Bahasa Jiwa Bangsa. |
Bahasa-merupakan sebuah pencerminan dan jatidiri sebuah bangsa, dimana bahasa itu sendiri menjadi sesuatu yang penting. Pentingnya bahasa mungkin tidak hanya dalam hal berinteraksi sesama manusia, sampai mengutarakan isi hati. Tetapi dewasa ini, bahasa juga menjadi harkat dan martabat sebuah bangsa. Dimana, semakin banyak yang memperlajari dan menggunakan bahasanya tentu akan menjadikannya prestis tersendiri.
Begitu pula halnya dengan Indonesia, yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa, dan berbagai macam bahasa daerah. Kekayaan bangsa ini mulai terlupakan sekarang, karena banyak pendidikan baik formal atau non formal lebih menekankan pembelajaran bahasa asing, bukan bahasa daerah. Sehingga banyak anak-anak muda sekarang fasih berbahasa Inggris, arab, jepang, tetapi tak cakap dalam berbahasa daerah. Sudah waktunya diadakan hari berbahasa daerah, agar kekayaan bahasa negeri ini tidak hilang apalagi sampai punah. Selain karena faktor budaya ada faktor lainnya yaitu prestisnya, bagaimana bisa kita menjadi besar kalau tidak menghargai, memakai dan memahami bahasa sendiri. Dalam bahasa jawa ada istilah “wong jawa kudu jawani”, ini bisa diartikan bahwa orang jawa harus benar-benar menunjukkan jatidirinya sebagai orang jawa. Tentu dengan semakin banyak bahasa daerah yang digunakan akan meningkatkan prestis bahasa itu sendiri, termasuk Negara Indonesia.
TYAS HARYADI, Jurusan Teknik Informatika UIN Maliki Malang.
TYAS HARYADI, Jurusan Teknik Informatika UIN Maliki Malang.
Ini pula yang saya kirim ke JAWAPOS kemarin kawan, Alhamdulillah g’tembus. Jadi punya hak untuk saya sebar luaskan ke khalayak banyak. Kenapa ini saya anggap menjadi penting? Karena bahasa adalah sebuah harga diri untuk suatu bangsa dan juga sebuah suku, lalu bagaimana jika suatu suku sudah tidak paham dan tidak menggunakan bahasanya sendiri? Dimana harga dirinya? (jangan dijawan dihatiku!) | Dalam hal ini adalah sangat erat hubungannya denga kearifan lokal, bagaimana barang made in Indonesia bisa dicintai, jika kita sendiri tidak mencintai produk lokal kita (bahasa salah satunya). Dalam hal ini (hari berbahasa daerah) tak hanya hal teknis yang perlu diperhatikan, tetapi lebih kepada hal mendasar yaitu CINTA.
Nah, lagi-lagi kita ngebahas CINTA, cinta ini adalah kecintaan terhadap bahasa daerah itu sendiri. Yang pertama tentu bahasa daerah kita, yang selanjutnya adalah seluruh bahasa daerah di Indonesia. Kenapa? Perlu diingat, kekayaan negeri ini adalah keaneka ragamannya, termasuk bahasanya yang beraneka ragam. Layaknya kita tak hanya mengusai satu bahasa daerah, minimallah kita paham sedikit-sedikit tentang bahasa daerah disuatu wilayah. Jangan sampai kita tidak paham sama-sekali dan mengaku sebagai orang Indonesia. Mari membuat hari kita tak lepas dari bahasa daerah, menggunakan bahasa sendiri, berbagi dengan suku lain (saling belajar) dan tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan. Yaitu bahasa Indonesia, semoga bermanfaat kawan. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^
Nah, lagi-lagi kita ngebahas CINTA, cinta ini adalah kecintaan terhadap bahasa daerah itu sendiri. Yang pertama tentu bahasa daerah kita, yang selanjutnya adalah seluruh bahasa daerah di Indonesia. Kenapa? Perlu diingat, kekayaan negeri ini adalah keaneka ragamannya, termasuk bahasanya yang beraneka ragam. Layaknya kita tak hanya mengusai satu bahasa daerah, minimallah kita paham sedikit-sedikit tentang bahasa daerah disuatu wilayah. Jangan sampai kita tidak paham sama-sekali dan mengaku sebagai orang Indonesia. Mari membuat hari kita tak lepas dari bahasa daerah, menggunakan bahasa sendiri, berbagi dengan suku lain (saling belajar) dan tetap menjunjung tinggi bahasa persatuan. Yaitu bahasa Indonesia, semoga bermanfaat kawan. Salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^
0 komentar:
Post a Comment