2 Oct 2012

Rindu Pancasila

Garuda Pancasila, Rindu dasar Negara.
       “Rindu Pancasila”, begitulah judul buku yang diterbitkan oleh kompas. Buku ini sudah ada dikumpulan koleksi CML (lihat blognya Cah Magetan Library). Tetapi ada hal yang lebih penting, yaitu dimana Pancasila itu sekarang? Masihkah ada di Negeri ini? Silahkan dijawab oleh tiap pribadi dengan hati nurani terdalam. Dasar Negara kita adalah Pancasila, sudahkah semuanya diterapkan? Bahkan kata Pancasila juga jarang ada gaungnya. Fakta-fakta sekarang ini juga semakin bermunculan, dimana banyak yang lupa dengan teks Pancasila. Parahnya lagi itu terjadi kepada para pejabat-pejabat teras Negara. Lalu bagaimana cara mengobati kerinduan kepada Pancasila ini? Jawab dengan kejujuran hati (baca, jujur itu mujur, luhur dan derajatnya tanpa bisa luntur)!  
       Rindu Pancasila, kemana Pancasila sekarang? Sudahkah lupa dengan ideologi Negara ini? Pemuda sekarang lebih sibuk dengan hura-huranya, lebih cinta dengan alat-alat importnya. Yang tua lebih fokus pada cari uang (baca 17 agusuts 2010). Bagaimanapun caranya, bukan menanamkan Pancasila pada setiap kerjanya. Guru lebih penting kenaikan gaji atau tunjangannya, bukan mengajarkan Pancasila. Mahasisiwa lebih bahagia dapat nilai bagus, bukan dapat mengamalkan dan menggalakkan jiwa Pancasialis (baca Label Nasionalisme). Anak-anakpun lebih hafal lagu cinta daripada Pancasila, lebih tahu sejarah artis daripada Pancasila. Tidak semua, tapi mayoritas. Mau sampai kapan? Sampai Negeri ini digadaikan? Atau dikontrakkan? Mana ke Tuhanan? Mana kemanusiaan? Mana persatuan? Mana kerakyatan? Mana keadilan? Kalau hatimu tak terketuk, mungkin hatimu sudah mati. Untuk apa lagi status WNI? Lebih baik terkubur tanah, ditancapi batu nisan diatasnya! 
       Sedikit kawan, tentang pentingnya cinta kembali apa yg telah didasarkan dan dibuat oleh para leluhur kita semua. Manusia Indonesia sekarang masih sangat kurang mengenal apa tujuan Negara ini, apa cita-cita bangsa ini, apa harapan para leluhur yang telah memerdekakan Negara ini. Mungkin kita akan sulit, karena para pemimpin negeri ini juga sangat bingung, linglung, payah diri, tak memahami jatidiri negeri ini. Bagaimana cara terbaiknya, lihatlah Pancasila, rinduilah Pancasila, dengan segala filosofinya, aturan dan aplikasinya. Pancasila adalah dasar Negara, tetapi bagaimana jika semua lupa akan dasar Negara ini?  Bagaimana juga dengan nasib barang-barang buatan Indonesia bisa mencerminkan jatidiri bangsa pula? (baca, nasib label made in Indonesia)
       Sedikit curcol kawan, sewaktu kecil, saya adalah anak yang sangat cinta dengan Negara ini juga dengan Pancasilanya. Ibu dan Ayah saya bukanlah orang yang selalu menyuruh saya dan membuat saya untuk sangat mencintai Negara. Tetapi Ibu dan Ayah saya selalu member fasilitas saya, mulai dari peta, yang saya lihat tiap harinya, saya perhatikan, saya bolak-balik. Sampai tanpa sadar rasa cinta itu semakin tumbuh besar, cinta kepada Negara ini, Indonesia. Mari obati kerinduan kita dengan Pancasila, kita pahami, resapi, dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Saya semakin ingat tentang tujuan bangsa ini, ketika sedang melakukan aktivitas di depan layar (baik komputer/laptop/hp) saya sering play pidato-pidato Ir. Soekarno serta lagu kebangsaan. Tentu selain Al-quran, pengajian dari ustadz-ustadz, sholawat, dan lagu islami + rap, campusari, juga pop. Sekian dulu kawan, rindulah pada Pancasila, semoga bermanfaat, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi. ^_^

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com