22 Jun 2013

Gunung Kelud Sing Ngayomi, Cerita Kunjungan di Kelud.

       Gunung Kelud, baru saja menjadi sengketa antara Pemda Kediri dan Pemda Blitar. Tahukan penyebabnya? ya tidak beda dengan sengketa hak waris antara anak kandung dan anak angkat, hampir mirip seperti itu. Tapi karena saya masih kurang paham betul masalah ini jadi saya angkat tangan dah. Nah, terkahir saya baru saja sampai ke Gunung Kelud, subhanallah sae sanget dulur. It's beauty, dari rumah mas Fauzi (masih serangkaian tour blitar) saya berlanjut kerumah mas Khabib. Beliau juga seangkatan dengan mas Fauzi (masuk UIN Maliki Malang tahun 2007), bedanya mas Fauzi jurusan Matematika, mas Khabib Jurusan PAI (pendidikan agama islam). Tentunya setelah bertemu di pernikahan mas Takim (baca Mas Takim U 24, semoga saya U 23). 
       Nah, di kisah selanjutnya ini saya akan bercerita tentang pendakian (lebih tepat wisata kali ya) ke Gunung Kelud. Yups, saya juga masih ingat lagu 'Blitar', begini nih liriknya : "Blitar, kutho cilik sing kawentar, edipeni gunung kelut sing ngayomi. Blitar jaman biyen nate gempar, merga PETA sing di pimpin Supriyadi." Nah sekrang yang punya Gunung Kelud adalah Kabupaten Kediri Dulur. Punapa? masalah sengketanipun kula kirang mangertosi (kurang mengetahui), yang pasti masalah pengelolaan dan pemasukan daerah tentunya. Akses menuju puncak cukup mudah, tidak terlalu menanjak dan sangat indah pemandangan. 
       Saya ke puncak kali ini selain mas Fauzi dan mas Khabib juga ada Adik mas Khabib (wah saya lupa namanya *mringis). Memang cukup terawat ini arah ke puncak, tak seperti beberapa daerah lain, seperti Madiun misal. Magetan Alhamdulillah sudah menjadi bagus, tawang mangu masih lumayan buruk, bahkan Bromo yang sangat terkenal juga masih kurang nyaman untuk dilalui kendaraan bermotor. Kali ini kawan, saya makin paham bahwa akses menuju puncak itu tidak harus mendaki dengan kecapaian, tetapi juga sangat bisa dengan kendaraan dan tidak terlalu capek. Begitu pula dalam mencapai puncak prestasi dalam kehidupan, ada yang menawarkan kemudahan lo, WHO? IS ALLAH, AZZA WA JALLA. 
       OK, berlanjut ke perjalanan, naik motor tercinta (masih dibelikan ortu sih, tapi saya niat buat mengembalikan uang pembeliannya. amin) menuju puncak dengan membonceng adik mas Khabib. Jalan meliku-liku, banyak kebun nanas disini, yang jarang saya jumpai di beberapa daerah, utamanya Magetan (banyak stroberrynya). Nah, di sekitar 2/3 jalan menuju puncak (masih dalam keadaan di atas motor) ada jalan yang memiliki medan magnet tinggi, sehingga jika mesin dimatikan kita bisa berjalan mudur atau maju tanpa perlu ada tenaga pendorong, padahal jalan disitu lurus. Itu mirip daya tarik kesuksesan dalam hidup, setiap manusia pada dasarnya punya daya tarik sukses dalam hidup masing-masing. Tinggal kita sadar tidak, berani matikan mesin masuk gigi 0 (kalau yang ada giginya, kalau ompong[matic] ya tidak usah). 
       Indah sekali Gunung Kelud ini, pantas saja Kediri dan Blitar sampai berebut. Semoga entar bisa dibagi ya, seperti Gunung Lawu, yang dibagi antara Magetan dan Karang anyar, sehingga saling menguntungkan. Di Gunung Kelud mah, susah mau ngejelasinnya brur, sudah lama pula ini tulisan belum saya kelarin + upload. hehe | Yang sudah kesana bisa kesana lagi, yg belum kesana bisa segera kesana. Ingat, cintai alam negeri ini, wisata negeri ini, jangan bangga keluar negeri tapi lebih banggalah sudah mengenal negeri ini. InsyaAllah rejekinya akan dibagi dengan orang-orang dalam negeri juga, InsyaAllah berkahnya juga untuk kita bersama. 
       Cintai dan lestarikan wisata Indonesia, waktunya Indonesia jadi pusat wisata, bagi kita dan mereka. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi... ^_^

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com