Islam adalah sebuah agama, penutun hidup, pemberi cahaya, penggalang persatuan, dan mendekatkan kepada hakekat manusia pada dasarnya. Ketika umat yang paling fanatik di dunia ini disebut semua mata pasti terpelengak, semua hati pasti tergetar, tanaman-tanaman berzikir dengan caranya, dan ilmupun makin terpacu dengan dorongan perkembangan zaman. Waktu memang terus bergulir, islampun makin berkembang dan variatif, rasulullah pernah besabda “perbedaan antara umat islam itu adalah berkah”. Ini membuktikan memang umat muslim adalah memiliki beberapa perbedaan, mulai dari gerakan sholat, irama membaca Al-quran, cara berdakwah, cara berpakaian, sampai cara memperlajari islam. Kita juga sangat sering mendengar sufi (menekuni agama islam dengan dunia sastra dan ilmu), para mualaf (orang yang baru masuk islam), mereka juga mempunyai beberapa cara yang berbeda, misal saja antara imam ghozali dan imam ibnu taimiyah tentunya juga berbeda.
Kali ini saya akan sedikit membahas tentang agama ilmu kalam, kalam berdasarkan etimologi (tata bahasa) memiliki arti kata-kata sementara dalam konteks islam diartikan sebagai firman Allah. Dalam ilmu kalam meliputi empat aspek ilmu lainnya yaitu: ilmu fiqh, tasawuf, teologia, dda falsafah. Oleh karena itu ilmu ini sangatlah dianggap berguna bagi umat manusia. Tetapi pada dasarnya seperti ilmu-ilmu lain yang membantu manusia mendekatkan diri dengan Allah swt semua tergantung pada keperluan dan kemudahan kita dalam memahaminya. Seperti ada orang yang makan dengan mengandalkan ukuran kekenyangan sebagai kepuasan, adapula yang mengandalkan rasa untuk ukurannya, tapi adapula dengan menu tertentu. Begitu pula ketika kita hendak belajar agama, ada yang mengandalkan sastra sebagai tolak ukur, ada yang mengandalkan dalil dan hadis yang pernah dipelajari, tetapi adapula yang mengandalkan logika-logika dan rasional-rasional. Disinilah tempat berperannya ilmu kalam itu pada intinya, bagaimana seorang yang berilmu akan berusaha mendekatkan dirinya dengan merasionalkan beberapa fakta dengan dalil-dalil dan kenyataan pada kehidupan sekarang ini.
Yang jadi pertanyaan sekarang bukan harus diterima atau tidaknya ilmu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. tapi selama hal ini tidak menyederang dari ajaran Islam tentu diperbolehkan dan tujuannya sudah jelas (baik). Jika anda membutuhkan ilmu ini untuk menegakkan agama kita,mari kita gunakan. Karena sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat, sangat sia-sia ketika kita mempelajari ilmu tetapi tidak diamalkan. Karena ilmu akan sangat berharga ketika dibagi dengan orang lain, dan itulah salah satu amal yang g’akan terputus ketika kita mati kelak! Selamat mengamalkan ilmu dan berkenalan dengan ilmu kalam! ^_^
Yang jadi pertanyaan sekarang bukan harus diterima atau tidaknya ilmu ini untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. tapi selama hal ini tidak menyederang dari ajaran Islam tentu diperbolehkan dan tujuannya sudah jelas (baik). Jika anda membutuhkan ilmu ini untuk menegakkan agama kita,mari kita gunakan. Karena sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat, sangat sia-sia ketika kita mempelajari ilmu tetapi tidak diamalkan. Karena ilmu akan sangat berharga ketika dibagi dengan orang lain, dan itulah salah satu amal yang g’akan terputus ketika kita mati kelak! Selamat mengamalkan ilmu dan berkenalan dengan ilmu kalam! ^_^
0 komentar:
Post a Comment