28 Jul 2011

Probolinggo 1, tanks to madurish and Koin Kerokan.

dari kiri, sefi, fauzi dan saya
         Wahai kawan para hunter, kali ini kita bahas perburuan pengalaman, ilmu, dan perburuan kenangan baru di sebuah gunung yang sedang dihujani abu vulkanik, bromo. Sudah lama ketika saya menginjakan kaki ke kota malang (tempat saya kuliah), saya merindukan untuk melakukan hunting ke bromo, alhamdulillah terpenuhi. Melalui bantuan Allah swt yang memberikan kesempatan untuk menjelajahi bagian lain dari dunia yang diciptakanNya. Kali ini saya melakukan hunting bersama beberapa teman, ada Sefi (anak ngalam asli), fauzi, anak probolinggo (keturunan Madura jawa), fendi (anak proling juga keturunan 100% jawa), dan umam (saudara sepupu fauzi, 100% Madura). Maklum kawan, daerah probolinggo adalah daerah yang sangat kental dengan orang-orang maduranya, walau orang jawa asli juga banyak.
        Dengan semangat tinggi kami melakukan perjalanan hunting kali ini masih dengan niat yang sama, menikmati indahnya anugrah Allah azza wa jalla. Menuntut ilmu dari daerah yang belum kami kunjungi, ilmu agama, tata letak kota, cara keluarga membangun keharmonisan, sampai cara berdagang dan menjamu tamu. Kami berangkat dari malang pada akhir bulan 6 tahun 2011 naik sepeda motor, maklumlah jiwa muda, biker tetap jadi andalan kawan. Melewati pasuruan yang ketika itu sedang ada perbaikan jalan, sehingga kami harus memutar cukup jauh, dan masuklah ke probolinggo. Sesampai dirumah fendi, kamipun langsung istirahat sejenak demi meluruskan tulang belakang yang sedikit digoyang-goyang sepeda motor satria Fo milik sefi. Masih sempat kami melepas hari itu dengan tidur ala kadarnya, sebelum bangun untuk solat ashar.
        Selesai kami solat magrib, isa’ dan makan malam, kami bertiga (saya, sefi, & fendi) memutuskan untuk putar-putar kota probolinggo. Cukup berkesan malam itu, dengan gaya apa adanya kami, masuklah kami ke alun-alun probolinggo. Bincang-bincang ringan menghiasi jalan-jalan kami, membandingkan beberapa poin yang indah dari alun-alun ini dengan alun-alun kota lain yang pernah kami kunjungi. Ilmu yang bisa dipetik adalah, “berbagilah sesuatu apa yang kita tahu maka kita akan mendapat banyak hal yang belum kita tahu”. Kali ini fendilah yang menjadi nara sumber kami, selaku tuan rumah, dan tanpa mengesampingkan share-share pengalaman kami tentang hunting. Alun-alun ini terkesan sangat ramai, maklumlah kawan malam itu bertepatan dengan malam minggu. Saatnya kaum muda dan tua menghibur diri,dengan keluarga, teman, saudara, bahkan kekasih tak halal.
        Kamipun memutuskan untuk duduk sejenak ditengah-tengah alun-alun, untuk membahas beberapa hal kecil yang ada di sekitar. Belum lama duduk fendi memanggil saya dan berucap “delengen nang ngisor wit iko, ono pasangan lg cipokan.”, eits, dasar mata g’mau ketinggalan maksiat. Alhamdulillah malam itu kacamata ada di saku, jadi g’bisa lihat barang kayak gituan, tanks god (ucap dalam hati dan di bibir). Pembelajaran kali ini, “setan itu ada ditempat gelap, hati-hati dengan tempat gelap”. Di tempat terang saja hal yang di inginkan bisa terjadi apalagi ditempat yang taram temaran serta gelap gulita.
        Malam itupun kami akhiri dengan minum soda gembira disebuah kafe pinggir jalur pantura jawa timur. Lumayan kawan, sambil berbagi cerita, berbagi pengalaman, + jepret kiri kanan dengan kamera VGA HP. Setalah cukup kenyang bercakap-cakap ria serta mengatur beberapa hal tentang perjalanan ke Bromo, kamipun kembali ke rumah keluarga fendi. Malam itu bertepatan dengan malam final liga Champion 2011, antara Barcelona vs Man. United. Walau hasilnya tak mengenakan untuk saya kawan (sy pendukung MU), waktu itu untuk final ke dua kalinya MU dibabat 3-1 oleh tim catalan. Cukup menjengkelkan hati, tapi juga sangat melatih untuk selalu sabar and cool in every condition boy (dg logat kejawen yg sedikit dipaksakan). Pelajaran kali ini: “hidup ini kadang berjalan sesuai dengan yg kita harapkan, dan lebih sering berjalan seperti apa yang tidak kita harapkan. Sesuaikan pada setiap keadaan itu.”
        Pagi harinya, ternyata nenek fendi terkena sakit, dan sekeluarga harus ke lumajang untuk menjenguk beliau. Sehingga ni anak jawa etanan (timuran) nggak bisa ikut ekspedisi g.Bromo (agak dramatisir). Kamipun diantar ke saudara kami (dr Eyang Adam dan Eyang Uti Hawa), saudara kami ini adalah Ahmad Fauzi, seorang keturunan Madura yang tinggal di probolinggi kota baru. Malamnya ni temen gokil mau jemput kami dirumah fendi, Alhamdulillah g’jadi karena terkena kecelakaan (kata Alhamdulillah krn dia tak kenapa-kenapa). Rumahnya berada didaerah semampir, depan rumahnya adalah pasar tradisional semampir. Pasar yang tiada tidurnya, mulai dini hari, pagi, siang, sore sampai malam. Ilmu kali ini adalah totalitas dan memaksimalkan sarana serta prasarana semaksimal mungkin. Bagaimana tidak, sebuah pasar saja jika di pakai non stop tentu akan maksimal, padahal beaya untuk penyewaan tetap tak berubah sedikitpun.
       Di keluarga fauzi kami terlibat ngobrol cukup seru, walupun terkadang keluar kata-kata Madura dari mereka yang sedikit kami pahami. Inilah yang sebenarnya saya cari kawan, belajar dari keluarga dan masyarakat sekitar, belajar apapun yang dapat diambil disana. Selanjutnya saudara kami yang lain umam beih di account FB(umam saja dalam bahasa Madura), adalah anak Univ Budi Oetomo, jurusan Olah Raga. Walaupun lumayan jauh dan pedalaman, lumayan berkenang kawan, keramahannya memang luar biasa. Inilah salah satu cara memuliakan tamu atau kawan dengan baik, terimakasih umam family, barokallah.
        The next, kami kembali ke rumah fauzi, dan menginap semalam, ini dia sebuah rekor terukir kawan. Setelah semalam penuh saya berada dibawah kipas angin, ternyata para angin masuk perlahan ketubuh nan mungil ini (disbanding para pesumo). Paginya setelah solat subuh kami berjalan-jalan ke alun-alun kota baru, baru sepertiga perjalanan saya merasakan bahwa tubuh ini mulai g’beres. Badan terasa sangat sensitive dengan angin, sangat tidak enak dan mual-mual mulai datang (bukan karena hamil). Wajah ternyata sudah pucat, diam, diam, dan diam, itulah yang saya pertahankan selama perjalan.
        Sesampai dirumah fauzi, langsung muntah-muntah (ini juga bukan gejala muntaber). Setelah itu berjalan ke kamar mandi, tapi muntah juga, sampai tertidur sebentar, dan diajak untuk makan tidak nafsu sama sekali. Alhasil uang Rp500,- koin putih menjadi sang penyembuh, kerokan kawan, sesuatu yang tak pernah terbayang di otak ini. Fauzi dengan sabar sedikit kejam mengerok dengan sekuat tenaga, semua tak ada yang terlewat, sampai dada, perut, leher dan lengan. Walau rasanya tak karuan dan sangat kacau, demi kesembuhan tak apalah. Setelah itu beberapa suap nasi mampu masuk keperut ini, Alhamdulillah lancar kawan. Dan siap untuk cabut ke bromo, tanks to all, tanks to koin kerokan and tank to god. Say Alhamdulillah again,,, demikian dulu kawan, lanjut ke kisah di bromo. Semoga bermanfaat, sumber referensi pengalaman dari Sang Pengembala, Tyas Haryadi… ^_^

4 comments:

  1. Wih! Mantab masbro, lnjutkn ptualangmu!!
    ngemeng2 q dlu jg prnah d daerah Wonokerto bro, nginep dsna. Q jg salut ma playanan baliau2 ktika ada tamu. Luar biasa! serasa d lingkup kraton ^^

    Bhsany halus dn pnuh ksh sayang, orangny ramah tamah dn mnjunjung tinggi kkeluargaan,,bkin betah ja tnggal dsna :-)
    Kmu dlu singgah d daerah mn?

    Bicara mslh kota bromo jd kangen m "sego jagung" dn kopi hangatnya..hiks!

    Ydh, succes bro! see u next time. inshaAllah..
    Trus tuliskn cerita2 seru dn pnmbah wawasn bt kami, slmt mnunaikn ibadh puasa! Slm dr Magetan, matur swun...

    ReplyDelete
  2. nggih mas danang, semoga bermanfaat untuk yang lain.
    dg melihat tempat yg nyaman spt itu seharusx qt makin sdr untuk menjadikan orla sbg orang terbaik ketika bertemu qt.

    di daerah semampir, dpn pasar, keluarga beliau jg rmh, mlh smgt membahas soal agama n smpat tny hafalan sy.

    pean asli mn kang?

    succes jg utk anda, barokallah, semoga qt slalu bermanfaat utk orang lain. :)
    slm balik dr putra magetan jg. selamat menunaikan ibadah puasa, sami2. :)

    ReplyDelete
  3. maaf br smpat bls kang, amin..

    q asli kepuhrejo (tonggo deso) den :), selamat idul fitri 1432 H minal aidzin wal faidzin mhon maaf lahir btin.

    daerah semampir! tu dr ngadas msh ke atas ta? jd kpengen ksana lg kang -D.

    mmg betul, orang yg succes adl orang yg brmanfaat utk orla. terutama utk orang2 yg kita sayangi.

    ttap smangat putra magetan, salkomsel. Do the best 4 our future!!! Thnx yo

    ReplyDelete
  4. ngidul titik kang... :D, pean mampir ke rumah ortuq... :)

    minal aidzin wal faidzin jg kang,,, :)

    maturnuwun kang, semoga Allah memberi kesuksesan selalu utk anda.

    jdkn diri bangga lahir, besar dan membesarkan magetan pula... :D

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com