10 Jan 2011

Usaha makanan, bisa kembali modal dengan cepat.

       Ketika seseorang memulai sebuah usaha atau bisnis maka beberapa hal pertama yang dipertanyakan adalah: berapa jumlah modal yang dibutuhkan? Apakah prospek usaha ini cerah? Dan apakah modal saya bisa kembali dengan cepat dan dapat untuk berlipat-lipat ganda? Ini adalah sebuah hal yang sangat wajar didunia bisnis dan juga usaha. Tetapi jika kita melihat beberapa bisnis dan usaha yang terinci pada awal-awalnya selalu mengalami pasang surut dan tidak tetapan penghasilan bahkan cenderung merugi. Lalu usaha apa yang sangat berpotensi untuk hari ini, kedepan, dan pada masa lalu? Jika ada pertanyaan seperti ini akan banyak yang menjawab dengan jawaban yang sama, yaitu makanan.

Mengapa makanan?
1. Makanan adalah kebutuhan manusia mulai dari zaman dulu, sekarang, dan akan datang. Jadi ini usaha yang pasti prospek kedepannya cerah, bahasa cupunya “ga’ade matinye!”.
2. Semakin modernnya kehidupan manusia maka semakin ingin praktis juga semua hal yang dilakukannya, termasuk dalam hal makanan. Makanan cepat saji maupun makanan instan menjadi alternatif yang paling bagus untuk menyelesaikan masalah ini.
3. Jumlah manusia semakin hari semakin banyak bukan semakin sedikit, , ini berbanding lurus dengan kebutuhan konsumsi makanan yang mereka butuhkan.
4. Modal usaha makanan tidak perlu modal yang besar, cukup alat masak dan penjualan saja. Ini untuk usaha kecil dan menengah.
5. Semua yang menikmati makanan anda akan senang, yang pasti anda telah berbuat baik kepada mereka dan akan dapat pahala. ^_^
 
Apakah usaha makanan harus pintar masak?        Pemilik LPI (liga primier Indonesia) belum tentu pandai bermain bola, dan juga bukan seorang pencari bakat ulung atau pelatih profesional. Begitu pula dengan halnya usaha makanan, jika kita berada di posisi usaha kecil yang harus kita kerjakan sendiri maka kita memang harus mempelajari yang namanya memasak. Tetapi jika kita berada di posisi usaha menengah keatas, maka ilmu ilmu memasak tidaklah terlalu diutamakan, walaupun juga sangat dibutuhkan. Yang dibutuhkan seorang pengusaha atau pebisnis makanan adalah rasa cinta dan juga rasa percaya diri akan usahanya tersebut. Seperti para petinggi LPI yang selalu jadi sorotan akhir-akhir ini, memiliki rasa cinta yang sangat tinggi kepada sepakbola serta sangat bangga dan yakin dengan LPI (liga yang didirikan oleh mereka).
 
Berapa lama modal akan kembali?
        Lama atau tidaknya tergantung bagaimana kita mengelola usaha makanan itu sendiri, dan juga faktor qodar (ketentuan dari Allah) kita masing-masing. Tapi secara garis besar, setelah bertanya kepada beberapa penjual makanan dan ternyata cukup dalam waktu 1,5-3 bulan semua modal sudah kembali. Bahkan ada yang dalam 1bulan modal kembali. Semua ini sama antara pengusaha kelas teri, kakap, sampai hiu. Ini karena keuntungan sangat berlipat sementara modalnya relatif kecil.
 
       Jadi, berminatkah anda untuk menekuni usaha atau bisnis di bidang satu ini? Sayapun sedang berancang-ancang untuk melakukan manuver dalam memulai usaha dibidang yang satu ini. Semoga indonesia bisa bangkit dengan entrepreneurship, salah satunya sari bidang yang satu ini, makanan. Semoga postingan kali ini bermanfaat untuk kita semua, amin dan terimakasih. ^_^

4 comments:

  1. Qta sama bro, q jg sangat kpengen jd penjual makann. Bikin tmpat mkn gtu..tu adl impianq. Coz bnar yg kmu katakn, skrg mnusia kpenginny serba prktis alias "g'gelem ribet2"

    Sy brpkir jg klo usaha dlm bdang ni punya prospek bgus, yg trpnting berada d tmpat strategis dn sesuai dg lidah masyarkt setmpat ^^

    ReplyDelete
  2. bisa bang, mulai sj dr hal2 kecil makanan yg bisa kita masak atau qt sukai. yg penting pny niatan n semgat pantang menyerah... :)

    sy pny ide bikin RM khas magetan, jualan umbbi bakar, tebu bakar, etc, yg tradisional pokoke. semoga pean jd pebisnis makanan yg sukses kelak.amin... :)

    ReplyDelete
  3. cita-cita yang hampir sama...
    :)

    ReplyDelete
  4. alhamdulillah kalau sama,,,, :)

    ReplyDelete

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com