27 Feb 2011

Solo itu Surakarta

       Liburan semester untuk mahasiswa jadi bunus tambahan ketika UAS selesai (selain nilai bagus), begitu juga dengan saya. Ketika liburan semester III kemarin, sayapun juga menyempatkan diri melakukan edisi hunting ke jawa tengah. Indahnya perjalanan bukan karena seberapa jauh perjalanan itu sendiri melainkan seberapa banyak hikmah yg dapat kita petik dari itu semua. Saya berangkat minggu sore dari rumah (magetan tercinta), bersama asasun najakh (teman kuliah satu jurusan). Naik sepeda motor lewat daerah cemoro sewu dan karang anyar (jalan alternatif ke jawa tengah lewat magetan), tak lupa mengenalkan indahnya magetan kepada teman yg berasal dari lamongan itu. Magetan adalah kota sejuk nan dingin, jadi kalau lewat jalan ini bakal bikin kaos tangan terpakai dan kopi atau teh hangat jadi seduhan utama untuk menghangatkan diri. Sempat narsis dulu foto di daerah perbatasan dan pemandangan yang indah, “ce’e ono kenang-kenangan ben iso terkesan.” Kata asas luwes.
       Daerah jalanan ke sarangan, cemoro sewu ke cemoro kandang berliku-liku dan menanjak (yg pasti dingin) kalau masalah suhu saya kurang paham juga, g’bawa thermometer kawan. ^_^,,, sekedar informasi cemoro sewu dan cemoro kandang adalah pos pemberangkatan pendakian gunung lawu. Cemoro sewu itu berada di jatim, sementara cemoro kandang berada di daerah jateng, rute lewat jateng lebih jauh tapi lebih landai, sedangkan rute lewat jatim lebih dekat tapi menanjak. Lewat keduanya tidak sampai 12 jam, jalan nyantai, waktu istirahat g’lebih dari 15 menit jg. . Lanjutin perjalanan ke solo itu Surakarta, lewat daerah karanganyar, jalan masih berliku tapi menukik kebawah. Baru nyampe’setengah jalan ada pembayaran buat pintu masuk daerah wisata,”ini dia pemasukan pemkabnya.” Kata saya sambil ngitung-ngitung untung perbulannya. Eh, belum lama kami dikasih kesempatan Allah buat tambah pahala. Ada dua ibu2 jilababer (panggilan buat pengguna jilbab besar), beliau berdua jatuh dari sepeda motornya anak-anaknya nangis pula. “Ini dia ladang amal pikir saya.”, langsung kami berdua turun bantuin tu ibu plus benahin motore, Alhamdulillah masih bisa jalan. Setelah tanya keadaan dan tu motor sudah bisa jalan, sudahlah kami pamit cabut dulu (senang juga kawan bisa bantu orang lain) ^_^.
        Ternyata bikin pantat panas juga lama-lama diatas sepeda motor, tapi semangat kami masih 100%, karena solo, semarang dan jogja menanti. Sebelum sampai ke daerah solo, kami mampir dulu ke sebuah tempat tapa yg namanya candi Semar. Narsis-narsis berfoto ria dulu, setelah selesai foto ria ternyata ada bapak-bapak (usia kurang lebih diatas 50th). Beliau adalah penjagacandi ini, ternyata candi ini adalah milik orang Jakarta yg masih mempunyai darah keraton (darah biru kawan), kalau saya mah darah merah.^_^,,, tempat yang berada di pinggir jalan raya itu juga menjadi tempat semedi sang pemilik dan menjadi tempat favorit untuk mengembala kambing, karena waktu itu juga banyak kambing-kambing yg berkeliaran.hehe
        Yups, saya lanjutkan keperjalanan setelah puas tanya sini sana plus istirahatin ni pantat. Selanjutnya kamipun sampai ke solo kota, sampai solo kota pepatah “malu bertanya puter-puter di jalan” selalu kami ingat. Di saat lampu lalu lintas merahpun kami sempatkan untuk bertanya, akhirnya tujuan pertama (keraton solo) tercapai juga. Subhanallah, padatnya bikin naik motor kalah cepat dengan jalan kaki. Tapi semua terbayar ketika kaki sudah masuk daerah keraton, subhanallah indahnya budaya jawa kawan, “sae pun, mboten wonten tandinge. ” waktu masuk ke kraton kita harus menyipkan 10rb untuk satu orang. Tapi semua terbayar tuntas ketika kita masuk kedalamnya, semuanya dijaga seperti aslinya (walaupun ada beberapa renovasi) tapi tetap bergaya 100 th yg lalu. Semua benda-benda kraton di tata rapi dan dibiarkan dalam suasana nostalgia zaman dulu (sebenarnya lebih terlihat seram), dengan lampu neon warna kuning. Nah kalau anda ingin lebih jelas silahkan bertandang ke keraton pecahan mataram baru ini.
        Setelah putar-putar di bagian ruang-ruangnya, kami beranjak ke tempat abdi dalem atau daerah khusus kerajaan. “yg pakai sandal harap dilepas, yg pakai sepatu dipakai.” Kata abdi dalem yg ada disana, kebetulan saya pakai sandal jepit swallow warna putih dihiasi cap bulan sabit dan lambing persen (%) di bagian bawahnya. Terpaksa dah harus “nyeker” (istilah telanjang kaki untuk orang jawa), “kaya’ di masjid yg suci aja harus lepas alas, tp malah yg pake sepatu kaga’?” ini justru salah keunikan dari keraton solo, kesakralannya (yg penting kaga’ngrusak akidah ja) ^_^.
        Kamipun melanjutkan ke wisata UNS (Universitas Negeri Sebelas Maret), ini bagian dari tour education. Nah, kalau yg wisata kampus ini bakal dibahas di hunting kampus ya kawan. Soalnya pembahasannya banyak bener, sampai capek ni jari buat ngetik.hehe,,,,,,,, belanjut keperjalanan kami di solo, kami mampir ke salah satu ikon kota solo, stadion Manahan. Yups, stadion bola yg cukup ternama di negeri ini, stadion yg menjadi pembuka LPI (liga primer Indonesia) sampai final Copa Indonesia. Masuk stadion ini cukup bayar kontribusi buat parker ja kawan, walaupun di Magetan (daerah asal saya) g’ada yg seperti itu. Tapi masuk stadion ini seperti masuk tempat yg lama saya rindukan, Alhamdulillah semua ada hikmahnya kawan. Hobi juga orang-orang solo berolahraga ria, buktinya banyak orang lari-lari dan sekedar jalan-jalan, main bola ataupun berlatih pencak silat, di minggu sore itu. Yang cukup menyita perhatian adalah adanya latihan anak-anak yg naik motor dg akrobatik atau yg tenar dg nama free stile. Berdiri waktu ngendarai motor yg berdiri pula, mengangkat roda belakang sambil berputar dan lain sebagainya. Sayapun member tepuk tangan untuk mereka, lumayanlah daripada “bedigasan” (bahasa jawa dari bertindak semaunya sendiri) di luar sana.
        Yups, dan perjalanan di solo kami ditutup dg hujan waktu mampir sholat ashar. Serta ngaji bareng sama pak TNI AD, oya saya lupa yg paling seru kami dikawal polisi waktu jalan dari solo dekat karanganyar sampai kota. Karena ada motor-motor polisi sedang kembali kemarkas, dan kamipun memilih untuk selalu berada ditengah-tengah rombongan itu kawan. Ayo kawan kita nikmati keindahan negeri ini dengan cara kita, karena itu adalah salah satu semangat membangun negeri. Semoga bermanfaat kawan. ^_^

5 comments:

  1. surakarta itu ya solo, bagus2. :D

    ReplyDelete
  2. hmmmm mantap jaya....keliling nusantara, semoga aq juga bisa juga seperti itu...amin...hehehehehhee.....................

    ReplyDelete
  3. kalau sampai maluku, kita orang bisa bantu jalan-jalan........

    ReplyDelete
  4. de'erlin: yups, amin ya rabb... kelilingilh negerimu dahulu bru negeri orang lain. spy qt lbh tw n bngga dg negeri sendiri.^_^

    anonim: yups, insyaallah kwn. ^_^

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com