Pria dan wanita. |
Wanita adalah mahluk yang paling apresiatif, lihatlah ketika dia memberi selamat, lihatlah ketika dia mengobarkan semangat, tengoklah saat dia tersenyum dalam simpul singkat, dan tentu terasa sikapnya nan hangat!
Wanita itu tentang perhiasan terindah didunia (kata bung Rhoma, istri sholeha), wanita tentang luas samudera yang memanjakan mata, wanita itu tentang ibu, istri & anak!
Aku hanya pecinta wanita, yang menghargai setiap ibu seperti ibuku, setiap adik seperti adikku, setiap kakak seperti kakakku (kata irwansyah, pecinta wanita tapi bukan buaya).
Caraku dengan hatiku, cium manis untuk ibu, adikku, doa rinduku untuk calon ibu dari anak2ku, barokallah untuk kaum hawa didunia, dan syukur tetap selalu tercurah pada Tuhan semesta alam. #ALLAH
*belajar banyak dari kakak2, adik2 & ibu2. :')
Ku belajar tentang pria dari ayah, matanya menatap tajam, dia keras kepala, yang dia tahu tentang perjuangan, yang dia lihat jarak jauh, dia bervisi jelas, misinya juga tegas!
Yang diajarkan ayah pria jangan cengeng, pria itu lebih suka melihat ombak yang menerjang karang bukan sawah nan damai! Pria itu tentang api (bukan pengendali api, avatar), pria itu berjati diri (pria punya selera, bahasa iklan), pria itu imam!
Tapi dalam hati ayah ada ruang yang tak terungkap, tak seorangpun tahu, ditutup dinding baja, diberi laser, digembok (kuncinya dibuang kesamudera). Ruang itu adalah ruang kelembutan hatinya, saat ayah memeluk, mencium, ruang sayang yang tak bisa terungkap oleh kata, ruang cinta yang saking sucinya tak boleh satupun menjamah! Kelogisan kadang lebih tampak dari ruang itu, tapi disanalah sumber kelebihannya dari kaum hawa.
Pria adalah seorang petarung yang tak mau kalah (itu kenapa mereka kurang apresiatif), kadang mereka kalah dengan nafsu untuk menang sendiri, itulah naluri pria (naluri lelaki, samson). Mereka punya tantangan, mereka punya kemauan, kerja keras. Tapi msh ku ingat pesan ayahku, "mbesok pean ngopeni anake wong le!" (nafkah lahir batin), baru ku kepahami, resapi lalu lakukan mulai itu, pria itu tentang imam yang baik (bukan imam mahdi).
*terimakasih ayah kau mengajariku, pesan untuk para ayah & calon ayah. (nunjuk mata)! Ini amanah dari Allah, bukan sekedar isap jempol!
Sedikit tentang wanita dan pria dalam gelap malam setelah sholat isa’ jama’ah di masjid Al-Hijrah PESMA (pesantren Mahasiswa) DARUL HIJRAH, Lowok Waru kota Malang. Semoga bermanfaat kawan, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^
Caraku dengan hatiku, cium manis untuk ibu, adikku, doa rinduku untuk calon ibu dari anak2ku, barokallah untuk kaum hawa didunia, dan syukur tetap selalu tercurah pada Tuhan semesta alam. #ALLAH
*belajar banyak dari kakak2, adik2 & ibu2. :')
Ku belajar tentang pria dari ayah, matanya menatap tajam, dia keras kepala, yang dia tahu tentang perjuangan, yang dia lihat jarak jauh, dia bervisi jelas, misinya juga tegas!
Yang diajarkan ayah pria jangan cengeng, pria itu lebih suka melihat ombak yang menerjang karang bukan sawah nan damai! Pria itu tentang api (bukan pengendali api, avatar), pria itu berjati diri (pria punya selera, bahasa iklan), pria itu imam!
Tapi dalam hati ayah ada ruang yang tak terungkap, tak seorangpun tahu, ditutup dinding baja, diberi laser, digembok (kuncinya dibuang kesamudera). Ruang itu adalah ruang kelembutan hatinya, saat ayah memeluk, mencium, ruang sayang yang tak bisa terungkap oleh kata, ruang cinta yang saking sucinya tak boleh satupun menjamah! Kelogisan kadang lebih tampak dari ruang itu, tapi disanalah sumber kelebihannya dari kaum hawa.
Pria adalah seorang petarung yang tak mau kalah (itu kenapa mereka kurang apresiatif), kadang mereka kalah dengan nafsu untuk menang sendiri, itulah naluri pria (naluri lelaki, samson). Mereka punya tantangan, mereka punya kemauan, kerja keras. Tapi msh ku ingat pesan ayahku, "mbesok pean ngopeni anake wong le!" (nafkah lahir batin), baru ku kepahami, resapi lalu lakukan mulai itu, pria itu tentang imam yang baik (bukan imam mahdi).
*terimakasih ayah kau mengajariku, pesan untuk para ayah & calon ayah. (nunjuk mata)! Ini amanah dari Allah, bukan sekedar isap jempol!
Sedikit tentang wanita dan pria dalam gelap malam setelah sholat isa’ jama’ah di masjid Al-Hijrah PESMA (pesantren Mahasiswa) DARUL HIJRAH, Lowok Waru kota Malang. Semoga bermanfaat kawan, salam dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi… ^_^
0 komentar:
Post a Comment