Langkah kaki yang mencari jalan tak berunjung,
Demi petualangan dalam mencari ilmu,
Ilmu yang kelak akan berguna di hari tua dan dapat diamalkan kesiapa saja.
Asalku dari desa nan jauh disana,
Diseberang pulau dewata,
Aku bukanlah seorang yang besar, dan tak pernah ingin jadi besar,
Yang ku tahu yang patut dianggap Besar hanya Yang Maha Besar.
Suatu saat teringatku akan tempat besarku dulu,
Mulai waktu lahir, berjalan, hingga keluar kata-kata pertama dari mulut ini,
Mulut yg kelak mampu memaparkar logika & algoritma,
Mulut yg selalu tiada lepas dari dzikir dan doa, walau tiada pernah lepas dari dosa.
Sehingga ku beranjak besar,
Kaki ini mulai melangkah tak tentu arah,
Mencari sesuatu yg lebih dari tanah lahirku,
Hanya satu yg aku tuju, untuk meningkatkan ibadahku dg ilmu baru.
Sehingga tiada kusangka waktu begitu cepat berlalu,
Sampai ku ingat janji kepada kampoeng halamanku,
Ketika berilmu akan segera ku kembali dan membantu pembangunan disana,
Yang terkadang tiada menarik dg apa yg ku dapatkan disini,
Di perantauan.
Masih ku ingat, kata-kataku.
“Seindah-indahnya kota impian tak seindah kampoeng halaman”,
Kelak kembalilah para perantau,
Karena kampong halamanmu membutuhkan segala juang dan kontribusimu.
Tyas Haryadi sang pengembala, ^_^
0 komentar:
Post a Comment