Bagaimana jika masjid ini dipenuhi tempat pacaran? |
MASJID merupakan tempat beribadah yang sakral, sekarang semakin berubah fungsi seiring dengan kepadatan pemukiman, utamanya di perkotaan. Banyak yang menyalah gunakan masjid dari fungsi utamanya sebagai tempat ibadah. Seperti yang sering saya jumpai di kota Malang, kota ini sangat padat pemukiman dan penduduk. Sebagian besar mereka adalah pendatang dan lebih dari separuhnya adalah mahasiswa. Penyalah gunaan masjid yang sering terjadi antara lain, tempat ibadah ini dipakai untuk acara makan-makan, hanya untuk makan-makan saja. Beberapa kali pula masjid digunakan untuk tidur, walau terkadang ini diperbolehkan.
Tetapi ada hal yang tidak bisa ditolerir, masjid digunakan sebagai tempat pacaran. Bagaimana tidak? Cewek cowok berduaan disudut masjid, bercanda sambil bercumbu, terkadang mereka malah masuk masjid. Kalau masuk masjid mampir sholat jamaah mungkin tak masalah, tetapi kalau masuk masjid untuk berdua-dua saja? Ada yang bilang bisa jadi mereka suami istri, tapi itu teman saya sendiri jadi saya tahu. Nah, mungkin tempat untuk pacaran yang murah meriah serta sepi di kota sudah berkurang. Tapi bukan majid tempat alternatifnya? Mau memang nanti di godho (pukul) malaikat? Ingat, masjid bukan tempat pacaran, tapi tempat ibadah.
Saya mewakili kaum muslimin dan sebagai ta’mir baru (nah, kalau ini cerita yang lain ya dulur, coming soon) :D. Saya memang benci namanya pacaran (walau tak terang2an angkat tangan dan menantang), walau dahulu saya ahlul pacaran (baca, Rabbit head kisah masa putih abu-abu). Semoga masjid akan menjadi tempat istimewa, bahkan bahas tentang uang saja dikatakan tidak baik dimasjid. Masjid itu tempat kita bersua dengan Allah, tempat kita mengadu kepada Allah, dan disanalah rumah Allah. Wallahu ‘alam bissyowaf, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^
0 komentar:
Post a Comment