Kawan yang diberkahi Allah swt. melanjutkan tiga amalan yg disukai Allah seri kedua, yaitu berbakti kepada orang tua. Seperti kita ketahui, siapa yg berperan besar pada adanya kita (selain Allah tentunya) adalah orangtua kita, baik bapak dan juga ibu. Sering juga kita berpikir alangkah bahagainya jika kelak kita menjadi orangtua memiliki anak-anak yg imut dan soleh solehah. Itu pula yang ada dibenak orangtua kita saat ini kawan, menginginkan anaknya menjadi anak-anak yang patuh serta soleh-solehah. Kenapa berbakti itu penting? Ingat sabda rasulullah “ridho Allah itu tergantung kepada ridho kedua orangtua, dan murka Allah tergantung kepada murkanya kedua orangtua.” Jadi lagu “surga ditelapak kaki ibu” itu bukan isapan jempol belaka. Karena beliau juga orangtua kita yang melahirkan kita semua, adakalanya orangtua juga adalah perantara Allah mengantarkan sukses kita. Karena beliau-beliaulah yg mendanai kehidupan kita, pendidikan kita, bahkan sampai biaya pelaminan kita.
Orangtua adalah aktor terpenting dalam kehidupan kita, lihat firman Allah yg mengatakan “semua bayi itu adalah suci, lalu mereka bisa menjadi yahudi, nasrani itu semua tergantung kepada kedua orangtua mereka.” Saya sih lupa redaksi dari ayat berapa dan surat apa, tetapi yang pasti ini benar-benar firman Allah, jadi kalau ada redaksi yang benar kasih tahu saya ya! ^_^,,, apapun kesuksesan kita saat ini, tidak terlepas dari peran serta orangtua. Walaupun hanya restu akan apa yang kita lakukan, itu adalah peran besar dalam melakukan apa pilihan hidup kita sehingga menjadi seperti sekarang ataupun yang akan datang. Masih adalagi, ketika rasulullah sitanya oleh sahabat, “wahai Rasul, siapa yang harus aku patuhi didunia ini.” Maka Rasulpun menjawab “ibumu”,”ibumu”,”ibumu”,”ayahmu”. Pertanyaan dari sahabat juga sebanya empat kali, ini saya jadikan pendek saja agar tidak terlalu memperpanjang tulisan.hehehe,,,, jadi tidak ada kata-kata presiden, ketua RT, ketua RW atau siapapun (karena belum ada juga presiden sampai ketua RT waktu itu), tapi orangtua kita. Jadi sudah sepantasnya kita berbakti kepada beliau berdua.
Setelah tahu mengapa kita harus berbakti kepada kedua orangtua, lalu apa yang harus kita lakukan? Tindakan yang pasti, lalu tindakan yang bagaimana? Ingat, doa adalah selemah-lemahnya iman. Jadi mari kita mulai sari iman yang terlemah, kita doakan orangtua kita, pelita kita, dan pemberi kasih saying kita. Doa dengan seikhlas hati, agar beliau berdua diampuni dosanya oleh Allah, diberi umur yang berkah, diberi rejeki yang melimpah, diwafatkan dalam keadaan khusnul khotimah, dan dimasukan kedalam surganya yang indah. Amin ya robbal alamin,,,, selanjutnya marilah kita sanyangi keduanya dengan memperlakukan beliau berdua dengan sebaik mungkin. Ingat ketika kecil kota mengompol, menangis, bahkan berakpun, keduanya masih mencium kita dan merawat kita dengan sabar. Sudah hak kita untuk memperlakukan beliau berdua dengan sebaik itu pula.
Jangan lupa selalu tersenyum kepada keduanya, kita sering tersenyum kepada orang lain. Lawan jenis apalagi, tapi seringkah kita memberi senyum dan memperhatikan kepada kedua oragtua kita? Jangan sampai pula kata-kata “ah”, keluar dari mulut kita, karena hal itu dapat menyakiti hati beliau. Sungguh, orangtua adalah surga dunia kita, ladang amal bagi kita. Mari kita berusaha menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua kita, ntah beliau masih ada maupun sudah tiada. Mulai sekarang detik ini juga kawan, karena kita tidak tahu apakah kita masih bisa menarik nafas esok hari, semoga bermanfaat ^_^
Setelah tahu mengapa kita harus berbakti kepada kedua orangtua, lalu apa yang harus kita lakukan? Tindakan yang pasti, lalu tindakan yang bagaimana? Ingat, doa adalah selemah-lemahnya iman. Jadi mari kita mulai sari iman yang terlemah, kita doakan orangtua kita, pelita kita, dan pemberi kasih saying kita. Doa dengan seikhlas hati, agar beliau berdua diampuni dosanya oleh Allah, diberi umur yang berkah, diberi rejeki yang melimpah, diwafatkan dalam keadaan khusnul khotimah, dan dimasukan kedalam surganya yang indah. Amin ya robbal alamin,,,, selanjutnya marilah kita sanyangi keduanya dengan memperlakukan beliau berdua dengan sebaik mungkin. Ingat ketika kecil kota mengompol, menangis, bahkan berakpun, keduanya masih mencium kita dan merawat kita dengan sabar. Sudah hak kita untuk memperlakukan beliau berdua dengan sebaik itu pula.
Jangan lupa selalu tersenyum kepada keduanya, kita sering tersenyum kepada orang lain. Lawan jenis apalagi, tapi seringkah kita memberi senyum dan memperhatikan kepada kedua oragtua kita? Jangan sampai pula kata-kata “ah”, keluar dari mulut kita, karena hal itu dapat menyakiti hati beliau. Sungguh, orangtua adalah surga dunia kita, ladang amal bagi kita. Mari kita berusaha menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua kita, ntah beliau masih ada maupun sudah tiada. Mulai sekarang detik ini juga kawan, karena kita tidak tahu apakah kita masih bisa menarik nafas esok hari, semoga bermanfaat ^_^
0 komentar:
Post a Comment