2 Oct 2012

DEMONSTRAN

Demonstran menduduki gedung DPR RI.
Dilayar hitam putih, 
Kulihat kelamnya sejarah 98, 
Saatku beranjak 7 tahun, 
Kulihat tindak anarkis pertama, 
      Tak ku pahami apa maksudnya, 
      Tak ku mengerti apa tujuannya, 
      Seperti kaleng kosong berisik, 
      Ikut meluber dengan air banjir,  
Sampai ku turun jalan, 
Untuk aksi, 
Teriak-teriak bawa spanduk, 
Bekar-bakar di pertigaan jalan, 
Sewaktu aku putih abu-abu, 
      Sekarang aku mahasiswa, 
      Perkumpulanku orang jalanan, 
      Teriak untuk masyarakat, 
      Demi masyarakat, dari masyarakat, 
Tapi sekarang perut mereka buncit, 
Oleh anggaran yang sempat mereka caci, maki, berontak, 
Balas air tuba dengan air susu, 
Tak perlu brutal, karena akibatnya bisa fatal, 
Jangan cuma di jalan, tapi juga dimasyarakat, 
Demonstrasi itu tentang jiwa, bukan hobi. 

*puisi ini buatan murni Tyas Haryadi sang Penggembala, copas mohon sertai pembuat. Jujurlah saudaraku, jujurlah negeriku, Indonesia. ^_^

Related Posts:

  • PuisiSebenarnya dia hanya kata,Tapi lebih awalnya dia hanya huruf,Huruf demi huruf jadi kata,Kata demi kata jadi baris, lalu bait, dan komplit, ku sebut pu… Read More
  • Mencari pemimpin dari lapangan hijau. Animasi seorang pemimpin. seorang pemimpin itu g'terlalu berbeda dengan captain di permainan bola. dialah yg duduk mampu melihat permainan, menjaga … Read More
  • Kampoeng Halaman.Waktu yang terus berlalu, membuat hati dan lidah ini kadang terpaku, Langkah kaki yang mencari jalan tak berunjung, Demi petualangan dalam mencari ilm… Read More
  • Maafkan daku wahai bunda dan ayahanda.kita bisa mendaki semua gunung berapi, kita mampu mengarungi lima samudra, 1000 kotapun boleh kita jelajahi, tapi ingatlah kampung halaman, ingatlah o… Read More
  • Secarik Kertas untuk AdikKulihat gadis imut Nan lugu Nan manis Duduk di sudut ruangan itu      Bermain dengan apa saja      Apa saja ya… Read More

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com