmu yang tidak bermanfaat, bahkan ilmu mencuri, garong, nggembel itu juga ada gunanya. Antara lain agar kita dapat mengantisipasi hal-hal buruk terhadap diri kita, dan membiasakan diri jika kita dalam keadaan kesusahan. Yang penting adalah kita amalkan ilmu kita, karena ilmu yang bermanfaat akn mengalir terus pahalanya sampai kita mati kelak. Yang terakhir adalah anak yang soleh, sebelum kita ingin anak kita atau calon anak kita (bagi yang belum produksi) adalah anak soleh yang mendoakan orang tuanya. Maka sudah kewajiban kita menjadi anak yang soleh atau solehah yang mendoakan orang tua kita, karena buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Setelah itu barulah kita mendidik anak atau calon anak kita kelak dengan pendidikan yang baik, yaitu diajari mengaji, tauhid, olah raga, keahlian khusus, dan ahlaknya. Maka kelak anak yang didik dengan baik insya allah jadi anak yang soleh dan solehah. Semoga kita termasuk anak-anak yang berbakti dan tidak durhaka kepada orang tua, sementara anak-anak kita jadi orang yang soleh dan solehah. Amin ya rabb.....
Kejarlah 3 hal ini, sayapun sedang berusaha seperti anda semua. Niatkanlah semua tindakan kita karena allah ta'ala.

Belajar dari Tukang Potong Rambut

     Jika anda berada di Inggris atau daerah britania raya ( Inggris, Weles, dan Irlandia) anda akan sulit menemukan pantai pada bulan November-februari. Bukan karena pantainya masuk kedunia hitam atau ditutup oleh petugas keamanan daerah setempat, tetapi disebabkan salju yang mulai menutup indahnya panorama pantai. Rata-rata daerah pantai disana pada bulan-bulan tersebut mengalami pembekuan atau penutupan dengan padatan es yang dipengaruhi oleh letaknya didaerah sub tropis dan dekat dengan kutub utara. Lain halnya dengan Negara kita tercinta ini, yang sepanjang tahun selalu terbebas dari es sehingga kita tidak perlu membeli baju lagi untuk persiapan musim dingin. Jadi berbanggalah wahai orang Indonesia, sebagai Negara yang punya musim panas lebih panjang dari pada daerah tersebut. Tapi jangan sampai dengan 1kelebihan ini kita terlena dan terlalu memandang sebelah mata pada Negara lain. Masih banyak kekurangan kita dari pada kelebihan kita dibandingkan dengan bangsa lain, lalu apakah sebabnya?
Dari pada kita berdebat panjang lebar untuk mengetahiu, apa, siapa, mengapa, dan bagaimana hal ini bisa terjadi.
      Alangkah baiknya jika kita langsung bergerak, tentunya dengan evaluasi diri. Bergerak bukan berarti hanya bangun, berangkat sekolah atau kerja terus pulang dan tidur lagi. Melainkan kita harus punya semangat berlipat ganda melebihi anak ayam yang ingin bertemu induknya, tangisan anak balita yang ingin dapat mainan impiannya. Untuk melakukan sesuatu hal dalam hidup kita dengan maksimal. Kalau kita ingin Indonesia menjadi maju maka kitalah yang harus bertindak. Bagaimana Allah swt. berfirman “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu yang mengubah nasibnya sendiri” (Ar-Ra’ad) ayat 11. Allah memberi kita pikiran, memberi kita alat gerak yang lengkap, dan SDA yang sangat melimpah ruah di negeri tercinta ini. Kenapa tidak kita maksimalkan? Dari pada pikiran kita digunakan untuk memikirkan kekurangan atau tidakan orang lain yang tidak kita sukai, alangkah lebih manfaat kalau kita gunakan untuk memikirkan bagaimana cara menyampaikan koreksi dan ketidak sukaan kita kepadanya agar dapat diterima dengan baik dan membuatnya berubah. Ketika kita berzikir, untuk lebih bermanfaat kita zikir menggunakan alat penghitung barbel, kita dapat pahala juga dapat sehatnya. Iya kan? Begitu pula dengan pemaksimalan SDA di Indonesia haruslah sesuai dengan kemampuan masing-masing, alangkah jangkal jika seorang tukang potong rambut ingin menyelesaikan kasus Bank Century dengan meninggalkan profesi terhormatnya.

      Anda pasti bertanya-tanya dalam hati, menggaruk-garuk rambut, tersenyum-senyum kecil, asal tidak membanting HP anda. Ya, profesi teerhormat. Saya ulang lagi profesi terhormat. Kurang terhormat apa profesi tukang potong rambut? Apakah anda akan berani banyak gerak ketika rambut anda memulai proses pemotongan? Ketika pemilik pekerjaan terhormat ini bertanya “mau dipotong seperti apa mas atau mbak atau pak?” maka ketika anda sudah menjawab “mohak pak, seperti punya tukul arwana” maka anda akan patuh atas intruksi beliau tanpa komen, kecuali kalau anda ingin bentuk berbeda. Bahkan pak SBY pun akan dengan legowo menyerahkan kepala beliau untuk dipermak bapak tukang potong rambut, apalagi pejabat-pejabat yang lain yang juga jarang memotong rambutnya sendiri. Allah melihat bukan dari pangkat, derajat, apalagi kekayaan seseorang melainkan dari iman dan akhlaknya. Apakah anda yakin seorang yang memangkas rambut anda tidak lebih baik dari anda? Bukan masalah berapa uang yang dia hasilkan tapi seberapa cinta dia kepada pekerjaannya dan bagaimana pemeliharaan amanah yang didapatnya. Apakah orang yang pangkatnya letda pasti masuk surga, atau yang dihormati 35 ribu orang akan mendapat ridho allah swt. apa yang kaya tidak akan mati? Kita butuh harta, boleh mencari pangkat dan menggapai derajat tetapi untuk dijaga sebaik mungkin. Pangkat, derajat, dan harta kekayaan itu adalah titipan dari allah swt. dan setiap titipan itu adalah amanah yang akan dimintai pertanggung jawaban kelak diakhirat. Ingatlah kebahagian di dunia itu tidak hanya diukur dengan materi semata, walaupun materi juga penting. Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan kesuksesan yang kita inginkan, akan tetapi jika belum terealisasi tetaplah bersyukur karena dikemudian hari ada yang lebih baik disiapkan allah swt. untuk kita.

      Karena allah memberi apa yang kita inginkan bukan apa yang kita mau, jika allah menjadikan seorang tukang potong rambut yang baik dan soleh menjadi anggota dewan belum tentu beliau mau masuk masjid. Juga belum tentu terhindar dari dosa, karena para pemimpin itu sangat besar amanahnya dan sangat mudah berbuat dosa. Mungkin jika anda menjadi orang yang lebih sukses dari sekarang atau menggapai impian anda, adakah kesempatan untuk membaca tulisan saya ini? Itulah kuasa allah swt. Kita sebagai umatnya hanya bisa berdoa dan berusaha, sedangkan hasilnya ada ditangan allah, gusti ingkang makarya jagad (tuhan yang menciptakan jagad raya). Yakinlah apapun yang kita miliki dan kita dapatkan sekarang adalah terbaik untuk diri kita. Ingatlah jangan memandang orang dari pekerjaannya saja, bahkan allah yang menciptakan kita tidak membeda-bedakan manusia sebagai mahluk ciptaanNya. Apakah kita punya hak untuk membeda-bedakan atau merendahkan, belum tentu kita lebih baik dari pada orang yang kita rasiskan atau rendahkan itu. Berterimaksihlah kepada para tukang potong rambut, karena jasanya kita selalu terlihat lebih bersemangat dan wah setelah potong rambut. Matur suun gawe (terimakasih untuk) tukang potong rambut langganan saya “potong rambut Madura” di pasar mangu, kec.Takeran, Magetan.

Dari Sabang sampai Merauke

     Satu minggu lagi pengumuman hasil UAN,aku deg-degkan, nervous, teringat masa-masa waktu masih memakai abu-abu putih.nggak tahu ini sindrom turun temurun or cuma pada masaku aja!aku bingung sekaligus was-was n dibumbui rasa takut,kalo aku berpisah dengan masa terindahku ini,dengan teman-teman gokil,buku-buku yang cuma aku jadikan bantal tidur dan sedikit anugrah dari allah(cewek2 yang berdandan dengan cantik dan mempertontonkannya dikelas)!di school ini 3pangeran lahir dan akan memasuki babak baru!yah,10bulan lalu tepatnya waktu pertama 3pangeran dipertemukan.padahal waktu itu aku adalah orang yang paling nggak pengen masuk kelas bermayoritaskan mahluk paling crewet,,, biyarpun aku agak crewet,tapi masih kalah dengan mereka(bukan juga takut banyak saingan)! tahulah gimana rasanya jadi warga kelas yang berpenghuni mahluk pejantan 3individu(yang pasti bukan rasa bubur kacang panjang or cemue dicampur asam)!kebayangkan kiamat didalam kelas nie!huks,,,,,,,,huks,,,,,,,,,

     Itu yang terlintas dibenakku sebelum mengalami pahit,getir,susah,perih dan sengsaranya di kelas ia paling buncit dischoollku.”IA4”.ya,,,, IA4,kelas yang berbatasan langsung dengan Negara super merdeka dan demokratis yang diberi gelar IS!kelas ini berwalikan guru yang bisa dibilang sexi,meski anaknya sudah 2!tapi te2p sexi kok!hehehe………kalo Negara punya lambang,kelas kami juga nggak mau kalah,bukan kepala kelinci.meski dihuni salah satu play boy yang berpengalaman!bukan pula gambar ka’bah karena diisi pengemuka agama islam diSMA tercintaku ini,apa lagi harley!tapi hanyalah GB(bukan satuan isi memori dalam gigha byte)cuma singkatan dari Gang Belakang(baik dari letak geografis digaris lintang terbuncit n bujur paling belakang,juga dari anak2 yang hoby duduk ditahta belakang sendiri).kelas ini cuma secuil cerminan masa2 terindahSMA yang dihadapi kebanyakan anak Indonesia bag.jawa timur kab.magetan diSMAN 1 KAWEDANAN!ya,SMAN 1 KAWEDANAN bukan nama MAGETAN.karena itu adalah nama kecamatan +karesidenan dimana school kami bersemayam,berdiri maksudku!school kami ini pada waktu itu punya omset ratusan juta,bukan dari gedung2 or peralatannya apa lagi dari isi koperasi yang berkoalisi dengan kantin milik penjaga school.tapi dari miniature hutan jati yang terjaga rapi (kalo nggak dibilang keramat soalnya dijaga banget seperti pura bagi orang bali ataupun gitar bagi seorang gitaris)dan subur bak jantung kecamatan kawedanan dengan sumber polusinya.ya polusi,ada pabrik jelly yang berada kurang lebih1km dari school kami,juga pengepul barang2 bekas yang selokal dengan pasar hewan dengan nama beken pasar kliwon.kliwon,itu salh satu hari dalam kalender jawa.dimana hanya terdapat 5hari yaitu legi, pahing, pon, wage, dan kliwon tentunya!mungkin kita juga sering mendengar kata"weton",yang biasanya digunakan ki joko bodo untuk meramal.baik itu jumat kliwon,sabtu pahing dan 33 weton lainnya.+1pabrik gula yang terus menghasilkan polusi maha dasyat untuk kecamatan sebesar kawedanan,baik polusi tanah,air dan juga udara.

      Yah, biarpun kelas yang ber oknumkan 3pangeran n 40mahluk tercerewet didunia ini adalah kelas yang selalu bikin aku nggak nyaman untuk memasuki dunia mimpi waktu pelajaran.pada saat mataku mulai tidak bersahabat dan serempak dengan tubuhku untuk mengistirahatkan badan,selalu gangguan datang silih berganti bak penambang pasir yang mengeksploitasi sungai.banyak sekali,but I love all!dinegara ini dipenuhi dengan orang2 bernama sama,pasaran lebih tepatnya!kelas ini dihuni 9marga”S”, 11marga”T”, 1marga”V”, 9marga”w”, 12marga”Y” n 1 marga nyasar yaitu”M”,5cew diantara 35yang lain selalu berhias dengan hal lebih indah dari emas berlian.mereka selalu mengenakan jilbab,saat melaksanakan perintah disurat al-alaq”iqro’bismilahiladzi kolaq ”(mereka yang mngenakan jilbab hanyalah yang mampu mengalahkan sisi gelap dan juga rayuan setan).jikapun pahlawan tanpa tanda jasa yang berpangkat letnan bergaji prajurit memanggil nama tri,yuyun,yayuk n sri 2orng pastilah menoleh!belum lagi 3titin,diperparah 4titik yang ngumpul jadi1!itu belum seberapa dengan bapak2 yang harus bertemu dengan nama anaknya(yuli)berjajar5 dimeja guru ter sexi waktu pembagian nilai rapor or mit semester! Begenilah nasib diaturnya kelas berdasarkan system hukum perabjadan( mungkin salah orang daerah kami beri nama anaknya nama yang pasaran).kecuali 3pangeran yang emang paling beda dengan kaum mayoritas di kelas terbuncit ini! 2pangeran dari Negara bagian takeran dan 1nya lagi dari lembeyan!sayangnya kami bagai 3zona yang sulit disatukan.ibarat surga,neraka dan dunia!TP adalah pangeran teralim,bisa dibilang paling alim!yoki,tipikal pangeran penghabis n penikmat harta kerajaan yang paling suka begadang dan balapan!Paling g’untuk pertama kali aku bertemu 2pangeran lain itu komentar sementara dariku!

      Hari pertama masuk kelas3,akulah satu2nya anak ia4 yang membolos,bukanya sakit tapi emang lagi males belum lagi ada hajatan merit ditempate tetangga!itu juga salah satu trik ku supaya g’jadi presiden 40calon ibu n 3calon bapak!maklum tipikalis orang merdeka.besoknya jadilah aku penduduk ia4 yang g’berpasangan gara2 g’masuk hari pertama!strategiku masih ada kekurangannya,tapi minimal aku g’jadi ketua kelas Negara yang kucintai ini.hehehehhe,,,,,aku masih sedikit asing dengan suasana sepi ini.bukan karena jumlah cow yang dikit!tapi g’da temen sebangku yang bisa ku aniaya setiap saat!hehehehe……tapi hari-hari akan berlalu dengan cepat,akan ada banyak kekurangan tapi sungguh berguna aku duduk sendiri tanpa ada yang menemani,mendapingi dan mendengarkan cerita-cerita ringan keseharianku.bahkan ketika aku bermimpi apa tadi malam,sampai bagaimana tadi pagi aku kehabisan shampoo,sehingga tersiksa dengan rasa gatal yang menguasai kepalaku.

      Inilah sob,hidup kadang tidak seperti yang kita harapkan.nilai yang harus aku pahami dalam kehidupan ini!dan akupun sudah siapkan ekspresi kemenangan karena aku nggak jadi pimpinan mereka!juga tidak akan diperintah-perintah lagi ataupun jadi korban protes anak-anak yang disampaikan dengan system demokratis pemaksaan.
sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com