Contoh Gerobak Buku. |
Kawan, saya yang membuat CML (Cah Magetan Library) dahulu sebenarnya tak terlalu memimpikan hal besar yaitu memiliki sesuatu yg WAH… dan bisa dibagikan pada orang se Indonesia. Saya hanya berpikir bisa membagi ilmu kepada semua orang, di semua tempat, kapanpun, dan dalam kondisi bagaimanapun. Ilmu adalah sesuatu yang sangat berharga kawan, sangat berharga sekali. Mulai saat itulah saya mendedikasikan kerja saya untuk CML salah satu, selain untuk bisnis CMS (Cah magetan Studio) juga.
Setelah saya sukses dg blog “Visit Magetan”, yg ternyata sangat disukai banyak orang dan direspon dengan baik. Kali ini saya berusaha menyampaikan ide yang sebenarnya sudah terpendam, hanya baru tersampaikan. Membaca buku, mungkin untuk sebagian orang ini adalah hal kuno, karena sekarang waktunya membaca e-book (buku digital). Tetapi bagi kebanyakan orang ini (membaca buku) merupakan hal yang langka. Di daerah pedesaan, mereka yang membaca buku adalah mereka yang sekolah, itupun hanya bacaan buku disekolah yang kuran variatif.
Jika ada perpustakaan sekolah, itu tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang (disebagian besar perpus sekolah). Ada pula bukanya hanya waktu pelajaran, sementara itu waktu luang siswa juga hanya saat istirahat, itupun digunakan untuk jajan atau sholat dhuha (bagi muslim taat). Kalau waktu pulang perpustakaan sudah tutup. Ini diperparah dengan fakta di kota besar seperti Malang (tempat tinggal saya sekarang). Masih banyak anak-anak yang kesulitan untuk membaca buku. Selain keadaan yang sama seperti didesa, tak ada buku yang berkeliaran dengan mudah masuk gang-gang.
Jika ada perpustakaan keliling itu bagus, tetapi bukan solusi untuk masuk-masuk gang yang sempit. Belum lagi berhentinya perpustakaan yang dimuat di mobil itu tentu ditempat-tempat elit yang nyaman, bukan tempat yg penuh kesederhanaan. Ditambah lagi dengan lajunya yang cepat, kalau mau baca bagaimana bisa menghentikan? Ditabrak iya! Saya rasa perlu adanya gerobak buku keliling, kenapa? Selain mampu masuk gang, ini juga menjangkau dan menarik perhatian para pembaca nantinya, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kelebihan lainnya, jika tahu gerobak ini lewat tentu akan lebih mudah untuk memanggilnya, ataupun mengejarnya. Yang terakhir, ramah lingkungan dan hemat BBM, apalagi BBM mau naik harganya.
Tapi satu pertanyaan, siapa yang mau dorong gerobak ini? *saya acung tangan*. Nanti dah CML (cah magetan library) akan keliling, saya saha yang mengelilingkan. Biar kita menjemput para pemimpin bangsa masa depan dengan ilmu dalam buku. Jangan biarkan mereka menanti, terus-terusan sesuatu yg belum karuan. Semoga bermanfaat, barokallah… salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^
Setelah saya sukses dg blog “Visit Magetan”, yg ternyata sangat disukai banyak orang dan direspon dengan baik. Kali ini saya berusaha menyampaikan ide yang sebenarnya sudah terpendam, hanya baru tersampaikan. Membaca buku, mungkin untuk sebagian orang ini adalah hal kuno, karena sekarang waktunya membaca e-book (buku digital). Tetapi bagi kebanyakan orang ini (membaca buku) merupakan hal yang langka. Di daerah pedesaan, mereka yang membaca buku adalah mereka yang sekolah, itupun hanya bacaan buku disekolah yang kuran variatif.
Jika ada perpustakaan sekolah, itu tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang (disebagian besar perpus sekolah). Ada pula bukanya hanya waktu pelajaran, sementara itu waktu luang siswa juga hanya saat istirahat, itupun digunakan untuk jajan atau sholat dhuha (bagi muslim taat). Kalau waktu pulang perpustakaan sudah tutup. Ini diperparah dengan fakta di kota besar seperti Malang (tempat tinggal saya sekarang). Masih banyak anak-anak yang kesulitan untuk membaca buku. Selain keadaan yang sama seperti didesa, tak ada buku yang berkeliaran dengan mudah masuk gang-gang.
Jika ada perpustakaan keliling itu bagus, tetapi bukan solusi untuk masuk-masuk gang yang sempit. Belum lagi berhentinya perpustakaan yang dimuat di mobil itu tentu ditempat-tempat elit yang nyaman, bukan tempat yg penuh kesederhanaan. Ditambah lagi dengan lajunya yang cepat, kalau mau baca bagaimana bisa menghentikan? Ditabrak iya! Saya rasa perlu adanya gerobak buku keliling, kenapa? Selain mampu masuk gang, ini juga menjangkau dan menarik perhatian para pembaca nantinya, baik anak-anak maupun orang dewasa. Kelebihan lainnya, jika tahu gerobak ini lewat tentu akan lebih mudah untuk memanggilnya, ataupun mengejarnya. Yang terakhir, ramah lingkungan dan hemat BBM, apalagi BBM mau naik harganya.
Tapi satu pertanyaan, siapa yang mau dorong gerobak ini? *saya acung tangan*. Nanti dah CML (cah magetan library) akan keliling, saya saha yang mengelilingkan. Biar kita menjemput para pemimpin bangsa masa depan dengan ilmu dalam buku. Jangan biarkan mereka menanti, terus-terusan sesuatu yg belum karuan. Semoga bermanfaat, barokallah… salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^
0 komentar:
Post a Comment