Di edisi hunting kali ini, saya akan melanjutkan hunting dari Solo itu Surakarta ke Semarang ibu kota Jawa Tengah. Perjalanan hunting tiga hari tiga malam yang kami lakukan di jateng berlanjut ke Semarang. Setelah bercapek ria menikmati eksotiknya solo, kamipun melanjutkan ke Semarang lewat boyolali, dan salatiga. Perjalanan kami lakukan malam karena memang target kami hari kedua adalah jalan-jalan di semarang lalu melanjutkan ke jogja. Perjalanan yang cukup melelahkan karena kami lalui dengan motor bebek, tapi tak apalah semua ada hikmahnya (bijak saya). Setelah kecapekan, kami memutuskan istirahat sebentar di daerah sebelum semarang, disebuah pom bensin. Ternyata Allah menghendaki kami untuk istirahat tidur dulu, karena setelah sholat isa’ hujan turun cukup deras. Walaupun bawa mantel tetapi kami g’mau nekat-nekat amat, tujuannya kan nikmati anugrah Allah,ya dinikmati juga indahnya tidur dalam keadaan kecapekan. ^_^
Setelah terbangun dari tidur (kurang lebih ada 1jam), kamipun melanjutkan berkendara. Sayapun kebagian di depan (jadi joki), ternyata kondisi yang belum dalam kesadaran penuh dengan mata saya yang agak bermasalah jika malam hari bikin eror. Setelah melewati daerah tanjakan kami melewati turunan, dan seketika itu roda motor turun dari aspal. Bukan rodanya saja, tetapi semua, batu yang dipinggir jalan gede-gede, kecepatan masih >60Km. Kalau banting kanan kena tubrukan mobil dan truk besar dari belakang, banting kiri masuk parit yang sudah dibeton. Tetap jalan dah, “glodak,,,glodak,,,glodak.” Subhanallah, rasanya adrenalin dipacu banget, cukup singkat tapi bikin mata kaga’ngantuk lagi.hehe,,Alhamdulillah insiden ini bisa berakhir dengan berhenti dalam keadaan selamat dan jokipun diganti. Lalu kami melanjutkan perjalanan, sambil kecepatan sedikit dikurangi.
Setelah masuk ke Semarang pun kami makan nasi goreng di sekitar terminal kecil pinggir jalan besar. Berbeda dengan nasi goreng didaerah jawa timur, ini mungkin ya khasnya jateng, debat kami. Nasi gorengnya diberi daging yang ditusuk mirip sate, lalu diberi sawi putih. Spesialnya nasi goreng ini tidak digoreng layaknya nasi goreng didaerah saya, tetapi dibakar pake arang, nasgor rasa sate tepatnya.hehehe,,, setalah kenyang kami mencari tempat tidur untuk mengistirahatkan badan, akhirnya pom bensin pun menjadi pilihan selanjutnya. Setelah pagi kami selesai dengan solat subuh, pelemasan badan dan mandi, kamipun bersiap-siap untuk menikmati Semarang. Beberapa rencana sudah kami susun, yaitu akan berkunjung ke lawang sewu, masjid agung, stadion jatidiri dan yang terakhir adalah mampir ke UNDIP.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, kamipun sampai ke daerah kotanya. Hari itu senin, jadi masih sempat kami melihat dinas perpajakan dan beberapa kantor pemerintahan melakukan apel pagi, terdengar juga sayup-sayup pidato yang disampaikan. Sedikit berputar-putar dulu di perlimaan dan melihat kampus UNDIP di kotanya. Setelah cukup capek, kami cari tempat makan, ketemu juga dengan nasi pecel. Subhanallah, pecelnya pedes banget, lebih banyak rambanan (bahasa kerennya sayuran) daripada nasinya, kangkung lagi (efek ngantuk pasti dapat). Tapi kami ingat, harus bersyukur kawan, kalau g’gini g’ada yang seru diperjalanan kita kali ini. Kamipun bertanya kepada ibu’penjual dimana letak lawang sewu dan masjid agung. Ternyata letak lawang sewu sangatlah dekat dan tak seseram yang dikatakan orang-orang. Untuk ibu’penjual pecel yang kami ampiri kemarin “terimakasih bu’atas pecel dan keramahannya, lain kali diberi diskon ya bu’. ^_^”
Sesampai di lawang sewu, kami langsung narsis-narsis aja, tanpa pikir panjang. Ternyata kali ini lawang sewu sedang direnovasi kawan, jadi kalau masuk harus bayar guide agar tidak masuk kedaerah yang sedang direnovasi. Akhirnya kamipun tidak masuk, maklumlah ini modal cetek kawan, saya Cuma bawa 90ribu, sementara kawan hanya bawa 70ribu. Jadilah berfoto ria berlanjut sampai daerah yang bisa dijangkau saja, tak apalah minimal petanya juga sudah tahu. Setelah salesai dari lawang sewu kami melanjutkan perjalanan ke masjid agung Semarang, yang setahu saya ada atap buka tutupnya mirip di madinah. Akhirnya kami lanjutkan puter-puter dengan pakai logika juga untuk sampai ke tempat itu sambil tanya sini-sana. Setelah sampai di masjid agung, subhanallah kami berdua berdecak kagum, ini baru namanya masjid kawan. Sambil melampiaskan berfoto ria, kami beranjak masuk kemasjid yang memiliki empat tingkat ini.
Sesampainya didalam, kami solat dhuha dulu, supaya setiap hunting ini juga ada suasana religiusnya. Tanpa kelupaan untuk mendapat rejeki dengan bersedekah, siapa bilang orang dengan modal pas-pasan kaga’bisa sedekah? Melanjutkan perjalanan dari masjid agung kami lanjutkan ke stadion jatidiri semarang, walaupun tidak sebagus yang saya pikirkan, lumayan lah untuk kelas semarang.hehe,,, disini saya naik tembok yang bisa saja dinaiki siapa saja untuk menonton pertandingan atau sekedar berfoto ria. Setelah selesai dengan stadion jatidiri kami melanjutkan ke UNDIP yang ada di sekitar daerah tanjakan keluar dari kota semarang. Disana kami putar-putar kampus yang merupakan salah satu kampus tertua di Indonesia. Bahkan rektoratnya juga masih tua sekali (dari jenis bangunan dan ukuran). Ada pula gedung pertamina disana kawan, lumayanlah karena di kampus kami belum ada. Lalu nanti saja kami lanjutkan di wisata kampus ya. ^_^
Setelah selesai semuanya, kami putuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan yaitu ke Jogjakarta. Demikian postingan untuk hunting kali ini akan kami lanjutkan ke hunting berikutnya kawan, semoga bermanfaat dan terimakasih. ^_^
Setelah masuk ke Semarang pun kami makan nasi goreng di sekitar terminal kecil pinggir jalan besar. Berbeda dengan nasi goreng didaerah jawa timur, ini mungkin ya khasnya jateng, debat kami. Nasi gorengnya diberi daging yang ditusuk mirip sate, lalu diberi sawi putih. Spesialnya nasi goreng ini tidak digoreng layaknya nasi goreng didaerah saya, tetapi dibakar pake arang, nasgor rasa sate tepatnya.hehehe,,, setalah kenyang kami mencari tempat tidur untuk mengistirahatkan badan, akhirnya pom bensin pun menjadi pilihan selanjutnya. Setelah pagi kami selesai dengan solat subuh, pelemasan badan dan mandi, kamipun bersiap-siap untuk menikmati Semarang. Beberapa rencana sudah kami susun, yaitu akan berkunjung ke lawang sewu, masjid agung, stadion jatidiri dan yang terakhir adalah mampir ke UNDIP.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 45 menit, kamipun sampai ke daerah kotanya. Hari itu senin, jadi masih sempat kami melihat dinas perpajakan dan beberapa kantor pemerintahan melakukan apel pagi, terdengar juga sayup-sayup pidato yang disampaikan. Sedikit berputar-putar dulu di perlimaan dan melihat kampus UNDIP di kotanya. Setelah cukup capek, kami cari tempat makan, ketemu juga dengan nasi pecel. Subhanallah, pecelnya pedes banget, lebih banyak rambanan (bahasa kerennya sayuran) daripada nasinya, kangkung lagi (efek ngantuk pasti dapat). Tapi kami ingat, harus bersyukur kawan, kalau g’gini g’ada yang seru diperjalanan kita kali ini. Kamipun bertanya kepada ibu’penjual dimana letak lawang sewu dan masjid agung. Ternyata letak lawang sewu sangatlah dekat dan tak seseram yang dikatakan orang-orang. Untuk ibu’penjual pecel yang kami ampiri kemarin “terimakasih bu’atas pecel dan keramahannya, lain kali diberi diskon ya bu’. ^_^”
Sesampai di lawang sewu, kami langsung narsis-narsis aja, tanpa pikir panjang. Ternyata kali ini lawang sewu sedang direnovasi kawan, jadi kalau masuk harus bayar guide agar tidak masuk kedaerah yang sedang direnovasi. Akhirnya kamipun tidak masuk, maklumlah ini modal cetek kawan, saya Cuma bawa 90ribu, sementara kawan hanya bawa 70ribu. Jadilah berfoto ria berlanjut sampai daerah yang bisa dijangkau saja, tak apalah minimal petanya juga sudah tahu. Setelah salesai dari lawang sewu kami melanjutkan perjalanan ke masjid agung Semarang, yang setahu saya ada atap buka tutupnya mirip di madinah. Akhirnya kami lanjutkan puter-puter dengan pakai logika juga untuk sampai ke tempat itu sambil tanya sini-sana. Setelah sampai di masjid agung, subhanallah kami berdua berdecak kagum, ini baru namanya masjid kawan. Sambil melampiaskan berfoto ria, kami beranjak masuk kemasjid yang memiliki empat tingkat ini.
Sesampainya didalam, kami solat dhuha dulu, supaya setiap hunting ini juga ada suasana religiusnya. Tanpa kelupaan untuk mendapat rejeki dengan bersedekah, siapa bilang orang dengan modal pas-pasan kaga’bisa sedekah? Melanjutkan perjalanan dari masjid agung kami lanjutkan ke stadion jatidiri semarang, walaupun tidak sebagus yang saya pikirkan, lumayan lah untuk kelas semarang.hehe,,, disini saya naik tembok yang bisa saja dinaiki siapa saja untuk menonton pertandingan atau sekedar berfoto ria. Setelah selesai dengan stadion jatidiri kami melanjutkan ke UNDIP yang ada di sekitar daerah tanjakan keluar dari kota semarang. Disana kami putar-putar kampus yang merupakan salah satu kampus tertua di Indonesia. Bahkan rektoratnya juga masih tua sekali (dari jenis bangunan dan ukuran). Ada pula gedung pertamina disana kawan, lumayanlah karena di kampus kami belum ada. Lalu nanti saja kami lanjutkan di wisata kampus ya. ^_^
Setelah selesai semuanya, kami putuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan yaitu ke Jogjakarta. Demikian postingan untuk hunting kali ini akan kami lanjutkan ke hunting berikutnya kawan, semoga bermanfaat dan terimakasih. ^_^
0 komentar:
Post a Comment