Kembali lagi ke postingan masalah tiga amalan yang disukai oleh Allah swt. bagian ketiga. Jika pada postingan dengan label agama sebelumnya kita membahas masalah sholat tepat waktunya dan berbakti kepada orangtua, kali ini kita akan sedikit membahas tentang jihad fiisabilillah. Sebuah kata yang tidak asing ditelinga kita (terutama umat muslim), yaitu berjuang di jalan Allah. Alangkah indahnya hidup jika kita dapat melakukan hal-hal yang disukai oleh kawan-kawan kita, saudara-saudara kita sampai belahan hati kita. Tapi alangkah indahnya lagi jika kita juga bisa melakukan hal-hal yang disukai oleh pencipta kita, Allah ahla wa jahla. Kenapa kita harus melakukan jihad fiisabilillah? Pertanyaan pertama yang akan muncul di otak kita ketika mendengar kalimat ini. Berjuang dijalan Allah, bisa kita analogikan (ibaratkan) dengan berjuang membela negeri kita, Indonesia. Seperti kita ketahui para pejuang itu dinobatkan sebagai pahlawan,orang yg dianggap member kontribusi besar kepada negeri ini.
Jika kita yang berjuang dijalan Allah, maka Allah juga akan memuliakan kedudukan kita tidak hanya dihadapan manusia semata, tetapi juga diahadapanNya. Masih ingat juga apa yang didapatkan oleh orang-orang yang diberi kesempatan oleh Allah mati dalam keadaan sahid? Selain diberi nikmatnya surga, Allah juga memberi kesempatan untuk mengangkat 70orang untuk memasuki nikmat tiada tara, surga. Dan jika kita selalu berjuang di jalan Allah maka kita memiliki kesempatan mati dalam keadaan sahid pula. Apakah kita tidak ingin mendapatkan kesempatan menolong ayah ibu kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita, dan juga kawan-kawan kita? Sebuah kesempatan langka kawan, jadi sungguh memilukan jika kita tidak berjuang di jalan Allah setiap saat.
Haruskah kita berperang kemanapun ada pearang yang melibatkan agama islam agar dikatakan berjuang di jalan Allah? Tidak harus kawan, Allah melihat niatan kita masing-masing. Bahkan Rasulpun pernah melarang semua orang untuk pergi perang, karena harus ada yang mendidik kaum muda, ada yang mengatur pemerintahan, ada yang mengurusi ibu-ibu dan memberi perlindungan mereka. Jadi, jika kita ingin jihad fii sabilillah kita tidak perlu membawa pistol laras panjang, bambu runcing ataupun menjadi pilot sukoy. Karena menuntut ilmu, mencari nafkah untuk keluarga, melakukan perjalanan untuk kepentingan daerah, bermain sepakbolapun juga adalah berjuang di jalan Allah. Jika niatnya adalah melaksanakan ibadah kepada Allah, serta mencari ridhoNya, sehingga semua yang kita lakukan ditulis oleh malaikat rokib sebagai amal baik kita.
Jadi, berjuang dijalan Allah sangatlah fleksibel, mari kita samakan niat untuk beribadah kepadaNya. Dan kita lakukan semuanya dengan ikhlas, tanpa harus lupa akan perintah-perintahNya dan tidak melanggar larangan-larangannya. Sehingga setiap langkah kita adalah berjuang dijalan Allah, saat mata terpejam adalah jihad , ketika olahraga juga termasuk, kapanpun dan dimanapun. Bahasa kerennya kulli waktin kulli makan,semoga kita juga bisa saling mengingatkan kawan agar selalu menjaga tiga hal yang sangat disukai Allah ini. Semoga postingan kali ini bermanfaat. Amin ya rabb ^_^
Haruskah kita berperang kemanapun ada pearang yang melibatkan agama islam agar dikatakan berjuang di jalan Allah? Tidak harus kawan, Allah melihat niatan kita masing-masing. Bahkan Rasulpun pernah melarang semua orang untuk pergi perang, karena harus ada yang mendidik kaum muda, ada yang mengatur pemerintahan, ada yang mengurusi ibu-ibu dan memberi perlindungan mereka. Jadi, jika kita ingin jihad fii sabilillah kita tidak perlu membawa pistol laras panjang, bambu runcing ataupun menjadi pilot sukoy. Karena menuntut ilmu, mencari nafkah untuk keluarga, melakukan perjalanan untuk kepentingan daerah, bermain sepakbolapun juga adalah berjuang di jalan Allah. Jika niatnya adalah melaksanakan ibadah kepada Allah, serta mencari ridhoNya, sehingga semua yang kita lakukan ditulis oleh malaikat rokib sebagai amal baik kita.
Jadi, berjuang dijalan Allah sangatlah fleksibel, mari kita samakan niat untuk beribadah kepadaNya. Dan kita lakukan semuanya dengan ikhlas, tanpa harus lupa akan perintah-perintahNya dan tidak melanggar larangan-larangannya. Sehingga setiap langkah kita adalah berjuang dijalan Allah, saat mata terpejam adalah jihad , ketika olahraga juga termasuk, kapanpun dan dimanapun. Bahasa kerennya kulli waktin kulli makan,semoga kita juga bisa saling mengingatkan kawan agar selalu menjaga tiga hal yang sangat disukai Allah ini. Semoga postingan kali ini bermanfaat. Amin ya rabb ^_^
0 komentar:
Post a Comment