Jurnalis Profesiku. |
Wahai kawan, sudah lama, dan cukup lama, ketika saya ikut pelatihan jurnalis yg diadakan RADAR MADIUN di lanud Iswahjudi. Sebuah memorian masa putih abu-abu yang subhanallah, dimana waktu itu ikut dengan beaya sendiri, hasil dari profesi broadcaster dan gulung kabel (shooting nikahan). Setelah beberapa tahun berlalu, saya sekarang menjadi seorang jurnalis kampus di Unit Informasi dan Publikasi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (kampus awak), majalah dua bulanan. Ini mah, juga ada hubungannya dengan obsesi masa depan saya memiliki sebuah usaha dibidang jurnalis, tapi jurnalis sastra dan budaya.
Kelak, Indonesia akan punya koran budaya & bahasa daerah dengan nama “ngangsu kaweruh” (menimba ilmu dalam b.Indonesia). Karena setiap yg saya putuskan selalu memiliki koneksi jangka panjang dengan mimpi, bukan asal comot. Lalu, jiwa puitis itupun muncul kembali, sebuah puisi karya Sang Penggembala (nama pena saya). Dengan judul “profesi baruku”, monggo dipun sekecaken, mugi2 muginani… ^_^
Kelak, Indonesia akan punya koran budaya & bahasa daerah dengan nama “ngangsu kaweruh” (menimba ilmu dalam b.Indonesia). Karena setiap yg saya putuskan selalu memiliki koneksi jangka panjang dengan mimpi, bukan asal comot. Lalu, jiwa puitis itupun muncul kembali, sebuah puisi karya Sang Penggembala (nama pena saya). Dengan judul “profesi baruku”, monggo dipun sekecaken, mugi2 muginani… ^_^
jadi sarana dan juga keluarga, tak sekedar tempat bertegur sapa.
tempat bersua, bersua kata, berjumpa hati dalam melodi nan tersirat indah.
bak embun yg pasti hilang, yg indah karena kilauan cahaya mentari pagi.
wahai keluarga,
dalam sarana belajar kehidupan dunia,
seorang jurnalis kecil, bau kencur, tak pantang menyerah walau keringat terus mengucur.
sang pendobrak, yg matanya mulai terbelangak.
dalam duduk tersipu, dalam tawa yg tak merana.
bagiku, bagimu, untuk semua, dalam hamparan kisah kalian.
jurnalis, kadang bd2 tipis dengan para nasionalis.
jurnalis, juga mereka yg agamis.
jurnalis, tk harus pakai gamis.
jurnalis, mereka yg logis, tapi manis, tak egois.
memburu layaknya hunter, tepat sasaran sekelas sniper, mengincar goal bernaluri striker.
wahai kawan, wahai guru, juga biksu, inilah kami kaum pencari berita.
dari sudut kecil dunia antah brantah. mengGEMA kepenjuru dunia.
Jurnalis tak hanya sekumpulan data dalam loading skala besar, tapi juga profesiku.
Dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi.... ^_^
0 komentar:
Post a Comment