31 Jul 2012

Kubilang ini smart work

Tyas Haryadi, waktu jd Pemateri training.


       “KERJA KERAS ADALAH LANGKAH MENUJU KESUKSESAN” tahu ini kata bijak siapa, tapi intinya tentang KERJA KERAS. Sudah kawan, zaman sudah berkembang, sudah waktunya kita KERJA CERDAS, bukan KERJA KERAS. Sekarang sudah waktunya berubah pikiran (mindset kawan), kalau berpikir menjadi seorang pengusaha, anda harus bekerja lebih efisien, tak hanya kerja lebih keras. Saya mendengar kata “smart work” adalah dari dosen saya, Totok Chamidy nama beliau. Dari waktu itu saya selalu mengingat dan berusaha mengembangkan kata-kata ini, perlahan demi perlahan tetapi semakin cerdas. 
       Orang juga sering bilang, “sambil menyelam minum air”. Tetapi saya berpikir berbeda, kenapa harus minum air? Karena kita nyelam di air kah? Bukan, seharusnya motto itu sudah berganti “sambil menyelam minum susu, sekalian makan roti” ini baru langkah maju, baca ‘satu langkah kebelakang untuk maju’. Jadi harus cerdas, saya memulai sesuatu dari hal-hal simple, misal, ketika saya berjalan ke kampus dari ma’had (karena asrama dan kampus berada di satu area) saya komplitkan dengan zikir, banyak-banyakin juga mencari ide, berpikir tentang langkah selanjutnya, lanjut-lanjut. Hari ini saya mau apa saja, nanti setelah ini saya akan kemana, kemudian, besok saya mau apa, ingat kembali mimpi saya. Semua sudah terencana, terprogram ketika saya berjalan sampai ke kampus. *satu masalah selesai, ketika yang lain hanya berjalan membahas bla-bla, tetapi kita sudah punya rencana yang subhanallah. SMART WORK. 
       Ketika memulai sesuatu kita juga harus cerdas, seperti ketika memilih sebuah usaha (baca, cara memulai bisnis baru dengan cerdas). Ada pula kecerdasan ini juga harus dibawa kesemua waktu dan kondisi, ingat yang kan lebih cepat hilang itu waktu, jadi manfaatkan waktu sebaik-baiknya kawan. Ketika sedang berjalan, terkadang kita hanya fokus dengan jalan, padahal selain fokus dengan jalan kita bisa memikirkan dan merencanakan hal-hal lain, misal membuat strategi untuk ujian (baca, strategi melewati ujian hidup). Nah, itu salah satu alternative, tetapi ada beberapa orang yang tidak bisa memecah pikiran dan konsentrasi, anda bisa membawa headset, dengarkan lagu-lagu yang membantu, dengarkan pengajian, dengarkan Al-quran, sholawat, dan mungkin materi-materi lain. SMART WORK 
       Dalam melakukan perjalanan biasanya hanya satu tujuan yang kita ambil, kenapa tidak 3 atau 5 tujuan sekalian? Satu lompatan 3 atau 5 pulau terlampaui. Biasanya dua tiga pulau terlampaui, sekarang ubah, kerja harus lebih efisien, lebih menghasilkan. Ketika kuliah, mungkin orang akan berpikir untuk lulus saja, kenapa tidak sekalian mendapatkan kerja/membuat lapangan kerja? Kenapa tidak sekalian mendapatkan jodoh? Kenapa tidak sekalian menambah ketakwaan? Itu kawan, hal ini juga membuat kita jadi pribadi menarik (baca, 7 tips menjadi orang menarik). Jadi, ketika kita melakukan perjalanan ke pulau Madura misal, yang rumahnya asli Jawa Barat. Tentu kita ada saudara, disekitar perjalan, kenapa tidak silaturohim sekalian. “sekarang sudah ada telpon, sudah ada 3G,” tapi berbeda kawan ketika datang kepada saudara itu sendiri. Juga silaturohim kepada teman-teman, sekalian juga itu cari sesuatu yang berbeda, bisa ditulis untuk teman, bisa bermanfaat untuk yang lain, bisa ditambah lagi untuk mencari uang juga. SMART WORK. 
       Ini juga saya alami, ketika kemana saja, saya harus bawa Al-quran dan buku (bacaan dan tulis). Kenapa? Disaat kita kemanapun tentu akan ada waktu luang, nah, itu dimanfaatkan, pasang headset juga, dengarkan yang baik-baik pula kawan, ok? :D | hal lebih penting lagi adalah mencoba membelah konsentrasi, 2, 3, atau sampai lima kalau perlu. Bagaimana caranya? Latihan dong, saya pernah menulis tangan kanan dan kiri dengan tulisan yang berbeda juga membaca satunya menulis, satunya mengomentari status dan inbox dijejaring sosial, satunya makan dan juga mendengarkan MP3 (kebanyakan ceramah, motivasi, dll). Jadi, ketika yang lain di kelas hanya mendengarkan guru/dosen mengajar, kita bisa sekalian membaca, tanpa kehilangan apa yg dikatakan dosen, bahkan teman yang mengajak ngobrol juga masih terekam di otak kita. Ini memang perlu berlatih dengan tekun, sangat tekun (baca, bola karet pengasah ketekunan), tapi saya yakin akan berhasil. SMART WORK 
       Jika kita mampu kerja cerdas, tak hanya kerja keras, maka kita akan menjadi golongan kecil nan berkelas. Sebuah kelompok yang akan berbeda tetapi juga memiliki kelas istimewa, baca ‘pengusaha, kelompok minoritas yang berkelas’. Sekian kawan, semoga bermanfaat, “kita boleh kerja keras, tetapi sudah waktunya untuk lebih kerja cerdas, SMARK WORK”. Sekian dari Sang Penggembala, Tyas Haryadi…. ^_^

0 komentar:

Post a Comment

sealkazzsoftware.blogspot.com resepkuekeringku.com